Share

Bab 231

Author: Sierra
Hendro selalu dikenal memiliki cara bertarung yang kejam dan tanpa ampun. Itu cukup untuk membuat orang bergidik ketakutan.

Para pengawal berbaju hitam langsung gentar.

Dua anak orang kaya itu pun sempat terdiam, lalu segera memaki, "Kenapa kalian bengong? Cepat tangkap dia!"

"Siap!"

Para pengawal berbaju hitam langsung menyerbu ke arahnya.

Saat Wenny keluar dari ruang ganti baju, dia langsung melihat adegan perkelahian yang cukup brutal di depannya. Hendro melawan sepuluh orang sendirian. Seorang pengawal yang ditendangnya, melayang hingga menabrak bar. Botol-botol minuman pun berhamburan dan pecah di lantai.

"Aaargh!"

Orang-orang langsung panik dan berlarian. Salah satu dari mereka berseru, "Ada yang berantem! Mereka lagi berantem!"

Wenny benar-benar tak menyangka setelah baru masuk sebentar ke ruang ganti baju, Hendro malah sudah terlibat dalam perkelahian.

Belakangan ini, Hendro memang sepertinya sering terlibat dalam baku hantam.

Wenny langsung berlari mendekat. Sesampainya di sis
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 232

    Saat itu, Wenny tiba-tiba melihat sosok yang familier berdiri di ambang pintu. Itu adalah Mona.Mona sudah datang.Dengan keributan sebesar tadi, Mona sudah bangun lebih dulu dan langsung pergi mencari Hendro, sampai akhirnya dia menemukan kamar ini.Begitu melihat Wenny dan Hendro berada di atas ranjang, sepasang mata Mona yang biasanya terlihat polos seketika berubah menjadi penuh kebencian dan kejam. Dia bagaikan kalajengking beracun yang melihat Wenny dengan tatapan tajam dan mematikan.Wenny hanya tertawa dingin. Tepat saat Hendro hendak berdiri dan menjauh, dia tiba-tiba mengangkat tangan, melingkarkan lengannya di leher Hendro, lalu memutar tubuhnya. Dia langsung membalikkan posisi mereka dan menindih Hendro di bawah tubuhnya.Sekarang, posisinya terbalik. Pria di bawah dan wanita di atas.Mona yang berdiri di ambang pintu sontak membelalakkan sepasang matanya. Dia sama sekali tidak menyangka Wenny akan berani menindih Hendro seperti itu.Nyalinya sungguh besar!Tubuh Wenny yang

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 233

    Hendro sebenarnya sudah terbawa oleh gairah barusan, sampai-sampai sudut matanya yang panjang pun terlihat memerah.Namun setelah mendengar ucapan Wenny barusan, tubuhnya langsung menegang.Hendro mendongak untuk menatap Wenny.Wenny hanya mengarahkan pandangannya ke arah pintu, lalu berucap, "Pak Hendro, sekarang kamu harus buru-buru menenangkan Nona Mona kesayanganmu itu."Hendro yang cerdas langsung bisa memahami semuanya. Dalam sekejap, dia sadar sejak awal Wenny sama sekali tidak benar-benar ingin menggoda dirinya. Semua ini hanya akting yang dia lakukan demi membuat Mona melihatnya.Dalam sekejap, kemerahan yang menandakan gairah di sudut mata Hendro langsung mereda. Sorotnya kembali menjadi tenang dan dingin. Dia menatap Wenny dengan ekspresi tajam, lalu mengusir, "Cepat turun dari tubuhku sekarang juga."Wenny pun tidak membuang waktu. Dia langsung turun.Hendro berdiri dan berjalan ke arah jendela besar. Tubuhnya yang tinggi dan tegak berdiri di depan kaca. Dalam hati, dia men

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1

    Wenny Cladia mengetahui bahwa suaminya Hendro Jamil telah berselingkuh.Dia berselingkuh dengan seorang mahasiswi.Hari ini ulang tahun Hendro, Wenny telah menyiapkan hidangan di atas meja. Tiba-tiba terdengar suara "ding", ponsel Hendro yang tertinggal di rumah berdering, Wenny melihat pesan teks yang dikirim oleh mahasiswi itu.[Aku terbentur saat mengambil kue. Sakit banget.]Terlampir swafoto di bawah.Foto tersebut tidak memperlihatkan wajah, hanya kaki saja.Gadis di dalam foto mengenakan kaus kaki putih dan sepatu kulit hitam. Rok biru putihnya ditarik ke atas, memperlihatkan sepasang kaki yang ramping dan indah.Lututnya benaran memar, tubuh gadis muda serta kata-kata manis memancarkan godaan.Dikatakan bos perusahaan yang sukses suka memilih gadis seperti ini untuk dijadikan simpanan.Wenny memegang ponsel itu dengan sangat erat.Ding.Mahasiswi itu mengirim pesan teks lagi.[Pak Hendro, mari kita bertemu di Hotel Wima. Aku ingin merayakan ulang tahunmu malam ini...]Hari ini

