“Mengapa kakak tiba-tiba ingin bertemu?” tanya Jason.
Mereka bertemu di tempat biasanya, di restoran Downtown dekat dengan supermarket yang biasanya Anya belanja.
“Aku hanya ingin bertemu denganmu, bagaimana kabarmu?” tanya Jason.
“Aku baik-baik saja, kak Ira?” tanya Jason balik.
“Aku juga baik-baik saja” ujar Anya.
Jason menaikkan alisnya karena sepertinya Anya ingin mengatakan sesuatu.
“Ada apa kak Ira?, sepertinya kau ingin mengatakan sesuatu padaku” ujar Jason melihat raut wajah dilema Anya.
Anya menatap Jason sejenak lalu menundukkan pandangannya, jari jemarinya saling bertautan.
“Itu.. bisakah aku…”
Ujaran Anya terputus karena bunyi handphone Jason.
“Sebentar ya” Jason mengambil dan menjawab telepon tersebut.
“Ya Vero?”
“Aku? Aku sedang bersama dengan kak Ira” ujar Jason seraya tersenyum kepada Anya. Gadis itu juga tersenyum kearahnya.
“Baiklah, nanti aku akan menjempu
“Apa hanya ini saja yang bisa kalian ajukan kepadaku?!" Tanya Daniel kepada para manajer yang mengurus proyek Beverly Hills yang ia dapatkan dari kerjasama dengan Abraham Smith. Para manajer dan supervisor menundukkan pandangan mereka, mereka hanya terdiam karena tidak ada ide lain yang bisa mereka ajukan kepada Daniel. “Aku bertanya apa hanya ini saja yang bisa kalian ajukan kepadaku?” tanya Daniel penuh penekanan. Para manajer dan supervisor hanya terdiam, wajah mereka semakin menunduk dalam. “Bagaimana bisa kalian mengajukan konsep sampah seperti ini, aku memang mengatakan konsep bangunannya harus klasik tapi bukan berarti gaya arsitektur victorian saja yang bisa kalian pikirkan bukan?” jelas Daniel sambil melempar berkas di tangannya ke atas meja dengan kesal. Para manajer dan supervisor tersentak pelan. Semenjak kepergian Anya, emosi Daniel menjadi tidak terkendali. Ia memenjam matanya berusaha untuk tenang. “Aku ingin kalia
“Kerja bagus Anya” Sean menatap puas akan pekerjaan yang Anya lakukan. “Terima kasih” Anya hanya tersenyum. “Kerja bagus sweety, aku senang wanita cantik sepertimu bekerja disini” Ucap Philiph, seorang barista dicafe tersebut. “Aku juga senang bekerja disini Philiph” Philiph yang mempunyai tato di lengan kanannya juga ikut tersenyum. “Apa aku ketinggalan sesuatu?” Tanya Erick yang muncul di belakang Anya. Anya tersentak dan menoleh kepada Erick yang tersenyum tidak bersalah. Ia menghela napas mencoba menenangkan jantung yang berdebar kuat karena terkejut. “Kami hanya berbincang-bincang ringan” “Sean, kau tahu Anya bisa membuatkan kopi yang enak” ujar Erick. Anya menyikut perut Erick pelan mencoba menghentikan perkataan Erick. “Really? Kau harus membuatkan secangkir untukku An” ujar Sean antusias. Philiph yang melepaskan apron hitamnya menatap tidak percaya kepada Anya. “Benarkah?”
Daniel membaca kalimat per kalimat dan menatap konsep arsitektur yang diajukan oleh salah satu manajer yang berpartisipasi dalam proyek Beverly Hills. Para anggota rapat yang berada di ruang rapat menatap gugup dan takut kearah Daniel, mereka bernapas pelan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara apapun karena kesan rapat terakhir mereka dengan pemimpin Millard Coporation. Mereka bahkan sudah mempersiapkan mental dan pikiran mereka untuk di pecat jika ide konsep kali ini masih mendapat respon negatif dari CEO Millard Corporation. “Siapa yang mengajukan konsep ini?” tanya Daniel membuka suara. Para manajer tersentak pelan, lalu seorang laki-laki yang masih tampak muda mengangkat tangannya dengan ragu. “Jelaskan alasanmu mengajukan konsep gaya arsitektur medeteranian?” tanya Daniel. Lelaki itu berdehem pelan, mencoba membersihkan kerongkongannya lalu menghela napas pelan. “Saya terinspirasi dari pertunangan putri Mr Smith,
Erick terkejut dengan keberadaan Daniel di apartemennya, sedetik kemudian lelaki itu mengembangkan senyumannya, mencoba bersikap normal seperti biasanya.“Hi my bestfriend” sapa Erick.Daniel menghampiri Erick dan segera melayangkan tinjunya ke wajah temannya dengan kesal. “You son of bitch, you make fool of me”Erick menjilati ujung bibirnya yang berdarah lalu tersenyum lebar seakan layangan tinju yang diterimanya tidak sakit sama sekali. “Kau merusak wajah tampanku Daniel”“You!” Daniel semakin kesal.“Daniel!, Oh my god. What have you done?” tanya Anya histeris. Ia menghampiri Erick sembari menatap cemas.“Are you okay?” tanya Anya cemas.Erick meringis kesakitan dengan raut wajah yang di buat-buat namun ekor matanya melirik ke arah Daniel. Ia tersenyum menang beberapa saat.Daniel menarik lengan Anya untuk menjauh dari Erick, sem
