Home / Romansa / Cinta Seorang Pengasuh / Rekaman Black Box

Share

Rekaman Black Box

last update Last Updated: 2023-10-25 22:35:34

Akhirnya, Mark bisa kembali ke rumahnya dengan tenang.

Ia tahu ia bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Tanpa bantuan sang ayah.

Namun, mengapa Ayana menolak uang yang ia tawarkan? Padahal, dia hanya gadis miskin yang pasti membutuhkannya.

Mark menggelengkan kepala dan mengangkat bahu dengan acuh tak acuh.

"Itu pasti karena gengsinya terlalu tinggi," gumam pria itu seraya melenggang ringan ke dalam rumah.

Orang pertama yang ia temui adalah Austin yang tengah bermain rubik di depan televisi. Adik bungsunya yang sudah terlihat tampan sejak kecil itu seketika terkejut melihat kehadiran Mark.

Bukannya apa, tetapi Mark belum pulang semenjak insiden tersebut.

"Abang sudah pulang!" serunya dengan antusias.

Jika Celine dan Evelyn ada di rumah, sudah pasti gadis-gadis itu akan bergegas menghampiri Mark. Mereka sudah menunggu sejak kemarin-kemarin. Namun, mereka tidak di rumah. Kali ini, hanya Karina yang langsung datang menghampiri. Namun, wajahnya terlihat sedikit cemas.

"Apakah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Puji Amriani
ditunggu next bab ny kk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta Seorang Pengasuh    Kenyataan Pahit

    Mark selalu menganggap dirinya sebagai pria sejati. Sejak kecil, impiannya adalah menemukan wanita yang cocok menjadi cinta sejatinya. Untuk mencapai hal itu, Mark fokus belajar dan mengembangkan potensi dirinya. Ia sangat pemilih dan tidak mudah jatuh hati pada wanita meski banyak wanita tenggelam dalam pesonanya. Mark memiliki standar. Pria itu pun senantiasa melindungi adik-adiknya, terkhusus adik perempuannya. Akan tetapi, kini ia menyadari bahwa ternyata ia tak setegas itu. Setelah mengetahui kebenaran melalui rekaman kotak hitam itu, seharusnya Mark mendatangi Ayana di kediamannya. Akan tetapi, ia tak memiliki nyali yang cukup untuk melakukannya. Ia justru pergi ke bar, berharap tempat itu bisa menjernihkan pikiran dari bising suara yang terus menyalahkannya. Kendati pria itu pergi ke bar, ia tak memesan minuman beralkohol. Mark merasa takut. Tiap melihat minuman yang bisa melemahkan pikirannya, Mark akan langsung teringat pada Ayana. Gadis yang sudah ia rusak. Kini, Mark

    Last Updated : 2023-10-26
  • Cinta Seorang Pengasuh    Keputusan Untuk Menikah

    Ayana sangat membenci seorang Mark Baradean Nelson. Pria itu yang membuatnya tak dapat mendampingi sang ayah malam itu. Dia juga yang membuat Ayana terancam dihempas keluar dari kampus. Jika ada satu orang yang paling dia benci di dunia ini, dia adalah Mark Baradean Nelson. Akan tetapi, kini tubuh Ayana diselimuti oleh rasa dingin menusuk. Perutnya keroncongan dan matanya sakit karena terus menangis.Ia hanya ingin memiliki tempat tinggal agar dapat tidur nyenyak.Tanpa pikir panjang, gadis itu mengangguk menerima tawaran Mark."Aku mau," jawabnya. Mark masih memegangi payung untuk melindungi Ayana, padahal punggungnya sudah basah kuyup. Mark mengulurkan tangannya yang bebas kepada Ayana. "Ayo berdiri," ucapnya. Ayana tak langsung melakukannya. Dia memandang pada tangan besar Mark yang terlihat halus. Lagi, pikirannya tertuju pada sang ayah yang selalu membantunya untuk bangkit tiap Ayana terjatuh. Gadis itu terisak satu kali, kemudian menyambut uluran tangan Mark. "Kita cari

