Beranda / Romansa / Cinta Setelah Luka / Bab 36 Kepergian Erlan

Share

Bab 36 Kepergian Erlan

Penulis: Tri naya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-24 05:08:25

Erlan tak kalah tajamnya menatap Karin. Tidak ada rasa cinta di balik kedua matanya. Lelaki itu sudah terbakar emosi yang besar.

"Iya, aku ingin pisah darimu. Bukan karena aku masih mencintai Kaira atau tidak. Akan tetapi, aku sudah sangat muak dengan tuduhan-mu yang tidak benar itu, Karin. Kau terus-menerus menuduhku dan selalu saja alasan yang sama untuk bisa menghakimiku."

Erlan berkata dengan wajah serius, membuat Karin membulatkan kedua matanya, ia tidak menyangka jika Erlan akan berkata setajam itu padanya. Padahal, biasanya Erlan itu selalu sabar dan mengalah. Bahkan mampu menenangkan Karin.

"Kau ... keterlaluan kau, Mas. Tega sekali kau bicara seperti itu padaku. Aku ...."

"Maaf, Karin. Aku sudah tidak bisa lagi bersamamu. Aku akan pergi dari sini. Akan aku urus secepatnya perceraian kita," ucap Erlan sambil bangkit. Menjauh dari Karin dan mengambil koper di atas lemari. Kemudian, membukanya dan memasukan satu per satu pakaian dan barang-barang miliknya.

"Mas, tolong jangan ce
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cinta Setelah Luka   Bab 37 Khawatir

    "Aku tidak membelanya, itu fakta dan kau harus menerimanya, Karin. Introspeksi dirimu sendiri. Jangan terus menyalahkan Kaira. Dia sudah cukup menderita selama ini," ucap Kevin yang tidak terima Kaira di salahkan terus-menerus oleh Karin.Kevin memang cukup lama menyimpan rasa sesal atas kepergian Kaira dari rumah, ia menyesal karena tidak bisa mencegahnya. Andai kala itu Kevin tidak ikut terbakar emosi, pasti Kaira masih berkumpul dengan keluarga saat ini.Apalagi dengan kedua orang tuanya yang sakit. Terutama sang mama, sejak kepergian Kaira dari rumah, wanita tua itu hanya bisa duduk di kursi roda karena struk yang dialami. Keluarga Kaira tidak lagi harmonis seperti dulu. Kepergian Kaira, meski menorehkan luka. Namun, ada segelumit penyesalan yang tidak akan pernah bisa hilang walau sudah bertahun-tahun lamanya."Kak, berhenti membela anak sialan itu. Bagiku, dia sumber kehancuran rumah tanggaku," ucap Karin yang terus menyalahkan Kaira."Kau yang menghancurkannya sendiri, Karin. S

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Cinta Setelah Luka   Bab 38 Tamasya

    Kaivan menepati janjinya untuk mengajak Kaira dan Kiara bertamasya. Mereka pergi ke dunia fantasi. Dunia keajaiban yang mempesona. Kita akan di manjakan dengan berbagai wahana dan hiburan yang di suguhkan pihak pengelola. Ada Arum jeram, halilintar, ontang-anting, kora-kora, biang lala, dan masih banyak wahana lainnya yang dapat di nikmati. Ada juga wahana yang khusus di sajikan untuk anak-anak. Selain itu, parade serta drama musikal pun bisa di nikmati saat berkunjung ke sana.Kiara tampak bahagia dapat bertamasya bersama kedua orang tuanya. Meskipun mereka sibuk, tetapi masih memiliki waktu untuk bersama buah hati terkasihnya. Kaira pun sejenak melupakan kesedihan yang melanda beberapa hari belakangan ini.Kaivan yang melihat anak dan istrinya menikmati liburannya merasa bahagia. Meski kesedihan masih ada di balik wajah cantik sang istri."Apa kau menyukainya, Sayang?" tanya Kaivan yang tengah duduk di kursi dekat wahana anak bersama Kaira, sambil memperhatikan anak mereka yang ten

