Share

Bab 0367

Author: Jus Strawberi
last update Last Updated: 2024-07-02 18:00:00
"Kak, aku nggak mau ke kamp."

Yara berbaring di tempat tidurnya sambil berpikir lama. Dia selalu merasa bahwa mimpi semalam sangat nyata, seakan-akan mimpi itu benar-benar Zaina datang mengingatkannya akan sesuatu.

Dia membuat keputusan, "Aku ingin mengaku ke Ayah. Aku ingin bersama dengannya."

Dia pernah tidak saling terbuka dengan Zaina karena ketakutannya terhadap Melanie. Namun, pada akhirnya, Zaina tetap pergi.

Dia tidak ingin membuat kesalahan seperti itu untuk kedua kalinya.

Baik Felix maupun Siska agak terkejut, tetapi di saat yang sama mereka juga merasa bahagia untuk Yara.

"Rara." Siska memeluk Yara dengan lembut. "Ayo, kami mendukung semua keputusanmu."

Felix juga mengangguk. "Benar Rara, sekarang kamu sudah memutuskan, kapan kamu mau menemui dia? Aku yakin dia pasti akan senang setelah mengetahuinya."

Soal itu, Yara tak berani berharap berlebihan.

Santo dan Zaina telah membesarkan Melanie selama lebih dari 20 tahun, memperlakukan Melanie sebagai permata hati mereka. Jika ti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zuriana Hamzah
ayuh yara katakana semuanya.. biar Santo tahu jahatnya silvia dan melanie
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0368

    Memang yang paling dia pedulikan bukanlah Zaina atau Melanie, tetapi keluarga mereka.Mungkin ada hubungannya dengan pengalaman masa kecilnya.Namun, sekarang?Ternyata semua yang dia sayangi adalah kebohongan, dan itu telah membuat orang-orang yang paling dia cintai menderita.Akan tetapi, Zaina tidak mau mengubah semua ini karena dia tahu apa yang dipikirkan Santo. Hatinya serasa tercekat."Ayah, kamu nggak apa-apa?" Yara melihat wajah Santo sangat pucat. "Ayah, jangan terlalu menyalahkan diri sendiri. Pada akhirnya, setiap dari kita sama-sama harus disalahkan atas kejadian ini. Aku terlalu pengecut dan terlalu mudah dimanipulasi Melanie."Dia menyeka air matanya. "Aku memimpikan Ibu tadi malam. Dia memintaku untuk melindungimu."Santo menggertakkan giginya. "Beraninya dia melakukan semua ini padaku?""Ayah, percayalah, Melanie bukanlah gadis baik yang ada dalam pikiranmu. Dia lebih gila dari yang bisa kamu bayangkan. Kita nggak boleh membiarkan dia tahu tentang kita untuk saat ini,"

    Last Updated : 2024-07-03
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0369

    Keduanya seperti tak habis-habisnya berbicara setelah mengetahui hubungan asli satu sama lain, dan mereka belum berpisah hingga malam tiba.Sekembalinya ke rumah, Yara berbagi kegembiraannya dengan Siska dan Felix. "Aku sempat takut Ayah nggak mau menerimaku."Apalagi dia sudah lama tidak akur dengan Santo."Bagaimana mungkin? Aku yakin ini semua sudah diatur oleh Tuhan, Paman Santo dan Bibi Zaina selalu sayang padamu." Siska, sebagai sahabat Yara, telah melihat semuanya.Yara akhirnya bisa bernapas lega. Rasanya memiliki seseorang yang dapat dia jadikan sandaran.Mereka bertiga memutuskan untuk merayakannya dengan membuat makan malam mewah.Namun, saat memotong sayuran, tanpa sengaja tangan Yara teriris dan berdarah deras.Felix dan Siska sangat ketakutan."Oke, oke, tunggu di ruang tamu saja." Siska mendorong wanita itu keluar dari dapur. "Biar aku dan Kak Felix yang masak.""Nggak apa-apa." Yara dengan canggung berkata, "Aku cuma melamun sebentar tadi. Aku janji lebih hati-hati, ngg

