Share

Bab 0377

Author: Jus Strawberi
last update Last Updated: 2024-07-05 18:00:00
Silvia mendapat kabar satu jam setelah pelaku tertangkap.

"Dasar nggak becus! Katanya nggak akan ditangkap?" Wanita itu gemetar ketakutan sampai kesulitan memegang ponselnya.

"Kami sampai kehilangan satu orang. Sudah untung kami nggak memperpanjang perkara denganmu." Orang di seberang sana jelas juga sangat marah. "Siapa yang kamu provokasi, apa kamu tahu? Polisi yang menyerbu sama sekali bukan polisi biasa."

Telapak tangan Silvia berkeringat. Bukan polisi biasa? Si bodoh Yara itu kenal orang seperti itu?

Sekarang jelas bukan waktunya untuk memikirkan hal ini.

Orang yang di sana berkata lantang, "Dua puluh miliar, langsung tunai. Kalau nggak, saudaraku nggak akan sungkan-sungkan membuka mulut. Tinggal tunggu saatnya kamu mendekam di penjara."

"Dua puluh miliar? Kalian sudah gila?" Silvia mengumpat. "Kesepakatan kita 10 miliar. Sepeser pun, aku nggak akan bayar lebih dari itu."

"Ya sudah, tinggal tunggu polisi mendatangimu." Orang itu sepertinya ingin menutup telepon.

Bagaimana mungkin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0378

    Dia berbicara lebih sungguh-sungguh, "Melly, pikirkanlah. Aku ibumu. Akankah Agnes tetap mengizinkanmu menikah dengan Yudha kalau aku masuk penjara?"Melanie tidak berkata apa-apa, itu benar-benar kekhawatiran terbesarnya.Namun, meminta 10 juta pada Yudha .... Alasan apa yang bisa dia buat? Dia sangat kesal, tidak seharusnya dia mempercayai Silvia, si bodoh ini."Melly, cepatlah, mereka akan menelepon lagi nanti." Silvia mendesak dari samping."Berhenti mendesak, menyebalkan." Melanie menggeram. "Bukankah waktu itu aku sudah kirim 10 miliar? Kenapa masih kurang lagi?"Silvia ragu-ragu sebentar. "Uang muka sudah dibayar 4 miliar. Sisa 6 miliar ... aku investasikan di saham.""Apa katamu?" Mata Melanie membelalak. "Silvia, kamu gila? Kamu punya otak buat main saham? Berapa sisanya sekarang? Buang sekarang juga.""Jangan, jangan dijual sekarang. Nanti pasti bisa naik." Silvia jelas merasa bersalah."Berapa banyak yang tersisa?" Melanie sangat marah sampai-sampai suaranya bergetar.Silvia

    Last Updated : 2024-07-05
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0379

    Siska masih menjaga kamar Yara.Setelah mendengar perkataan Gio di siang hari, mereka bertiga memutuskan untuk bergantian menjaga, tidak pernah meninggalkan Yara sendirian."Siska, pulang saja, aku baik-baik saja." Yara benar-benar tidak enak, tidak ingin menyusahkan siapa pun lagi."Aku tinggal sendirian juga bosan." Siska merapikan tempat tidur sederhana di sebelahnya. "Aku senang bisa bersamamu, jangan usir aku."Yara menggerakkan bibirnya tak berdaya. Dia merasa sejak Gio tiba, mereka bertiga bertingkah aneh, seolah-olah mereka mengawasinya karena takut akan terjadi sesuatu padanya.Karena tidak bisa membujuk, dia hanya bisa menyerah.Saat ini, pintu kamar terbuka dan tanpa diduga itu adalah Melanie.Tangan Yara seketika mengepal. Meski tak punya bukti, dia selalu merasa bahwa yang menimpa Santo ada hubungannya dengan Melanie."Apa yang kamu lakukan di sini?" Melihat Melanie, Siska langsung maju menamparnya. "Kamu nggak diterima di sini."Tamparannya begitu keras hingga Melanie mer

