Share

Bab 502

Author: Jus Strawberi
last update Last Updated: 2024-08-30 18:00:00
Dia mengikuti Agnes ke dalam kamar.

Begitu pintu kamar tertutup, wajah Agnes berubah seketika. Tatapannya kepada Yara semakin dingin.

Tatapan seperti ini mengingatkan Yara pada saat dia masih bersama Yudha. Agnes selalu menatapnya seperti ini setiap kali dia datang berkunjung.

Suasana hatinya saat ini tidak banyak berubah.

"Duduk." Agnes menyilakan dengan dingin.

Yara menggeleng. "Nggak usah. Bibi, langsung katakan saja."

Seiring bertambahnya usia kehamilan, duduk malah membuatnya semakin tidak nyaman.

Agnes duduk sendirian dan menatap Yara. "Felix menemanimu di luar negeri selama tiga bulan."

Yara tidak berkata apa-apa, mengiyakan dalam diam.

"Semua orang pada dasarnya sudah otomatis yakin kalian pasti akan menikah. Mereka semua juga mengira kamu mengandung anak-anak Felix." Nada bicara Agnes cukup tenang.

Yara sedikit terkejut. Dari mana orang-orang di sini tahu tentang dia dan Felix tinggal di luar negeri?

Apakah maksud Agnes sekarang adalah dia harus menerima pernikahan dengan Feli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta yang Tertukar   Bab 503

    "Ada apa?" Felix menoleh dengan bingung."Itu ..." Yara menatapnya, seolah ragu untuk bicara. "Kata-katamu sebelumnya, masih berlaku?"Felix tidak menjawab dan mengerutkan kening. "Kata-kata apa?"Namun, dia tiba-tiba teringat. "Maksudmu soal ... pura-pura menikah?"Yara mengangguk. "Bolehkah aku memikirkannya sekali lagi?"Tatapannya sangat tenang, menunggu Felix menjawab."Tentu saja." Felix tersenyum. "Aku bisa menunggu sampai kapan pun."Lalu dia berpaling, hendak pergi."Tunggu." Yara berjalan beberapa langkah ke depan. "Tapi, bukannya ini nggak adil bagimu?"Felix berpikir sejenak. "Coba aku balik pertanyaannya. Kalau aku suka kamu dan kamu nggak suka aku, apa ini adil bagiku?"Yara terdiam.Felix mengulurkan tangan dan mengusap kepalanya. "Jadi, bukan kamu yang menentukan ini adil atau nggak. Asalkan ini adil menurutku.""Oke." Keraguan di mata Yara menghilang. "Beri aku sedikit waktu lagi. Aku akan memikirkannya baik-baik. Proses perceraianku masih agak lama."Pikiran Yara tamp

    Last Updated : 2024-08-30
  • Cinta yang Tertukar   Bab 504

    Di lantai dua, pintu kamar ditutup. Wajah Yudha tiba-tiba semakin suram. "Yang dikandung Yara itu anak-anakmu atau bukan?"Felix sedikit terkejut. Dia tidak menyangka Yudha akan membicarakan soal itu lagi.Dia berusaha sebisa mungkin untuk bersikap wajar. "Yudha, kamu ada apa lagi? Bukannya sudah berkali-kali aku bilang, mereka bukan anak-anakmu.""Benar begitu?" Yudha menatapnya tanpa berkedip."Tentu saja." Felix tanpa sadar mengalihkan pandangannya."Kak, mereka memang tetap anak-anak keluarga Lastana, dan Ibu juga nggak keberatan. Tapi, apa menurutmu kamu nggak perlu tanya pendapat yang bersangkutan, sebelum memutuskan untuk membesarkan anak-anak adikmu?"Nada bicara Yudha sangat berat dan tegas.Felix terkejut. Apakah Agnes mengatakan sesuatu?Dia berpikir sejenak sebelum berkata, "Yudha, aku nggak tahu kamu dengar apa, atau punya pikiran salah apa. Tapi ada satu hal yang perlu kamu pahami.""Katakanlah mereka memang anak-anakmu. Tapi, baik itu ibu yang mengandung mereka atau ibu

