Home / Romansa / Cinta Seorang Pengasuh / Siapa yang Menjual Karina?

Share

Siapa yang Menjual Karina?

last update Last Updated: 2023-07-09 18:45:08

Hidup Markus menjadi lebih damai setelah terlepas dari kungkungan Adimas. Perusahaannya benar-benar bankrut karena Bernard telah menarik modal yang ia tanamkan di sana.

Namun, hidup masih berbelas kasih kepadanya sebab tepat sebelum benar-benar bankrut, seorang pengusaha lain membeli perusahaan Markus dan mengakuisisinya.

Kini, Markus mulai membangun hidup bersama Marisa. Pria itu berencana merintis usaha di bidang kuliner dan tengah menata restorannya saat tiba-tiba melihat siluet Adimas berjalan mendekat ke arahnya.

Bak melihat hantu di siang bolong, sekujur tubuh pria itu langsung menegang. Tidak, bahkan sosok Adimas jauh lebih menyeramkan daripada hantu.

Adimas tampak melihat-lihat restoran yang masih setengah ditata itu. Adimas mengamatinya seakan menimbang dari mana ia harus mengacaukan restoran itu.

Markus cepat-cepat menghampirinya.

“A–apa yang kau lakukan di sini?”

Adimas memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Raut wajahnya terlihat tenang, tetapi ketenangan itu jus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rey Fiza004
koinnya bisa lebih sedikit
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta Seorang Pengasuh    Tebusan Satu Milyar

    Panggilan demi panggilan terus berdatangan ke ponsel Karina. Asalnya dari nomor tidak dikenal. Nomor itu juga terus mengirimi Karina sebuah video berisi rekaman Karina saat masih menjadi budak Brixton dahulu. Hidup Karina menjadi tidak tenang. Beruntung, mentalnya sudah cukup stabil untuk menghadapi semua itu.Karina menyiasati dengan membisukan ponselnya untuk mengabaikan panggilan, tetapi nomor itu masih saja mengirimi video. Kini, Karina memandangi ponselnya yang terus bergetar tanpa henti. Ia memandangi video di layar ponselnya, ragu apakah hendak memutarnya atau tidak. “Karina ….” Bahu gadis itu berjengit kaget saat mendengar suara Adimas. Ia cepat-cepat mematikan ponselnya dan tersenyum ke arah pria itu. “Mas sudah pulang,” ujarnya dengan hangat. Ia tidak ingin membuat Adimas khawatir dengan semua panggilan dan pesan tidak jelas itu. Namun, tanpa diberitahu pun, Adimas cukup peka untuk menyadarinya. “Apakah dia masih terus mengganggumu?” tanya pria itu. Dia mengambil a

    Last Updated : 2023-07-10
  • Cinta Seorang Pengasuh    Menjemput Tuan Putri

    “Kau sudah mencari informasi tentang orang bernama Evan yang disebutkan Markus?”Itu pertanyaan pertama yang Adimas lontarkan setelah keduanya tiba di kantor. Kali ini bukan laporan atau jadwal yang Adimas perhatikan. Sudah beberapa hari pikirannya terfokus pada permasalahan di depan mata. Beruntung, Benny telah mengetahui seluk-beluk perusahaan sehingga dapat diandalkan kala pikiran Adimas sedang tidak fokus. Adimas berutang banyak pada pria itu. “Sudah, Tuan. Dia memang benar meninggal dua tahun lalu karena serangan jantung.” Langkah Adimas terhenti saat itu juga. Dia mengabaikan lalu lalang ramai di kantornya dan terdiam di tempat. Itu artinya informasi yang diberikan Markus benar. Akan tetapi, mengapa Adimas merasa ada yang mengganjal? Seluruh susunan puzzle ini tidak tepat. Firasatnya kuat berpikir bahwa salah satu dari anggota keluarga Covey pasti turut berperan besar dalam hal ini. Namun, mengapa justru orang asing yang menjadi perantara mereka?“Tapi, ada yang aneh, Tuan

