Holla.... Aku kembali lagi. Nikolov kembali ke masa lalu. Karena chapter ini di publish pada tanggal 11 Februari jadi aku memutuskan untuk memasukan tanggal hari ini di dalam cerita. Karena Nikolov kembali ke masa lalu di hari ini. Terima kasih untuk pembaca yang masih bertahan hingga chapter ini. :)
"Direktur?" "Hmm...? Ah. Ya. Lakukan seperti yang sudah kita sepakati." Disepanjang makan malam bersama koleganya, Nikolov seperti terpisah dan memiliki banyak hal di dalam kepalanya sendiri hingga koleganya juga menangkap keanehan pada sang direktur muda. Terlebih lagi Athena yang berada di meja yang berbeda dengan Nikolov, matanya tidak pernah lepas memperhatikan gerak-gerik sang atasan. "Sekretaris Athena, apa bekerja dengan Direktur Nikolov begitu mengerikan?" tanya Alejandro yang merupakan sekretaris dari perusahaan baru bernama DMD Corp. DMD Corp baru terbentuk dua tahun terakhir, dan sekarang mereka sedang membuat banyak koneksi dimana-mana, termasuk dengan ZY Corp. "Tidak juga, Direktur Nikolov adalah atasan yang baik." jujur Athena, "jika sudah terbiasa, maka dia tidak begitu mengerikan." Athena mengambil potongan daging cumi yang sedang dipanggang. Ia memejamkan matanya menikmati makanan itu. "Benarkah? Dia terlihat mengerikan." Alejandro mengangakat bahunya. "Aku menden
Nikolov Zhestkiy tidak melepaskan tatapannya dari mata Athena ketika menunggu jawaban dari sekretarisnya. Tidak dipungkiri bahwa ia sendiri juga penasaran dengan jawaban beserta respon dari Athena. Apakah Athena akan terkejut? Malu? Salah tingkah? Marah? Kesal? Atau sesuatu yang tidak pernah Nikolov lihat sebelumnya? Jantungnya berdebar kencang hanya dengan memikirkan itu semua. "Apa sesuatu terjadi kepada anda?" tanya Athena, menurunkan tablet PC yang ia pegang dari hadapannya dan fokus kepada sang atasan. "Sejak tadi anda bertingkah aneh. Aku akan membuat jadwal untuk anda menemui dokter Ye besok." sebentar saja, wanita pirang itu kembali sibuk dengan tabletnya lagi— mengatur ulang jadwal Nikolov. "Hanya itu?" tanya Nikolov tidak percaya sedangkan Athena memasang wajah berpikir. "Aku akan menghubungi Mr. Ili untuk datang lebih cepat" Perasaan Nikolov menjadi campur aduk antara terkejut, tidak percaya dan rasa kecewa yang semuanya menyatu menjadi perasaan baru hingga membuatnya ti
Seperti biasa, Athena sudah selesai bersiap-siap untuk memulai harinya sebagai sekretaris Athena yang bekerja dengan direktur Nikolov. Berdiri di hadapan pintu kamar sang atasan, Athena berdiri dengan punggung yang lurus, tangannya terangkat untuk mengetuk pintu kamar itu dengan pelan. Tok tok tok. Bunyi ketukan pintunya bergema di lorong yang sepi, karena tempat mereka menginap tidak begitu ramai, belum lagi saat itu masih terlalu pagi untuk orang-orang beraktifitas. Wanita berambut pirang itu menuggu selama beberapa saat namun pintu di depannya masih belum terbuka. Alis matanya terangkat, sudah mengira hal ini akan terjadi. Direktur Nikolov itu memiliki kebiasaan yang buruk, ia suka minum hingga lewat tengah malam, lalu pagi harinya ia akan tertidur hingga matahari meninggi. Jika sudah seperti ini, jangankan sarapan, makan siangpun akan ia lewatkan. Menghela nafas berat, hingga hari ini wanita yang sudah memasuki usia akhir dua puluhan itu masih tidak habis pikir dengan pola hidu
Sebuah mobil berwarna hitam menembus jalanan yang sepi. Tidak banyak mobil yang berlalu lalang mengingat kota X termasuk kota yang memiliki penduduk yang lebih sedikit daripada dengan kota yang lain, apalagi ketika jalan yang mereka lalui adalah jalan alternatif karena jalan utama yang sedang ditutup. Bukan hanya itu, begitu banyak jalan alternatif yang tersedia menuju kota X, salah satunya adalah jalan yang Nikolov lalui saat ini. Direktur muda itu duduk di dalam mobilnya dengan tenang. Ia mengarahkan matanya menatapi pepohonan besar di sepanjang perjalanan, kakinya terlipat di atas satu sama lain, tangannnya menopang dagunya, ekspresi wajahnya terlihat bosan. Itu yang coba ia perlihatkan kepada orang lain di dalam mobil yang sama dengannya. Walaupun terlihat tenang di luar, nyatanya perasaan Nikolov sedang berkecamuk di dalam tubuhnya. Di sepanjang perjalanan ia tidak berhenti menghela nafas, menggerakan kakinya karena nervous, hingga detak jantungnya yang terasa bergemuruh, ia j
