Share

Bab 79

last update Last Updated: 2021-10-01 23:27:26

"Kakak dari mana saja, kok Syilla ditinggalkan sendiri sih?"

Baru saja masuk kamar sudah mendapatkan gerutuan sang istri, Izzuddin hanya menatap istri mungilnya itu datar lalu memunguti baju-baju berserakan dilantai dan melemparnya ke keranjang tempat baju kotor.

"Kakak mandi dulu, gerah!!" Tanpa menjawab pertanyaan Syilla, Izzuddin malah langsung berjalan memasuki kamar mandi.

"Isshh... dasar menyebalkan. Hm, tidur lagi ah.."

Wanita itu langsung merosotkan tubuhnya lagi untuk melanjutkan merajut mimpi indahnya tadi yang tertunda karena merasa suaminya tak ada lagi di sampingnya.

Sekitar 600 detik setara dengan 10 menit pintu kamar mandi terbuka, muncullah Yang Mulia Pangeran Sheikh Hamdan bin Mohammed Al Maktoum yakni pangeran berkuda coklat asal Kerajaan Dubai. Eh, salah maksudnya Izzuddin Elbarak putra semata wayang El-Barak family's dari dua saudari perempuan.

Lelaki itu sudah mengenakan sweater turtle neck putih dar

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 80

    Seketika Syilla dibuat cemas sambil membantu Bi Sima menyeka keringat di dahinya. Perempuan mungil itu rupanya belum menyadari dengan apa yang baru saja di katakan Bi Sima, mungkin karena terlalu senang bisa mendapatkan teman ngobrol yang sopan dan baik hati. "T-tidak, Nona. Lebih baik saya menemani Nona muda sampai selesai sarapan disini saja." jawab Bi Sima saat berada didepan pintu dengan tubuh sedikit bergetar. "Eoh, tidak bisa begitu dong, Bi. Syilla kan takut kalau makan sendiri. Kak Izzu juga tiba-tiba pergi tadi, padahal Syilla belum diberi makan." Rengek perempuan itu sedikit kesal. "T-tapi, Nona--" "Sebentar, Syilla akan menelepon Kak Izzu dulu." potong Syilla kesal, pelaturan macam apa itu? Melarang para pelayan masuk kamarnya, bukankah itu sangat menyebalkan sekali. Mendengar Syilla akan menelepon Tuannya, Bi Sima sampai kesusahan menelan ludahnya sendiri, rasa takutnya itu membuat tubuhnya bergemetar hebat,

    Last Updated : 2021-10-02
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 81

    Ponsel mahal Syilla berbunyi membuat wanita mungil itu kesal karena ada-ada saja yang mengganggunya bercerita dengan Bi Sima. Padahal perempuan itu sempat akan menangis saat mengingat kenangan menyakitkan di masa lalu. Namun, gara-gara ponselnya berdering membuatnya mengumpat berkali-kali. Wanita itu langsung melihat layar ponselnya yang tertera nama 'Kak Leon🐈' disana, membuat wanita itu mengerutkan kening dalam kebingungan. 'Ada apa Kak Leon telepon aku, kalau masalah Kak Darren-- Oh, tidak!! Angkat nggak ya?' Syilla berguman dengan bingung sendiri, membuat Bi Sima juga ikut bingung. "Ada apa, Nona. Kenapa teleponnya tidak diangkat?" "Eh.. nggak, Bi. Nggak ada apa-apa kok." Deringan telepon dari Leon tidak juga mau berhenti membuat Syilla bertambah frustasi karena takut untuk bertemu Darren. Izzuddin sedang berada diluar dalam urusan pekerjaan, Bagaimana mungkin? Hingga tanpa sadar tombol hijau tergeser ke atas.