    Last Updated : 2024-07-03
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0370

    Namun, Yara tidak pernah merespons.Ekspresi Felix sangat menakutkan dan seluruh tubuhnya terus gemetaran karena panik. Suaranya terdengar goyah saat dia berbicara."Siapa yang telepon? Apa yang mereka bicarakan?"Ketika Siska menyadari ada yang tidak beres dengan Yara, dia langsung melihat membuka ponselnya. "Yudha, aku nggak tahu apa dia bilang apa."Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan emosinya, tetapi air matanya tak dapat dibendung. Dia bertanya pada Felix penuh ketakutan, "Apa yang harus aku lakukan? Rara pendarahan hebat, apa yang harus aku lakukan?""Entahlah." Felix membunyikan klaksonnya penuh panik, bahkan sampai membunyikan sirene.Mobil-mobil memberi jalan dan mereka melaju dengan bebas, menuju Rumah Sakit Pusat tanpa halangan apa pun.Pihak rumah sakit sudah diberi tahu dan sudah siap membawa Yara dengan tandu.Yudha sedang berada di lantai dasar pada saat itu dan dia melihat Yara dibawa masuk ke dalam lift dalam keadaan berlumuran darah.Dalam sekejap, sekujur

    Last Updated : 2024-07-03
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0371

    Yudha tetap berada di lantai dasar, seluruh tubuhnya tegang. Tubuh Yara yang berlumuran darah terus muncul dalam benaknya.Dia memberi tahu Yara segera setelah menerima telepon dari Melanie. Karena keadaan Santo kritis, dia pikir Yara pasti ingin bertemu Santo setidaknya untuk yang terakhir kalinya.Namun, dia tidak menyangka Yara akan sesedih ini .... Dan kenapa untuk kedua kalinya dia mengalami pendarahan hebat.Pikirannya teralihkan ketika tiba-tiba dia melihat seorang kenalan yang datang dengan tergesa-gesa.Teresa Geraldi! Dokter Teresa dari rumah sakit bersalin!Yudha berdiri tercenung. Kenapa Dokter Teresa ke sini?Pikirannya tidak mengerti, tetapi tubuhnya bereaksi lebih cepat dari otaknya dan segera mengikuti tanpa suara.Teresa sangat cemas. Dia datang segera setelah menerima panggilan Felix, sama sekali tidak menyadari ada orang yang mengikutinya.Sesampainya di depan IGD, dia buru-buru menghampiri Felix begitu pria itu muncul. "Bagaimana?"Felix mendongak setelah mendengar

    Last Updated : 2024-07-03
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0372

    Yudha terdiam beberapa saat, lalu berbicara lagi dengan susah payah, "Kapan itu terjadi?"Bukankah Yara mengatakan bahwa dia sangat mencintainya?Kenapa dia ... berada ke ranjang pria lain bahkan sebelum mereka bercerai?Di sisi lain, dia sendiri sungguh konyol.Meski sudah memutuskan untuk menikah dengan Melanie, dia sama sekali tidak bisa dekat dengan wanita itu.Dia benar-benar seorang badut."Apa itu penting?" Felix bahkan tidak ingin menjawab sama sekali."Sangat penting!" Yudha hampir berteriak. Matanya memerah dan darah di tubuhnya seperti mendidih."Sudah lebih dari dua bulan." Felix memberikan perkiraan waktu.Kepala Yudha mati rasa. Dia seperti kehilangan jiwanya."Yudha?" Terdengar suara Melanie tiba-tiba. Dia melangkah maju dengan mata merah dan sembap. "Kamu sejak kapan sampai di sini? Ayahku di sana!"Yudha mencoba untuk bangun, tetapi tidak bisa."Yudha, kamu kenapa?" Melanie bergegas menolongnya.Yudha tanpa sadar ingin mendorong Melanie, tetapi segera berubah pikiran d