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 2

    Wenny juga menatapnya dan mengulanginya dengan lembut tapi tegas, "Ayo bercerai! Hendro, apakah kamu menyukai hadiah ulang tahun ini?"Wajah Hendro tak berekspresi. "Hanya karena aku tidak merayakan ulang tahun bersamamu, kamu ingin bercerai?"Wenny, "Hana sudah pulang, bukan?"Saat menyebut Hana, Hendro mencibir.Hendro melangkah mendekatinya, "Apa kamu keberatan dengan Hana?"Sebagai generasi termuda dewa perang bisnis, Hendro memancarkan aura kuat yang berasal dari kekuasaan, identitas, uang dan statusnya. Saat Hendro mendekat, Wenny mundur tanpa sadar.Punggungnya terasa dingin dan Wenny pun bersandar ke dinding.Pandangannya tiba-tiba menjadi gelap. Hendro sudah mendekatinya, dia menopang tangannya ke dinding dan mendorong Wenny ke dinding.Hendro menatapnya sambil tersenyum, "Semua orang di Kota Livia tahu bahwa orang yang akan kunikahi itu Hana. Bukankah kamu berusaha keras menikahiku dan menjadi istriku? Kamu tidak keberatan saat itu, lalu kenapa bersikap munafik sekarang?"Waj

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 3

    Hendro mengangkat sudut bibirnya dengan sinis, "Wenny, cepat pulang!"Wenny tertawa, "Kenapa aku harus mendengarmu? Kita sudah bercerai, kenapa aku harus memanjakanmu?"Hendro menggertakkan gigi, "Mengenai alasan perceraian, aku memberimu kesempatan untuk menulis ulang!"Wenny tersenyum ceria. "Apa aku salah tulis, Hendro? Kamu sudah sadar setengah tahun, bukan? Tapi, kamu bahkan tidak pernah menggandeng tanganku selama setengah tahun ini. Sudah tiga tahun kamu menjadi vegetatif. Meskipun sekarang sudah sehat, aku cukup curiga ada yang salah dengan fungsi kejantananmu. Kamu tidak mampu menyentuh wanita! Segera cari dokter tradisional untuk memeriksanya. Semoga kejantananmu bisa segera kembali, ini merupakan doa terbaikku untuk perceraianmu.!"Hendro, "…"Pembuluh darah di dahinya sudah berdenyut.‘Wanita ini sungguh keterlaluan!’"Wenny, cepat atau lambat aku akan tunjukkan kekuatanku!""Maaf, kamu tidak punya kesempatan ini!""Wenny!"Setelah bunyi bip dua kali, telepon ditutup.Hendr

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 4

    Wenny datang.Setelah selesai berbelanja di mal, Fany langsung membawa Wenny ke Bar 1996, tempat di mana dia mengadakan pesta lajang untuk Wenny malam ini.Wenny tidak menyangka akan bertemu Hendro dan lainnya di sini, dia tentu juga mendengar mereka sedang menertawakannya.Wenny mengenal Alex dan yang lainnya yang ada di bilik mewah itu. Mereka semua adalah kenalan Hendro, Alex adalah sahabat Hendro. Hendro dan Hana pernah pacaran, mereka semuanya menyukai Hana. Alex bahkan memanggil Hana dengan sebutan "Kakak Ipar".Selama tiga tahun ini, Wenny sama sekali tidak bisa berbaur dengan lingkungannya, orang-orang ini tidak menyukainya.Label yang mereka berikan pada Wenny adalah "pengantin pengganti", "wanita jelek", "gadis desa"...Kalau seorang pria tidak mencintaimu, teman-temannya tidak akan menghormatimu.Fany sangat geram. Dia menyingsingkan lengan bajunya dan siap menyerang. "Aku bakal merobek mulut orang-orang ini!"Wenny meraih Fany dan berkata, "Fany, lupakan saja! Kami sudah be