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Cinta Setelah Luka   Bab 39 Pria Tua

    "Apa? Jadi papa ....""Cepat putuskan, pasien tidak bisa menunggu," sela Kaira mendesak Kevin."Lakukan yang terbaik. Tolong, selamatkan papa. Aku mohon, Kaira," pinta Kevin sambil meraih tangan Kaira dan menggenggamnya erat."Suster Sari! Bawa Tuan ini untuk menandatangani surat perizinan operasi."Kaira menepis tangan Kevin pelan dan meminta kepada perawat Sari yang kebetulan lewat dan keluar dari ruang IGD."Baik, Dok. Tuan, mari ikut dengan saya," ucap Sari menghampiri Kevin dan mengajaknya. Kevin mengangguk dan langsung melangkah. Sebelum itu, ia sempat melirik ke arah Kaira yang tampak tenang dan dingin.'Kaira, kenapa kau begitu berbeda sekali. Kau terlihat tenang dan dingin. Apa kau begitu marah terhadap kamu hingga seperti tidak mengenali kami? Aku akan segera kembali setelah urusan papa selesai dan bicara denganmu.'Kevin bermonolog dalam hati sambil menatap sejenak ke arah Kaira. Kemudian, ia melangkah mengikuti perawat Sari. Kaira kembali ke ruang IGD menunggu keputusan Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Cinta Setelah Luka   Bab 40 Kedatangan Kevin

    Usai dari ruang ICU, Kaira dan Harun kembali ke ruangannya masing-masing untuk beristirahat. Kaira tampak duduk di kursi sambil kembali memijit pelipisnya yang terasa pusing. Kemudian, meletakkan kepalanya di meja. Baru saja ia hendak memejamkan mata, sebuah ketukkan pintu mengejutkan Kaira. Wanita itu mendongak dan mempersilakan untuk masuk.Kaira kembali membaringkan kepalanya pada meja dan meminta orang yang dikira kurir pengantar makanan meletakkan makanannya di meja dekat sofa. Namun, orang itu malah mendekati Kaira dan langsung duduk di hadapan Kaira.Sontak, wanita itu terkejut saat mendengar suara kursi di geser dan langsung bangkit. Kemudian, menatap ke arah seorang pria bertopi hitam mengenakan kaos hitam dan masker berwarna senada sedang duduk sambil menatap ke arahnya."Kau ...." "Ini aku, Kevin."Pria itu ternyata adalah Kevin, ia sengaja menyamar agar bisa bicara dengan Kaira. Wanita itu membulatkan kedua matanya saat melihat orang tersebut.Kevin melepas topi dan mask

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Cinta Setelah Luka   Bab 41 Menemui Pria Tua

    Kaira menunjuk ke arah makanan yang di letakkan pada meja kerjanya. Kedua mata Harun melirik mengikuti jari telunjuk Kaira. Pria itu masih terdiam, mendengarkan cerita Kaira dengan seksama."Aku benar-benar tidak menyangka akan bertemu mereka setelah hampir sepuluh tahun menghilang dari kehidupanku. Kak Kevin memintaku untuk kembali dan memaafkan mereka."Kaira melanjutkan ceritanya dengan kedua mata yang kembali berkaca-kaca. Rasa sakit itu terus menjalar hingga ke relung hati terdalamnya."Lalu," ucap Harun yang masih penasaran dengan cerita Kaira."Aku menolaknya. Bahkan aku hanya menganggap Kak Kevin dan papa hanyalah pasien dan keluarganya. Sedang aku, hanyalah seorang dokter yang merawat pria tua itu."Air mata Kaira kembali menetes saat kembali harus bercerita. Terdengar kejam ucapannya. Namun, Kaira harus melakukan itu karena hatinya masih terluka dengan perlakuan keluarganya di masa lalu."Sampai kapan pun, ikatan darah antara kalian tidak akan pernah hilang. Seberapa besarny