    Last Updated : 2024-08-30
  • Cinta yang Tertukar   Bab 505

    Keesokan harinya, Yara bertemu dengan Amel.Amel kini punya identitas. Namanya Amel Gunawan. Usianya tiga tahun dan sekarang sudah masuk TK.Karena tidak ada jejak identitasnya sedikit pun di Meria, semuanya berada di bawah kendali Melanie. Wanita itu bisa menulis apa pun yang dia inginkan.Saat melihat anak itu lagi, Yara hampir tidak mengenalinya. Si kecil jelas jauh lebih putih dan lebih gemuk. Penampilannya sangat menggemaskan.Yara melihat lebih dekat, Amel sudah sedikit mirip dengan saat Melanie masih kecil.Rasa khawatir hinggap lagi di hatinya. Jika Amel semakin mirip dengan Melanie dalam beberapa tahun lagi, Melanie mungkin akan mengusir Amel."Bibi Rara, Amel kangen banget sama kamu." Mata gadis kecil itu memerah begitu melihatnya."Bibi juga kangen sama kamu. Bagaimana kabar Amel? Sudah terbiasa dengan suasana di sini?" tanya Yara penuh perhatian. "Ibu baik 'kan sama Amel?""Ibu baik banget. Paman Yudha juga baik." Amel tampak sangat patuh seperti biasanya. "Amel baik-baik s

    Last Updated : 2024-08-30
  • Cinta yang Tertukar   Bab 506

    "Oh." Yara tersenyum pahit. Mungkin, semua orang menganggap bahwa Nando pantas mati. Namun, bagaimana dengan Amel?Dia tahu bahwa di mata Amel, Nando akan selalu menjadi ayah yang terbaik."Masalah ini cuma bisa sampai di sini saja." Felix tidak ingin suasana hati Yara terpengaruh. "Rara, prioritas pertamamu sekarang adalah menjaga suasana hatimu dan siap-siap menjadi seorang ibu.""Iya, aku mengerti, Kak, jangan khawatir." Yara segera menutup telepon.Dia berpikir sejenak, lalu mengirim pesan ke Amel yang sekarang sudah menggunakan jam tangan pintar."Amel, kalau sewaktu-waktu kamu mau main dengan Bibi Rara, tinggal bilang saja. Nanti pasti Bibi jemput. Bilang ke Bibi juga kalau kamu nggak nyaman tinggal di keluarga Lastana."Si kecil yang belum bisa mengetik segera mengirimkan suara. Suaranya terdengar menggemaskan. "Bibi Rara jangan khawatir. Amel baik-baik saja."Yara meletakkan ponselnya dan teringat pada Gio yang mengatakan bahwa Amel terlihat aneh.Entah karena tersugesti atau a

    Last Updated : 2024-08-30
  • Cinta yang Tertukar   Bab 507

    Keesokan harinya, Sophia menemui Yudha.Dia sempat tertegun ketika melihat Yara. Paras wanita muda itu sungguh lebih cantik daripada sebagian besar artis di televisi. Kini, setelah melihat Yudha, dia bahkan lebih terkesima lagi.Saat dia duduk di kantor direktur di lantai atas gedung Grup Lastana, barulah dia sadar. Rupanya dia sedang menangani perceraian keluarga kaya."Selamat pagi, Pak Yudha. Saya Sophia Martin." Dia memperkenalkan diri sesuai prosedur. "Pak Yudha pasti sudah tahu 'kan kalau istri Bapak mengajukan gugatan cerai?"Yudha duduk dengan kaki menyilang di sofa, mengangguk."Saya hakim yang menangani kasus kalian." Sophia entah kenapa merasa gugup menerima tatapan pria itu. "Sesuai prosedur, kami harus membantu mediasi terlebih dahulu. Kalau mediasi berhasil, nggak perlu diadakan sidang. Kalau mediasi gagal, nggak ada pilihan lain lagi ...."Dia tersenyum canggung. "Hubungan antara suami istri adalah sesuatu yang sangat berharga. Kalau menurut saya, kalian sebenarnya nggak

