"Niko?" panggil Yvonne.Tidak ada yang menjawab Yvonne.Shawn menahan Yvonne. "Tunggu di sini, biar aku cek dulu."Shawn tidak tahu apa yang terjadi di rumah ini, dia khawatir membahayakan Yvonne.Yvonne mengangguk, sementara Shawn mengecek kondisi rumah.Niko sedang berbaring di sofa. Suara tadi adalah botol bir yang jatuh ke lantai.Ruang tamu diselimuti aroma alkohol yang menusuk, terdapat puluhan botol minuman keras yang berceceran di lantai.Niko seperti orang yang baru dicelupkan ke dalam bak berisi minuman keras, aroma tubuhnya membuat Shawn mual."Niko ada di sana?" Yvonne berjalan mendekat."Em."Entah sudah berapa lama Niko mengurung diri di rumah. Tirai dan jendela tertutup, lampu juga tidak dinyalakan."Plak!" Yvonne menyalakan lampu ruang tamu.Niko terbangun sambil menutup matanya, penglihatannya terasa silau."Niko!" panggil Yvonne.Niko membuka matanya secara perlahan, dia tidak terkejut saat melihat Yvonne. "Kak ... Kak, akhirnya kamu datang menjenguk aku?"Niko mengir
Entah sudah berapa lama Niko tidak menggunting rambut dan mencukur kumis, penampilannya tampak menyedihkan.Sejak perusahaan bangkrut, Niko tidak pernah mengurus dirinya lagi. Dia kelihatan seperti gelandangan yang tidak punya rumah."Jangan pergi!" Niko sudah sadar, dia buru-buru keluar untuk menahan Yvonne pergi. "Aku butuh bantuanmu."Yvonne menutup pintu mobil dan kembali ke dalam rumah."Tunggu sebentar, aku mau cukur kumis." Niko berlari ke kamar untuk merapikan diri.Yvonne gelisah menunggu Niko yang tak kunjung turun. Aroma di dalam rumah membuatnya merasa tidak nyaman."Mau tunggu di mobil?" Shawn menyadari Yvonne tidak nyaman berada di dalam rumah."Em." Yvonne dan Shawn menunggu Niko di dalam mobil.Sekitar setengah jam kemudian, Niko keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil. Penampilannya jauh lebih rapi daripada tadi. Aroma minuman keras pun telah ditutupi aroma parfum yang menyegarkan.Niko mengurung diri di rumah. Setiap hari dia mengonsumsi minum keras dan tidak mandi
"Ada apa?" tanya Niko."Anas nggak mungkin kabur, tapi nyatanya dia hilang. Jangan-jangan ... dia diculik?" Yvonne mencurigai Yasmine, apakah dia melakukan sesuatu kepada Anas?Yasmine bukanlah wanita yang baik. Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada Anas?Yvonne tidak berani membayangkannya. Dada Yvonne sontak terasa sesak, bagaimana ini?Shawn setuju dengan analisa Yvonne. Anas tidak mungkin hilang begitu saja.Hanya ada satu kemungkinan, Anas diculik! Kalaupun dibunuh, jasadnya pasti ketemu, tapi nyatanya tidak ada laporan dari polisi. Sekarang mereka harus mencari tahu di mana Anas disembunyikan?Shawn menepuk pundak Yvonne. "Aku akan membantumu."Yvonne menatap Shawn dengan tatapan berkecamuk, seolah sedang berkata, "Kenapa kamu nggak mengurus masalah ini sejak awal?"Namun Yvonne tidak bisa menyalahkan Shawn. Shawn tidak bertanggung jawab atas kehidupan Anas.Yvonne tidak menyalahkan Shawn, tetapi dia sangat mengkhawatirkan keselamatan Anas.Niko langsung mengadu saat melihat Yvo
Shawn tidak langsung mengamuk.Harvey berjalan ke arah mobil Shawn sambil berteriak, "Yvonne!"Begitu selesai mengurus masalah video panas yang disebarkan Shawn, Harvey langsung datang menemui Yvonne. Alhasil, Yvonne dan Shawn malah sudah berdamai.Apakah Yvonne dan Shawn bekerja sama untuk mempermainkan Harvey? Yvonne mengatakan Shawn tidak mencintainya, kenapa mereka kembali bersama?"Yvonne, kamu harus memberikanku penjelasan!" Harvey merasa dikhianati.Yvonne kebingungan melihat Harvey yang marah-marah. "Aku nggak berutang kepadamu. Ngapin kamu marah-marah?"Harvey makin kesal saat mendengar jawaban Yvonne. "Kamu menyuruhku merahasiakan identitasmu dari Shawn. Tapi kenapa sekarang kamu kembali bersama dia? Kamu membohongiku?"Selagi Yvonne dan Shawn bertengkar, Harvey ingin menggunakan kesempatan itu untuk mendekati Yvonne. Harvey tak hanya ingin merebut istri Shawn, tapi juga anaknya.Harvey bahkan belum berbuat apa-apa, tapi Yvonne dan Shawn sudah kembali bersama. Bagaimana Harve
