Share

Bab 0184

Yara menggertakkan giginya penuh kebencian. Tidak lagi malu, dia membantu Yudha melepas baju dengan ekspresi tegas. Selanjutnya celana.

Dia bangkit berdiri. "Buka sendiri celanamu."

"Nggak mau." Sekilas ide jahat muncul di mata Yudha. "Aku nggak bisa berdiri, tolong bantu aku."

Yara menatap wajah Yudha, lalu celananya, sambil berdebat keras dalam hati.

"Cepat, aku sudah ngantuk," desak Yudha.

Yara menggigit rahangnya kuat-kuat dan akhirnya berjongkok lagi di hadapan Yudha dengan wajah pasrah.

Dia segera memegang ikat pinggangnya dan membukanya setelah berusaha keras. Saat dia melepas celananya, dia melihat bagian tertentu di tubuh pria itu yang memamerkan diri tanpa malu-malu.

Keduanya merona malu.

Yudha mengambil bajunya tadi untuk menutup pangkuannya, lalu berkata dengan suara canggung, "Oke, sudah, sana cepat pergi."

"Sudah dibantu, nggak tahu terima kasih!" Yara cemberut. "Ya sudah, tidur yang benar, aku pergi dulu."

Dia berbalik pergi. Namun, begitu melangkah maju, dia dipeluk dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status