Sava menelepon Shawn dan melaporkan penyelidikannya. "Pak, tidak ada riwayat pembelian tiket pesawat maupun kereta."Yvonne sengaja menyuruh Samantha untuk pergi lebih dulu. Mereka tidak mungkin membeli tiket transportasi umum yang membutuhkan identitas dan nama asli.Yvonne merencanakan semuanya dengan matang. Pertama-tama, dia membeli sebuah mobil bekas yang masih bagus, lalu memarkirnya di basemen mall dan menganalisa rute untuk menghindari pantauan CCTV.Yvonne memilih pusat perbelanjaan karena ini adalah tempat yang ramai. Sebelum pergi, dia mengganti pakaian dan menyamar. Hampir mustahil untuk menemukan jejak keberadaannya.Kalaupun sosok Yvonne terekam CCTV, Shawn juga akan kebingungan untuk melacaknya.Shawn mencari ke seluruh penjuru mall, tetapi dia sama sekali tidak menemukan jejak keberadaan Yvonne. Sava dan sopir menundukkan kepala, mereka tidak berani berbicara.Raut wajah Shawn tampak dingin dan mengerikan. Meskipun tidak berbicara, auranya terasa mengintimidasi."Aku ti
"Aku hamil." Yvonne mengerutkan bibirnya.Samantha terkejut mendengar pengakuan Yvonne."Kamu hamil?" tanya Samantha dengan tidak percaya.Yvonne mengangguk."Anak Shawn?" Setahu Samantha, Yvonne belum pernah berpacaran. Didikan Calvin kepada Yvonne sangat amat ketat.Samantha adalah wanita yang polos, satu-satunya pria yang mungkin menghamili Samantha hanyalah Shawn.Yvonne tidak tahu bagaimana cara menceritakan yang sesungguhnya. Masalahnya, dia sendiri pun tidak tahu siapa ayah dari anak ini.Karena tidak mau membuat Samantha cemas, Yvonne terpaksa berbohong. "Iya."Yvonne menundukkan kepala, dia tidak berani menatap Samantha.Samantha menaruh beberapa sayuran ke dalam piring Yvonne. "Kamu harus makan yang banyak. Sudah berapa bulan?"Yvonne mengangkat kepalanya dan menatap Samantha. "Ibu mengizinkanku untuk melahirkan anak ini?"Awalnya Yvonne agak khawatir. Bagaimanapun dia telah menceraikan Shawn, takutnya Samantha memaksa Yvonne untuk menggugurkan kandungannya."Dia adalah anakm
"Kak." Yvonne memeluk wanita yang ada di hadapannya. "Maaf merepotkanmu."Salah satu alasan Yvonne pindah ke Kota Sunrise adalah karena Anas berada di sini. Selain itu, ada sebuah studio lukis yang hendak dijual di kota ini. Yvonne berencana mengambil alih studio tersebut.Calvin memaksa Yvonne untuk mempelajari banyak hal. Selain ilmu kedokteran, Yvonne sangat menyukai seni lukis.Sebelum ke sini, Yvonne telah menghubungi pemilik studio. Hari ini Yvonne ingin menemui pemilik studio untuk membicarakan harga, makanya dia sekalian mengajak Anas bertemu."Nggak perlu sungkan-sungkan." Anas menepuk pundak Yvonne. "Aku cuma bantu menemani ibumu selama beberapa hari.""Kenapa tiba-tiba kamu pindah ke sini? Bukannya keluargamu tinggal di Kota Clouwy?" Anas mengubah topik."Ceritanya panjang." Yvonne tersenyum kecut.Anas tidak mendesak Yvonne untuk bercerita. Setiap keluarga memiliki masalah tersendiri."Kamu mau makan apa? Pesan saja, aku traktir." Anas lebih tua daripada Yvonne, tetapi hubu
Tidak peduli dengan cara apa pun, Shawn harus menemukan Yvonne dan membawanya pulang.Bagi Shawn, melarikan diri dan meninggalkan surat perceraian merupakan bentuk penghinaan yang besar. Walaupun tidak saling mencintai, mereka adalah suami istri yang sah.Kenapa Yvonne kabur dan meninggalkan Shawn? Kata marah sudah tidak cukup untuk menjelaskan perasaan Shawn.Setengah bulan telah berlalu, tetapi Xavier belum menemukan petunjuk yang berguna.Xavier telah mencari ke seluruh penjuru kota, dia bahkan menyelidiki semua pria yang berhubungan dengan Yvonne."Belum ketemu juga?" Shawn berdiri di jendela. Sosoknya yang tinggi memancarkan aura dingin.Xavier menjawab dengan jujur, "Belum. Yvonne tidak pernah berpacaran."Shawn mengerutkan alis, sepertinya ada yang salah dengan penyelidikan Xavier?Shawn melihat dengan mata kepala sendiri pil kontrasepsi yang ada di dalam tas Yvonne. Kalau tidak berhubungan intim dengan pria lain, untuk apa Yvonne mengonsumsi obat semacam itu?Ditambah, Yvonne j