    Last Updated : 2024-07-04
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0373

    Yara baru terbangun saat hari sudah siang keesokan harinya.Felix dan Siska tetap menjaga di samping tempat tidurnya. Ketika mereka melihatnya bangun, Felix segera pergi mencari Teresa."Rara, bagaimana perasaanmu?" Siska buru-buru menyeka air matanya dan menggenggam tangan Yara dengan lembut.Yara menatap kosong ke langit-langit, seolah belum sepenuhnya sadar."Rara, jangan membuatku takut." Siska tidak bisa menghentikan air matanya lagi. "Lihat aku, aku Siska. Kamu ada yang sakit di suatu tempat?"Yara akhirnya mengerjap dan berjuang untuk bangkit."Rara, kamu nggak boleh gerak. Dokter Teresa bilang kamu nggak boleh bangun dari tempat tidur." Siska panik dan buru-buru menahannya, tetapi tidak berani keras-keras.Yara masih berusaha bangkit. "Aku mau lihat Ayah.""Jangan gerak dulu, dengarkan aku ...." Siska ragu-ragu sebentar. "Paman Santo berhasil diselamatkan.""Benarkah?" Yara menatapnya dengan mata merah dan berkata dengan nada memohon, "Siska, jangan bohong padaku. Jangan bohong

    Last Updated : 2024-07-04
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0374

    Dia menatap Felix dengan serius, "Kak, kita sudah kenal cukup lama. Aku percaya padamu.""Terima kasih." Felix mengucapkannya dari lubuk hati yang terdalam."Nggak perlu berterima kasih, rawatlah Rara dengan baik, aku akan membantumu, apa pun yang kamu lakukan." Siska mengangguk dengan penuh semangat.Tak lama kemudian, Teresa keluar."Bagaimana?" Keduanya maju bersama dan bertanya cemas.Teresa mendesah dalam-dalam. "Bahayanya nggak terlalu mengancam untuk saat ini. Tapi aku peringatkan kalian, dia benar-benar nggak akan tahan menerima tambahan beban sedikit pun. Jangankan anak-anaknya, dirinya sendiri saja belum tentu selamat. Kalian nanti yang akan menyesalinya."Siska dan Felix menghela napas lega pada saat yang bersamaan, tetapi mereka juga sama-sama menguatkan diri masing-masing.Mereka harus menjaga Yara lebih baik lagi."Ngomong-ngomong, Gio sudah pulang ke kamp?" Teresa tiba-tiba bertanya.Felix mengangguk. "Iya, kenapa?""Aku bukan ahli psikologi, jadi persisnya nggak ngerti,

    Last Updated : 2024-07-04
  • Cinta yang Tertukar   Bab 0375

    Sore harinya, Yudha datang.Siska dan Felix memblokir pintu kamar seolah menghadapi musuh yang tangguh, mencegahnya masuk."Kamu mau apa di sini?" Siska ingin mengumpat.Meskipun Yudha menelepon Yara untuk memberi tahu Yara bahwa Santo terluka dan itu bukan masalah, Yudha jelas merupakan alasan terbesar mengapa Yara seperti ini.Yudha mengerutkan keningnya dan menatap langsung ke arah Felix. "Aku perlu bicara dengan Yara.""Dia masih sensitif, perasaannya nggak boleh diganggu." Felix berkata dengan nada dingin, "Pulanglah dulu ...""Biarkan dia masuk." Suara Yara terdengar dari bangsal.Siska dan Felix tidak punya pilihan lain dan membiarkan pria itu masuk.Begitu Yudha masuk, Felix memperingatkannya lagi dengan sangat serius, "Jangan membuatnya terlalu emosional, aku mohon."Yudha menutup pintu kamar.Dia berbalik dan melihat Yara duduk di ranjang rumah sakit dengan wajah pucat, tampak lesu dan tak bernyawa.Dia tanpa sadar mengerutkan kening. "Jangan khawatirkan Paman Santo, aku akan