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 5

    Wenny mengerutkan kening, "Apa yang aku lakukan?"Hendro menggertakkan gigi dan berkata, "Siapa suruh kamu berpakaian begitu genit?"‘Apa?’‘Genit?’"Hendro, tolong jelaskan kata-katamu!"Hendro menunduk dan melirik rok mininya, "Pahamu hampir terekspos. Apa kamu berharap orang lain memperhatikan kakimu?"Rok yang dikenakan Wenny agak pendek. Fany yang pilihkan untuknya."Wenny hanya tidak memperlihatkan kakinya, sehingga Hana merasa dirinya hebat. Mari kita lihat malam ini siapa yang memiliki kaki paling indah di Kota Livia," kata FanyWenny mengangkat alisnya, "Tampaknya Pak Hendro telah memperhatikan kakiku."Hendro tertegun.Wenny bersandar di dinding, tampak anggun dan malas. Dia perlahan mengangkat kaki kanannya, telapak kaki kanannya yang bertumit tinggi bergesekan dengan pergelangan kaki Hendro.Hendro mengenakan celana panjang hitam, dia tampak sangat tenang dan mulia.Jari-jari kaki Wenny yang putih dan lembut bergerak ke sepanjang pergelangan kakinya, membelai betisnya denga

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 6

    Alex terkejut, 16 tahun?Alasan kenapa orang-orang di lingkungan Alex begitu mengakui Hana bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga karena Hana memiliki nilai yang sangat baik dan gelar yang tinggi sejak kecil. Dia adalah mahasiswi terbaik di universitas terkenal. Melihat seluruh lingkungan sosialita Kota Livia, tidak ada yang lebih baik darinya.Dia pantas menjadi pasangan Hendro.Gadis mana pun yang hanya memiliki kecantikan pasti akan gagal. Kecantikan yang dipadukan dengan kualifikasi akademis adalah hal yang sangat berharga. Semakin tinggi status sosial, semakin tinggi pula kualifikasi akademis seorang gadis.Sedikit rasa senang yang Alex rasakan terhadap Wenny tadi telah sirna, nada bicaranya penuh dengan penghinaan, "Wenny, kamu benaran berhenti sekolah saat berusia 16 tahun?"Wenny menatap Hana yang tampak bangga dan tersenyum, "Ya, aku memang berhenti sekolah saat aku berusia 16 tahun."Alex, "Kebetulan sekali! Kak Hendro juga berhenti sekolah di usia 16 tahun. Tapi, Kak

Pinakabagong kabanata

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 233

    Hendro sebenarnya sudah terbawa oleh gairah barusan, sampai-sampai sudut matanya yang panjang pun terlihat memerah.Namun setelah mendengar ucapan Wenny barusan, tubuhnya langsung menegang.Hendro mendongak untuk menatap Wenny.Wenny hanya mengarahkan pandangannya ke arah pintu, lalu berucap, "Pak Hendro, sekarang kamu harus buru-buru menenangkan Nona Mona kesayanganmu itu."Hendro yang cerdas langsung bisa memahami semuanya. Dalam sekejap, dia sadar sejak awal Wenny sama sekali tidak benar-benar ingin menggoda dirinya. Semua ini hanya akting yang dia lakukan demi membuat Mona melihatnya.Dalam sekejap, kemerahan yang menandakan gairah di sudut mata Hendro langsung mereda. Sorotnya kembali menjadi tenang dan dingin. Dia menatap Wenny dengan ekspresi tajam, lalu mengusir, "Cepat turun dari tubuhku sekarang juga."Wenny pun tidak membuang waktu. Dia langsung turun.Hendro berdiri dan berjalan ke arah jendela besar. Tubuhnya yang tinggi dan tegak berdiri di depan kaca. Dalam hati, dia men

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 232

    Saat itu, Wenny tiba-tiba melihat sosok yang familier berdiri di ambang pintu. Itu adalah Mona.Mona sudah datang.Dengan keributan sebesar tadi, Mona sudah bangun lebih dulu dan langsung pergi mencari Hendro, sampai akhirnya dia menemukan kamar ini.Begitu melihat Wenny dan Hendro berada di atas ranjang, sepasang mata Mona yang biasanya terlihat polos seketika berubah menjadi penuh kebencian dan kejam. Dia bagaikan kalajengking beracun yang melihat Wenny dengan tatapan tajam dan mematikan.Wenny hanya tertawa dingin. Tepat saat Hendro hendak berdiri dan menjauh, dia tiba-tiba mengangkat tangan, melingkarkan lengannya di leher Hendro, lalu memutar tubuhnya. Dia langsung membalikkan posisi mereka dan menindih Hendro di bawah tubuhnya.Sekarang, posisinya terbalik. Pria di bawah dan wanita di atas.Mona yang berdiri di ambang pintu sontak membelalakkan sepasang matanya. Dia sama sekali tidak menyangka Wenny akan berani menindih Hendro seperti itu.Nyalinya sungguh besar!Tubuh Wenny yang

