Share

Semestinya Belum pada Waktunya

       Calista terbangun dengan kaget karena mimpi buruk. Dia tertidur pulas mulai dari sore hari dan baru terbangun malam harinya. Dia duduk di tempat tidur Eden lalu mengerjapkan mata, melihat jam di dinding yang berdetak pelan. Sudah pukul tujuh malam.

            Pantas perutnya terasa keroncongan. Tapi di mana Eden? Tadi sebelum Calista tertidur, pria itu masih ikut berbaring di samping Calista sambil menonton video di handphone.

            Calista mendengar dia mengatakan sesuatu, namun dia terlalu mengantuk jadi tidak mendengar apa yang dikatakan lelaki itu. Dia bangun dengan perlahan, lalu pindah duduk di meja kamar lelaki itu, menatap cermin besar di depannya.

            “Rambutku berantakan sekali,” keluh Calista sambil memegang rambutnya dengan tangan. &ld

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status