    Last Updated : 2024-07-04

Latest chapter

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0627

    Pada hari yang telah disepakati, Yudha menerima telepon dari Revan di pagi hari."Pak Yudha, saya di Meria sekarang, sedang menunggu penerbangan pulang. Seluruh informasinya sudah hampir lengkap.""Bagus." Yudha agak terkejut. Dia tidak menyangka Revan perlu pergi ke Meria. dia menambahkan, "Hati-hati di perjalanan. Aku tunggu kepulanganmu.""Pak Yudha." Revan menatap dokumen di tangannya. "Saya akan pergi ke rumahmu setelah sampai di sana. Sebelum itu ... siapkan mentalmu.""Oke." Yudha menutup telepon. Dia sebenarnya merasakan sedikit firasat buruk dalam hatinya.Dia menatap kalender dan melihat hari persidangan perceraiannya akan tiba dua hari lagi. Masih ada waktu.Satu hari terasa sangat panjang bagi Yudha. Dia meninggalkan semua pekerjaan dan kembali ke rumah keluarga besar untuk bermain sebentar dengan Agnes dan Yovi, lalu kembali ke vilanya dan menunggu.Agnes bertanya, "Kerjaanmu hari ini sudah selesai 'kan? Kenapa buru-buru pergi? Temani anakmu lebih lama lagi."Sejak ada Yov

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0626

    Saat masuk ke ruang tamu, Santo jelas merasa agak malu, tapi Felix dan Gio bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan bicara dengannya seperti biasa.Yara membawa album foto yang baru diambilnya dan mereka semua berkumpul untuk melihat."Ayah, lihat, ini foto pernikahanmu. Kalian masih sangat muda waktu itu, sangat tampan dan cantik."Santo tersenyum dan mengulurkan tangan untuk menyentuh Zaina di foto itu."Senyum Ibu sangat cantik di foto ini. Yang ini, Ayah, kamu sangat tampan ...."Sambil berbicara, Yara memperhatikan ekspresi Santo. Di dalamnya banyak foto-foto Melanie. Dia berusaha untuk menyebutnya sesedikit mungkin.Lambat laun, raut wajah Santo menjadi semakin serius.Tiba-tiba, air mata menetes membasahi album foto."Ayah, kamu kenapa?" Yara sedikit panik dan berusaha menyingkirkan album foto itu. "Kita lihat besok lagi saja, nggak apa-apa."Santo menunduk. Tangannya membelai wanita yang ada di foto tersebut dengan penuh kasih sayang. "Kenapa aku nggak pulang lebih cepat

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0625

    Segera setelah pintu kamar mandi terbuka, bau menyengat menghantam. Ada noda air berwarna kuning di lantai. Tidak perlu ditanya lagi apa itu.Santo membelakangi semua orang, meringkuk di sudut ruangan. Seluruh tubuhnya gemetar."Kalian keluar dulu." Yara merasa dadanya sangat sesak dan meminta semuanya pergi."Rara, nggak apa-apa, biarkan aku membantumu." Siska bergegas berkata."Nggak usah." Yara menggeleng dan menatap mereka dengan memohon, "Keluar dulu, oke? Keluar!""Ayo, kita tunggu di ruang tamu." Gio akhirnya merespons, mengangguk kepada Yara, dan menarik pergi Felix dan Siska.Yara berdiri di ambang pintu, mengendus-endus, dan berseru lirih, "Ayah, mereka sudah pergi. Nggak apa-apa."Santo masih meringkuk di pojokan.Dia adalah kepala keluarga Lubis, yang berwibawa dan terhormat seumur hidup. Tapi sekarang ... pikirannya sudah tidak jernih lagi dan menghadapi hal semacam ini saja tidak bisa."Ayah!" Yara dengan hati-hati melangkah maju dan menarik lembut pakaian Santo. "Ayah, n

