Share

Chapter 18. Alasan apa dia datang menemuiku?

"Asmara, bangun!"

Asmara mengerang jengkel ketika Layina mendobrak pintu kamarnya lalu berteriak-teriak keras. Waktu masih menunjukkan pukul 10 pagi, jelas masih terlalu awal bagi Asmara untuk memulai hari. Tapi sepertinya Layina sedang tidak mau meninggalkannya dengan tenang, Layina malah menaiki ranjang dan melompat-lompat, membuat tubuh Asmara terpental-pental kecil.

"Asmara, aku bilang bangun!!"

"Berisik!" Seru Asmara, terganggu.

"Ayo bangun, Asmara. Laki-laki itu ada disini.”

Asmara yang masih setia menutup matanya, mengerutkan kening tak mengerti. "Siapa?”

“Belahan jiwamu."

"Belahan jiwaku?" Beo Asmara.

"Iya, belahan jiwamu yang bajingan itu."

Siapa?

Asmara mengerang dalam hati. Asmara sama sekali tidak mengenal seseorang dengan gelar 'bajingan' seperti itu. Asmara kemudian memaksakan diri untuk bangkit karena Layina tak kunjung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status