    Last Updated : 2024-08-30
  • Cinta yang Tertukar   Bab 508

    Yudha tanpa sadar mengerutkan kening. "Seharusnya begitu. Singkatnya, ini adalah keinginannya.""Oh." Sophia tersenyum canggung. "Menurut saya, menggunakan pernikahan untuk membalas budi bukanlah pilihan yang baik."Yudha mengangkat alisnya, memberi isyarat kepada Sophia untuk melanjutkan."Bagaimanapun juga, pernikahan melibatkan dua orang. Dua orang itu harus mempertahankannya bersama-sama. Kalau Pak Yudha menikahi wanita ini untuk membalas budi, dia nggak akan bisa menerima cinta dan perhatian yang selayaknya diterima oleh seorang istri.""Dia mungkin bisa memuaskan cintanya untuk sementara waktu setelah pernikahan. Tapi, namanya nggak cinta ya tetap nggak cinta. Hidupnya di masa depan hanya akan dipenuhi penyesalan dan kecewa tanpa akhir."Yudha tampak memikirkannya dengan serius dan tidak berbicara."Ngomong-ngomong, soal pengorbanan yang nggak bisa diperbaiki itu ..." Sophia bertanya dengan hati-hati, "Apa menyebabkan cacat fisik?"Yudha mengangguk."Dengan kekayaan dan koneksi P

    Last Updated : 2024-08-30
  • Cinta yang Tertukar   Bab 509

    Melanie bangkit dan pergi ke kamarnya. Suasana hatinya sangat buruk.Kenapa semuanya bisa sampai begini?Setelah semua kerja keras dan perhitungannya, kenapa Yara masih mendapatkan cinta Yudha?Sekarang, dia bahkan tidak bisa merebut Yudha?Dia benar-benar tidak bisa menerimanya. Rasa frustrasi yang luar biasa menjalari seluruh pikirannya."Bu?" Suara Amel terdengar dari ambang pintu."Keluar!" teriak Melanie. Dia sedang tidak ingin berurusan dengan anak ini.Untung saja, anak itu pintar dan selalu bersikap sesuai keinginannya. Jadi, dia hampir tidak pernah keberatan dengan keberadaan Amel."Bu." Sayangnya, Amel hari ini sedang tidak terlalu penurut. Dia malah membuka pintu dan memaksa masuk. "Jangan sedih. Kalau ibu sedih, Amel juga ikut sedih."Melanie memelototinya. "Nggak usah ngoceh nggak berguna. Kamu nggak bisa apa-apa. Keluar sekarang!""Bu, aku bisa membuat Ibu bahagia." Amel melangkah maju.Melanie mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"Amel berjalan menuju tempat tidur dan tiba

    Last Updated : 2024-08-31
  • Cinta yang Tertukar   Bab 510

    Dia teringat lagi pada perkataan Nando. Katanya, benda ini membawa kesenangan yang ribuan kali lebih besar daripada bercinta antara pria dan wanita.Lucunya, dia belum pernah merasakan keajaiban bercinta dengan seorang pria sampai sekarang.Saat bersama Nando, dia hampir selalu dipaksa. Bahkan di masa lalu, dia terlalu terpaku pada Yudha dan tidak bisa merasakan kepuasan dari hal seperti ini.Melanie menatap kantong itu sangat lama, sebelum akhirnya melangkah maju dan mengambilnya lagi dari tempat sampah.Dia sudah berkali-kali melihatnya, tetapi tidak pernah mengerti apa istimewanya.Melanie belum pernah menghisap benda seperti ini. Dia hanya pernah melihat di televisi. Sepertinya, cara pakainya dengan menutup satu lubang hidung dan menghisapnya dengan keras melalui lubang hidung yang lain.Jadi, kalau dia hanya mencoba mengendus dari jauh, seharusnya tidak apa-apa, 'kan?Berpikir demikian, dan setelah melalui beberapa pergulatan dalam pikiran, Melanie akhirnya membuka segel kantong i