    Last Updated : 2021-10-03
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 82

    Seperti anjing yang dilatih majikannya untuk berenang, Syilla hanya menurut saja. Perempuan itu langsung duduk diatas karpet busa dan mulai membuka bukunya, walaupun ia agak lupa rumus-rumus matematika tapi kan disini ada guru privatnya jadi apa gunanya jika nanti bisa bertanya dengan suaminya sendiri. Syilla tampak fokus dengan soal-soal yang suaminya berikan, perempuan itu sudah beberapa kali mencorat-coret kertas kosong yang tersedia di dekatnya. Kalkulator manual sudah tersedia dimeja, perempuan itu hanya bisa membolak-balikkan lembar demi lembar untuk mencari rumus yang ada didalam buku itu. Izzuddin tampak tersenyum simpul melihat istrinya menurut kali ini, nggak seperti dulu banyak mengeluh, merengek dan menangis. Masih teringat dalam otak pintarnya, dulu Izzuddin sampai tega tidak memberikan gadis kecilnya sekedar camilan hanya karena tidak selesai-selesai mengerjakan PR matematika. "Kak, Syilla lapar.." "Selesaikan tuga

    Last Updated : 2021-10-04
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 83

    Sementara lelaki itu tampak santai saja sambil makan camilan kesukaan istrinya, apa lagi kalau bukan keripik mbote dan french fries juga avocado juice yang sebenarnya nggak suka-suka amat sama juice hijau itu. Syilla melirik suaminya kesal, bisa-bisanya lelaki itu membuatnya badmood panasnya siang ini dengan disuruh ngerjain soal-soal sebanyak ini tanpa dikasih camilan sedikitpun, istirahat sedikitpun langsung dikasih tatapan maut, sungguh sial. Karena sudah tidak dapat berpikir lagi hanya karena tidak ada camilan di depannya, Syilla langsung menatap Izzuddin seperti kucing manis yang menggemaskan. Tahu jika wanitanya itu tengah ingin camilan ditangannya, Izzuddin langsung bergerak untuk semakin menggodanya. "Apa lihat-lihat, mau ini?" ujar Izzuddin sambil menunjukkan french fries dan avocado juice pada istrinya dan Syilla manggut-manggut lucu. Sungguh sangat mengemaskan sekali. "Mau," "Kerjakan soalnya dulu." "Sial, kalau nggak niat n

    Last Updated : 2021-10-04
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 84

    Hari kini berganti minggu, minggu berganti bulan, tak terasa sudah 3 bulan Izzuddin menjadi guru privat istrinya sendiri; Arsyilla Bellvania El Barak. Perempuan bar-bar tapi polosnya ngalahin polesan gergaji mesin saat memotong kayu, kini wanita mungil itu sedang bersorak gembira karena ia sudah dinyatakan lulus SMA 100% dengan hasil yang memuaskan. Tanpa melupakan status dan kewajibannya sebagai seorang istri, Syilla mampu menunjukkan keahliaannya dalam belajar cepat. Izzuddin senang melihat hasil ujian istrinya itu begitu memuaskan, sebenarnya tak tega pada wanitanya tapi ini yang ingin ia lakukan agar pendidikan istrinya tidak putus di jalan. Alhasil, menjadi guru privat sejak wanita itu masuk SMA dan sering menggodanya hingga sering membuat Syilla berteriak-teriak kesal adalah hobinya. Syilla sendiri kini sudah biasa dengan guru killer yang menyebalkan itu, belajar dengan giat dan lebih semangat lagi sampai ia dinyatakan lulus SMA mingg

    Last Updated : 2021-10-05
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 85

    'Ya Allah, kenapa rasanya sakit sekali, aku benar-benar takut hal itu terjadi. Tolong, jangan korban putraku lagi, hanya dia anak kami satu-satunya.' Bathinnya menjerit menahan sesak, tapi ia tetap berusaha bertahan hanya demi masa depan Darrell Frederich, putra semata wayangnya itu. Syilla keluar dari lift dengan langkah sempoyongan dan tatapan kosong seperti sudah pasrah akan mau dibawa kemana rumah tangganya nanti, wanita itu melewati para bodyguard yang biasanya berjaga didepan kamarnya. "Ya Tuhan, Mommy sampai tidak sanggup mengendongmu terlalu lama, boy." Ungkapnya sambil mengusap lembut rambut coklat milik Darrell. Syilla bahkan mengaku dia cukup kelelahan saat mengendong Darrell yang sedang terlelap begitu nyenyak. Bagaimanapun juga bayi itu akan semakin berat karena Izzuddin terus menjejalkannya vitamin agar putranya sehat terus, dan nafsu makannya bertambah setiap harinya. "Jangan! Biar kubuka sendiri." Cegah wanita mungil itu

    Last Updated : 2021-10-06
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 86