    Last Updated : 2024-07-05
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0380

    Dia mengatupkan rahangnya dan menatap benci pada Yara. "Kamu pasti nggak tahu. Saat aku di luar negeri, aku nggak bisa tidur semalaman, membayangkan kamu di sini tidur di samping Yudha. Membayangkan Zaina dan Santo masih melindungimu.""Aku jelas-jelas sudah mencuri bakatmu, merampas orang tuamu, hidupmu, pria yang paling kamu cintai, tapi kenapa?" Dia hampir berteriak, "Kenapa aku masih belum puas?"Yara merasa orang di hadapannya benar-benar gila. Gila."Aku akhirnya mengerti sekarang." Melanie mencengkeram lengan Yara. "Aku ingin kamu mati, hanya ketika kamu mati aku bisa tenang.""Aku bisa mencuri, tapi aku takut cuma bisa memilikinya sementara saja." Dia meremas lengan Yara keras-keras melampiaskan kekesalannya. "Hanya ketika kau mati, semua itu bisa benar-benar menjadi milikku.""Gila!" Yara mengibaskannya.Melanie tertawa tanpa peduli."Lihat, kamu bahkan nggak punya kekuatan untuk memukulku, Yara, kenapa kamu belum mati juga?""Kamu ingin lihat Zaina, Santo, Kakek Susilo, bahka

    Last Updated : 2024-07-06
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0381

    Yara berbaring dan menangis saat itu juga.Perkataan Melanie barusan terus terngiang-ngiang di benaknya, seolah-olah semua orang di sekitarnya menderita karena dirinya.Ternyata orang yang selama ini paling pantas mati adalah dirinya sendiri.Dia tidak tahu kesalahan apa yang telah dia lakukan, atau apa lagi yang bisa dia lakukan.Efek obat tidur menghantamnya dengan cepat. Dia jatuh tertidur di tengah kekacauan hatinya. Pikirannya serasa tetap terjaga sepanjang waktu.Dia seperti tertidur, tapi sepertinya tidak.Keesokan harinya, Yara terlihat lebih pucat lagi. Wajahnya kelabu dan matanya kusam."Apa yang terjadi?" Siska dilanda cemas. "Kapan Gio mau ke sini lagi?""Agak siang," jawab Felix tak kalah cemas. "Nanti aku ingatkan dia biar mendorong Rara lebih keras lagi."Mereka berdua berdiri di depan pintu. Merasa bahwa Yara di dalam kamar tampak seperti seseorang yang sudah sangat tua. Padahal dia jelas baru berusia 20-an."Melanie pasti bicara sesuatu lagi kemarin. Dasar anjing. Aku

    Last Updated : 2024-07-06
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0382

    Silvia mengerutkan kening. Pikirannya sudah curiga.Melanie terus membujuknya, "Bu, kalau kemungkinan terburuk itu benar-benar terjadi, kita berdua nggak boleh sama-sama masuk penjara. Nanti siapa yang bisa menjaga hubungan dengan dunia luar?""Bu, kalau kamu ditangkap, aku pasti akan mencari cara untuk mengeluarkanmu. Tapi kalau aku juga ikut ditangkap, habislah harapan kita.""Melly, pasti terjadi sesuatu, ya?" Silvia sangat waspada. Pembicaraannya melibatkan "ditangkap" dan "masuk penjara". Dia tidak sebodoh itu.Melanie tahu dia tidak bisa menyembunyikannya lagi. Polisi juga mungkin akan segera mencarinya."Bu, katanya ada ahli psikologi datang dari kantor polisi, membuka paksa mulut orang itu. Dia membeberkan semuanya.""Apa?" Silvia berdiri kaget. "Membeberkan semuanya? Bagaimana ini bisa terjadi?"Melanie mengangguk. "Geng yang kamu bayar itu mungkin akan segera tertangkap. Nanti ...""Habis sudah, habis sudah." Silvia ketakutan setengah mati. Jiwanya serasa melayang. "Aku akan

