Yvonne menoleh ke arah pintu, dia melihat kedua mata Paulo yang tampak memerah.Danila yang berdiri di samping Paulo juga ketakutan melihat ekspresi suaminya."Paulo ...." Danila merangkul lengan Paulo.Paulo baru menyadari reaksinya yang berlebihan, sementara Danila berada di sampingnya.Yvonne melihat jelas Paulo yang tampak gugup dan ketakutan. Kenapa Paulo sepanik itu? Apa yang dikhawatirkan? Apa yang sebenarnya ditutupi Paulo?"Paulo, kenapa kamu marah?" Danila bertanya dengan lembut.Paulo berusaha menenangkan diri. "Tidak, tadi aku salah dengar. Maaf membuatmu takut."Danila menggelengkan kepala. "Aku baik-baik saja, justru kamu yang kelihatan aneh."Paulo sengaja mencari alasan agar Danila pergi. "Aku haus, boleh tolong belikan air?""Oke." Danila mengangguk.Setelah Danila pergi, Paulo menatap Yvonne dengan tajam dan bertanya, "Kamu istrinya Shawn?"Yvonne melangkah mundur sambil menjawab, "Iya."Paulo berjalan mendekati Yvonne. Melihat kemarahan Paulo, Simon pun bergegas menc
Namun berdasarkan penjelasan Simon, benda yang dipasang di otak Danila harus segera dikeluarkan agar tidak mengancam nyawanya.Paulo ingin menghabisi Yvonne demi menjaga rahasianya. Paulo pasti sangat ketakutan dan merasa bersalah kepada Danila.Danila adalah Kamila, ibu kandung Shawn. Paulo yang mengganti nama Kamila menjadi Danila.Yvonne telah memahami semuanya, tetapi untuk apa Paulo menyembunyikan Danila?"Kalau aku tutup mulut, memangnya rahasiamu bisa ditutupi selamanya?" Yvonne berusaha menghadapi Paulo dengan tenang. "Sekarang kamu hanya punya dua pilihan, membiarkan Danila tetap lupa ingatan, tetapi nyawanya terancam. Atau ... mengeluarkan benda itu dan membiarkan ingatan Danila pulih. Begitu ingatan Danila pulih, dia pasti akan membencimu karena telah membunuh istri dari anaknya. Apa yang akan kamu pilih?"Paulo melangkah mundur, dia tidak ingin wanita yang dicintainya membencinya. Dia tidak sanggup menghadapi kebencian dari orang yang paling dicintainya.Melihat Paulo yang
Paulo panik, kenapa Shawn muncul bersama Danila?Selagi Paulo lengah, Yvonne bergegas beranjak ke samping Shawn dan berbisik, "Danila adalah Kamila."Yvonne yakin, Shawn pasti mengerti maksudnya.Shawn terkejut mendengar ucapan Yvonne. Apakah Yvonne tahu bahwa Shawn sedang menyelidiki Danila? Namun sekarang bukanlah saat yang tepat untuk menanyakan masalah ini.Shawn datang ke rumah sakit karena Dylan mendapatkan informasi bahwa Danila berada di sini. Tadi Shawn dan Danila berpapasan di lorong, makanya Shawn dan Dylan mengikuti Danila sampai ke sini.Paulo takut kalau Shawn akan merebut Danila dari sisinya. Paulo langsung menarik Danila, lalu memelototi Shawn dan bertanya, "Kamu mau apa?"Ketika Yvonne hendak menjawab, Shawn menggenggam tangannya dan melarangnya bicara. Kemudian Dylan mengeluarkan hasil tes DNA yang dilakukan kepada Shawn dan Danila, lalu memberikannya kepada Paulo."Apa aini?" tanya Paulo yang enggan menghiraukan mereka.Dylan memberikan dokumen tersebut sambil menjaw
"Bagaimana kamu bisa tahu?" Shawn penasaran, bagaimana Yvonne mengenal Danila?"Aku pertama kali melihat foto Danila di dokumen riwayat pasien yang disimpan Simon. Kemudian suatu hari aku melihat foto Danila juga ada di meja kerjamu. Saat itu aku lumayan terkejut dan curiga. Karena Simon memercayaiku, aku diminta untuk membantunya menangani Danila. Aku tebak kamu sedang menyelidiki identitas Danila, jadi aku ingin membantumu untuk mencari tahu informasinya."Shawn menatap Yvonne dengan lembut. Jadi ini alasan Yvonne memaksa datang ke rumah sakit? Dia ingin menyelidiki informasi mengenai Danila.Yvonne membantu Shawn secara diam-diam.Shawn langsung memeluk Yvonne dan berkata, "Terima kasih."Shawn merasa bersalah karena telah menyalahkan Yvonne. Kemarin Shawn mengira kalau Yvonne hanya memedulikan pekerjaan sampai tega menelantarkan Dio. Namun, ternyata Yvonne melakukan semua ini bukan demi pekerjaan."Kita adalah suami istri, kamu nggak perlu sungkan. Kamu nggak perlu khawatir, asalka
