Dokter Jay menghentikan langkahnya, ia menoleh ke arah Sabian wajahnya masih manyun karena merasa Sabian ini meremehkannya.
"Jangan marah Jay, kau adalah sahabatku aku tidak mungkin dengan sengaja melukai hatimu," ucap Sabian merendah.
"Kamu mau apa sekarang?" tanya Dokter Jay ketus.
Sabian mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar uang pengobatan tuan Alexander.
"Aku tahu kau sudah banyak uang, tapi tolong terima biaya pengobatan ayahku," ucap Sabian.
"Ya ampun aku hampir melupakan upahku." Dokter Jay mengambil uang dari tangan Sabian.
Dokter Jay dan sabian tertawa bersama mereka mengobrol lagi sepeti sedia kala, wajar ada sedikit perdebatan antara dia sahabat itu yah namanya manusia ada masanya bercanda dan serius.
"Jadi apa kau masih marah padaku Jay?" tanya Sabian seraya merangkul Jay.
"Tidak aku dan kau sudah seperti keluarga kadang akur kadang marahan itu sudah biasa," jawab Dokter Jay.
Sabian mengucapkan te
Kirana merasa ada hal buruk terjadi entah apa itu, dia meminta Sabian untuk memeriksa ada dimana Bima atau tuan Alexander berada. Sabian langsung keluar kamar dan bertanya kepada para pelayan dimana kedua orang tersayang mereka."Tuan besar sudah bersepeda dari pagi bersama tuan muda kecil, di dampingi dengan para pengawal tuan muda," jawab seorang pelayan."Baik terima kasih infonya," ucap Sabian.Sabian segera menghubungi salah satu pengawal yang bertugas menjaga ayah dan anaknya hari ini. setelah satu panggilan tidak terjawab panggilan berikutnya barulah diangkat oleh pengawal yang dihubungi oleh Sabian."Maaf tuan muda kedua, kami baru saja menyelamatkan tuan muda kecil," ucap pengawal itu."Apa katamu, ada apa dengan Bima?" tanya Sabian terlihat kaget.Pengawal itu menjelaskan bahwa Bima terjatuh dari sepeda karena mengendarai sepedanya dengan kecepatan penuh. Bima jatuh masuk selokan karena kurang waspada tiba-tiba ada kucing peliharaa
Bima masih melahap makanan yang tersaji dimeja. Dia menghiraukan sekelilingnya karena memang makanan hari ini membuatnya sangat napsu untuk makan. Ditambah pagi belum sarapan dan banyak aktivitas."Aku sangat lapar aku sibuk bersenang-senang dengan kakek hari ini sampai lupa waktu," jawab Bima sambil mengambil makanan lagi."Apa sebelum berangkat tidak makan dulu?" tanya Sabian.Tuan Alexander mengingat apakah tadi pagi sarapan dulu atau tidak, dan beliau tertawa sambil minta maaf pada Sabian kalau mereka tidak sarapan dulu saat berangkat berolah raga."Maafkan ayah Sabian, kami memang belum sarapan pagi tadi." jawab tuan Alexander sambil tersenyum"Tidak apa lain kali ayah juga harus sarapan ya," ucap Sabian sambil mengambilkan makanan.Tuan Alexander mengambil makanan yang diberikan oleh Sabian lalu memakannya dengan lahap. Hampir sama dengan Bima tuan besar memakan makanan yang terhidang sampai menambah porsi."Ayah untuk nas
Kirana duduk di samping sang anak, ia mengelus lembut rambut anaknya. Bima memang peka dengan situasi yang ada di sekitarnya. Kirana senang mempunyai anak yang cerdas seperti Bima."Pesan yang dapat kamu ambil adalah janagn terlalu makan sampai kenyang sekali," ucap Kirana."Lah kalau tidak kan kita itu tidak bisa berpikir ma," ucap Bima.Kirana mengatakan sekali lagi kalau pesan dari dokter adalah usahakan makan jangan terlalu kenyang. Tidak boleh juga sampai membiarkan perut terlalu lapar karena keduanya akan bisa menyakiti tubuh. Jadi lebih baik sedang saja, tidak kenyang dan tidak lapar."Bima terlalu kenyang akan mengakibatkan usus dan lambung susah mencernanya, jika terlalu lapar juga mengakibatkan asam lambung naik, jadi makanlah sesuai porsi," Kirana menjelaskan kepada sang anak."Bima mengerti ma, lain kali akan terus mengingat ini," ucap Bima.Bima menyakinkan kakeknya agar tidak terlalu rakus saat makan, yang pertama karena kakek
Lusi sangat menyayangi keponakannya ia tahu bahwa suaminya dari Bima bayi sudah merawatnya seperti anak sendiri, mertuanya menanyakan kabarnay itu sesuatu yang sangat menarik. Lusi sangat senang merasa di perhatikan oleh keluarga suami. "Kabarku baik-baik saja ayah, kalau Bima mau datang kesini bawa saja, mungkin dia merindukan pamannya," jawab Lusi dengan senyuman bahagia. "Baiklah kalau begitu biar Sandra membawanya menginap dalam semalam," ucap Tuan ALexander. Tuan Alexander membusungkan dadanya memberikan kabar bahwa lusi mau Sandra membawa Bima pulang ke rumahnya jika sedang ingin menginap malam ini mereka akan merawat Bima dengan penuh kasih sayang. "Sabian kakak iparmu sudah mengijinkan Bima untuk menginap malam ini kau tidak boleh egois biarkan anakmu menginap malam ini di rumah kakakmu," ucap tuan Alexander. "Bisa saja ayah membuat drama, ya sudah ingat semalam saja ya, paman juga butuh istirahat," jawab Sabian yang akhirnya memberi i