    Last Updated : 2024-07-06
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0383

    Melanie mengangkat gelas ke bibirnya, tetapi tidak meneguk.Matanya yang gelap diam-diam memperhatikan Silvia meminum anggurnya.Silvia jelas sangat senang. Mendapatkan uang, lalu melarikan diri ke luar negeri dan bersenang-senang di sana. Memikirkan hal ini membuat hatinya bersemangat, "Melly, tenang saja. Setelah Ibu bisa tinggal aman di luar negeri, kamu harus datang menemui Ibu.""Iya." Melanie meletakkan gelas anggurnya dan tersenyum."Kenapa kamu nggak minum?" Silvia melihat gelas Melanie masih penuh."Nggak apa-apa." Melanie menggelengkan kepalanya. "Bu, aku sebenarnya sangat berterima kasih padamu. Kalau semuanya berjalan lancar, aku benar-benar berniat ingin membahagiakan kamu sampai hari tua, agar kamu bisa menikmati hidupmu."Silvia mengerutkan kening. Kenapa Melanie tiba-tiba mengatakan hal ini? Dia merasa ada yang tidak beres.Wajah Melanie berubah. Kebencian muncul dalam sinar matanya. "Tapi manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Yara dan yang lainnya sangat menyebalka

    Last Updated : 2024-07-06
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0384

    "Ibuku tiba-tiba telepon tadi, dia minta aku datang dan tidur di sini," kata Melanie sambil menangis. "Jadi aku datang."Dia masih memegangi tubuh Silvia. "Saat aku tiba, aku lihat nggak ada pelayan lagi di sini, cuma ada dia. Dia sepertinya sudah minum cukup banyak saat itu.""Jadi aku tanya, apa yang terjadi? Dia nggak bicara apa-apa, dan cuma memintaku untuk menemaninya.""Lalu dia terus bicara yang aneh-aneh tanpa berhenti. Aku mulai curiga. Setelah didengarkan, ternyata dia seperti sedang membicarakan soal upacara pemakamannya."Melanie menangis semakin sedih. "Setelah itu, dia tiba-tiba jatuh dari sofa dan memuntahkan darah. Mengatakan padaku dan dia akan pergi, memintaku untuk menjaga diriku baik-baik.""Kenapa bisa sampai seperti ini?" Yudha sangat bingung. "Kenapa dia bunuh diri?""Entahlah, aku nggak tahu, dia nggak bilang apa-apa." Melanie menggeleng-gelengkan kepalanya."Kamu sudah telepon polisi?" Yudha bertanya.Melanie menggeleng lagi.Yudha bertanya lagi, "Apa aku perlu

    Last Updated : 2024-07-07
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0385

    Pemakaman Silvia sepenuhnya diatur oleh Yudha. Yang membuatnya cukup terkejut adalah Melanie bersikeras untuk hadir sebagai putrinya.Agnes juga hadir di sana.Dia tahu tentang Silvia membayar orang untuk membunuh Santo. Jadi, dia mencari kesempatan untuk mengajak Melanie membicarakannya secara pribadi."Masalah Santo nggak ada hubungannya denganmu?" Sebelah alisnya langsung terangkat saat bertanya. Tatapan matanya yang tajam merasuk ke dalam lubuk hati.Melanie belakangan ini terlalu sering berakting. Matanya bengkak dan seluruh wajahnya sembap, sehingga hampir tidak terlihat ekspresi apa pun. Tidak ada yang bisa mengungkap petunjuk sedikit pun.Dia menggelengkan kepalanya. "Aku nggak nyangka dia bisa segila itu."Agnes tidak bertanya lagi. Sejujurnya, dirinya mampu melakukan hal-hal yang lebih kejam daripada Melanie di masa mudanya. Tidak masalah selama dia berhasil."Nggak masalah." Suaranya dingin. "Bersikap baiklah setelah kamu menikah dengan Yudha."Melanie membungkuk dan melihat