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Cinta Setelah Luka   Bab 42 Mencoba Membujuk

    "Aku sudah tahu prihal itu. Aku tahu siapa saja anggota keluargamu. Sebelum aku memutuskan untuk menikahimu. Namun, tidak ingin menceritakannya padamu. Sebab, kau pasti tidak akan menyukai apalagi menemui mereka, bukan?"Kaivan menceritakan yang sebenarnya, bahwa sesungguhnya, ia sudah mengetahui tentang keluarga kandung Kaira."Apa? Jadi, selama ini kau menyembunyikan semua dariku, Mas? Padahal kau tahu siapa keluarga kandungku."Kaira terkejut bukan kepalang, ia merasa telah dibohongi sang suami selama ini.Kaivan menghela napas dalam dan mengembuskan sedikit kasar. Kemudian, kembali menggenggam kedua tangan Kaira yang sempat terlepas."Maafkan aku, Sayang. Aku tidak bermaksud membohongimu, hanya saja, tidak ingin menambah beban pikiranmu. Maafkan aku, Kaira. Semua salahku hingga kau harus menanggung semua derita ini."Kaivan berkata sedih. Pria itu teringat akan kesalahannya pada Kaira di masa lalu. Kaivan sudah mengetahui semua yang terjadi pada Kaira semenjak kejadian malam itu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Cinta Setelah Luka   Bab 43 Bertemu Karin

    Kaira menatap dalam ke arah Harun. Menelan ludah dan mengatur napas yang sedikit tersengal. Mencoba untuk tenang agar sang kakak tidak khawatir."Kaira," panggil Harun lembut."Kak, Mas Kaivan sudah mengetahui prihal keluarga kandungku. Ternyata, dia sudah tahu jauh sebelum aku menikah dengannya. Namun, ia sengaja merahasiakannya dariku karena tidak ingin menambah beban pikiranku. Pantas saja, selama ini Mas Kaivan tidak pernah bertanya sedikitpun soal pribadiku, ternyata sudah mengetahuinya tanpa aku menjelaskannya semua," jelas Kaira melepaskan tangkupan Harun.Kaira melangkah ke arah sofa dan duduk, Harun mengekor di belakang. Kaira kembali menghela napas. Harun terdiam dan mendengarkan semua cerita adiknya."Bukan hanya itu, aku sudah menemui dan bicara dengan Kak Kevin. Namun, aku masih belum bisa menerima dan memaafkan mereka. Semakin aku dekat dengan mereka, hatiku semakin sakit. Apa aku salah jika lebih memilih menjauh dari keluarga kandungku? Aku belum siap menerima mereka, K

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Cinta Setelah Luka   Bab 44 Pilihan

    "Nanti kau juga akan tahu," jawab Kaira singkat dengan tatapan tajam dan senyum menyeringai."Kaira ....""Permisi, Dok. Ini berkas yang Anda minta mengenai pasien Tuan Kamran."Perawat Sari tiba-tiba datang dan menghentikan kalimat Kevin. Kemudian, membawa map biru berisi berkas pasien dan memberikannya pada Kaira."Baik, terima kasih. Kau boleh pergi, Sari."Baik, Dok."Sari pun amit undur diri setelah menjalankan tugasnya. Sementara Kevin dan Karin tampak bingung dan bertanya-tanya akan apa yang akan Kaira lakukan pada mereka.Kaira membuka berkas tersebut kemudian membacanya. Lalu, menutupnya kembali. Wanita itu kembali menatap ke arah Karin dan Kevin yang tengah terdiam."Ini adalah berkas catatan riwayat kesehatan papa Anda beserta biaya yang harus dibayar. Jika kalian ingin orang tua itu tetap mendapatkan perawatan hingga sembuh. Lunasi semua biaya secepatnya sekarang juga. Jika tidak bisa, dengan terpaksa kami akan menghentikannya dan kalian harus menandatangani surat pernyata