"Apa ini? Apa kau pikir ZY Corp akan menyetujui perjanjian kerja sama seperti ini? Kepala manajer Dabi, aku rasa ZY Corp tidak bisa bekerja sama dengan Rail." Nikolov mengatupkan kedua tangannya di depan wajahnya, mata yang tajam menatap lurus kapada kepala manajer dari perusahaan Rail yang terlihat tidak begitu senang. "Tetapi kemarin kau mengatakan setuju!" teriak kepala manajer itu, ia memukul meja di depannya karena sudah termakan emosinya sendiri. "Itu karena kemaren kau mendatangiku saat sedang mabuk. Sekarang setelah aku lihat lebih detil lagi, kontrak kerja sama yang kau ajukan tidak memiliki manfaat apapun bagi ZY Corp, lebih tepatnya hanya memberikan kerugian kepada kami." Athena yang duduk di sebelah Nikolov menahan nafasnya, ia juga sudah bersiap-siap jika kepala manajer itu menyerang sang atasan. "Kau! Sudah lupakan!" mungkin karena tidak ingin membuat masalah di ZY Corp, pria itu keluar begitu saja setelah membanting pintu ruang pertemuan hingga suara dari pintu itu b
Seorang pria, memiliki postur tubuh yang pendek dan badan yang gembul, nafasnya tersengal, seperti seseorang yang habis berlari— terlihat dari peluh di wajahnya juga mendukung hal itu. Pintu ruangan direktur Nikolov kembali terbuka, salah satu karyawan masuk dengan wajah marah, kesal, khawatir yang menjadi satu. "Kau, apa yang kau—" pria itu berhenti berbicara setelah melihat Nikolov juga berada di sana."Maafkan aku, direktur. Pria ini masuk begitu saja, aku sudah berusaha untuk menahannya." karyawan itu berkata. Nikolov adalah seorang pria yang tidak akan segan memecat siapapun yang ia anggap tidak kompeten dalam melaksanakan tugas, apalagi jika sang atasan tengah dalam suasana hati yang tidak baik. Jika kau sedang sial, maka kau bisa menjadi pengangguran saat itu juga.Nikolov mengangkat tangannya, matanya yang tajam melihat kepada pria paruh baya gembul dan karyawan barunya secara bergantian, melihat kesempatan, pria yang mengaku dari DR Agensipun kemba
"Selamat datang, Direktur Nikolov." seorang pelayan menundukan tubuhnya menyambut Direktur Nikolov yang datang ke toko mereka. Sebenarnya direktur tinggi tersebut bukan tamu VIP mereka, juga ini adalah kali pertama direktur muda itu mengunjungi toko itu, tetapi, tidak peduli bagaimanapun, pembeli tetap seorang pelanggan, bukan? Sebagai seorang pelayan, ia tetap harus melayani pembeli dengan pelayanan terbaik. Walaupun sederhana, dari ujung kepala sampai ujung rambut, semua yang digunakan oleh Direktur Nikolov merupakan barang bermerk. "Aku dengar hari ini koleksi terbaru sudah tiba. Apa aku boleh melihatnya?" pelayan itu tersenyum sumringah, bukan main-main, sang direktur langsung bertanya mengenai koleksi terbaru yang baru saja datang tadi pagi. Selain koleksi terbaru, barang ini juga menjadi produk dengan harga yang paling tinggi sekarang. "Tentu saja, saya akan membawakan barangnya sekarang juga. Direktur, anda bisa duduk di sana sambil menunggu." seorang pelayan lain sudah bernia
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di DR Agensi— sebuah agensi yang menaungi Miss Tiffany. "Aku sudah menghubungi manager Miss Tiffany, dia ada di dalam sekarang. Aku akan menunggumu di mobil." Seperti sebelumnya, Athena menjawab dengan singkat sebelum meninggalkan tempat parkir bersama kantong yang berisi tas mewah yang baru saja mereka beli, meninggalkan Nikolov di tempat parkir. Seperti biasa, Athena yang mendatangi Miss Tiffany untuk memberikan hadiah itu bukan Direktur Nikolov sendiri. Itu karena sudah tidak ada harapan untuk kisah cinta boss-nya itu. Miss Tiffany sudah menolak sang Direktur terus menerus, hingga pada tahapan dia tidak akan nyaman jika melihat Nikolov. Jika tidak dipaksa, mungkin Tiffany tidak akan ingin bertemu Nikolov tempo hari. Apa isi pembicaraan mereka kemaren? Semua ini bermula ketika Direktur Nikolov yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang artis pendatang baru yang belum memiliki peran banyak di dunia akting. Athena pun tidak menyangka