    Last Updated : 2024-08-31

Latest chapter

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0627

    Pada hari yang telah disepakati, Yudha menerima telepon dari Revan di pagi hari."Pak Yudha, saya di Meria sekarang, sedang menunggu penerbangan pulang. Seluruh informasinya sudah hampir lengkap.""Bagus." Yudha agak terkejut. Dia tidak menyangka Revan perlu pergi ke Meria. dia menambahkan, "Hati-hati di perjalanan. Aku tunggu kepulanganmu.""Pak Yudha." Revan menatap dokumen di tangannya. "Saya akan pergi ke rumahmu setelah sampai di sana. Sebelum itu ... siapkan mentalmu.""Oke." Yudha menutup telepon. Dia sebenarnya merasakan sedikit firasat buruk dalam hatinya.Dia menatap kalender dan melihat hari persidangan perceraiannya akan tiba dua hari lagi. Masih ada waktu.Satu hari terasa sangat panjang bagi Yudha. Dia meninggalkan semua pekerjaan dan kembali ke rumah keluarga besar untuk bermain sebentar dengan Agnes dan Yovi, lalu kembali ke vilanya dan menunggu.Agnes bertanya, "Kerjaanmu hari ini sudah selesai 'kan? Kenapa buru-buru pergi? Temani anakmu lebih lama lagi."Sejak ada Yov

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0626

    Saat masuk ke ruang tamu, Santo jelas merasa agak malu, tapi Felix dan Gio bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan bicara dengannya seperti biasa.Yara membawa album foto yang baru diambilnya dan mereka semua berkumpul untuk melihat."Ayah, lihat, ini foto pernikahanmu. Kalian masih sangat muda waktu itu, sangat tampan dan cantik."Santo tersenyum dan mengulurkan tangan untuk menyentuh Zaina di foto itu."Senyum Ibu sangat cantik di foto ini. Yang ini, Ayah, kamu sangat tampan ...."Sambil berbicara, Yara memperhatikan ekspresi Santo. Di dalamnya banyak foto-foto Melanie. Dia berusaha untuk menyebutnya sesedikit mungkin.Lambat laun, raut wajah Santo menjadi semakin serius.Tiba-tiba, air mata menetes membasahi album foto."Ayah, kamu kenapa?" Yara sedikit panik dan berusaha menyingkirkan album foto itu. "Kita lihat besok lagi saja, nggak apa-apa."Santo menunduk. Tangannya membelai wanita yang ada di foto tersebut dengan penuh kasih sayang. "Kenapa aku nggak pulang lebih cepat

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0625

    Segera setelah pintu kamar mandi terbuka, bau menyengat menghantam. Ada noda air berwarna kuning di lantai. Tidak perlu ditanya lagi apa itu.Santo membelakangi semua orang, meringkuk di sudut ruangan. Seluruh tubuhnya gemetar."Kalian keluar dulu." Yara merasa dadanya sangat sesak dan meminta semuanya pergi."Rara, nggak apa-apa, biarkan aku membantumu." Siska bergegas berkata."Nggak usah." Yara menggeleng dan menatap mereka dengan memohon, "Keluar dulu, oke? Keluar!""Ayo, kita tunggu di ruang tamu." Gio akhirnya merespons, mengangguk kepada Yara, dan menarik pergi Felix dan Siska.Yara berdiri di ambang pintu, mengendus-endus, dan berseru lirih, "Ayah, mereka sudah pergi. Nggak apa-apa."Santo masih meringkuk di pojokan.Dia adalah kepala keluarga Lubis, yang berwibawa dan terhormat seumur hidup. Tapi sekarang ... pikirannya sudah tidak jernih lagi dan menghadapi hal semacam ini saja tidak bisa."Ayah!" Yara dengan hati-hati melangkah maju dan menarik lembut pakaian Santo. "Ayah, n