    Last Updated : 2024-07-07

Latest chapter

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0627

    Pada hari yang telah disepakati, Yudha menerima telepon dari Revan di pagi hari."Pak Yudha, saya di Meria sekarang, sedang menunggu penerbangan pulang. Seluruh informasinya sudah hampir lengkap.""Bagus." Yudha agak terkejut. Dia tidak menyangka Revan perlu pergi ke Meria. dia menambahkan, "Hati-hati di perjalanan. Aku tunggu kepulanganmu.""Pak Yudha." Revan menatap dokumen di tangannya. "Saya akan pergi ke rumahmu setelah sampai di sana. Sebelum itu ... siapkan mentalmu.""Oke." Yudha menutup telepon. Dia sebenarnya merasakan sedikit firasat buruk dalam hatinya.Dia menatap kalender dan melihat hari persidangan perceraiannya akan tiba dua hari lagi. Masih ada waktu.Satu hari terasa sangat panjang bagi Yudha. Dia meninggalkan semua pekerjaan dan kembali ke rumah keluarga besar untuk bermain sebentar dengan Agnes dan Yovi, lalu kembali ke vilanya dan menunggu.Agnes bertanya, "Kerjaanmu hari ini sudah selesai 'kan? Kenapa buru-buru pergi? Temani anakmu lebih lama lagi."Sejak ada Yov

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0626

    Saat masuk ke ruang tamu, Santo jelas merasa agak malu, tapi Felix dan Gio bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan bicara dengannya seperti biasa.Yara membawa album foto yang baru diambilnya dan mereka semua berkumpul untuk melihat."Ayah, lihat, ini foto pernikahanmu. Kalian masih sangat muda waktu itu, sangat tampan dan cantik."Santo tersenyum dan mengulurkan tangan untuk menyentuh Zaina di foto itu."Senyum Ibu sangat cantik di foto ini. Yang ini, Ayah, kamu sangat tampan ...."Sambil berbicara, Yara memperhatikan ekspresi Santo. Di dalamnya banyak foto-foto Melanie. Dia berusaha untuk menyebutnya sesedikit mungkin.Lambat laun, raut wajah Santo menjadi semakin serius.Tiba-tiba, air mata menetes membasahi album foto."Ayah, kamu kenapa?" Yara sedikit panik dan berusaha menyingkirkan album foto itu. "Kita lihat besok lagi saja, nggak apa-apa."Santo menunduk. Tangannya membelai wanita yang ada di foto tersebut dengan penuh kasih sayang. "Kenapa aku nggak pulang lebih cepat

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0625

    Segera setelah pintu kamar mandi terbuka, bau menyengat menghantam. Ada noda air berwarna kuning di lantai. Tidak perlu ditanya lagi apa itu.Santo membelakangi semua orang, meringkuk di sudut ruangan. Seluruh tubuhnya gemetar."Kalian keluar dulu." Yara merasa dadanya sangat sesak dan meminta semuanya pergi."Rara, nggak apa-apa, biarkan aku membantumu." Siska bergegas berkata."Nggak usah." Yara menggeleng dan menatap mereka dengan memohon, "Keluar dulu, oke? Keluar!""Ayo, kita tunggu di ruang tamu." Gio akhirnya merespons, mengangguk kepada Yara, dan menarik pergi Felix dan Siska.Yara berdiri di ambang pintu, mengendus-endus, dan berseru lirih, "Ayah, mereka sudah pergi. Nggak apa-apa."Santo masih meringkuk di pojokan.Dia adalah kepala keluarga Lubis, yang berwibawa dan terhormat seumur hidup. Tapi sekarang ... pikirannya sudah tidak jernih lagi dan menghadapi hal semacam ini saja tidak bisa."Ayah!" Yara dengan hati-hati melangkah maju dan menarik lembut pakaian Santo. "Ayah, n