    Last Updated : 2023-10-26
  • Cinta Seorang Pengasuh    Pernikahan Tak Sempurna

    "Apa itu, Pa?" Bella bertanya saat melihat Jade menatap layar ponsel dengan serius.Jade sudah pulang sejak beberapa saat lalu. Pria itu pun tampak santai dalam piyamanya. Akan tetapi, raut wajah pria itu terlihat heran. "Undangan pernikahan," tutur Jade. "Benarkah? Siapa?" Bella mendekati suaminya dengan penasaran. Sudah lama Bella tidak menghadiri perayaan pernikahan. Jade tidak menjawab, dan Bella membaca sendiri nama yang muncul pada layar ponsel suaminya."Mark Baradean Nelson." Wanita itu bergumam, kemudian membelalakkan mata. "Mark!? Maksudnya, Mark Kak Karina? Kapan dia akan menikah?!" Bella kembali melihat pada layar ponsel Jade dan matanya membelalak semakin lebar. Besok. Undangan itu diberikan oleh Adimas dan tidak dibuat secara formal. Jantung Bella seakan dihujam dengan panah menerima berita ini. "Kenapa sangat tiba-tiba, Pa?" Bella bertanya. Jade menggelengkan kepala. Berbeda dengan Bella yang terperanjat kaget, pria itu terlihat serius. "Sepertinya ada sesuat

    Last Updated : 2023-10-27
  • Cinta Seorang Pengasuh    Keluarga Baru

    "Jika ayahnya sudah meninggal, ke mana ibunya, Mas?" Karina bertanya dengan setengah berbisik kepada sang suami. Acara pernikahan telah selesai digelar. Mark dan Ayana tengah berkenalan dengan keluarganya yang lain dan Karina menggunakan kesempatan itu untuk bertanya langsung pada Adimas. Sayangnya, Adimas menggelengkan kepala tanda ia tidak tahu. "Informasi yang Mas dapatkan hanya ibunya berjualan baju di pasar, tapi Mas tidak tahu kenapa tidak datang." Wajah Karina menjadi cemas. Entah mengapa, ia merasa khawatir. "Kita akan coba cari tahu nanti," ucap Adimas. Keduanya tersenyum saat melihat Mark dan Ayana berjalan mendekat. Terlepas dari latar belakang keduanya yang bagaikan bumi langit, mereka terlihat sangat serasi sebagai pasangan muda. "Sekarang, kalian berdua sudah resmi menjadi sepasang," ucap Karina dengan nada senang.Ayana menanggapinya dengan tersenyum. Sebelumnya, ia tak pernah memiliki keluarga yang utuh. Ibunya pergi meninggalkan sang ayah karena merasa nafkah

    Last Updated : 2023-10-28
  • Cinta Seorang Pengasuh    Sebuah Kontrak

    Napas Ayana seakan tercekat di lehernya begitu membaca judul dokumen yang dicetak tebal. Kebahagiaan yang sebelumnya ia rasakan seolah menghilang begitu saja.“Ini ….”“Baca sampai habis,” titah Mark dengan suara dingin. Akhirnya, Ayana melepaskan sampul cokelat itu dan membaca keseluruhan tulisan yang tercetak di sana. Benar-benar tidak masuk akal.Di sana, dengan jelas dikatakan bahwa mereka akan bercerai tepat setahun setelah mereka menikah. Ayana akan diberikan uang kompensasi sebesar satu milyar sebagai gantinya.Selain itu, ada juga poin persyaratan yang mengharuskan mereka berpura-pura mesra di depan keluarga masing-masing. Di poin lainnya, Mark membuat peraturan untuk tidak saling mengenal di kampus. “Kita akan bercerai, tetapi berpura-pura di depan orang tua dan juga bersikap tak kenal di kampus,” ucap Mark. “Bagaimanapun, pernikahan kita tidak akan berjalan dengan normal. Aku ingin menikahi wanita yang tepat, dan itu bukan dirimu.” Suara Mark terdengar dingin dan terasa

