Nyonya Sanchez melindungi Yasmine sambil memelototi Neil. "Neil, kamu gila? Sampai sekarang kamu masih memikirkan wanita itu?"Tanpa menunggu Neil menjawab, Nyonya Sanchez lanjut berkata, "Anak Yasmine .... Bukan, anak kalian, cucuku! Anas telah membunuh anak kalian, tapi kamu masih mencari wanita itu? Buat apa?""Dia hilang, aku mengkhawatirkan keadaannya ....""Seharusnya kamu mengkhawatirkan Yasmine." Nyonya Sanchez murka begitu mengetahui Neil dan Yasmine bertengkar gara-gara Anas. "Kamu tega mengabaikan anak dan istrimu hanya demi wanita itu? Neil, di mana tanggung jawabmu sebagai laki-laki?"Neil mengepalkan tangan. Sekarang dia tidak tidak membantah karena tidak memiliki bukti kalau Yasmine yang mencelakai Anas.Dylan benar, Neil tidak boleh memercayai wanita ular itu. Neil harus menemui Shawn untuk meminta bantuan."Aku kecewa sama kalian." Setelah bicara, Neil langsung pergi meninggalkan rumah."Neil, kamu ke mana?" Yasmine mengejar Neil, tetapi Neil tidak menghiraukannya.Nei
Neil menemui Dylan untuk meminta bantuan.Namun Dylan langsung menolaknya. "Sekarang aku nggak ada waktu.""Bukannya aku nggak mau." Ekspresi Dylan tampak serius. "Tapi Yvonne lagi dalam masalah.""Anas juga lagi dalam masalah, hidup atau matinya nggak ada yang tahu. Masalah Anas lebih penting ...." Neil mendesak Dylan.Dylan kesal, apa hal Neil mendesaknya? Semua ini terjadi karena kesalahan Neil."Kamu baru sadar? Tapi kayaknya sudah terlambat." Dylan menyeringai ketus.Neil tidak bisa menyangkal, semua ini memang terjadi karena kecerobohannya."Kalau Yvonne nggak pulang dan menyelidiki masalah Anas, sampai sekarang kamu pasti masih mengira Anas bersembunyi. Apa gunanya baru panik sekarang? Sudah terlambat." Dylan tidak sungkan-sungkan memarahi Neil.Neil tidak dapat membantah. "Aku tahu."Neil hanya bisa mengandalkan diri sendiri untuk memecahkan masalah ini."Yasmine adalah kunci utama," Dylan mengingatkan.Neil malah ngambek dan menjawab, "Katanya nggak mau bantu?"Dylan menatapny
Meskipun Neil enggan menggunakan cara seperti ini, sekarang Shawn tidak punya waktu untuk membantunya, Dylan juga sangat sibuk.Neil harus mengandalkan diri sendiri untuk menemukan Anas. Hidup atau mati, Neil harus mengetahui kondisi Anas.Neil tidak pernah bersikap selembut ini. Sebaliknya, Yasmine justru canggung menghadapi perubahan sikap Neil.Apakah semua ini mimpi? Kenapa tiba-tiba Neil sangat perhatian?Yasmine mencubit diri sendiri, dia merasa kesakitan, berarti ini bukan mimpi.Apakah Neil mulai mencintai Yasmine? Sikapnya berubah 180 derajat."Kak, terima kasih bersedia memercayai aku." Yasmine menatap Neil. "Aku bersumpah, aku nggak tahu apa-apa soal Anas. Spanduk itu juga bukan aku ....""Sudah, nggak perlu dibahas lagi. Aku yang gegabah dan menuduhmu. Aku harap kamu nggak marah." Neil mengajak Yasmine masuk ke dalam mobil. "Biar sopir yang membawa mobilmu pulang."Yasmine mengangguk. "Em."Yasmine melirik Neil secara diam-diam, pria ini sangat menawan. Yasmine sangat amat
Dylan melihat Yura mengenakan kalung berlian milik Shawn."Yura, kamu ngapain?" Dylan mengerutkan alis.Yura terkejut melihat kemunculan Dylan. Yura gugup, wajahnya tampak pucat.'Bagaimana ini?' pikir Yura.Dylan melangkah masuk ke dalam ruang rapat, dia melihat satu set perhiasan berlian yang berceceran di samping kotak beludru berwarna merah.Dylan tidak perlu bertanya, pasti Yura yang menyentuh perhiasan ini."Pak Shawn bahkan tidak pernah menyentuh perhiasan ini, Beliau menyimpannya di brankas. Baru-baru ini Pak Shawn memerintahkanku untuk mengeluarkan perhiasan ini untuk diberikan kepada Yvonne. Kenapa malah kamu yang memakai perhiasannya?" Selama ini Dylan merasa Yura adalah wanita yang pintar dan pekerja keras, kenapa dia ....Yura menjelaskan dengan tenang, "Aku juga wanita, aku menyukai perhiasan dan barang mewah. Maaf, tadi aku khilaf mencobanya. Aku menerima semua hukuman yang diberikan."Yura tertangkap basah, dia tidak bisa mengelak. Daripada dipecat secara tidak terhorma
