Ketika Kayla hendak menghentikan Yvonne, Neil mengancamnya. "Mau aku panggil polisi?"Kayla langsung ketakutan, dia tidak mau berurusan dengan pihak kepolisian. Yang ada Calvin malah tambah murka."Kenapa kamu keluar sendirian? Kenapa nggak tunggu aku?" Neil membawa Yvonne ke mobil."Aku mau cepat-cepat pulang." Yvonne menunduk."Aku antar pulang, ya?" tanya Neil.Yvonne mengangguk. "Em."Di dalam perjalan pulang, Neil dan Yvonne tidak berbicara.Sesampainya di depan gerbang, Neil menatap Yvonne dengan ragu. Namun akhirnya Neil memutuskan untuk memberi tahu Yvonne, "Shawn nggak mau menyentuh wanita yang aku bawakan."Yvonne sontak mengangkat kepalanya. Dia agak kaget dan senang, tetapi ekspresinya terlihat dingin. "Oh ya?""Iya, aku nggak mungkin berbohong." Neil mengangguk.Yvonne sama sekali tidak meragukan kejujuran Neil. Ketika Yvonne membuka pintu mobil dan hendak keluar, tiba-tiba Neil kembali memanggilnya, "Von ....""Em?" Yvonne menoleh."Apakah Anas nggak pernah menghubungimu?
Leah adalah orang yang tenang, kenapa tiba-tiba dia berteriak histeris seperti itu?Yvonne meninggalkan semua pekerjaannya dan bertanya, "Ada apa, Bi?""Lihat ini!" Leah memberikan ponselnya kepada Yvonne.Yvonne rekaman yang terpampang di layar ponsel Leah. Ternyata Kayla mengunggah semua kejadian tadi pagi ke internet. Sekarang masyarakat menilai Yvonne sebagai wanita kejam dan jahat.Ternyata ini tujuan Kayla membuat onar?Teknologi sudah maju, tidak sulit untuk merusak reputasi seseorang. Apalagi netizen mudah memercayai semua konten yang disajikan di media sosial. Mereka percaya tanpa mencari tahu kebenarannya.Tak jarang komentar-komentar jahat membuat beberapa korban ingin mengakhiri hidupnya. Belum lama ini, video seorang gadis beredar di internet.Seorang gadis meminta kurir untuk mengantarkan makanan kepada orang tuanya. Sebagai bentuk rasa terima kasih, gadis tersebut memberikan tip kepada kurir. Namun kurir itu menolak uang pemberian gadis tersebut.Gadis tersebut merasa ti
Hari sudah malam, tetapi Shawn belum pulang.Yvonne tidak memedulikan Shawn. Karena tidak bekerja, Yvonne beristirahat sambil melayani konsultasi online yang ditekuninya.Yvonne mengurung diri di kamar, dia tidak keluar maupun memperhatikan komentar-komentar yang beredar di media sosial. Dia tidak tahu sejauh mana perkembangan gosip yang menjelek-jelekkan dirinya.Selagi Shawn tidak ada, Yvonne berpikir ini adalah kesempatan yang bagus untuk melarikan diri. Yvonne menemui Leah dan berkata, "Bi, berikan struk pengambilan pakaian. Biar aku yang ambil sendiri.""Aduh, biar aku saja yang ambilkan," jawab Leah.Yvonne menjawab, "Aku mau cari angin, sekalian aku yang ambil saja."Sebenarnya Yvonne berencana mengambil pakaiannya dan langsung melarikan diri. Setelah Leah memberikan struk laundry, Yvonne memeluknya dan berkata, "Bi, aku pasti kangen Bibi.""Em? Kenapa berbicara begitu? Kayak kita tidak akan ketemu lagi saja." Leah tersenyum.Yvonne hanya tersenyum, lalu berpamitan dan pergi. Se
Awalnya Shawn tidak tertarik, tapi begitu mendengar pertanyaan Aiden, Shawn baru menoleh ke arah panggung.Di bawah sinaran cahaya lampu, tampak seorang wanita cantik duduk dengan anggun di depan piano.Shawn terkejut, dia mengangkat alisnya saat melihat keberadaan Yvonne di acara ini. Shawn juga tidak menyangka, ternyata Yvonne bisa bermain piano?Aiden memuji Yvonne. "Wah, Nona Yvonne sangat berbakat. Kata istriku, dia juga pandai menari."Tatapan Shawn fokus tertuju ke arah panggung.Yvonne meletakkan jari-jarinya di atas piano, lalu mulai memainkan irama yang indah dan merdu ....Aiden tidak mengerti permainan piano, dia hanya ingin berbagi kegembiraan dengan Shawn. "Demi meneliti obat ini, aku bekerja keras dan mengorbankan waktu. Tanpa investasi yang Anda berikan, kami tidak mungkin bisa mengembangkan penelitian dalam waktu secepat ini."Shawn adalah investor, makanya dia diundang untuk menghadiri pesta ini. Dia memiliki saham dan hak untuk berbicara."Nanti akan ada rapat untuk