    Marry yang biasanya menemani Syilla menanam bunga dan buah-buahan segar diladang, kini menuntun Nyonya besarnya menemui kakak iparnya di perpustakaan, Ezha dan Matthew. Sedikit ada rasa iba karena wanita mungil itu tetap keras kepala mengesampingkan keadaannya yang sedang sakit daripada tidak menghargai Kakak iparnya yang datang untuk bermain. Tepat saat berada di ruang perpustakaan keluarga tiba-tiba Syilla jatuh pingsan, refleks Marry memeluk istri Tuannya itu panik. Ezha yang melihat hal itu langsung panik, Matthew dengan sigap mengendong Syilla menuju sofa panjang, berteriak memanggil Izzuddin pun tak mungkin, karena Mansion itu didesain 7 lapis.. eh, maksudnya 7 lantai dengan desain kedap suara jadilah hanya layar cctv tersembunyi yang sedang bekerja 24 jam non-stop. Posisi Izzuddin tengah berada di kamar utama tepatnya dilantai 5, sementara tempat Syilla tak sadarkan diri berada dilantai 2. "Nyonya.." "Syilla, hey... dik, kamu kenapa? Adu

    Last Updated : 2021-10-07
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 87

    "Kamu lupa jika Kakak adalah orang pertama yang merestui hubungan kalian berdua." Ezha berkata dengan nada gemas sambil berdecak pinggang. "Kamu ingat tidak, waktu kamu tiba-tiba menghilang selama hampir setengah tahun, waktu itu adalah hari Anniversary ke-2 untuk kalian berdua. Tapi, kamu malah menghilang dan dikabarkan sedang berada di China selama enam bulan, untuk mengikuti ujian praktek disana." Syilla langsung menunduk ketika mendengar cerita Ezha barusan, saat itu ia menghilang bukan karena berada di China. Saat itu ia sedang berjuang untuk mempertahankan bayinya agar tetap hidup, Syilla juga menghabis waktu selama enam bulan hanya untuk proses pemulihan di Paviliun Darren. Syilla juga terharu ketika Ezha tak melupakan perjuangan Izzu dan Syilla untuk meminta restu kedua pihak keluarga yang semulanya ditentang keras oleh Ibu Syilla karena disisi lain ada Darren, kekasih kecil Syilla. Ibu Nia tidak ingin putrinya memainkan perasaan Darren Frederich yang

    Last Updated : 2021-10-08

Latest chapter

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 154

    "Jauhkan mawar sialan itu dariku," pekiknya dengan nada panik. "Kenapa? Mawar ini kesukaan cucu menantumu, kau--" "Aku mohon, tolong jauhkan mawar itu dariku.." pintanya dengan nada ketakutan ketika aku mendekatkan kelopak mawar itu tepat didepan wajahnya. "Darren, tolong! Maafkan aku, aku janji tak akan mengejar Xiao Fu dan anak-anakmu lagi, t--tolong, jauhkan itu dariku--" "Apa? coba panggil namaku dengan jelas." "D-Darren... t-tidakk.. maksudku.. King Frederich.. tolong--"Plakk...Suara tabrakan antara telapak tanganku dan pipi tirus penyihir tua itu terdengar renyah di pendengaranku, tubuh ringkih itu terlempar ke lantai cukup keras."Ulangi..""K-king.. tolong ampuni aku.. hiks..." pintanya memelas sambil mencuri-curi lirikan kearah mawar merah keemasan di tanganku ini.Senyum meremehkan ku tunjukkan dengan santai, berjongkok di depannya yang tampak tubuh kurus bergetar ketakutan. "Apa apa, Nenek? kenapa kau melihatku seperti itu?"Reveena hanya menggelengkan kepalanya lemah

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 153

    "Tidakkk... tolong lepaskan aku, Nek? Hiks.. hiks.. tolong kasihani aku, aku mohon--" "Hhh... kamu tidak akan bisa lari lagi, manis. Kembar tiga? Huhh.. akhirnya aku akan hidup kembali... hhh.." "A-apa maksudmu?" Suara bergetar Syilla terdengar memilukan di dalam sana, sementara aku hanya bisa menatap gelap pintu aneh ini. "Apakah kamu tidak sadar, jika mendiang kedua putrimu sudah ku jadikan tumbal, hm? Apakah si anak Iblis itu tidak memberitahumu?" Degg... "Tu- tumbal? Jadi...?" "Hhh... bagaimana? Sudah tahu? Dasar bodoh, apa kamu tahu, kamu hanya di jadikan alat untuk menghasilkan bayi yang akan menjadi tumbalku. Darren menghamilimu bukan karena cinta, tapi karena ingin membantuku untuk mendapatkan tumbal dari tubuhmu, hhhhh..." Sreeekkk... kedua mataku memerah menahan amarah, sejak kapan aku mengorbankan darah dagingku untuk wanita gila itu? "Sialan kau, Tua bangka.." umpatku tertahan. "Tidakkk... kamu tidak bisa mengambil bayiku lagi dengan paksa. Kamu... kamu.." "Apa? D