    Last Updated : 2023-10-28
  • Cinta Seorang Pengasuh    Menjadi Asing

    Tatapan Mark dan Ayana bertemu, tetapi tidak ada emosi apa pun di sana. Mereka terlihat dingin seperti orang asing.Dia sudah memenuhi permintaan Mark untuk bersikap tak saling mengenal di lingkungan kampus. “Aku tidak mengenalnya,” jawab Ayana, "Tidak mungkin aku mengenal orang berpikiran pendek seperti pria itu." Ayana menambahkan. Nada suaranya terdengar penuh dendam dan bibirnya tertarik ke samping membentuk senyum miring. Jika Mark berpikir Ayana akan langsung menurutinya begitu saja, maka pria itu salah. Jelas dia akan melawan, dengan cara apa pun yang bisa dia lakukan.Mendengar itu, seketika ruangan menjadi hening. Semua orang memandang ke arah Ayana dengan tidak percaya. Terlebih Mark yang kini membelalakkan mata ke arahnya. Selama ini, Mark menjadi salah satu mahasiswa elit dan eksklusif. Semua orang bersikap segan kepadanya dan ini adalah penghinaan pertama yang Mark dapatkan. Ia menatap tajam kepada Ayana. Gadis itu jelas sengaja menyulut emosinya. "Kau …." Mark me

    Last Updated : 2023-10-29
  • Cinta Seorang Pengasuh    Ayah Mertua Idaman

    Dalam hati, Ayana merutuki dirinya yang tak memeriksa wajah pria itu terlebih dahulu. Sejak awal ia memasuki ruangan, pria di hadapannya menunduk dan fokus membaca berkas di depannya hingga Ayana hanya bisa mengamati rambut hitamnya.Ia sama sekali tak menyangka jika CEO perusahaan ini adalah ayah mertuanya sendiri. "Apa yang kau lakukan di sini?" Adimas langsung berdiri dan bertanya. Ayana berkedip satu kali, kemudian cepat-cepat menyembunyikan map cokelat itu ke belakang punggungnya. "Aku … aku ingin menemui seseorang di sini," tuturnya, "Sepertinya, aku salah ruangan. Maafkan aku."Ayana menganggukkan kepala dan berniat langsung pergi dari sana. Ia telah menolak tawaran Adimas kemarin. Entah mengapa, Ayana merasa malu jika tertangkap basah tengah mencari pekerjaan ke sana kemari. "Tunggu." Adimas kembali bersuara dan tubuh Ayana membeku seketika. Dia memutar tubuhnya menghadap Ayana dan berkas itu kembali ia sembunyikan. "A—ada apa?" Dia bertanya dengan nada sopan sekaligus

    Last Updated : 2023-10-30
  • Cinta Seorang Pengasuh    Suami yang Dingin dan Tak Berperasaan

    Setiap kali terbangun di kediaman Mark, Ayana selalu mengembuskan napas panjang. Memang, kediaman itu mewah dan nyaman. Namun, Ayana selalu teringat dengan ayah mertuanya yang harus menanggung semua itu.Ia bangun dan segera bersiap seperti biasa. Ia masak dan bersiap pergi ke kampus. Saat Ayana kembali turun, Mark sudah duduk di meja makan. Suasana hati Ayana kembali menjadi buruk. Namun, ia tak bisa memungkiri wajah Mark yang benar-benar terlihat tampan meski baru bangun tidur. “Tumben,” gumam Ayana dalam hati. Biasanya, pria itu masih terlelap saat Ayana berangkat. Namun, kali ini dia tengah sarapan. Penampilannya sudah rapi dan tampak siap untuk berangkat. Namun, Ayana tak peduli dan melenggang pergi begitu saja. “Mau ke mana kamu?” tanya pria itu dengan suara berat. Meski enggan, Ayana menghentikan langkahnya. “Ke mana lagi? Ke kampus,” jawab Ayana dengan senang tak senang. Mark menyeka sudut bibirnya dengan tisu, lalu menaruh tisu bekas tersebut di dekat piring kotornya.