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23

Bab terbaru

  • Cinta Setelah Luka   Bab 86 Pengiriman Barang

    Karin dan Tasya tampak melangkah menuju gagang pintu ruang tamu setelah mendengar deru mobil dan mengintip siapa yang datang. Begitu pintu terbuka, seorang pria mengenakan jaket hitam, celana panjang hitam, masker, serta topi, dan kacamata berwarna sama langsung masuk ke dalam."Kenapa lama sekali? Kita sudah hampir mati kelaparan di sini," omel Karin sambil mengambil kardus yang dibawa orang itu dan meletakkannya di meja."Kau pikir mudah untuk bisa sampai ke sini? Aku harus memastikan situasi aman. Lagipula, askes ke sini juga sulit, butuh waktu lama untuk bisa sampai," jelas orang itu sambil mengambil lagi kardus yang lain."Kau sudah pastikan aman selama perjalanan ke sini? Tidak ada yang mengikutimu?" tanya Tasya curiga."Aku pastikan aman. Sepertinya, Kaivan dan anak buahnya belum mencium keberadaan kalian di sini," jelas orang yang ternyata lelaki tersebut kembali."Syukurlah. Kapan kami bisa keluar dari sini? Kami sudah tidak betah tinggal di hutan belantara ini. Tidak ada sin

  • Cinta Setelah Luka   Bab 85 Mencoba Merenung

    Kaivan kembali memegang kedua pundak Kaira dan memijitnya lembut. Kaira menghela napas sambil sesekali memejamkan kedua matanya. Menikmati setiap pijitan Kaivan."Kasihan sekali istriku. Pasti kelelahan bekerja sampai seperti ini," ucap Kaivan sambil terus memijit."Tadi banyak pasien. Ruang IGD pun ramai. Jadi, memang agak sibuk hingga kurang beristirahat," jelas Kaira sambil menenglengkan kepalanya."Jangan terlalu capai, kau sedang hamil. Apalagi, kandunganmu sudah besar. Apa tidak sebaiknya mengambil cuti dan beristirahat saja di rumah," saran Kaivan."Waktu melahirkan masih lama. Kalau aku ambil cuti sekarang, akan lama di rumah. Aku pasti akan bosan," tolak Kaira."Sayang, kalau kau bosan kan bisa jalan-jalan. Ke mall, atau ke mana saja. Aku akan mengantarmu. Kalau terlalu lelah seperti ini, calon bayi kita pasti akan semakin aktif dan itu akan membahayakan kalian," jelas Kaivan yang masih berusaha membujuk Kaira."Tapi, Mas ....""Kau bisa sibuk mengantar jemput Kiara. Bisa ber

  • Cinta Setelah Luka   Bab 84 Kekesalan Kanza

    Seorang wanita paruh baya yang meski tidak muda lagi. Namun, masih tetap terlihat cantik tampak sedang mondar-mandir di dalam kamarnya. Kekhawatiran tampak di balik wajah setengah keriputnya. Sesekali, ia melirik ke arah ponsel yang di genggamnya. Sudah hampir satu jam perempuan tersebut seperti itu. Karan, sang suami tampak memasuki kamar tersebut. Pria tua itu mengerutkan kedua alisnya. Merasa heran dengan apa yang telah istrinya lakukan. Lelaki itu mendekati dan menepuk pelan pundak Kanza, nama wanita tersebut. "Mam, ada apa? Kau tampak gelisah sekali?" tanya Karan dengan curiga. Wanita itu terperanjat. Kemudian, menghela napas dan mengeluarkannya kasar. Menelan ludah dan menatap ke arah suaminya dengan raut wajah panik. "Pa--Papi, mengejutkan Mami saja," ucap Kanza dengan gugup. "Maaf, Mam. Dari tadi, Papi perhatikan Mami mondar-mandir sambil melirik ponsel. Ada apa? Siapa yang sedang Mami tunggu teleponnya?" tanya Karan semakin penasaran. "Tidak ada, Pap," bohong Kanza