Kirana menyemangati suaminya dia harus bisa sabar mengajari anak dalam belajar. Setiap anak itu unik punya karakternya masing-masing, kita sebagai orang tua harus bisa membimbing dan sabar dalam mendidik anak-anak kita. Jangan memakai kekerasan dan juga jangan terlalu lembut, pakai cara tarik ulur atau peraturan yang bisa membuat anak itu nyaman dengan peraturan yang orang tua buat."Kau pasti bisa suamiku, kau harus mempunyai hati yang lembut dan sifat yang sabar demi anakmu yang mempunyai sifat baik, tunjukkan kamu adalah ayah panutan," ucap Kirana dengan semangat."Aku akan mencobanya, demi keluarga anak kita agar tumbuh menjadi pria yang bertanggung jawab bukan pria yang manja," jawab Sabian dengan santai.Tak lama kemudian Sandra, Lusi dan Bima sudah sampai di kediaman Alexander mereka menuju ruang makan untuk sarapan bersama sebelumnya Sandra sudah mengabari akan sarapan di rumah ayahnya makanya para pelayan memasak lebih untuk sarapan hari ini."Sa
Bima tersenyum kepada ayahnya bukannya marah tapi Sabian malah terlihat panik tidak tahu apa yang harus dilakukan. Bagaimana nanti menghadapi guru Bima."Aku di suruh membuat bingkai foto dari kardus dan di hiasi lalu ada foto keluarga kita di dalamnya ayah," jawab Bima."Sepertinya ayah harus menelpon mamamu dulu," Sabian mengambil ponselnya.Sabian menelpon Kirana dan mengatakan kendala yang terjadi di perjalanan. Apa sebaiknya ia lakukan apakan meminta kompensasi kepada guru agar bisa mengumpulkan tugas hari besoknya. Sabian benar-benar tidak tahu harus berbuat apa."Tenangkan dirimu sayang, pulanglah sebentar aku akan mengatakan pada guru Bima kalau anak kita datang ke sekolah telat," jawab Kirana."Baiklah Kirana, tugasnya adalah membiat bingkai foto dari kardus lalu di pasang foto keluarga," Sabian mengulangi lagi perkataannya.Kirana mengerti mematikan telepon. Segera mencari kardus juga peralatan untuk digunakan membuat bingkai foto
Hanna membuka pintu untuk seseorang yang datang ke ruangan presdir. Sepertinya adalah seseorang dari divisi perencanaan. Untuk apa datang langsung ke ruangan presdir tanpa konfirmasi terlebih dahulu biasanya ada prosedur khusus jika ingin menemui presdir."Ada keperluan apa datang kesini di jam istirahat seperti ini?" tanya Hanna dengan ketus."Kau sendiri untuk apa berada di ruangan presdir, apakah aku datang kau merasa tersaingi?" ucap wanita itu ketus.Sabian mendengar keributan di depan pintu kantornya. kenapa tidak begitu sopan dan sembarangan berkata. Bahkan ia berani menyebut Hanna sebagai wanita yang sudah bersuami tapi ada main dengan bosnya. Ia merasa tidak suka dan memerintah Mike untuk mengatasi masalah ini."Kau dari divisi mana, dan apa tujuanmu datang kesini, sungguh tidak tahu aturan?" gertak Mike yang keluar menemui Hanna."Asisten Mike ada sesuatu yang ingin aku diskusikan dengan presdir tentang perencanaan memproduksi produk baru
Sabian mendengarkan denagn sekasama hal yang dibisikkan Mike ketelinganya. Menurut Mike ada pihak lawan yang ingin menghancurkan perusahaan Sabian melalui seorang wanita. Karena divisi yang di hasut dan melakukan kegiatan saling menjebak adalah yang paling berhubungan satu sama lain."Menurut saya seperti itu bos, mereka bertiga saling berhubungan, rencana yang akan dilakukan, produksi seperti apa, dan penyimpanan di gudang dengan baik. Jika mereka tidak saling berhubungan baik atau terjadi perseteruan maka hasil dari produksi dan penyimpanan produk akan terhambat," bisik Mike."Kau benar Mike, cepat kerahkan orang untuk mengusut siapa dalang dari semua ini," perintah Sabian.Mike segera meminra anak buahnya untuk menangani kasus ini dengan segera. Sedangkan untuk wanita yang masih dikurung oleh Sabian ia akan meminta beberapa orang untuk mengintrograsinya. Karena yang baru berhubungan dengannya adalah kabag produksi maka yang Sabian perintahkan adalah orang itu