Share

Nyawa cadangan

Neng Eza menundukkan kepalanya, tidak berani menatap ke arah Dirwan yang pastinya marah padanya.

Dirwan berusaha untuk sabar menahan hasrat nya yang sebenarnya ingin ia salurkan dari semalam. Tapi Eza seolah tidak mengerti keinginannya sebagai suami. Ia terduduk dengan perasaan yang nano-nano, marah. kesal, jengkel dan senang setidaknya dia sudah mendapat hal kecil dari Eza.

Neng Eza diam seribu kata sambil mengusap bibirnya yang berasa masih menempel bekas barusan. Lalu menggigitnya dengan perlahan ia meneruskan kembali niatnya untuk mengambil pakaian dan memasukkannya ke dalam tas.

Rasanya Ia pun ingin marah, ingin memaki Dirwan yang sudah lancang menyentuhnya, sesuatu yang belum ingin dia berikan sudah diambil duluan. Tapi apakah pantas jika dirinya marah-marah apalagi memaki Dirwan selaku suami yang jelas punya hak sepenuhnya tentang diri Eza.

Sedari tadi kejadian itu Dirwan tidak banyak bicara, wajahnya masam dan ditekuk sama abah juga umi pun dia bicara seperlunya dan hanya pami
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status