Share

Bab 0469

Nando benar-benar seperti tersambar petir. Kata-kata Melanie seperti sebuah pukulan telak baginya.

Semua yang dimilikinya di masa lalu, sampai nama Amel, kini menjadi begitu konyol. Bahkan membuatnya tertawa terbahak-bahak.

"Melanie, Melanie." Dia tertawa sangat keras sampai kesulitan bicara. "Sebegitu irinya kamu dengan Yara?"

"Tutup mulutmu," kata Melanie, cemberut. "Aku iri dengan Yara? Memangnya siapa dia?"

Dia menyilangkan kedua lengannya dengan wajah penuh kesombongan. "Orang tuanya, suaminya, aku rebut semua dari dia. Apa lagi yang pantas aku irikan dari dia?"

"Benar sekali. Rebut, kata ini sangat tepat." Nando berhenti tertawa dan menatap Melanie dengan penuh simpati. "Karena di dalam hatimu, kamu tahu, semua itu adalah miliknya."

"Nando!" Melanie diserang tepat di titik sensitifnya. Amarahnya langsung melonjak. "Menurutmu kamu pintar di sini? Cih, kamu cuma orang bodoh dan pengecut."

Dia tertawa mengejek. "Kamu berani menyatakan perasaanmu kepada Yara?"

"Dulu kamu nggak berani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status