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0624

    Yara juga berdiri dan menatap mata Melanie. "Bahkan meski mereka tahu kebenarannya dan menukar kita kembali, mereka tetap akan sangat mencintaimu dengan kasih sayang yang sama.""Melanie, kamu kehilangan dua orang yang paling menyayangimu. Kamu benar-benar nggak menyesalinya?" Yara sedikit emosional."Nggak!" kata Melanie dengan sangat tegas. "Yara, asal kamu tahu, nggak ada kata "menyesal" dalam kamus hidupku. Ambil barang-barangmu dan cepat pergi. Nggak usah ngoceh nggak jelas di sini."Yara menggelengkan kepalanya, mengambil album foto itu dan mengatakan satu hal lagi, "Jaga dirimu baik-baik."Dia keluar dari vila, mengucapkan selamat tinggal kepada Amel, dan segera pergi.Amel kembali ke vila dan melihat Melanie melamun sambil memandangi foto Zaina. Dia bertanya dengan suara kecil, "Bu, kamu juga kangen ibumu?""Dia bukan ibuku." Melanie mengambil foto itu dari dinding dan melemparkannya ke lantai. "Aku nggak kangen dia. Nggak sedikit pun!"Orang yang paling disayangi Zaina semasa

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0623

    Setelah kehilangan Santo sekali, Yara dan yang lainnya tidak berani ceroboh lagi, terutama Siska."Rara, aku janji nggak akan membiarkan Paman Santo lepas dari pandanganku."Yara tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Oke, tutup pintunya, dia nggak akan bisa keluar. Aku keluar sebentar."Karena Santo selalu bicara soal menemui Zaina, Yara ingin pergi ke rumah keluarga Lubis untuk mengambil foto-foto Zaina. Dia sudah menelepon Melanie.Sampai di sana, dia melihat Amel sudah menunggunya dari kejauhan."Bibi Rara!" Amel melihat kedatangannya dan langsung berlari menghampiri. "Bibi Rara, kamu di sini."Yara memeluk Amel. "Wah, Amel sudah tambah tinggi dan cantik.""Bibi Rara juga tambah cantik," balas si kecil bermulut manis.Yara membawanya masuk ke dalam vila. Melanie sudah menunggu di ruang tamu."Barangnya di lantai atas, mungkin di kamar mereka." Melanie bangkit dan berjalan ke arah tangga. "Ayo kuantar ke atas.""Terima kasih." Yara meminta Amel bermain sendirian dan mengikuti ke a

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0622

    Ini pertama kalinya Amel melihat Yudha berbicara sangat serius dengannya. Wajahnya langsung terlihat takut dan dia berbisik, "Amel kasihan sama Ibu.""Ibumu kenapa?" Yudha berjongkok dan sedikit melunakkan nada bicaranya.Amel menggeleng dan mengulangi, "Ibu kasihan sekali."Yudha tidak bertanya lagi dan mengelus kepala si kecil. "Amel, mungkin suasana hati ibumu sedang buruk. Paman akan menghiburnya, tenang saja.""Terima kasih, Paman." Amel menghela napas dan melanjutkan bermain.Yudha duduk di sofa dan menunggu. Pikirannya terus terbayang penampilan Melanie barusan. Gelagatnya seperti orang mabuk, tapi tidak ada bau alkohol sama sekali di dalam kamar. Bau itu ...Yudha belum pernah merasakan bau seperti itu sebelumnya. Menyengat dan sangat tidak enak.Dia menunggu beberapa saat dan kemudian melihat Melanie turun. Melanie sudah berganti pakaian dan menata rambutnya, nyaris seperti orang yang berbeda, membuat Yudha bertanya-tanya apakah yang dilihatnya tadi itu hanya ilusi."Yudha, ke