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 152

    Fengying langsung mendekat dan menatap penuh rindu kedua mata indah milik Arsyilla, namun perempuan itu masih cukup lemah untuk banyak bergerak. "Iya, Ge. Maafkan aku yang sudah merepotkan Gege--" "Jangan katakan hal itu lagi, kau adik perempuan kami satu-satunya. Kami hanya ingin memenuhi kewajiban kami sebagai Kakak laki-laki kamu." Belum juga Fengying menjawab, Faihung langsung mendekat dan mengusap pipi pucat Syilla dengan lembut. "Sekarang kondisimu masih terlalu lemah, sebaiknya kamu istirahat dikamar." "Tidak, Ge. Aku lebih nyaman seperti ini-- memeluk suamiku adalah tempat ternyaman ketika aku bangun." Syilla mendongak dan tersenyum manja sambil menatap wajah tampan lelaki yang memeluknya saat ini. Oh ayolah, tanpa malu-malu Syilla yang baru terbangun dari tidur cantiknya, malah dengan posesif memeluk pinggang sang suami, membuat Izzuddin tertawa kecil akan tingkah wanitanya itu. "Posesif.." bisik Izzuddin gemas.

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 151

    "Gege, apa yang harus kita--" "A life crystal capable of awakening him, but--" "What, the crystal of life? Then where are we going to get it? Isn't that kind of thing hard to---" "That rare life crystal exists only in Frederich's own family. We also don't need to think too deeply, because the crystal is currently in their son's hands. Darrell Frederich." Fengying mengenyit dengan sedikit linglung atas apa yang di ucapkan saudara kembarnya tersebut, selama bertahun-tahun mengenal sosok Darren Frederich sebagai kekasih Arsyilla, adik kecil mereka. Baru kali ini Fengying mendengar tentang batu kehidupan, apakah di dunia ini masih ada benda keramat seperti itu? Entahlah? "Ayah, izinkan saya untuk menjemput Darrell. Saya khawatir Bibi Arsyi tidak mampu tertolongkan, hm.. maafkan saya yang sudah berani menguping pembicaraan Ayah dan Paman, saya harap Ayah dan Paman mengerti maksud saya." Seru pemuda tampan tampak baru keluar dari bal

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 150

    Di dalam ruang keluarga paviliun milik Darren, sepasang suami dan istri paruh baya tengah lama terdiam menatap wajah kecil angkuh di depannya.Wanita paruh baya itu menatap suaminya sekilas kemudian menatap dalam diam anak kecil yang tengah asyik mengubah mainan rubiknya dengan tenang."Apa yang terjadi? Kenapa dia seperti itu?" Kun yang tidak tahan untuk bertanya, akhirnya menatap istrinya yang hanya diam sejak tadi."Sepertinya cucu kesayangan kita dalam suasana hati yang buruk."Mendengar kalimat singkat yang Aneska katakan tentang anak kecil di depannya, yang merupakan cucu laki-lakinya. Darrell Frederich. Pria paruh baya itu menghela napas berat kemudian menatap Darrell penuh arti."Jangan gegabah, dia masih terlalu kecil untuk mengerti permasalahan Orang tuanya. Otak dan hatinya masih kurang stabil dibandingkan dengan orang dewasa."Kun tak mengatakan apapun sebagai balasan, ia malah menaikkan salah satu alisnya. Aneska melanjutkan uca