Tiba-tiba Yvonne pun panik, dia baru ingat bahkan Shawn berinvestasi di perusahaan suaminya Everly.Yvonne menepuk jidatnya, bagaimana dia bisa lupa? Tidak heran, Shawn pasti diundang untuk menghadiri acara ini."Cepat!" Shawn memerintahkan."Iya, sebentar," jawab Yvonne.Setelah menutup telepon Shawn, Yvonne menjawab pria berkacamata, "Maaf, aku ada urusan."Kemudian Yvonne buru-buru berlari ke halaman dan masuk ke dalam mobil Shawn. Ketika hendak membuka pintu belakang, Shawn berkata, "Duduk di depan."sesaat Yvonne masuk ke dalam mobil, Shawn bertanya dengan ketus, "Kenapa kamu selalu membuatku marah?"Yvonne mengerutkan alis, dia tidak merasa melakukan kesalahan yang membuat Shawn marah.Yvonne mengenakan sabuk pengaman sambil menjawab, "Memangnya apa yang aku lakukan? Kenapa kamu selalu mencari-cari kesalahanku?"Shawn tidak tahu apa yang terjadi. Setiap berhadapan dengan Yvonne, emosi Shawn pun naik saat mendengar nada bicara wanita ini.Sejak mengenal Yvonne, hari-hari Shawn dip
Kulit Yvonne tak hanya cerah, tetapi juga halus dan lembut.Hati Shawn terasa geli, dia mendambakan sensasi yang candu ini.Yvonne terkejut, dia membelalak dan pupilnya bergetar ketakutan. Apa yang Shawn lakukan?Tidak, tidak boleh! Sekarang Yvonne sedang mengandung, dia tidak boleh melakukan hubungan intim. Namun sebaliknya, Shawn justru malah makin bersemangat.Karena tenaganya tidak cukup kuat untuk memberontak, akhirnya Yvonne menggigit bibir Shawn. Shawn yang kesakitan pun langsung melepaskan kecupannya.Yvonne mendorong tubuh Shawn, lalu memelototinya dan bertanya dengan marah, "Shawn, apa maksudmu? Kamu anggap apa aku ini? Kamu pikir aku adalah wanita sembarangan yang bersedia tidur dengan pria mana pun?"Shawn menatap Yvonne, perasaannya terasa campur aduk. "Bukankah memang begitu?"Rasanya Yvonne ingin menampar Shawn, tetapi dia berusaha menahan diri. Yvonne tidak boleh dan tidak berani memukul Shawn."Aku memang pernah berpacaran, tapi hanya satu kali. Aku bukan wanita yang b
Yvonne menarik kembali tatapannya dan lanjut memasak.Setengah jam kemudian, Yvonne menyajikan hidangan yang telah disiapkan. Masakan ini sederhana, sama sekali tidak mewah.Shawn beranjak ke meja makan dan bertanya, "Kamu tidak makan?""Nggak lapar," jawab Yvonne. Meskipun tidak makan, dia tetap menemani Shawn.Kali ini, Shawn dan Yvonne tampak seperti suami istri pada umumnya......Keesokan hari, Shawn dan Yvonne sarapan bersama."Ayo, sekalian aku antar ke rumah sakit," kata Shawn.Yvonne belum memberi tahu Shawn bahwa dia sudah mengundurkan diri dari rumah sakit.Yvonne menyantap makanannya sambil menjawab, "Hari ini aku nggak ke rumah sakit."Shawn tidak lanjut bertanya, dia mengira kalau Yvonne sedang tidak enak badan. "Aku bisa membantumu kariermu di bidang kedokteran ....""Nggak perlu." Yvonne tersenyum. Dia agak canggung menghadapi kebaikan Shawn.Sebelum merencanakan pelarian, Yvonne mungkin akan berterima kasih dan menerima tawaran Shawn. Namun, sekarang Yvonne sudah tidak
Sava menelepon Shawn dan melaporkan penyelidikannya. "Pak, tidak ada riwayat pembelian tiket pesawat maupun kereta."Yvonne sengaja menyuruh Samantha untuk pergi lebih dulu. Mereka tidak mungkin membeli tiket transportasi umum yang membutuhkan identitas dan nama asli.Yvonne merencanakan semuanya dengan matang. Pertama-tama, dia membeli sebuah mobil bekas yang masih bagus, lalu memarkirnya di basemen mall dan menganalisa rute untuk menghindari pantauan CCTV.Yvonne memilih pusat perbelanjaan karena ini adalah tempat yang ramai. Sebelum pergi, dia mengganti pakaian dan menyamar. Hampir mustahil untuk menemukan jejak keberadaannya.Kalaupun sosok Yvonne terekam CCTV, Shawn juga akan kebingungan untuk melacaknya.Shawn mencari ke seluruh penjuru mall, tetapi dia sama sekali tidak menemukan jejak keberadaan Yvonne. Sava dan sopir menundukkan kepala, mereka tidak berani berbicara.Raut wajah Shawn tampak dingin dan mengerikan. Meskipun tidak berbicara, auranya terasa mengintimidasi."Aku ti