    Last Updated : 2023-07-11
  • Cinta Seorang Pengasuh    Menyerahkan Diri

    Karina membelalak dan terperanjat kaget melihat sosok yang amat ia takuti itu. Tubuhnya seakan membeku seketika dan batinnya dipenuhi kenangan akan kekejaman Brixton. Ditambah seringai di wajah pria itu yang membuat jantung Karina berdegup cepat. Jika bisa, ia ingin melarikan diri sekarang juga. Namun, kakinya tidak bisa digerakkan seakan tertanam ke permukaan. Seolah bisa menyadari bahaya yang datang, sopirnya yang bernama Garry itu melangkah maju dan memasang badan di hadapan Karina untuk menghadapi pria itu. “Siapa kau?” Dia bertanya dengan nada posesif. “Ck, anak buah Adimas selalu saja merepotkan,” tukas Brixton dengan tidak senang. Jawaban itu seakan menjadi alarm bagi Garry. Dia tidak mengenalnya, tetapi bisa langsung menyadari ancaman yang menguar dari auranya. Tidak heran Karina langsung diam seribu bahasa. “Maksudmu, Adimas yang di sana?” Garry bertanya seraya menunjuk pada salah satu sudut. Brixton mengernyit. Menurut sepengetahuannya, Adimas seharusnya berada di kan

    Last Updated : 2023-07-14
  • Cinta Seorang Pengasuh    Adimas Hilang Kendali

    Beberapa saat yang lalu …. Setelah mengantarkan Karina menuju lift, Adimas kembali ke ruangan kantornya. Namun, langkah pria itu tiba-tiba berhenti setelah ia melewati ambang pintu. Jantungnya tiba-tiba terasa sakit dan benaknya dipenuhi firasat tidak enak. Senyum cerah yang ditunjukkan Karina kembali terbesit di kepalanya. Mengapa tiba-tiba ia menjadi seperti ini? Mungkinkah … suatu hal yang buruk terjadi pada gadis itu? Benny menyadari kejanggalan tersebut dan berinisiatif mendekati Adimas. “Ada apa, Tuan?” Adimas menggeleng. Wajahnya terlihat gusar dan cemas. “Mengapa tiba-tiba aku kembali teringat Karina?” Benny bisa mengerti. Situasi belakangan ini memang sedikit kacau. Terlebih setelah kedatangan Brixton yang terang-terangan menantang Adimas. Pria yang amat protektif terhadap istrinya itu jelas akan mudah menjadi khawatir. “Jangan khawatir, Tuan. Garry bersamanya. Nyonya akan baik-baik saja–” Perkataan Benny terhenti saat terdengar gaduh derap langkah yang datang denga

    Last Updated : 2023-07-14
  • Cinta Seorang Pengasuh    Takut Kehilanganmu

    Benny masih berusaha menahan desakan dari Adimas. Jika ia membiarkannya, ia tahu Adimas benar-benar akan menyerang hingga Brixton sekarat. Hal itu akan jauh merugikan mereka. “Serahkan dia pada kami! Lebih baik Anda membawa Karina sekarang juga!” Benny bersuara dengan sedikit membentak. Ya, telinga Adimas seakan ikut tertutup oleh amarah yang meluap hingga Benny sampai harus sedikit membentak majikannya itu. Namun, nama Karina dengan cepat memulihkan kesadaran Adimas. Tubuhnya yang semula tegang menjadi lebih tenang dan sorot membunuh mulai menghilang dari matanya. “Pastikan kalian memberi balasan setimpal untuk bajingan ini!” sergah Adimas, kemudian berjalan pergi meninggalkan Brixton. Adimas menoleh dan gadis itu terlihat semakin lemah dan lemah. Tubuh Karina limbung dan tepat sebelum gadis itu jatuh membentur aspal, Adimas segera menangkap tubuhnya. “Karina! Sadarlah!” Adimas memanggil-manggil. Namun, mata gadis itu masih terus terpejam. Tangannya yang terkulai lemah membuat