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 231

    Hendro selalu dikenal memiliki cara bertarung yang kejam dan tanpa ampun. Itu cukup untuk membuat orang bergidik ketakutan.Para pengawal berbaju hitam langsung gentar.Dua anak orang kaya itu pun sempat terdiam, lalu segera memaki, "Kenapa kalian bengong? Cepat tangkap dia!""Siap!"Para pengawal berbaju hitam langsung menyerbu ke arahnya.Saat Wenny keluar dari ruang ganti baju, dia langsung melihat adegan perkelahian yang cukup brutal di depannya. Hendro melawan sepuluh orang sendirian. Seorang pengawal yang ditendangnya, melayang hingga menabrak bar. Botol-botol minuman pun berhamburan dan pecah di lantai."Aaargh!"Orang-orang langsung panik dan berlarian. Salah satu dari mereka berseru, "Ada yang berantem! Mereka lagi berantem!"Wenny benar-benar tak menyangka setelah baru masuk sebentar ke ruang ganti baju, Hendro malah sudah terlibat dalam perkelahian.Belakangan ini, Hendro memang sepertinya sering terlibat dalam baku hantam.Wenny langsung berlari mendekat. Sesampainya di sis

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 230

    Kemeja dan celana formal Hendro telah diduduki oleh Wenny, alhasil pakaiannya menjadi agak kusut. Namun lantaran berada di bar, justru memberikan kesan liar dan tidak terkendali.Hendro tidak memberi jawaban, dia tidak mengatakan dirinya lebih menyukai yang mana, dia hanya mengambil sebotol alkohol dan mulai meneguknya.Mona merasa marah hingga hampir kehilangan kewarasannya. Entah dari mana asal cewek cantik itu, begitu dia menampakkan diri, Mona pun langsung dilupakan orang-orang, dianggap sebagai udara saja.Selama beberapa saat ini, Mona telah terbiasa jadi selebritas yang dikerumuni banyak orang. Sekarang wanita cantik itu seolah-olah telah mengembalikan Mona ke posisi semula. Dia sangat tidak suka perasaan seperti ini.Mona segera duduk kembali ke sisi Hendro. “Pak Hendro, aku ….”Sebelum menunggu Mona menyelesaikan omongannya, Hendro meletakkan botol alkohol kosong di atas meja, langsung berdiri dan meninggalkan tempat.Hendro telah pergi.Dia meninggalkan Mona sendirian di sini

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 229

    Kedua mata indah Wenny duluan melihat ke sisi Mona. “Nona yang satu ini, bisa nggak kamu minggir sebentar? Kamu sudah ganggu aku untuk tari sensual dengan Pak Hendro.”Wenny melakukan provokasi dengan terang-terangan, langsung menyuruh Mona untuk minggir.Mona merasa marah hingga mengepalkan tangannya. Dia tidak ingin minggir.Hanya saja, pada saat ini, anak orang kaya di samping mulai bersorak, “Nona Mona, ayo minggir.”Mona memelototi Wenny sekilas, lalu meminggirkan tubuhnya dengan tidak bersedia.Wenny diam-diam tersenyum sinis. Dia sudah tahu sifat asli Mona. Inilah pembalasannya!Pembalasan Wenny baru saja dimulai!Wenny melihat ke sisi Hendro. Meski Hendro terus menatapnya, dia juga tidak merasa takut. Bibir delima Wenny melengkung ke atas, langsung melebarkan kedua kakinya di bawah tatapan Hendro, kemudian dengan berani langsung memanjat ke atas tubuh Hendro, duduk di atas pinggang kokohnya.Wah.Semua orang di dalam bar langsung bersorak.“Cewek cantik, kamu itu orang pertama