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 149

    Faihung langsung meloncat dari ketinggian lima ribu tujuh puluh kaki tanpa alat bantuan keselamatan, seakan sudah biasa pria pucat itu terjun dari ketinggian tanpa takut tubuhnya akan remuk ketika jatuh kelantai bawah. Terdengar samar teriakan Lian memanggilnya, Faihung hanya tersenyum ketika mendengar itu. Tapp.. Begitu kedua pasang kaki jenjang Faihung berpijak diatas lantai kaki istana, suara retakan dahsyat terdengar begitu mengerikan namun retakan itu hanya terlihat begitu kecil jika dilihat. Darren yang tengah mengubah wujuh menjadi King Frederich yang sebenarnya malah acuh tak acuh dengan turunnya Faihung seolah dewa langit sedang turun. Wujud Monster manusia tersebut malah asyik mencabuti organ tubuh para prajurit tanpa henti. "Hentikan--" Belum sempat Faihung menyelesaikan ucapannya, sosok Monster itu malah melemparkan tubuh tak berdosa dua prajurit sekaligus ke arah Faihung dengan ringan. Faihung

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 148

    Lian menatap acuh tak acuh pertunjukkan yang terpapar jelas di kedua mata tajamnya, Eilert terlihat memberontak tak ingin kembali ketempatnya. Anak laki-laki itu terus berteriak kesetanan seolah dirinya nyaman dalam posisi setengah arwah seperti itu. "Tidak.. Paman Fai, aku mohon.." suara serak Eilerd tertengar memohon pada Faihung, namun pria pucat itu hanya menyeringai. "Kau bahkan belum lahir ke dunia, anak muda. Bertahanlah sedikit dan buang emosi gilamu itu." Kata Faihung mengingatkannya, Eilerd yang mendengarnya langsung mencoba melepaskan diri dari cengkeraman pria dewasa tersebut. "Tidak, Aku sangat benci penipu, penipu itu pantas mati. Aku.. aku harus menjaga Ibuku, lepas.. lepaskan aku.." "Lepas emosimu, El. Jika kau tidak melepaskannya, sampai lahirpun takdirmu tidak akan baik." Suara dingin dan santai dari arah Lian membuat Eilerd melototi pria muda itu sinis. "Apa pedulimu dengan takdir hidupku, kau bukan Tuhan. Jan

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 147

    "Apakah Mr. Watanake ada disana?" Darren bertanya dengan santai seolah serangan mendadak itu bukan apa-apa baginya. "Benar, Mr. Watanake sedang meluncur kesini bersama Mr. Joseph untuk melakukan serangan balik." "Bos.. Ernesta Luciano, adik perempuan Lucky ditemukan tewas dalam keadaan terpengal disalah satu gedung tua di pinggiran Kota Peterburg, kini aku sedang menyelidiki penyebab ..." "Lempar mayat sialan itu ke dalam kadang Patric." Sela Darren sedikit mengeram marah. Patric yang dimaksud adalah anjing besar seukuran serigala yang bertugas menjaga Kota Peterburg. Setiap dalam kota kekuasaan Frederich, Darren telah menugaskan sebangsa anjing, serigala dan singa untuk menjaganya. Dan, kali ini Darren cukup marah karena Patric tak menyadari kehadiran Ratu tuannya. "Siap laksanakan." Jawab si penelepon diseberang sana. Darren yang sedang kesal langsung melempar tatapan membunuhnya kedepan. "Rupanya akan ada pertumpahan darah d

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 146

    Pria pucat itu hanya meliriknya dengan tenang, Izzuddin langsung menoleh ke arah salah satu pintu Mansion rasaksanya. Di sana terdapat sosok pria janggung yang merupakan kembaran pria pucat itu tengah berdiri dengan malas sambil merokok.Kembali ke pria pucat tersebut, Izzuddin langsung memasuki mobilnya dan menyalahkan mesin mobil secara brutal."Jangan gegabah, Lian dan putra kedua mu sudah beraksi sejak satu setengah jam yang lalu." Kata pria pucat yang dipanggil Fai Gege itu penuh teka-teki, Izzuddin melirik pria di sampingnya itu acuh tak acuh.Pria misterius itu benar-benar ...."Maksudmu apa? Istriku diluar sana dalam bahaya, lebih baik jangan campurkan anak-anak dalam urusan orang dewasa...""Hm... kau benar." Faihung hanya berdehem kecil tanpa dosa.Izzuddin mengeram frustasi juga marah, ini yang tidak ia suka, sikap Faihung benar-benar sangat misterius dan menyebalkan. Pantas saja selama pria itu hidup, keluarga Dinasti Li selalu d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status