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0624

    Yara juga berdiri dan menatap mata Melanie. "Bahkan meski mereka tahu kebenarannya dan menukar kita kembali, mereka tetap akan sangat mencintaimu dengan kasih sayang yang sama.""Melanie, kamu kehilangan dua orang yang paling menyayangimu. Kamu benar-benar nggak menyesalinya?" Yara sedikit emosional."Nggak!" kata Melanie dengan sangat tegas. "Yara, asal kamu tahu, nggak ada kata "menyesal" dalam kamus hidupku. Ambil barang-barangmu dan cepat pergi. Nggak usah ngoceh nggak jelas di sini."Yara menggelengkan kepalanya, mengambil album foto itu dan mengatakan satu hal lagi, "Jaga dirimu baik-baik."Dia keluar dari vila, mengucapkan selamat tinggal kepada Amel, dan segera pergi.Amel kembali ke vila dan melihat Melanie melamun sambil memandangi foto Zaina. Dia bertanya dengan suara kecil, "Bu, kamu juga kangen ibumu?""Dia bukan ibuku." Melanie mengambil foto itu dari dinding dan melemparkannya ke lantai. "Aku nggak kangen dia. Nggak sedikit pun!"Orang yang paling disayangi Zaina semasa

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0623

    Setelah kehilangan Santo sekali, Yara dan yang lainnya tidak berani ceroboh lagi, terutama Siska."Rara, aku janji nggak akan membiarkan Paman Santo lepas dari pandanganku."Yara tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Oke, tutup pintunya, dia nggak akan bisa keluar. Aku keluar sebentar."Karena Santo selalu bicara soal menemui Zaina, Yara ingin pergi ke rumah keluarga Lubis untuk mengambil foto-foto Zaina. Dia sudah menelepon Melanie.Sampai di sana, dia melihat Amel sudah menunggunya dari kejauhan."Bibi Rara!" Amel melihat kedatangannya dan langsung berlari menghampiri. "Bibi Rara, kamu di sini."Yara memeluk Amel. "Wah, Amel sudah tambah tinggi dan cantik.""Bibi Rara juga tambah cantik," balas si kecil bermulut manis.Yara membawanya masuk ke dalam vila. Melanie sudah menunggu di ruang tamu."Barangnya di lantai atas, mungkin di kamar mereka." Melanie bangkit dan berjalan ke arah tangga. "Ayo kuantar ke atas.""Terima kasih." Yara meminta Amel bermain sendirian dan mengikuti ke a

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0622

    Ini pertama kalinya Amel melihat Yudha berbicara sangat serius dengannya. Wajahnya langsung terlihat takut dan dia berbisik, "Amel kasihan sama Ibu.""Ibumu kenapa?" Yudha berjongkok dan sedikit melunakkan nada bicaranya.Amel menggeleng dan mengulangi, "Ibu kasihan sekali."Yudha tidak bertanya lagi dan mengelus kepala si kecil. "Amel, mungkin suasana hati ibumu sedang buruk. Paman akan menghiburnya, tenang saja.""Terima kasih, Paman." Amel menghela napas dan melanjutkan bermain.Yudha duduk di sofa dan menunggu. Pikirannya terus terbayang penampilan Melanie barusan. Gelagatnya seperti orang mabuk, tapi tidak ada bau alkohol sama sekali di dalam kamar. Bau itu ...Yudha belum pernah merasakan bau seperti itu sebelumnya. Menyengat dan sangat tidak enak.Dia menunggu beberapa saat dan kemudian melihat Melanie turun. Melanie sudah berganti pakaian dan menata rambutnya, nyaris seperti orang yang berbeda, membuat Yudha bertanya-tanya apakah yang dilihatnya tadi itu hanya ilusi."Yudha, ke