    Last Updated : 2023-07-15
  • Cinta Seorang Pengasuh    Pelaku Yang Sebenarnya

    “Mau ke mana, Bu?” Fero bertanya saat melihat sang ibu tampak lebih rapi daripada biasanya. Hari sudah sore, bahkan menjelang malam, tetapi terlihat jelas Siska tengah bersiap untuk keluar. Siska terlihat terkejut dengan keberadaan sang putra yang kini duduk di sofa. Wajah Fero terlihat sembab. Semenjak bercerai, Fero memang ikut dengan Siska dan tinggal di rumah besar milik orang tua Siska. “Kau sudah bangun. Ibu mau menjenguk Karina di rumah sakit. Katanya, dia tidak sengaja terjatuh dan terluka.” Fero memejamkan mata. Tangannya terangkat untuk menyentuh sisi pelipisnya. Kepalanya terasa amat berat. Tadi malam, ia bermain kartu bersama temannya hingga pagi. Walau pening, ia bisa mendengar jawaban sang ibu dengan amat jelas dan Fero sedikit mendengkus. “Gadis itu masih saja gila. Kukira, dia akan lebih baik setelah tinggal dengan pria itu. Orang gila memang akan tetap gila,” gumamnya dengan dingin. Tubuh pria itu sedikit terlonjak saat mendapati pukulan dari sang ibu tepat di

    Last Updated : 2023-07-15
  • Cinta Seorang Pengasuh    Menghancurkan Perlahan-lahan

    Suasana yang semula penuh oleh kehangatan keluarga, seketika berubah tegang setelah kedatangan Adimas. Pakaian pria itu tampak compang-camping dan tatapannya menatap lurus kepada Siska. “Di … rumah.” Siska menjawab gugup. “Kenapa tiba-tiba kamu menanyakan Fero, Adimas?” Ilona bertanya. Semenjak perceraian Siska, kedua ibu mertua itu telah menjadi lebih akrab. Jelas ia merasa aneh dan tidak terima andai Adimas bersikap sedemikian dingin kepada wanita itu. Adimas berkedip dan ketegangan menghilang dari wajahnya. Ia memandang semua orang satu per satu. Mereka tengah menatap ke arah Adimas dengan aneh. Seolah ia baru saja kerasukan hantu. Pria itu berdeham. “Bukan apa-apa. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Dia juga tidak hadir di sidang waktu itu,” kilahnya. “Daripada memedulikan orang lain, coba lihat dirimu. Kemejamu sangat lusuh dan kotor. Ibu sudah membawakan baju ganti. Lebih baik kamu mandi sekarang.” Ilona memerintah. Ia tidak habis pikir dengan penampilan Adimas yang

    Last Updated : 2023-07-16
  • Cinta Seorang Pengasuh    Sama-sama Membalas Dendam

    “Akhh …. Sakit, Bu!” Fero meringis saat sang ibu tengah mengganti perban yang melilit telapak tangannya. Ya, setelah kejadian malam itu, Fero pergi ke rumah sakit dan dokter mendiagnosa tulang telapak tangannya mengalami keretakan. Tidak hanya satu, tetapi tiga sekaligus hingga harus diperban dan di-gips. “Tahan,” Siska bersuara, “Lagi pula, bagaimana ceritanya tanganmu bisa jadi seperti ini?” Kruk Tiba-tiba bunyi itu kembali mengiang di kepala Fero. Bunyi yang terdengar saat Adimas meremukkan telapak tangannya begitu saja. Rasa sakitnya begitu hebat hingga sekujur tubuh Fero merinding saat mendengarnya. Rahangnya menjadi tegang. Mengingat kejadian itu kembali membuat Fero merasa geram. “Siapa yang melakukannya padamu?” Siska bertanya lagi. “Pria yang berengsek,” jawab Fero. Ia tahu hubungan Siska dengan Adimas telah membaik. Jika Fero bilang ini karena perseteruannya dengan Adimas, Siska akan menggali informasi dan situasinya akan menjadi lebih runyam. “Kau harus menuntutnya