  • Cinta Setelah Luka   Bab 83 Kembali Ceria

    Kaira tampak termenung di kamar. Wanita berparas cantik itu duduk di balkon sambil menatap ke arah langit. Napasnya terdengar berat. Terlintas dalam pikirannya akan bayangan masa lalunya. Ketika pertama kali ia mengenal Kaivan hingga kejadian malam itu terjadi yang membuat dirinya kehilangan keluarga kandungnya.Napas Kaira semakin bergemuruh, kedua tangannya mencengkeram kuat pinggiran kursi. Keringat dingin mengucur membasahi wajah cantiknya. Kaivan yang baru saja datang, terkejut dengan ekspresi dari istrinya dan langsung mendekatinya."Sayang, kau kenapa?" tanya pemuda itu sambil berjongkok di hadapan Kaira.Wanita itu memejamkan kedua mata dan menggeleng ketakutan. Napas Kaira semakin sesak. Ketakutan itu semakin menyiksanya. Kaivan langsung memeluknya."Tenanglah, Sayang. Ini aku, Kaivan, suamimu. Aku mohon tenanglah," ucap Kaivan sambil mengusap-usap punggung Kaira. Berusaha menenangkannya.Kaira berusaha melepaskan pelukan Kaivan. Namun, pria itu mempererat pelukannya, ia tahu

  • Cinta Setelah Luka   Bab 82 Kesembuhan Kiara

    Kaira dan Kaivan terdiam. Keduanya masih syok dengan apa yang menimpa Kiara. Harun yang masih penasaran pun kembali bertanya."Kaira, jawab!" seru Harun semakin penasaran.Kembali Kaira dan Kaivan saling beradu tatap, kemudian menatap ke arah Harun. Menatap pemuda berkumis tipis berparas manis tersebut."ki--Kiara yang ada di dalam," jawab Kaivan dengan gugup."Apa? Ki--Kiara? A--apa yang terjadi dengannya? Kenapa dia bisa ada di sini?" tanya Harun dengan terkejut dan penasaran."Kiara tadi diculik saat pulang sekolah oleh Karin dan Tasya. Kami berhasil menggagalkannya, tetapi Kiara terluka karena terkena pecahan beling yang ditodongkan ke arah leher Kiara oleh Tasya," jelas Kaivan, menceritakan kronologi kejadiannya."Apa? Ini semua ulah Tasya dan Karin?" tanya Harun kembali yang tidak menyangka."Iya.""Lalu, ke mana mereka? Apa berhasil ditangkap?""Mereka berhasil meloloskan diirketika kami fokus pada Kiara.""kurang ajar! Berani sekali mereka menyakiti keponakanku! Aku akan menca

  • Cinta Setelah Luka   Bab 81 Upaya Penyelamatan

    Kaivan menelan ludah. Menghela napas, mencoba menahan amarahnya. Bukan tidak berani mendekat ke arah Tasya dan Karin. Namun, ia tidak ingin gegabah dan membuat putrinya terluka. Karin tampak tersenyum melihat wajah menyedihkan Kaira."Lihatlah, Kaira. Kau akan kehilangan putrimu. Itu semua hukuman yang setimpal dari semua yang sudah kau lakukan padaku dan Tasya. Terutama, Kau, Kaivan! Kau sudah buat hidup kami menderita cukup lama di pulau terpencil. Kalian harus membayar mahal untuk itu," ucap Karin dengan tatapan menyeringai."Apa yang kalian inginkan? Lepaskan putriku! Jangan sakiti dia. Urusan kalian denganku, bukan dengannya," ucap Kaira berusaha untuk berbicara baik-baik."Aku ingin kau hancur, Kaira. Tanda tangani surat ini," ucap Karin sambil melemparkan map cokelat ke arah Kaira.'Rupanya mereka sudah menyiapkan dan merencanakan semuanya. Aku harus cari cara membuat Karin dan Tasya lengah hingga bisa menyelamatkan Kiara,' monolog Kaivan dalam hati.Kaivan mengambil map cokela