Harvey melangkah mundur saat melihat jelas pria yang muncul di belakang Shawn.Bukan karena ada banyak orang yang datang, tetapi karena Harvey tidak memiliki bantuan.Harvey bingung, kenapa Dylan tiba-tiba muncul di sini? Harvey percaya kebetulan semacam ini.Di tengah kebingungan, Harvey melayangkan pandangannya kepada Yvonne yang duduk di dalam mobil. Apakah Yvonne yang menghubungi Dylan dan menyuruhnya datang?"Yvonne, kamu yang memanggil Dylan datang?" Harvey tidak percaya Yvonne yang melakukannya.Namun Yvonne tidak mengelak, dia memanggil Dylan bukan karena mencemaskan Shawn, tetapi karena mengkhawatirkan Harvey. Harvey tidak pernah menang melawan Shawn.Kebetulan ponsel Shawn tertinggal di mobil, jadi Yvonne menggunakan ponselnya untuk menelepon Dylan. Yvonne tidak menyuruh Dylan memukul Harvey, tetapi memintanya untuk mengusir Harvey.Yvonne tidak mau melihat Shawn dan Harvey berkelahi.Yvonne menjawab, "Demi kebaikanmu."Harvey mengerutkan alis. "Demi kebaikanku? Aku malah mer
"Kamu sudah bukan anak kecil!" Samantha memarahi Yvonne setelah mendengar ceritanya. "Kamu boleh mencampakkan aku, tapi bagaimana kamu tega meninggalkan anakmu? Setiap hari aku dan Shawn tersiksa memikirkan kamu. Lihat kondisimu, mana lagi hamil. Yvonne, apakah aku harus bangga setelah semua yang kamu lakukan?"Yvonne tidak berani menjawab.Shawn menggendong Dio sambil menyaksikan Yvonne dimarahi Samantha.Ada beberapa hal yang ingin dilontarkan Shawn, tetapi dia takut menyinggung Yvonne. Kebetulan sekarang Samantha mewakili Shawn untuk memarahi Yvonne. Semoga kelak Yvonne berpikir puluhan kali sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu.Yvonne memang agak kelewatan. Berapa banyak orang yang bersedih gara-gara kematiannya?"Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada kandunganmu? Bagaimana kamu akan bertanggung jawab kepada Shawn? Aku nggak mengerti jalan pikiranmu. Sebentar lagi kamu adalah ibu dari dua anak, jangan melakukan hal yang konyol.""Lihat anakmu!" Samantha menunjuk ke arah Dio. "
Yvonne merasa ada yang tidak beres. Dia menoleh ke arah koleganya dan memberikan isyarat mata untuk menanyakan apa yang terjadi."Hasil penelitian kita diterbitkan sama Pusat Penelitian Prato. Mereka bahkan lebih cepat menerbitkan tesisnya daripada kita. Sekarang seluruh dunia bisa mengakses data itu.""Kok bisa?" Yvonne berpura-pura terkejut.Dokter kepala melayangkan tatapan tajam. "Aku tidak tahu?""Aku tidak tahu," Yvonne menjawab dengan tenang."Oh ya?" Dokter kepala mencurigai Yvonne. "Bukannya kamu yang diam-diam mengirimkan hasil penelitian kita kepada Pusat Penelitian Prato?"Dokter kepala memperhatikan ekspresi Yvonne. Jika Yvonne gugup, berarti dia pelakunya!Sebagai dokter yang hebat, Yvonne memiliki kemampuan untuk tetap tenang di berbagai situasi sulit."Aku tidak melakukannya," Yvonne menjawab dengan tegas."Kamu yang merapikan semua data-data konferensi, kamu punya akses untuk meminta semua data penelitian. Bisa saja kamu mencurinya dan diam-diam mengirimkannya ke Pusat
"Jane, kamu kenapa?" tanya koleganya."Tidak apa-apa." Yvonne tersadar dari lamunan.Di saat bersamaan, dokter kepala kembali ke meja makan. "Kok kalian belum makan?""Menunggu Dokter," jawab kolega Yvonne."Ayo, dimakan." Dokter kepala menyantap makanannya."Dokter terbiasa sama makanan di sini?""Datang ke negara orang harus pintar-pintar beradaptasi," jawab dokter kepala.Tiba-tiba seorang pelayan datang menyajikan minuman."Aku tidak pesan kopi," kata kolega Yvonne."Aku yang pesan," jawab dokter kepala, lalu memberikan segelas susu hangat kepada Yvonne. "Kamu tidak boleh minum kopi, ini aku pesankan susu.""Terima kasih, Dok," kata kolega Yvonne.Yvonne mengambil susu yang diberikan dokter kepala. "Terima kasih."Kebetulan Yvonne agak haus, dia langsung meneguk segelas susu yang diberikan.....Di tengah makan, tiba-tiba kepala Yvonne terasa pusing."Jane, kamu baik-baik saja?" tanya koleganya yang menyadari keanehan pada Yvonne.Yvonne menggelengkan kepala. "Aku tidak apa-apa, mu