Yvonne tersentak, dia mengirimkan email dengan menggunakan nama dan alamat email anonim. Bagaimana Dylan bisa membalasnya secepat ini?Tiba-tiba Yvonne menyadari sesuatu, Dylan memang ahli dalam menyelidiki berbagai hal. Selama bekerja untuk Shawn, Dylan telah menginvestigasi bermacam-macam masalah, dari yang besar hingga terkecil. Bagi Dylan, mencari tahu alamat email yang digunakan Yvonne bukanlah perkara susah.Hanya saja, Yvonne tidak mungkin memberi tahu Dylan identitasnya. Bagaimana ini?[ Kamu siapa? Bagaimana kamu tahu aku sedang menyelidiki Keluarga Lotex? ]Dylan mewaspadai Yvonne, dia tidak serta-merta memercayai semua informasi yang Yvonne berikan.Di tengah kebingungan, Yvonne teringat dengan Harvey.[ Aku Harvey. ]Jika Yvonne tidak membalas, Dylan pasti akan menyelidiki identitasnya sampai ketemu. Takutnya identitas asli Yvonne malah terungkap.Dylan agak terkejut saat membaca pesan Yvonne.Yvonne tahu bahwa hari ini Harvey pergi menemui Shawn. Jadi Yvonne menggunakan Ha
Shawn sakit kepala akibat insomnia berkepanjangan dan pemakaian obat secara berlebihan.Begitu pesawat mendarat, Dylan langsung membawa Shawn ke rumah sakit.Setelah diperiksa, Shawn mengalami efek samping akibat pemakaian obat secara berlebihan. Jika dibiarkan, kondisi Shawn bisa makin parah.Dokter memberikan Shawn obat penenang. Akhirnya Shawn terlelap setelah sekian lama tidak tidur."Pak Shawn lagi di rumah sakit. Kata dokter nggak boleh minum obat, tapi kamu tahu sendiri temperamennya ...."Dylan kehabisan ide, dia pun menelepon Xavier untuk meminta pendapat.Ketika Dylan menelepon di lorong, Yvonne yang mengenakan jas berwarna putih dan masker datang menghampirinya, lalu berkata, "Aku mau memeriksa pasien.""Sebentar, aku telepon lagi nanti," kata Dylan kepada Xavier."Bukannya baru selesai diperiksa?" tanya Dylan."Aku mau memeriksa kualitas tidurnya," jawab Yvonne.Dylan mengangguk.Yvonne menggunakan statusnya sebagai dokter untuk memasuki ruangan Shawn.Pusat Penelitian Jantu
"Beliau adalah dokter Jane," Dylan menjelaskan.Shawn menatapnya dengan tajam, dia ingin membuka masker yang dikenakan Yvonne agar bisa melihat jelas wajahnya.Jika wanita ini adalah dokter biasa, kenapa dia panik? Apakah dia sedang menyamar?Mengenakan masker, syal ....Yvonne berpura-pura tenang, lalu menyamarkan suaranya dan menjawab, "Aku adalah Jane, dokter yang bertanggung jawab menanganimu. Kondisi kesehatanmu lumayan parah, mohon kerja sama ...."Shawn membuka selimut, lalu turun dari tempat tidur dan berjalan mendekati Yvonne.Setiap langkah kaki Shawn membuat Yvonne gugup, tetapi dia berusaha tetap profesional dan berkata, "Tolong kembali ke tempat tidur ....""Uhm ...." Yvonne buru-buru menutup wajahnya.Sebelum Yvonne menyelesaikan kalimatnya, Shawn malah menarik masker yang menutupi wajah Yvonne.Shawn tercengang, hanya satu kata yang terbesit di kepalanya. 'Jelek!'Wajah yang penuh bintik hitam, mata berwarna biru tua yang lesu, lipstik menor, bulu mata palsu, dan tahi la
Dylan mengerutkan alis saat melihat wanita angkuh yang berdiri di depannya.Untuk apa wanita ini berada di sini?"Benalu!" kata Dylan yang kesal."Kalau aku benalu, kamu parasit!" Aurora membalas Dylan.Wanita ini tidak ada takutnya, Dylan menatapnya dengan tajam."Meskipun aku dibesarkan di sini, ayah dan ibuku adalah orang Negara Zava. Sebagai saudara sebangsa dan setanah air, bersikaplah lebih baik kepadaku." Aurora mendengus dingin.Ketika menyebut kata ibu, Aurora sengaja memelototi Shawn.Shawn tidak punya waktu menghadapi Aurora.Aurora mengerutkan bibir. "Aku adalah adik tirimu, kenapa kamu memperlakukanku dengan dingin? Memangnya aku berutang kepadamu? Aku tahu kamu nggak mau ketemu aku, aku juga malas ketemu kamu. Setelah kamu memberi tahu keberadaan makam ibuku, aku berjanji nggak akan mengganggumu lagi ...."Shawn masuk ke dalam mobil tanpa menunggu Aurora menyelesaikan kalimatnya.Dylan mengadang Aurora yang ingin menarik Shawn. "Jaga sikapmu sebagai seorang wanita!"Amara
