Share

Bab 72

Baru saja Izzuddin keluar dari kamar rawat Syilla, tiba-tiba ada yang menarik bajunya sehingga punggungnya tersudutkan di tembok. Izzuddin tetap diam seakan menunggu apa yang akan dilakukan oleh seorang Dokter gila yang sudah berani-beraninya menyentuh miliknya. Siapa sangka jika dibalik sikap dingin nan acuh Izzuddin selama ini terdapat otak tak bisa tertebak, jadi jangan main-main dengan seorang Izzuddin.

"Penghianat, aku nggak menyangka kamu bisa sekeji ini padaku, kau sudah merebut Syilla dariku, temanmu sendiri. Bukankah kamu sudah tahu sendiri kalau aku dari dulu sudah menaruh perasaan sama cewek itu. Aku bela-belain berjuang demi bisa menikahi dia jika dia lulus nanti, tapi apa? Kamu sudah merebut semuanya."

"Saya menghargai perjuangan anda."

"Brengsek!! Kamu anggap aku teman apa nggak?"

"Memangnya kita berteman?"

Izzuddin menatap Karan dengan santai, terbesit ingin merobek mulut pria itu. Miliknya ternodai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status