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0624

    Yara juga berdiri dan menatap mata Melanie. "Bahkan meski mereka tahu kebenarannya dan menukar kita kembali, mereka tetap akan sangat mencintaimu dengan kasih sayang yang sama.""Melanie, kamu kehilangan dua orang yang paling menyayangimu. Kamu benar-benar nggak menyesalinya?" Yara sedikit emosional."Nggak!" kata Melanie dengan sangat tegas. "Yara, asal kamu tahu, nggak ada kata "menyesal" dalam kamus hidupku. Ambil barang-barangmu dan cepat pergi. Nggak usah ngoceh nggak jelas di sini."Yara menggelengkan kepalanya, mengambil album foto itu dan mengatakan satu hal lagi, "Jaga dirimu baik-baik."Dia keluar dari vila, mengucapkan selamat tinggal kepada Amel, dan segera pergi.Amel kembali ke vila dan melihat Melanie melamun sambil memandangi foto Zaina. Dia bertanya dengan suara kecil, "Bu, kamu juga kangen ibumu?""Dia bukan ibuku." Melanie mengambil foto itu dari dinding dan melemparkannya ke lantai. "Aku nggak kangen dia. Nggak sedikit pun!"Orang yang paling disayangi Zaina semasa

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0623

    Setelah kehilangan Santo sekali, Yara dan yang lainnya tidak berani ceroboh lagi, terutama Siska."Rara, aku janji nggak akan membiarkan Paman Santo lepas dari pandanganku."Yara tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Oke, tutup pintunya, dia nggak akan bisa keluar. Aku keluar sebentar."Karena Santo selalu bicara soal menemui Zaina, Yara ingin pergi ke rumah keluarga Lubis untuk mengambil foto-foto Zaina. Dia sudah menelepon Melanie.Sampai di sana, dia melihat Amel sudah menunggunya dari kejauhan."Bibi Rara!" Amel melihat kedatangannya dan langsung berlari menghampiri. "Bibi Rara, kamu di sini."Yara memeluk Amel. "Wah, Amel sudah tambah tinggi dan cantik.""Bibi Rara juga tambah cantik," balas si kecil bermulut manis.Yara membawanya masuk ke dalam vila. Melanie sudah menunggu di ruang tamu."Barangnya di lantai atas, mungkin di kamar mereka." Melanie bangkit dan berjalan ke arah tangga. "Ayo kuantar ke atas.""Terima kasih." Yara meminta Amel bermain sendirian dan mengikuti ke a

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0622

    Ini pertama kalinya Amel melihat Yudha berbicara sangat serius dengannya. Wajahnya langsung terlihat takut dan dia berbisik, "Amel kasihan sama Ibu.""Ibumu kenapa?" Yudha berjongkok dan sedikit melunakkan nada bicaranya.Amel menggeleng dan mengulangi, "Ibu kasihan sekali."Yudha tidak bertanya lagi dan mengelus kepala si kecil. "Amel, mungkin suasana hati ibumu sedang buruk. Paman akan menghiburnya, tenang saja.""Terima kasih, Paman." Amel menghela napas dan melanjutkan bermain.Yudha duduk di sofa dan menunggu. Pikirannya terus terbayang penampilan Melanie barusan. Gelagatnya seperti orang mabuk, tapi tidak ada bau alkohol sama sekali di dalam kamar. Bau itu ...Yudha belum pernah merasakan bau seperti itu sebelumnya. Menyengat dan sangat tidak enak.Dia menunggu beberapa saat dan kemudian melihat Melanie turun. Melanie sudah berganti pakaian dan menata rambutnya, nyaris seperti orang yang berbeda, membuat Yudha bertanya-tanya apakah yang dilihatnya tadi itu hanya ilusi."Yudha, ke

