Share

Bab 0544

Felix mengangkat sendoknya untuk memukul samping kepala Gio. Gio bahkan tidak bisa menghindar sama sekali.

Dokter itu sampai menangis karena kesakitan. Sambil mengusap kepalanya, dia berkata, "Aku bermaksud baik. Begini caramu berterima kasih?"

Di ruang tamu, Yara perlahan duduk di samping Siska. "Sudah, nanti kamu sumpek. Mereka sudah di ruang makan."

Siska memperlihatkan dua mata lebar yang tampak memelas. "Mereka pasti sudah sadar."

Yara tidak menjawab. Dengan penampilan Siska tadi, siapa yang tidak bisa melihat?

"Nggak apa-apa. Mereka pasti bisa jaga rahasia." Dia menepuk-nepuk punggung Siska dengan lembut. "Masih mual? Nggak bisa makan sama sekali?"

Siska menggeleng. "Meskipun harus mati kelaparan, aku nggak mau makan."

Dia lalu mendorong Yara. "Jangan khawatir. Cepat makan sana, jangan biarkan anak-anakmu kelaparan."

"Oke, aku makan sekarang." Yara berdiri dan menatap Siska sejenak. "Tapi kamu nggak boleh begini terus. Kak Felix beli banyak buah, aku ambilkan ya? Pilih yang kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status