  • Cinta Setelah Luka   Bab 80 Penculikan Kiara

    Setelah satu minggu berada di rumah sakit melakukan perawatan, pasca insiden yang terjadi beberapa waktu lalu, Kaira pun diizinkan pulang ke rumah. Namun, belum diperbolehkan bekerja. Kaivan pun menjadi sangat posesif menjaga Kaira, demi keselamatan istri dan calon anak keduanya.Kaira yang masih lemas berbaring di ranjang. Sementara Kaivan, berada di ruang tamu bersama dengan Ferdinan yang ikut menjemput Kaira di rumah sakit. Mereka tampak berbincang serius di sana."Bagaimana kondisi Dokter Kaira? Apa sudah membaik?" tanya Ferdinan membuka pembicaraan."Sudah. Dokter bilang, Kaira tidak boleh emosi dan terlalu stres. Itu bisa berbahaya bagi diri dan calon bayinya," jelas Kaivan dengan pelan."Kau harus ekstra hati-hati dalam menjaganya. Apa dia tahu mengenai pengintaian kita terhadap Karin dan Tasya?" tanya Ferdinan sembari menasihati Kaivan."Dia belum tahu kalau kita kemarin pergi mengintai dan ingin menangkap Karin dan Tasya. Dia ....""Apa? Jadi kalian kemarin pergi tanpa kabar

  • Cinta Setelah Luka   Bab 79 Braxton Hicks

    Kaivan masih menunggu di depan ruang pemeriksaan. Pemuda itu masih mencemaskan Kaira yang belum juga selesai diperiksa oleh dokter. Setengah jam berlalu, dokter keluar dari tempat itu dan langsung di hadang oleh Kaivan."Dokter, bagaimana kondisi istri saya?" tanyanya dengan cemas sambil menatap ke arah dokter.Dokter itu menghela napas dan menyeka dahinya dengan lengan jasnya. Kemudian, menatap Kaivan dengan wajah serius."Kondisi istri Anda baik-baik saja. Janinnya pun sama. Untung saja cepat dibawa ke sini. Hanya saja, pasien harus istirahat total karena mengalami sedikit pendarahan," jelas dokter itu dengan wajah serius."Apa? Pendarahan? Apa berbahaya, Dok?" tanya Kaivan kembali dengan terkejut."Berbahaya jika tidak lekas di atasi. Saya harap, Anda mengikuti saran saya demi keselamatan istri dan calon bayi Anda," jelas dokter itu kembali."Baik, Dok. Emm, kira-kira, kenapa istri saya bisa seperti itu, Dok? Apa karena kelelahan?" "Iya, bisa karena kelelahan, atau emosi berlebih

  • Cinta Setelah Luka   Bab 78 Bertemu Kaira

    Kaivan dan Ferdinan, beserta anak buahnya kembali ke kota J setelah pengintaian dan usaha penangkapan atas Karin dan Tasya gagal. Kini, Kaivan mengkhawatirkan Kaira yang tidak mengangkat panggilan telepon dan membalas pesannya.Kaivan terus gelisah, takut hal buruk terjadi pada Kaira. Harun pun tidak dapat dihubungi. Semakin membuat pemuda itu bertambah khawatir."Bagaimana ini? Kak Harun pun tidak bisa dihubungi. Ke mana sebenarnya mereka?" monolog Kaivan sambil meremas kasar rambutnya."Tetaplah tenang. Mungkin mereka sedang ada tugas dan tidak ada sinyal sehingga sulit dihubungi," jelas Ferdinan berusaha menenangkan Kaivan."Bagaimana aku bisa tenang. Karin dan Tasya berhasil lolos. Kaira tidak bisa dihubungi. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Kau tahu bagaimana ular berbisa itu memperlakukan Kaira. Aku khawatir mereka menemui Kaira dan melakukan hal buruk pada istriku," omel Kaivan yang masih saja terus gelisah."Aku mengerti kekhawatiranmu. Namun, berpikirlah positif. Semoga tid

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status