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0621

    Selama beberapa hari berikutnya, Yara menghabiskan waktu bersama Yola dan Santo di siang hari. Lalu malamnya mengerjakan desain perhiasan bertemakan "Pulau" itu.Tapi, inspirasinya seakan sedang surut dan ide-ide yang dia pikirkan masih kurang memuaskan.Sidang perceraiannya semakin dekat.Di suatu sore, Yudha menerima telepon dari Amel sebelum pulang dari kantor."Paman sedang sibuk?" ucap gadis kecil itu dengan suara manis. "Amel sudah lama nggak ketemu Paman. Paman sedang sibuk bersama adikku ya?"Yudha terdiam. Beberapa waktu telah berlalu sejak Yovian datang ke rumah. Dia memang sudah lama belum bertemu Amel.Sejenak, dia merasa malu. "Paman minta maaf. Malam ini Paman ke rumahmu, oke?""Sekarang saja. Ayo makan di luar bersama Ibu." Amel tertawa usil. "Tapi jangan bilang Ibu. Beri dia kejutan.""Oke." Yudha menjawab ringan.Dia membereskan pekerjaannya sebentar dan segera pergi ke rumah keluarga Lubis. Tak disangka, Amel sudah menunggu di depan pintu."Amel ...""Ssst!" Amel mene

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0620

    "Nggak mungkin." Yara berpikir, satu-satunya pria yang dekat dengannya baru-baru ini adalah Felix.Menurutnya, dengan sifat Felix, dia tidak mungkin punya ini seperti ini. Saran dari Gio juga rasanya tidak mungkin sampai ke sini.Dia tidak tahu siapa lagi yang mungkin."Rara, gawat!"Yara tiba-tiba mendengar suara Siska dari belakangnya. Dia buru-buru menutup telepon. "Safira, aku ada urusan mendadak. Sampai di sini dulu ya, terima kasih!""Ada apa?" Dia menatap Siska dengan cemas."Ayahmu ... ayahmu hilang." Siska terengah-engah karena kelelahan. Dia jelas sudah mencari di sekitar untuk mencoba mencarinya sebelum memberi tahu Yara.Suaranya seperti menahan tangisan. "Kami terlalu fokus dengan Yola. Aku nggak tahu sejak kapan ayahmu pergi.""Nggak apa-apa. Tolong jaga Yola dulu, aku akan mencarinya." Yara menenangkan Siska dan segera menelepon polisi.Setelah menelepon polisi, dia menelepon Felix dan Gio."Oke, jangan khawatir, kami akan membantu mencari." Felix menenangkan Yara dan me

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0619

    Keesokan harinya setelah sarapan, cuaca di luar sangat cerah. Yara ingin mengajak Yola dan Santo berjalan-jalan."Aku ikut juga." Siska melambaikan kedua tangannya. Reaksi kehamilannya sudah jauh membaik akhir-akhir ini. Usia kandungannya sudah lima minggu.Yara meminta pengasuh memakaikan baju kepada Yola sementara dia pergi membantu Santo."Ayah, ganti baju dulu, lalu pergi jalan-jalan, oke?""Jalan-jalan?" Santo berpikir sejenak, "Ketemu Zaina?"Hati Yara terasa pilu. Dia hanya bisa berbohong, "Ya, jalan-jalan, menemui ibuku. Ayo Ayah, aku bantu pakai baju.""Oke, ketemu Zaina, ketemu Zaina ..." Santo terus bergumam dan segera berganti pakaian.Mereka turun ke bawah dan pergi ke lapangan kompleks. Yola di dalam kereta dorong bayi. Mata lebarnya berkedip-kedip, melihat ke mana-mana penuh rasa ingin tahu.Yara awalnya khawatir anaknya terlalu kecil untuk dibawa keluar. Tapi pengasuhnya mengatakan bahwa Yola tumbuh dengan sangat baik. Cuacanya sedang bagus, tidak terlalu dingin dan tid

DMCA.com Protection Status