Yvonne tidak menyangka Shawn akan berbuat "segila" ini. Untuk apa Shawn mengeluarkan uang sebanyak ini demi mencari Yvonne?Yvonne berhasil melarikan diri tanpa jejak, tapi dia tidak pernah berpikir Shawn rela menghamburkan uang demi menemukan keberadaannya.Sekarang semua orang pasti sedang berlomba-lomba untuk menemukan Yvonne."Bagaimana ini? Sebaiknya kita kabur." Samantha memberikan ide.Yvonne menatap Samantha dan menenangkannya. "Bu, jangan cemas. Tenangkan dirimu."Yvonne sendiri pun berusaha agar tetap tenang dan berpikir jernih."Untuk apa Shawn mencarimu? Bukannya kalian bercerai secara baik-baik?" Samantha bertanya dengan kebingungan.Yvonne menggaruk kepalanya. "Aku kabur."Akhirnya Samantha mengerti, Yvonne ingin melarikan diri dari pernikahan yang menyiksa itu."Dunia begitu besar, pasti ada tempat untuk kita bersembunyi," kata Samantha.Yvonne tidak seoptimis ibunya. Melihat kondisi sekarang, Yvonne bisa membayangkan betapa murkanya Shawn. Kalau tidak, Shawn tidak mungk
Meskipun jendela telah dipaku, para pengawal tetap berjaga di luar. Yvonne menemukan celah untuk melarikan diri.Yvonne duduk dengan tenang, dia tidak memiliki tenaga untuk melawan.Melihat Yvonne yang diam saja, Harvey justru curiga. "Yvonne, cara apa lagi yang sedang kamu pikirkan?"Yvonne duduk dengan tenang. "Aku nggak bisa kabur, buat apa capek-capek melawan? Habisin tenaga saja. Tapi kalau kamu melecehkanku, aku akan bunuh diri."Yvonne berbicara dengan tenang, tetapi tegas."Kalau nggak bisa mendapatkan tubuhmu, untuk apa aku berusaha sekeras ini?" Harvey tersenyum.Yvonne memperhatikan wajah Harvey. Harvey bukanlah tua bangka genit yang menjijikkan.Harvey memiliki postur yang tinggi, wajah tampan, dan alis tebal yang menawan."Kamu melarikan diri ke kota ini untuk menghindari Shawn, 'kan? Kalau kamu nggak menyukai Shawn, kenapa nggak ....""Jangan mimpi!" Yvonne langsung memotong ucapan Harvey.Yvonne melarikan diri demi menyelamatkan anak yang dikandungnya. Shawn tidak akan m
Begitu melihat kemunculan Samantha, Yvonne sontak menatap ke arah Harvey.Apa maksud Harvey? Kenapa dia membawa Samantha kemari?"Samantha, katanya dia adalah temanmu. Dia mengajakku ke sini untuk menemuimu." Samantha berjalan mendekati Yvonne."Bu, tunggu di kamar sebentar, ya?" Yvonne tersenyum kepada Samantha.Walaupun bingung, Samantha tetap melaksanakan perintah Yvonne.Setelah memastikan Samantha masuk ke dalam kamar, Yvonne memelototi Harvey dan bertanya, "Apa maksudmu? Ngapain membohongi ibuku?"Harvey memutar bola matanya. "Bukannya kamu pintar membohongiku? Kenapa sekarang otakmu nggak dipakai?"Yvonne tidak memahami maksud Harvey. "Siapa tahu kamu merencanakan hal jahat?"Yvonne menatap Harvey dengan waspada. Pria ini sudah berulang kali berusaha untuk melecehkan Yvonne, dia bukanlah orang yang baik."Aku lihat kamu memang nggak bisa dibaikin. Nggak tahu diri!" Harvey tersenyum dingin."Hem, memangnya kamu orang baik? Kalau baik, kamu nggak akan mengurungku di sini," jawab Y
Yvonne tahu, yang Harvey maksud dengan "melayani" adalah "mengawasi".Yvonne masih memantau apa yang sebenarnya Harvey rencanakan."Aku penasaran, bagaimana sebenarnya hubunganmu dengan Shawn?" tanya Harvey."Kami suami istri," jawab Yvonne sambil menyantap makanannya.Harvey merasa seperti disambar petir. Dia menganga lebar, seolah tidak memercayai yang didengarnya. "Apa katamu?"Harvey tidak percaya. "Kamu bohong, 'kan? Semua orang tahu Shawn masih lajang. Mustahil, dia belum menikah! Apalagi menikah dengan ... kamu? Konyol!"Harvey mengira kalau Yvonne sengaja berbohong agar Harvey tidak berani bersikap lancang kepadanya.Yvonne mengangkat kepalanya dengan tenang. "Aku nggak bohong. Dia mencari aku untuk balas dendam.""Balas dendam?" Harvey penasaran, lalu bertanya, "Coba ceritakan. Kayaknya seru.""Meskipun sudah menikah, pernikahan kami dirahasiakan dari publik. Nggak banyak orang yang tahu, wajar kamu mengira aku berbohong. Aku melarikan diri setelah menyelingkuhi Shawn. Sekaran