Leah menjawab, "Aku kurang tahu. Ini undangannya."Leah tidak tahu karena dia tidak membuka undangan tersebut.Yvonne penasaran, lalu membuka undangan yang diberikan oleh Leah. Yvonne langsung menegakkan tubuh saat membaca nama Neil yang tertera di halaman undangan. "Neil menikah?"Kemudian Yvonne melihat nama mempelai wanita yang akan dinikahi Neil. "Yasmine Lokra."Jadi ini wanita yang dihamili Neil?Raut wajah Yvonne terlihat masam. Cepat sekali Neil berpindah hati, padahal Neil dan Anas baru berpisah beberapa hari yang lalu. Anas pasti sedih kalau mengetahui pernikahan Neil."Hah ...." Yvonne menghela napas.Shawn tidak bergeming. Meskipun bersahabat, Shawn tidak pernah mencampuri kehidupan pribadi Neil. Shawn juga berharap Yvonne tidak banyak bertanya."Neil sudah dewasa, dia bisa membuat keputusan sendiri. Kamu tidak perlu cemas," kata Shawn kepada Yvonne.Yvonne tahu teorinya, tetapi dia turut sedih setiap mengingat Anas. "Aku nggak peduli sama pernikahan Neil, aku mencemaskan
"Sini, mendekat! Kuberi tahu." Shawn tersenyum licik.Yvonne mendekat dengan ragu-ragu sambil menjulurkan kepalanya.Kemudian Shawn menarik pinggang Yvonne dan mendekapnya dengan erat.Yvonne menahan dada Shawn, wajahnya tampak memerah. "Kamu mau ngapain?""Memberi tahu alasan aku tersenyum." Shawn berbisik di telinga Yvonne, nada bicaranya terdengar nakal dan menggoda. "Apakah aku menularkan kepintaranku di tempat tidur?"Yvonne tersipu malu, dia memelototi Shawn dan membentaknya. "Kamu ... nggak tahu malu!"Shawn tersenyum. "Ngapain mesti malu? Kalau aku malu-malu, kita tidak akan punya anak."Yvonne tercengang, bukankah Shawn adalah pria dingin yang arogan? Kenapa sekarang dia justru berperilaku seperti pria mesum?"Sudah, jangan bercanda! Cepat cari dokter untuk membaca hasil CT-Scan ibumu." Yvonne ketakutan melihat Shawn yang bersikap centil.Shawn merasa bisa menjadi dirinya sendiri setiap bersama Yvonne."Em." Shawn sengaja bercanda dengan Yvonne untuk melupakan keresahannya. Na
Belakangan ini Neil sangat sibuk. Dia harus mengurus masalah keluarga, percintaan, dan perusahaan. Dia tidak memiliki waktu untuk bertemu dengan Shawn, ada banyak informasi yang telah dilewatkannya.Yvonne melirik Shawn. Yvonne yakin, Shawn tidak akan inisiatif menceritakan masalah pribadinya kepada orang lain."Pasien itu adalah ibu kandung Shawn," Yvonne mewakili Shawn untuk menjawab pertanyaan Neil."Apa?" Neil tercengang, informasi ini terlalu mengejutkan.Bukankah orang tua Shawn sudah meninggal? Bagaimana ibu kandungnya bisa tiba-tiba muncul?"Kami juga belum tahu bagaimana ibunya bisa selamat," jawab Yvonne.Neil membutuhkan waktu yang lama untuk mencerna informasi ini. Sulit dipercaya!Meskipun Neil tidak mengetahui jalan pikiran Shawn, dia cukup memahami watak sahabatnya."Aku mengerti .... Ternyata ini alasan kenapa kamu melepaskan Thiago dan Grup Skyward?" Neil yakin dengan tebakannya. Shawn tidak mungkin melepaskan Thiago dengan mudah. Asalkan Shawn memberikan perintah, mak
Yvonne harus tenang, dia tidak boleh panik. "Cepat, lakukan resusitasi jantung.""Tidak ada gunanya." Simon merasa operasi ini tidak mungkin berhasil. Dia sengaja memanggil Yvonne kemari untuk menjadikan Yvonne sebagai kambing hitam."Kata siapa? Belum dicoba!" Yvonne mengabaikan Simon, lalu melakukan semua yang bisa diusahakan.Yvonne menekan dada Danila, satu kali, dua kali .... Penyelamatan semacam ini sangat melelahkan, kepala Yvonne tampak berkeringat dingin.Keringat Yvonne mengalir membasahi wajahnya. "Dia harus selamat, tidak boleh mati! Tidak boleh!"Yvonne tidak mau menyerah, tetapi detak jantung di monitor terus menurun."Sudah tidak ada harapan." Simon berusaha membujuk Yvonne.Yvonne berteriak histeris, "Diam!"Yvonne harus menyelamatkan Danila! Danila tidak boleh meninggal, dia harus diselamatkan!Shawn hanya memiliki satu keluarga yang tersisa, Danila adalah orang yang penting bagi Shawn.Detak jantung di monitor menunjukkan garis lurus."Setengah jam sudah berlalu, dia