    Last Updated : 2023-07-17

Latest chapter

  • Cinta Seorang Pengasuh    Bersamamu Selamanya

    Empat bulan kemudian …. “Kamu yakin bisa pergi, Ayana?” Mark bertanya dengan cemas. Ia menatap pada istrinya yang duduk di depan meja rias. Ayana menjawab dengan anggukan. “Ini adalah wisuda kita, mana mungkin aku tidak datang?” tanya Ayana, kemudian lanjut merias dirinya. Mark menghela napas panjang dan berjalan mendekati sang istri. Dia menaruh tangannya di atas bahu Ayana. “Tapi, kandungan kamu sudah besar. Dokter bilang perkiraan lahirnya sebentar lagi, bukan?” tanya Mark, tidak dapat menyembunyikan kecemasannya. Mendengar itu, Ayana beranjak bangkit dari kursinya dan terlihat jelas perutnya yang sudah membungkit sempurna. Tampak siap untuk melahirkan. “Masih ada sisa waktu empat hari sampai hari perkiraan lahir,” ucap gadis itu, “Aku sudah menunggu-nunggu untuk wisuda ini. Biarkan aku ikut, ya? Ya?” tanyanya. Seharusnya mustahil bagi perempuan dewasa yang sudah hamil untuk terlihat seperti anak kucing, tetapi Ayana benar-benar menatap Mark dengan penuh harap hingga p

  • Cinta Seorang Pengasuh    Di Bawah Hujan, Bersama Pria Yang Sama

    Andreas tidak mengizinkan Cakra pergi bersama Mark dan Ayana. Pria itu menuntut penjelasan dari Cakra yang tidak pernah menceritakan apa pun kepadanya. Sebagai trio, Andreas selalu merasa dirinya terbelakang. Bahkan saat Mark mengakui Ayana sebagai istrinya, Cakra telah mencurigai hal itu terlebih dahulu. Akhirnya, hanya ada Ayana dan Mark di dalam mobil pria itu. Selama perjalanan pulang, Ayana tidak berhenti tersenyum. “Apa yang lucu?” Mark bertanya, tidak tahan melihat istrinya yang sejak tadi senyam-senyum seorang diri. Ayana menggeleng, tetapi senyumnya bertambah lebar. “Tidak apa-apa, hanya saja kisah mereka membuatku terharu,” ucap gadis itu, “Aku tidak menyangka Cakra bisa mengucapkan kata-kata romantis seperti itu.” Ayana memuji, kemudian tersenyum lebih lebar. Selama ini, Ayana mengenal Cakra sebagai satu-satunya pria yang normal di antara tiga sahabat itu. Andreas terkenal sering memainkan perasaan wanita, sementara Mark lebih banyak diam. Ditambah, fakta bahwa koneks

  • Cinta Seorang Pengasuh    Pria Sejati

    “... apa?” Cakra bertanya. Pria itu berkedip satu kali dan menatap tak percaya ke arah Chika. Perempuan itu tersenyum saat pandangannya jatuh ke bawah, terlihat malu sekaligus pahit. “Aku sudah memikirkannya. Aku benar-benar akan melanjutkan kuliah di luar negeri,” ucap Chika, “Aku tahu ini mungkin tidak penting untukmu, tapi aku merasa harus memberitahunya.” Setelah beberapa kali meminta, ayahnya akhirnya mengizinkan Chika untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Ia dan Cakra tidak pernah dekat sebelumnya. Mereka hanya sering bicara saat Chika mulai mencari Sandi. Namun, entah mengapa, saat pertama Chika mendapat izin, satu-satunya yang terlintas dalam benak perempuan itu adalah memberitahu Cakra. Kini, ia merasa malu sekaligus menyesal. Chika tahu ia pasti terlihat aneh, tahu-tahu memberi kabar seperti itu seolah dirinya penting. Di luar dugaan, wajah Cakra terlihat tawar dan sedikit kecewa. “Mengapa? Bukankah Ayana sudah memaafkanmu berkat Sandi kemarin?” tanya pria itu.