Begitu mendapatkan ide, Aurora pun berhenti mengikuti Dylan dan pergi meninggalkannya.Meskipun hari ini belum mendapatkan informasi yang berarti, Aurora telah menemukan cara untuk menyelidiki keberadaan makam Kamila.Dylan berjalan sambil sesekali menoleh ke belakang untuk memeriksa apakah Aurora masih mengikutinya.Berhadapan dengan Aurora adalah salah satu masalah terbesar yang pernah dialami.....Pada malam hari Yvonne menghubungi Dylan. "Ini Dokter Jane, aku mau memeriksa kondisi pasien. Apakah sekarang ada waktu?""Kami di Hotel Austen, kamar 909," jawab Dylan."Baik, aku segera ke sana," jawab Yvonne.Sebelum pergi, Yvonne berdandan dan memastikan tidak ada yang mencurigakan dari riasan wajahnya.Di Hotel Austen.Dylan masuk ke kamar Shawn. "Pak, sebentar lagi Dokter Jane mau datang untuk memeriksamu."Shawn sedang duduk di sofa yang berada di samping jendela sambil memangku sebuah laptop. Setelah menyelesaikan pekerjaan, Shawn menutup laptop dan memijat pangkat hidupnya. Dia t
Bibir Dylan berkedut saat membayangkan Shawn yang telanjang di depan seorang wanita buruk rupa. Dylan menggelengkan kepala untuk menepis pikirannya.Dylan membuka pintu dan bergegas pergi meninggalkan kamar Shawn. Dylan menepuk-nepuk dada, untuk bukan dia yang sakit. Jika Dylan dirawat oleh wanita itu, yang ada kondisinya malah makin parah. Bisa-bisa, setiap malam Dylan bermimpi buruk.Dylan bertekad untuk menjaga kesehatan.Di dalam kamar.Shawn melirik wanita buruk rupa yang berdiri di samping kamar mandi. "Kamu mau melihatku telanjang?"Yvonne menjawab dengan tenang, "Dokter tidak membeda-bedakan jenis kelamin."Shawn mengangkat alisnya, entah apa yang sedang dipikirkan. Apakah Shawn memasrahkan diri? Dia mengangkat tangan dan melepaskan kancing kemejanya.Kancing pertama, kancing kedua .... Perlahan-lahan, terlihat tulang selangkah Shawn yang menawan.Yvone buru-buru mengalihkan pandangannya sambil berpikir, 'Kok Shawn bisa tenang banget menghadapi aku yang sejelek ini?'"Kenapa me
Sekujur tubuh Yvonne tersentak, apakah Shawn terbangun?Bagaimana ini? Bagaimana Yvonne menjelaskannya?Apakah Yvonne harus mengatakan bahwa dia menyukai ketampanan Shawn? Ketika Shawn menahan kepala Yvonne, dia berusaha memikirkan berbagai macam alasan untuk menyelamatkan diri.Shawn tidak membuka mata, tetapi dia mengecup Yvonne dengan bersemangat, seakan ingin menelannya.Sebenarnya Shawn tidur atau bangun? Yvonne hampir kehabisan napas."Yvonne, aku merindukanmu ...," Shawn bergumam.Yvonne tersentak mendengarnya, Shawn merindukannya? Setetes air mata mengalir dan jatuh ke atas pipi Shawn.Ternyata Shawn hanya mengigau. Yvonne menghela napas lega, lalu melepaskan kecupan Shawn dan bangkit berdiri. "Aku senang kamu merindukanku."Yvonne membersihkan bekas lipstik yang menempel di bibir Shawn, lalu menyelimutnya dan pergi meninggalkan kamar.Sesaat membuka pintu, Yvonne bertemu Dylan yang sedang berdiri di luar. Dylan adalah orang yang bertanggung jawab, dia berjaga di luar selama Sh
Di saat bersamaan, seorang wanita berjalan ke depannya.Pupil Dylan sontak membesar, wajahnya tampak memerah dan marah."Aurora, kamu kelewatan!" Dylan menatapnya dengan bengis.Aurora beranjak ke sofa yang ada di samping tempat tidur, lalu menyilangkan kedua kakinya sambil tersenyum. "Ngapain teriak-teriak? Aku hanya membuka pakaianmu. Lagi pula masih tersisa celana dalam, nggak perlu panik. Em, tapi kalau kamu nggak bersedia menjawab pertanyaanku, aku nggak keberatan mengguntingnya ....""Lepaskan aku!" Dylan berteriak. Meskipun Dylan marah, Aurora sama sekali tidak takut. Dia malah menatap Dylan dengan polos. "Sekarang kamu berada di tanganku. Kalau aku nggak mau melepaskanmu, kamu bisa apa? Beraninya memerintah aku. Masih mabuk?"Dylan tidak mau mengakuinya, tetapi faktanya dia memang tidak berdaya.Dylan menelan semua kemarahannya, lalu tersenyum dan berkata, "Nona Aurora yang cantik dan baik hati, melihat aku adalah bawahan kakakmu, tolong lepaskan aku.""Oke." Aurora mengangguk