Share

Bab 127. Menanggapi Perasaan Anggelina

“Masya Allah, ternyata kamu benar-benar berhasil di rantau Nak,” Bu Suci berkata terdengar serak suaranya, karena tak dapat menahan haru hingga air matanya tak sadar jatuh membasahi kedua pipinya.

“Benar Ridwan, Ayah bangga padamu. Hanya saja apa yang telah kamu lakukan dengan menjalin hubungan secara diam-diam kemarin itu dengan Kintani tetap tidak dibenarkan.”

“Iya Ayah, sekali lagi aku minta maaf. Selain adat-istiadat yang menentang keras, mungkin juga ini semua takdir yang harus aku terima,” ucap Ridwan.

“Siapa nama atasanmu itu, Ridwan?” tanya Bu Suci.

“Anggelina Bu.”

“Kok bisa atasanmu itu menaruh hati sama kamu?”

“Aku juga nggak tahu dan menyangka Bu, melalui kepala bagian marketing yang juga atasanku di kantor, dia menyampaikan jika dia memiliki perasaan sama aku. Tapi sampai sekarang aku belum memberi tanggapan,” jawab Ridwan.

“Loh, kamu nggak boleh menggantung perasaan orang. Kalau kamu memang memiliki perasaan yang sama segera ungkapkan, begitu pula sebaliknya. Janga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status