  • Cinta Seorang Pengasuh    Keluarga Yang Utuh

    “Bapak lihat Mark?” Ayana bertanya kepada satpam yang berjaga di kediaman mereka. Sesuai kesepakatan, pagi itu mereka akan pergi ke pemakaman ayah Ayana. Namun, saat Ayana bangun pagi ini, ia justru tidak dapat menemukan suaminya itu di mana pun. “Tuan Mark pergi dengan mobilnya pagi-pagi sekali, Nyonya,” jawab satpam itu. Alis Ayana mengernyit dalam. Tak biasanya Mark pergi tanpa meninggalkan kabar apa pun. Gadis itu kembali berjalan ke dalam rumah sembari mengecek ponselnya, tetapi tidak ada pesan apa pun dari Mark. Ke mana perginya pria itu? “Ada apa, Kak?” Suara Sandi terdengar. Pria itu baru saja turun dari lantai dua. Tadi malam, Ayana memaksa Sandi untuk menginap sesuai rencana mereka. Kini, justru Mark yang tidak tahu keberadaannya. Ayana menggelengkan kepala. “Bukan apa-apa,” jawabnya, “Kita harus sarapan sebelum pergi,” ajak gadis itu. Keduanya berjalan menuju dapur dan Sandi kembali menyadari keanehan saat mereka hanya menyantap sarapan berdua. “Di mana kakak ipa

  • Cinta Seorang Pengasuh    Sandi Menyadari Kejanggalan

    Wajah Ayana menjadi kecut. Dengan gugup, Ayana melirik ke arah Mark, kemudian mengangguk membenarkan pertanyaan Sandi. Pemuda itu tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Ia memandang Ayana dan suaminya bergantian, masih tidak menyangka jika kakak perempuannya itu benar-benar sudah bersuami. “Ayana banyak bercerita tentangmu,” ucap Mark, menunjukkan senyum ramah, “Bagaimana kalau kita berbincang di rumah?” Sebelum pergi, Ayana kembali menghampiri Chika dan Cakra yang menghampiri mereka. Ia tersenyum ke arah perempuan itu. “Terima kasih,” ucapnya, “Aku bisa bertemu kembali dengan Adikku berkat bantuanmu,” lanjut Ayana. Chika sedikit tertegun. Ia tak menyangka jika Ayana akan berterima kasih secara langsung. Ia sendiri selalu merasa gengsi untuk mengatakannya. Akhirnya, Chika mengangguk. “Kuharap itu balasan yang sepadan untuk kesalahanku,” ucapnya. Mark mengajak Chika dan Cakra untuk turut bersama mereka ke kediamannya, tetapi keduanya menolak. Hingga Sandi menemukan keaneh

  • Cinta Seorang Pengasuh    Pertemuan Yang Dinantikan

    Sejak insiden itu, hubungan Chika dan Ayana menjadi kian renggang. Keduanya masih duduk bersisian, tetapi amat jarang bertukar sapa. Kini, tepat setelah mata kuliah selesai, tiba-tiba wanita itu menghampiri Ayana yang tengah bersama Mark. Melihat kedatangan Chika sukses membuat Mark menjadi waspada. Pria itu dengan sigap pasang badan di hadapan Ayana. “Apa yang ingin kau lakukan?” Mark bertanya, menatap lurus ke arah Chika. Perempuan itu tersenyum getir, sadar jika ia benar-benar telah bersikap buruk hingga dicap sebagai orang yang mampu membahayakan Ayana. Bahkan setelah lewat beberapa hari, kewaspadaan Mark terhadap dirinya sama sekali tidak berkurang. Chika menggelengkan kepala. “Aku ingin bicara dengan Ayana,” ucapnya, terdengar segan. Mark dan Ayana seketika bertukar tatapan dengan heran. Pria itu terlihat enggan untuk mengizinkan, tetapi Ayana memberi isyarat hingga akhirnya Mark sedikit menyingkir, membiarkan Ayana berhadapan langsung dengan wanita berambut pendek itu.