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0621

    Selama beberapa hari berikutnya, Yara menghabiskan waktu bersama Yola dan Santo di siang hari. Lalu malamnya mengerjakan desain perhiasan bertemakan "Pulau" itu.Tapi, inspirasinya seakan sedang surut dan ide-ide yang dia pikirkan masih kurang memuaskan.Sidang perceraiannya semakin dekat.Di suatu sore, Yudha menerima telepon dari Amel sebelum pulang dari kantor."Paman sedang sibuk?" ucap gadis kecil itu dengan suara manis. "Amel sudah lama nggak ketemu Paman. Paman sedang sibuk bersama adikku ya?"Yudha terdiam. Beberapa waktu telah berlalu sejak Yovian datang ke rumah. Dia memang sudah lama belum bertemu Amel.Sejenak, dia merasa malu. "Paman minta maaf. Malam ini Paman ke rumahmu, oke?""Sekarang saja. Ayo makan di luar bersama Ibu." Amel tertawa usil. "Tapi jangan bilang Ibu. Beri dia kejutan.""Oke." Yudha menjawab ringan.Dia membereskan pekerjaannya sebentar dan segera pergi ke rumah keluarga Lubis. Tak disangka, Amel sudah menunggu di depan pintu."Amel ...""Ssst!" Amel mene

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0620

    "Nggak mungkin." Yara berpikir, satu-satunya pria yang dekat dengannya baru-baru ini adalah Felix.Menurutnya, dengan sifat Felix, dia tidak mungkin punya ini seperti ini. Saran dari Gio juga rasanya tidak mungkin sampai ke sini.Dia tidak tahu siapa lagi yang mungkin."Rara, gawat!"Yara tiba-tiba mendengar suara Siska dari belakangnya. Dia buru-buru menutup telepon. "Safira, aku ada urusan mendadak. Sampai di sini dulu ya, terima kasih!""Ada apa?" Dia menatap Siska dengan cemas."Ayahmu ... ayahmu hilang." Siska terengah-engah karena kelelahan. Dia jelas sudah mencari di sekitar untuk mencoba mencarinya sebelum memberi tahu Yara.Suaranya seperti menahan tangisan. "Kami terlalu fokus dengan Yola. Aku nggak tahu sejak kapan ayahmu pergi.""Nggak apa-apa. Tolong jaga Yola dulu, aku akan mencarinya." Yara menenangkan Siska dan segera menelepon polisi.Setelah menelepon polisi, dia menelepon Felix dan Gio."Oke, jangan khawatir, kami akan membantu mencari." Felix menenangkan Yara dan me

  • Cinta yang Tertukar   Bab 0619

    Keesokan harinya setelah sarapan, cuaca di luar sangat cerah. Yara ingin mengajak Yola dan Santo berjalan-jalan."Aku ikut juga." Siska melambaikan kedua tangannya. Reaksi kehamilannya sudah jauh membaik akhir-akhir ini. Usia kandungannya sudah lima minggu.Yara meminta pengasuh memakaikan baju kepada Yola sementara dia pergi membantu Santo."Ayah, ganti baju dulu, lalu pergi jalan-jalan, oke?""Jalan-jalan?" Santo berpikir sejenak, "Ketemu Zaina?"Hati Yara terasa pilu. Dia hanya bisa berbohong, "Ya, jalan-jalan, menemui ibuku. Ayo Ayah, aku bantu pakai baju.""Oke, ketemu Zaina, ketemu Zaina ..." Santo terus bergumam dan segera berganti pakaian.Mereka turun ke bawah dan pergi ke lapangan kompleks. Yola di dalam kereta dorong bayi. Mata lebarnya berkedip-kedip, melihat ke mana-mana penuh rasa ingin tahu.Yara awalnya khawatir anaknya terlalu kecil untuk dibawa keluar. Tapi pengasuhnya mengatakan bahwa Yola tumbuh dengan sangat baik. Cuacanya sedang bagus, tidak terlalu dingin dan tid

DMCA.com Protection Status