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0621

    Selama beberapa hari berikutnya, Yara menghabiskan waktu bersama Yola dan Santo di siang hari. Lalu malamnya mengerjakan desain perhiasan bertemakan "Pulau" itu.Tapi, inspirasinya seakan sedang surut dan ide-ide yang dia pikirkan masih kurang memuaskan.Sidang perceraiannya semakin dekat.Di suatu sore, Yudha menerima telepon dari Amel sebelum pulang dari kantor."Paman sedang sibuk?" ucap gadis kecil itu dengan suara manis. "Amel sudah lama nggak ketemu Paman. Paman sedang sibuk bersama adikku ya?"Yudha terdiam. Beberapa waktu telah berlalu sejak Yovian datang ke rumah. Dia memang sudah lama belum bertemu Amel.Sejenak, dia merasa malu. "Paman minta maaf. Malam ini Paman ke rumahmu, oke?""Sekarang saja. Ayo makan di luar bersama Ibu." Amel tertawa usil. "Tapi jangan bilang Ibu. Beri dia kejutan.""Oke." Yudha menjawab ringan.Dia membereskan pekerjaannya sebentar dan segera pergi ke rumah keluarga Lubis. Tak disangka, Amel sudah menunggu di depan pintu."Amel ...""Ssst!" Amel mene

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0620

    "Nggak mungkin." Yara berpikir, satu-satunya pria yang dekat dengannya baru-baru ini adalah Felix.Menurutnya, dengan sifat Felix, dia tidak mungkin punya ini seperti ini. Saran dari Gio juga rasanya tidak mungkin sampai ke sini.Dia tidak tahu siapa lagi yang mungkin."Rara, gawat!"Yara tiba-tiba mendengar suara Siska dari belakangnya. Dia buru-buru menutup telepon. "Safira, aku ada urusan mendadak. Sampai di sini dulu ya, terima kasih!""Ada apa?" Dia menatap Siska dengan cemas."Ayahmu ... ayahmu hilang." Siska terengah-engah karena kelelahan. Dia jelas sudah mencari di sekitar untuk mencoba mencarinya sebelum memberi tahu Yara.Suaranya seperti menahan tangisan. "Kami terlalu fokus dengan Yola. Aku nggak tahu sejak kapan ayahmu pergi.""Nggak apa-apa. Tolong jaga Yola dulu, aku akan mencarinya." Yara menenangkan Siska dan segera menelepon polisi.Setelah menelepon polisi, dia menelepon Felix dan Gio."Oke, jangan khawatir, kami akan membantu mencari." Felix menenangkan Yara dan me

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0619

    Keesokan harinya setelah sarapan, cuaca di luar sangat cerah. Yara ingin mengajak Yola dan Santo berjalan-jalan."Aku ikut juga." Siska melambaikan kedua tangannya. Reaksi kehamilannya sudah jauh membaik akhir-akhir ini. Usia kandungannya sudah lima minggu.Yara meminta pengasuh memakaikan baju kepada Yola sementara dia pergi membantu Santo."Ayah, ganti baju dulu, lalu pergi jalan-jalan, oke?""Jalan-jalan?" Santo berpikir sejenak, "Ketemu Zaina?"Hati Yara terasa pilu. Dia hanya bisa berbohong, "Ya, jalan-jalan, menemui ibuku. Ayo Ayah, aku bantu pakai baju.""Oke, ketemu Zaina, ketemu Zaina ..." Santo terus bergumam dan segera berganti pakaian.Mereka turun ke bawah dan pergi ke lapangan kompleks. Yola di dalam kereta dorong bayi. Mata lebarnya berkedip-kedip, melihat ke mana-mana penuh rasa ingin tahu.Yara awalnya khawatir anaknya terlalu kecil untuk dibawa keluar. Tapi pengasuhnya mengatakan bahwa Yola tumbuh dengan sangat baik. Cuacanya sedang bagus, tidak terlalu dingin dan tid

DMCA.com Protection Status