  • Cinta Seorang Pengasuh    SANDI

    Tak jauh dari pusat kota, terlihat sebuah proyek yang tengah dibangun. Para pria yang mengenakan rompi keselamatan kerja berlalu-lalang, terus tekun bekerja di bawah terik matahari. Pasir, debu, dan semen beterbangan di udara, tetapi semua orang seakan terbiasa dengan itu. “Sandi! Bawakan lima sak semen ke sini!” titah seorang pria paruh baya yang menjadi mandor di proyek tersebut. Sandi, yang semula tampak sibuk menata besi-besi itu lantas berdiri tegak.“Baik, Pak!” jawabnya.Dia pekerja paling muda di sana. Kulit pemuda itu kecokelatan karena terus terpapar sinar matahari. Keringat yang mengalir di pelipisnya tampak kotor oleh pasir dan debu, tetapi ia tidak menghiraukannya. Sandi menyusun lima sak semen dan mengangkat semuanya langsung di punggung, kemudian berjalan menuju tempat yang diminta. Ia hampir sampai saat tanpa sengaja kakinya menginjak batu. Batu itu tergulir dan membuat Sandi kehilangan keseimbangan hingga jatuh bersama lima sak semen di punggungnya. BUK Suara it

  • Cinta Seorang Pengasuh    Langkah Selanjutnya

    “Sepertinya dia kecewa kepada Ibu dan memutuskan untuk pergi. Sejak itu, Ibu tidak pernah berhasil menemukan Sandi,” tutur Wati, mengakhiri ceritanya. Air mata sudah mengering di pipinya, tetapi matanya masih memerah bekas menangis dan napasnya sesenggukan. Beberapa saat lalu, Ayana berhasil mendesak Wati untuk menceritakan awal mula hilangnya Sandi. Meski terasa berat, Wati berhasil menceritakannya dan kini ketiganya membungkam. “Ini foto terakhir yang Ibu ambil sewaktu dia kelulusan,” tutur Wati, menyerahkan sebuah foto ke arah Ayana. Gadis itu menerimanya dan napasnya tercekat melihat Sandi. Saat mereka berpisah dahulu, adiknya itu masih kecil, bahkan jauh lebih pendek daripada Ayana. Namun, sosok Sandi di foto itu telah bertumbuh pesat. Kini dia tinggi, terlihat tampan dan sangat mirip dengan ayahnya. Wajah Ayana diliputi kecemasan membayangkan adiknya mengadu nasib di dunia luar. Seorang diri. “Bagaimana dengan informasi yang diberikan Chika? Apakah dia berbohong?” Mark be

  • Cinta Seorang Pengasuh    Menanggung Dosa

    Chika menyeret langkahnya keluar kelas. Pada akhirnya, ia berhasil bertahan selama kelas hari itu. Bahkan, Ayana duduk tepat di sisinya. Gadis itu tidak menunjukkan aura permusuhan, tetapi juga tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sekarang, air mata Chika sudah sepenuhnya mengering, tetapi ingatan itu masih membekas dalam ingatannya. Sepanjang berjalan, pandangan Chika terus tertuju ke arah bawah. Ia berusaha mengabaikan komentar dan pembicaraan yang terang-terangan membahas dirinya.Hingga langkah perempuan itu berhenti saat melihat sepasang sepatu yang berdiri tepat di hadapannya. Perlahan, Chika mendongak. Ia sudah cemas akan menerima bullyan lagi, tetapi alisnya mengernyit saat ia justru menemukan wajah Cakra. Pria itu menatap lurus ke arahnya. Dia membuka bibirnya dan siap untuk mengatakan sesuatu, tetapi Chika lebih dahulu menyela. “Aku tahu,” ucapnya, “Aku tahu apa yang akan kamu ucapkan. Kamu akan memberiku peringatan akan pembalasan Mark dan memintaku untuk tidak menyaki

DMCA.com Protection Status