    Last Updated : 2023-11-03

Latest chapter

  • Cinta Seorang Pengasuh    Bersamamu Selamanya

    Empat bulan kemudian …. “Kamu yakin bisa pergi, Ayana?” Mark bertanya dengan cemas. Ia menatap pada istrinya yang duduk di depan meja rias. Ayana menjawab dengan anggukan. “Ini adalah wisuda kita, mana mungkin aku tidak datang?” tanya Ayana, kemudian lanjut merias dirinya. Mark menghela napas panjang dan berjalan mendekati sang istri. Dia menaruh tangannya di atas bahu Ayana. “Tapi, kandungan kamu sudah besar. Dokter bilang perkiraan lahirnya sebentar lagi, bukan?” tanya Mark, tidak dapat menyembunyikan kecemasannya. Mendengar itu, Ayana beranjak bangkit dari kursinya dan terlihat jelas perutnya yang sudah membungkit sempurna. Tampak siap untuk melahirkan. “Masih ada sisa waktu empat hari sampai hari perkiraan lahir,” ucap gadis itu, “Aku sudah menunggu-nunggu untuk wisuda ini. Biarkan aku ikut, ya? Ya?” tanyanya. Seharusnya mustahil bagi perempuan dewasa yang sudah hamil untuk terlihat seperti anak kucing, tetapi Ayana benar-benar menatap Mark dengan penuh harap hingga p

  • Cinta Seorang Pengasuh    Di Bawah Hujan, Bersama Pria Yang Sama

    Andreas tidak mengizinkan Cakra pergi bersama Mark dan Ayana. Pria itu menuntut penjelasan dari Cakra yang tidak pernah menceritakan apa pun kepadanya. Sebagai trio, Andreas selalu merasa dirinya terbelakang. Bahkan saat Mark mengakui Ayana sebagai istrinya, Cakra telah mencurigai hal itu terlebih dahulu. Akhirnya, hanya ada Ayana dan Mark di dalam mobil pria itu. Selama perjalanan pulang, Ayana tidak berhenti tersenyum. “Apa yang lucu?” Mark bertanya, tidak tahan melihat istrinya yang sejak tadi senyam-senyum seorang diri. Ayana menggeleng, tetapi senyumnya bertambah lebar. “Tidak apa-apa, hanya saja kisah mereka membuatku terharu,” ucap gadis itu, “Aku tidak menyangka Cakra bisa mengucapkan kata-kata romantis seperti itu.” Ayana memuji, kemudian tersenyum lebih lebar. Selama ini, Ayana mengenal Cakra sebagai satu-satunya pria yang normal di antara tiga sahabat itu. Andreas terkenal sering memainkan perasaan wanita, sementara Mark lebih banyak diam. Ditambah, fakta bahwa koneks

  • Cinta Seorang Pengasuh    Pria Sejati

    “... apa?” Cakra bertanya. Pria itu berkedip satu kali dan menatap tak percaya ke arah Chika. Perempuan itu tersenyum saat pandangannya jatuh ke bawah, terlihat malu sekaligus pahit. “Aku sudah memikirkannya. Aku benar-benar akan melanjutkan kuliah di luar negeri,” ucap Chika, “Aku tahu ini mungkin tidak penting untukmu, tapi aku merasa harus memberitahunya.” Setelah beberapa kali meminta, ayahnya akhirnya mengizinkan Chika untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Ia dan Cakra tidak pernah dekat sebelumnya. Mereka hanya sering bicara saat Chika mulai mencari Sandi. Namun, entah mengapa, saat pertama Chika mendapat izin, satu-satunya yang terlintas dalam benak perempuan itu adalah memberitahu Cakra. Kini, ia merasa malu sekaligus menyesal. Chika tahu ia pasti terlihat aneh, tahu-tahu memberi kabar seperti itu seolah dirinya penting. Di luar dugaan, wajah Cakra terlihat tawar dan sedikit kecewa. “Mengapa? Bukankah Ayana sudah memaafkanmu berkat Sandi kemarin?” tanya pria itu.

