Share

Bab 0525

Yudha berjalan ke dapur.

Siska berbisik pada Yara, "Tunggu aku di ruang tamu. Kamu makan dulu, aku mau naik sendiri."

"Oke, kalian bicarakan baik-baik, jangan terlalu impulsif," perintah Yara.

Siska menarik napas dalam-dalam tiga kali sebelum berbalik dan naik ke lantai atas.

Melihat Yudha belum keluar dari dapur, Yara berjalan perlahan ke sana. Lalu, dia melihat Yudha sedang membuat mi.

Di bawah cahaya kuning yang hangat, pria itu mengenakan celemek. Raut wajah tajamnya tidak lagi agresif dan terlihat lebih ramah.

Mata Yara memanas dan tiba-tiba teringat sesuatu. Ketika mereka baru saja membicarakan perceraian, Kakek Susilo memaksa Yudha membuatkan semangkuk mi untuknya.

Dia sudah lama melupakan rasa mi itu, tetapi dia ingat dengan jelas kebahagiaan yang dia rasakan saat itu.

Suara Yudha tiba-tiba terdengar. "Ada apa?"

Ketika tersadar kembali, Yara menyadari bahwa air matanya telah mengalir deras. Dia buru-buru menyeka air matanya dan menjelaskan dengan canggung, "Mataku perih kena as
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status