Negara Mauro tidak mengizinkan seorang penyusup bekerja di Rumah Sakit Maine dan tinggal di Negara Mauro.Tindakan Yvonne dikecam oleh pemerintah dan masyarakat Negara Mauro."Yvonne bisa dipenjara," kata Paulo.Simon menghubungi Paulo dan menceritakan semua masalah yang menimpa Yvonne. Paulo pun menghubungi Shawn untuk menawarkan bantuan.Paulo diam-diam mengutus orang untuk menyelidiki perkembangan masalah Yvonne."Hukum di sini tidak peduli wanita hamil, lansia, atau anak-anak. Apalagi Yvonne adalah orang asing, dia bisa dituduh sebagai mata-mata." Paulo merasa masalah ini sangat rumit.Raut wajah Shawn terlihat datar. Walaupun Yvonne berada di posisi yang tidak menguntungkan, Shawn tidak mungkin tinggal diam dan menunggu."Aku dan Keluarga Lotex menjalin kerja sama. Aku akan coba menemui mereka, siapa tahu ada cara," jawab Shawn.Paulo mengangguk. "Kalau butuh bantuan, segera hubungi aku."Shawn tidak menjawab Paulo. Setelah membaca surat peninggalan Kamila, awalnya Shawn sedih men
Yura menjelaskan, "Dylan kecelakaan saat perjalanan ke bandara. Sekarang masih di ruang operasi, kondisinya sangat parah."Raut wajah Shawn sontak berubah, Dylan mengalami kecelakaan? Di saat segenting ini?Shawn tidak bisa kembali, dia harus mencari tahu keberadaan Yvonne."Dia dirawat di rumah sakit apa?" tanya Shawn."Di Rumah Sakit Medika, yang paling dekat sama lokasi kecelakaan.""Em." Shawn menutup panggilannya dan langsung menghubungi Neil.Walaupun Neil sudah tidak bekerja sebagai dokter, dia memiliki banyak koneksi di dunia medis. Ditambah, Neil sendiri pun memahami ilmu kedokteran. Shawn ingin meminta Neil untuk mengecek kondisi Dylan.....Saat ini Neil dan Yasmine sedang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan.Demi mendapatkan informasi keberadaan Anas, Neil mengorbankan waktu dan tenaga untuk mengambil hati Yasmine.Yasmine tenggelam dalam kasih sayang yang diberikan Neil. Akhirnya Yasmine mendapatkan cinta Neil, semua pengorbanannya telah berbuah."Yang ini cantik." Yasmin
Yura sendirian di rumah sakit, dia tampak duduk di depan ruang operasi.Skala rumah sakit ini tidak terlalu besar. Sesampainya di sana, Neil mengerutkan alis saat melihat kondisi rumah sakit."Kok Kak Dylan dibawa ke rumah sakit kayak gini?" Yasmine bergumam.Sesaat melihat kemunculan Neil, Yura terkejut dan bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?""Shawn yang menyuruhku," jawab Neil."Oh ...." Sorotan mata Yura terlihat kecewa.Yasmine menatap Yura dan bertanya, "Kamu kelihatan nggak senang?"Yura mengangkat kepalanya. Raut wajahnya terlihat tenang, tetapi serius bercampur arogan. "Kamu salah paham."Yura adalah sekretarisnya Shawn, dia memiliki hak untuk bersikap arogan. Ada banyak orang yang harus menghubungi Yura untuk menemui Shawn.Yasmine bukan orang biasa, dia adalah putri tunggal Keluarga Lokra yang terhormat. Yasmine sama sekali tidak merasa terintimidasi."Neil adalah temannya Shawn, sementara aku adalah istrinya Neil. Bukankah seharusnya kamu menghormati aku?" Yasmine menyering
[ Kamu tidak perlu tahu aku siapa. Yang perlu kamu tahu, Yasmine mencurigaimu. Wanita itu berbahaya kalau dibiarkan terus. ]Orang yang mengirimkan pesan seolah menyaksikan semua yang terjadi di rumah sakit.Apakah pengirim pesan ini berada di rumah sakit? Yura melihat ke sekeliling.Yura melihat seorang pria yang mengenakan jas dan topi berwarna hitam sedang duduk di lorong rumah sakit. Pria tersebut memalingkan wajah dan kabur, seakan menyadari tatapan Yura.Yura berlari dan mengejar pria itu. Sesampainya di lantai dua, sosok tersebut menghilang begitu saja. Yura hanya melihat lorong rumah sakit yang sunyi.Yura tidak menyerah, dia berdiri di tengah koridor sambil melihat ke sekeliling untuk mencari sosok tersebut.[ Jangan mencariku lagi. Kalau kamu keras kepala, aku akan memberi tahu Shawn bahwa kamu yang mencelakai Dylan. ]Yura pun panik membaca ancaman tersebut, siapa orang yang memata-matainya ini? Dia juga mengenal Shawn?Yura membalas.[ Apa maumu? ]Pria tersebut membalas.[