  • Cinta Seorang Pengasuh    Keluarga Yang Utuh

    “Bapak lihat Mark?” Ayana bertanya kepada satpam yang berjaga di kediaman mereka. Sesuai kesepakatan, pagi itu mereka akan pergi ke pemakaman ayah Ayana. Namun, saat Ayana bangun pagi ini, ia justru tidak dapat menemukan suaminya itu di mana pun. “Tuan Mark pergi dengan mobilnya pagi-pagi sekali, Nyonya,” jawab satpam itu. Alis Ayana mengernyit dalam. Tak biasanya Mark pergi tanpa meninggalkan kabar apa pun. Gadis itu kembali berjalan ke dalam rumah sembari mengecek ponselnya, tetapi tidak ada pesan apa pun dari Mark. Ke mana perginya pria itu? “Ada apa, Kak?” Suara Sandi terdengar. Pria itu baru saja turun dari lantai dua. Tadi malam, Ayana memaksa Sandi untuk menginap sesuai rencana mereka. Kini, justru Mark yang tidak tahu keberadaannya. Ayana menggelengkan kepala. “Bukan apa-apa,” jawabnya, “Kita harus sarapan sebelum pergi,” ajak gadis itu. Keduanya berjalan menuju dapur dan Sandi kembali menyadari keanehan saat mereka hanya menyantap sarapan berdua. “Di mana kakak ipa

  • Cinta Seorang Pengasuh    Sandi Menyadari Kejanggalan

    Wajah Ayana menjadi kecut. Dengan gugup, Ayana melirik ke arah Mark, kemudian mengangguk membenarkan pertanyaan Sandi. Pemuda itu tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Ia memandang Ayana dan suaminya bergantian, masih tidak menyangka jika kakak perempuannya itu benar-benar sudah bersuami. “Ayana banyak bercerita tentangmu,” ucap Mark, menunjukkan senyum ramah, “Bagaimana kalau kita berbincang di rumah?” Sebelum pergi, Ayana kembali menghampiri Chika dan Cakra yang menghampiri mereka. Ia tersenyum ke arah perempuan itu. “Terima kasih,” ucapnya, “Aku bisa bertemu kembali dengan Adikku berkat bantuanmu,” lanjut Ayana. Chika sedikit tertegun. Ia tak menyangka jika Ayana akan berterima kasih secara langsung. Ia sendiri selalu merasa gengsi untuk mengatakannya. Akhirnya, Chika mengangguk. “Kuharap itu balasan yang sepadan untuk kesalahanku,” ucapnya. Mark mengajak Chika dan Cakra untuk turut bersama mereka ke kediamannya, tetapi keduanya menolak. Hingga Sandi menemukan keaneh

  • Cinta Seorang Pengasuh    Pertemuan Yang Dinantikan

    Sejak insiden itu, hubungan Chika dan Ayana menjadi kian renggang. Keduanya masih duduk bersisian, tetapi amat jarang bertukar sapa. Kini, tepat setelah mata kuliah selesai, tiba-tiba wanita itu menghampiri Ayana yang tengah bersama Mark. Melihat kedatangan Chika sukses membuat Mark menjadi waspada. Pria itu dengan sigap pasang badan di hadapan Ayana. “Apa yang ingin kau lakukan?” Mark bertanya, menatap lurus ke arah Chika. Perempuan itu tersenyum getir, sadar jika ia benar-benar telah bersikap buruk hingga dicap sebagai orang yang mampu membahayakan Ayana. Bahkan setelah lewat beberapa hari, kewaspadaan Mark terhadap dirinya sama sekali tidak berkurang. Chika menggelengkan kepala. “Aku ingin bicara dengan Ayana,” ucapnya, terdengar segan. Mark dan Ayana seketika bertukar tatapan dengan heran. Pria itu terlihat enggan untuk mengizinkan, tetapi Ayana memberi isyarat hingga akhirnya Mark sedikit menyingkir, membiarkan Ayana berhadapan langsung dengan wanita berambut pendek itu.