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 228

    Begitu wanita itu keluar, orang-orang di bawah pentas langsung menjadi ricuh.Pada saat ini, musik berbunyi. Orang di atas pentas langsung menari mengikuti irama musik.Dengan satu lompatan, tubuhnya yang lentur bagai ular itu melilit tiang, dia berputar dan melompat.Tubuhnya yang lentur seperti ranting willow dengan mudah membentuk berbagai pose, menciptakan efek visual yang memukau dan memicu teriakan histeris dari para penonton di bawah pentas.Seorang anak orang kaya yang duduk di tempat duduk VIP menarik lengan Alex dengan penuh semangat. “Tuan Alex, sejak kapan barmu kedatangan cewek cantik seperti ini? Kamu nggak asik banget, kenapa nggak beri tahu kami?”Alex menatap sosok di atas pentas dengan bingung. Dia sendiri juga terkejut. Dengan penampilan seperti itu, wanita secantik ini jelas bisa jadi bintang utama di tempat hiburan seperti bar ini. Kenapa dia belum pernah melihatnya sebelumnya?Siapa cewek cantik ini?Pada saat ini, tangan Hendro yang memegang botol alkohol tertegu

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 227

    Hendro memiringkan tatapannya melihat ke sisi Mona.Sekarang Mona menekan tangan Hendro, dia sudah bisa merasakan tulang-tulangnya yang tegas dan indah. Selain itu, Mona juga menyentuh jam tangan mewah di pergelangan tangan Hendro yang kokoh, dingin, dan mewah, seperti dirinya, membuat orang enggan menyentuh, tapi juga ingin menyentuhnya.Wajah mungil Mona yang polos itu merona. “Pak Hendro, malam itu … aku melakukannya dengan keinginanku sendiri. Malam itu juga adalah … pertama kaliku. Apa kamu masih ingat dengan malam kita?”Alex merasa ada yang aneh dengan situasi ini. Dia berkata, “Kak Hendro ….”Hanya saja, anak orang kaya di sampingnya menekannya, lalu merendahkan nada bicaranya untuk mengingatkan, “Tuan Alex, aku rasa ada sesuatu antara Pak Hendro dengan wanita cantik ini. Siapa yang disayang Pak Hendro, dialah yang bakal jadi kakak iparmu.”Alex tidak beranggapan seperti itu. Dia hanya mengakui Hana sebagai kakak iparnya.Hendro menatap sosok Mona yang malu dan imut itu. Sebena

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 226

    “Pak Hendro, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu ….”“Nggak ada waktu,” tolak Hendro dengan mentah-mentah, “Kalau ada apa-apa, kamu bisa cari sekretarisku. Antre untuk bikin janji.”Usai berbicara, Hendro langsung memutuskan panggilan.Tut, tut. Terdengar suara sibuk dari ujung telepon.Demi Fany, Wenny terpaksa pergi cari Hendro. “Pak Jimmy, kamu tunggu kabar dariku.”…Wenny pun pergi ke Taman Baloi. Pelayan wanita membuka pintu. “Nyonya.”“Apa Hendro di rumah? Kamu lapor sama dia, aku mau ketemu dia.”“Baik, Nyonya. Kamu tunggu sebentar.”Wenny berdiri menunggu di luar. Tidak lama kemudian, pelayan wanita kembali. “Nyonya, Pak Hendro ada di ruang kerja, tapi kata Pak Hendro, dia nggak mau ketemu Nyonya.”Hendro tidak ingin bertemu dengannya.Wenny berkata, “Kalau gitu, aku akan berdiri tunggu di sini. Aku akan tunggu sampai dia bersedia ketemu sama aku.”Pada saat ini, sebuah mobil van mewah berhenti. Mona menuruni mobil dengan sepatu kristal hak tingginya.Mona melihat Wenny dan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 225

    Wenny melangkahkan kakinya hendak berjalan ke depan.Hanya saja, pada saat ini, terdengar suara dering ponsel. Pengacara Jimmy sedang meneleponnya.“Halo, Nona Wenny, ada sedikit masalah di kantor polisi. Kamu segera kemari!”Hati Wenny langsung berdetak kencang. Apa yang terjadi dengan Fany?Wenny langsung membalikkan tubuhnya dan berlari pergi.…Saat Wenny bergegas ke kantor polisi, Jimmy segera menghampirinya. “Nona Wenny.”“Ada apa dengan Fany?”Suara Wenny berhenti karena dia melihat sesosok bayangan tubuh yang familier baginya. Mona telah datang.Hari ini Mona juga mengenakan pakaian bermerek. Selebritas terkenal keluar dengan membawa sekelompok orang. Hari ini bertambah lagi dua orang pengacara di belakangnya.Mona berjalan ke hadapan Wenny, lalu berkata dengan tersenyum, “Wenny, dengar-dengar kamu datang buat jamin Fany. Jangan harap kamu bisa jamin dia. Sahabat baikmu akan tinggal di dalam sana selamanya. Dia nggak akan keluar lagi untuk selamanya.”Jimmy berkata dengan suara

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status