Anya dan Daniel berjalan masuk ke bandara Los Angeles, mereka membawa koper masing-masing. Daniel melihat jam tangannya. “Sebentar lagi kita akan check in” ujar Daniel. Anya mengangguk. “Good afternoon passenger. This is the pre-boarding announcement for flight 89B to San Fransisco. We are now inviting those passengers with…” Mendengar pengumuman tersebut, Daniel menggenggam tangan Anya dan berjalan untuk masuk ke bagian pemeriksaan. Anya melihat genggaman tangan tersebut lalu tersenyum malu bercampur senang, ia menggigit bibir bawahnya untuk menahan senyumnya yang mengembang. &&& Mereka keluar dari bandara San Francisco, sebuah mobil Audy sudah menunggu di depan bandara. Daniel dan Anya segera masuk dan mobil melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalan Kansas Street. Daniel melirik Anya yang menatap jalan raya dengan pandangan kagum. “Kau lelah Anya?” Anya menoleh lalu menggelengkan kepalanya
Daniel tersenyum melihat Anya yang sedang menyiapkan sarapan bersama dengan ibunya, sesekali mereka berbincang ataupun saling tersenyum satu sama lain terlihat seperti ibu dan anak.“Morning Daniel. Kopinya akan segera siap” Anya menoleh dan tersenyum.Jantung Daniel kembali berdetak kencang. Semenjak menyadari perasaannya, jantungnya sering kali tidak berjalan searah dengan pikirannya. Bagaimana mungkin jantungnya berdegup kencang setiap melihat Anya, bagaimana mungkin tiba-tiba Anya terlihat sangat cantik dimatanya. Daniel merasa seperti remaja yang sedang jatuh cinta.“Morning honey, sweety” sapa Robert yang baru saja bergabung di ruang makan. Ia mendekap istrinya dengan lengan kirinya sedangkan tangan kanannya memeluk bahu Anya sembari tersenyum. Gadis itu juga tersenyum bahagia. Baru kali ini ia diperlakukan secara kekeluargaan oleh keluarga yang baru ia kenal sehari.“Dad” Daniel menatap tidak suka dengan pe
Daniel dan Anya pergi ke Fort Point setelah menyelesaikan makan siang mereka, Fort Point adalah tempat selancar yang terkenal di San Francisco. Melihat laut Anya langsung berlari menghampiri pinggir pantai yang terdapat ombak-ombak sedang sedangkan ombak tinggi berada beberapa meter dari tempat Anya berdiri. Tidak banyak orang orang yang menghabiskan liburan mereka di Fort Point karena masih musim semi, air laut akan lebih dingin dari biasanya. “Daniel, ayo” teriak Anya melambaikan tangannya. Daniel tersenyum, menggulung celananya lalu menghampiri Anya. “Kau terlihat seperti anak kecil Anya” Daniel duduk di atas pasir putih. Anya tersenyum menyeringai, tidak terpengaruh oleh perkataan Daniel. “Sometimes is good to be a little child”. Gadis itu sibuk dengan melangkah maju ketika air laut surut dan mudur ketika air laut pasang. “Waah. Ini sangat menyenangkan. Kau harus mencobanya” Ajak Anya menarik tangan Daniel. “No thanks. I am good just
Anya, bisa kita bicara sebentar?" tanya Elianor. Anya menghentikan kegiatannya yang sedang mencuci piring kotor lalu membasuh tangan dan mengelapnya dengan kain bersih. "Mom ingin berbicara apa?" tanya Anya. Elianor menyuruh gadis itu untuk duduk bersamanya di ruang keluarga. "Mom sangat penasaran bagaimana kalian bertemu kembali, Daniel bilang kalau kau adalah teman masa kecilnya ketika ia berada di keluarga William". Anya tersenyum ketika mengingatnya. "Kami tidak sengaja bertemu karena Daniel hampir menabrak ku di jalan raya dekat lampu lalu lintas. Aku menangis sejadi-jadinya karena hari itu aku dipecat dan diusir dari kontrakan ku, hari yang begitu sial. Daniel menyuruhku masuk kedalam mobil namun aku malah curhat kepadanya" Anya tertawa lucu mengingat peristiwa memalukan nya. Elianor hanya diam mendengarkan dan menanti perkataan Anya selanjutnya. "Dia mendengarkan semua keluh kesah ku bahkan menawariku tissue" Sambung Anya ma