  • Cinta Seorang Pengasuh    SANDI

    Tak jauh dari pusat kota, terlihat sebuah proyek yang tengah dibangun. Para pria yang mengenakan rompi keselamatan kerja berlalu-lalang, terus tekun bekerja di bawah terik matahari. Pasir, debu, dan semen beterbangan di udara, tetapi semua orang seakan terbiasa dengan itu. “Sandi! Bawakan lima sak semen ke sini!” titah seorang pria paruh baya yang menjadi mandor di proyek tersebut. Sandi, yang semula tampak sibuk menata besi-besi itu lantas berdiri tegak.“Baik, Pak!” jawabnya.Dia pekerja paling muda di sana. Kulit pemuda itu kecokelatan karena terus terpapar sinar matahari. Keringat yang mengalir di pelipisnya tampak kotor oleh pasir dan debu, tetapi ia tidak menghiraukannya. Sandi menyusun lima sak semen dan mengangkat semuanya langsung di punggung, kemudian berjalan menuju tempat yang diminta. Ia hampir sampai saat tanpa sengaja kakinya menginjak batu. Batu itu tergulir dan membuat Sandi kehilangan keseimbangan hingga jatuh bersama lima sak semen di punggungnya. BUK Suara it

  • Cinta Seorang Pengasuh    Langkah Selanjutnya

    “Sepertinya dia kecewa kepada Ibu dan memutuskan untuk pergi. Sejak itu, Ibu tidak pernah berhasil menemukan Sandi,” tutur Wati, mengakhiri ceritanya. Air mata sudah mengering di pipinya, tetapi matanya masih memerah bekas menangis dan napasnya sesenggukan. Beberapa saat lalu, Ayana berhasil mendesak Wati untuk menceritakan awal mula hilangnya Sandi. Meski terasa berat, Wati berhasil menceritakannya dan kini ketiganya membungkam. “Ini foto terakhir yang Ibu ambil sewaktu dia kelulusan,” tutur Wati, menyerahkan sebuah foto ke arah Ayana. Gadis itu menerimanya dan napasnya tercekat melihat Sandi. Saat mereka berpisah dahulu, adiknya itu masih kecil, bahkan jauh lebih pendek daripada Ayana. Namun, sosok Sandi di foto itu telah bertumbuh pesat. Kini dia tinggi, terlihat tampan dan sangat mirip dengan ayahnya. Wajah Ayana diliputi kecemasan membayangkan adiknya mengadu nasib di dunia luar. Seorang diri. “Bagaimana dengan informasi yang diberikan Chika? Apakah dia berbohong?” Mark be

  • Cinta Seorang Pengasuh    Menanggung Dosa

    Chika menyeret langkahnya keluar kelas. Pada akhirnya, ia berhasil bertahan selama kelas hari itu. Bahkan, Ayana duduk tepat di sisinya. Gadis itu tidak menunjukkan aura permusuhan, tetapi juga tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sekarang, air mata Chika sudah sepenuhnya mengering, tetapi ingatan itu masih membekas dalam ingatannya. Sepanjang berjalan, pandangan Chika terus tertuju ke arah bawah. Ia berusaha mengabaikan komentar dan pembicaraan yang terang-terangan membahas dirinya.Hingga langkah perempuan itu berhenti saat melihat sepasang sepatu yang berdiri tepat di hadapannya. Perlahan, Chika mendongak. Ia sudah cemas akan menerima bullyan lagi, tetapi alisnya mengernyit saat ia justru menemukan wajah Cakra. Pria itu menatap lurus ke arahnya. Dia membuka bibirnya dan siap untuk mengatakan sesuatu, tetapi Chika lebih dahulu menyela. “Aku tahu,” ucapnya, “Aku tahu apa yang akan kamu ucapkan. Kamu akan memberiku peringatan akan pembalasan Mark dan memintaku untuk tidak menyaki

DMCA.com Protection Status