Share

S2 Marah Sementara.

Dokter Jay menghentikan langkahnya, ia menoleh ke arah Sabian wajahnya masih manyun karena merasa Sabian ini meremehkannya.

"Jangan marah Jay, kau adalah sahabatku aku tidak mungkin dengan sengaja melukai hatimu," ucap Sabian merendah.

"Kamu mau apa sekarang?" tanya Dokter Jay ketus.

Sabian mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar uang pengobatan tuan Alexander.

"Aku tahu kau sudah banyak uang, tapi tolong terima biaya pengobatan ayahku," ucap Sabian.

"Ya ampun aku hampir melupakan upahku." Dokter Jay mengambil uang dari tangan Sabian.

Dokter Jay dan sabian tertawa bersama mereka mengobrol lagi sepeti sedia kala, wajar ada sedikit perdebatan antara dia sahabat itu yah namanya manusia ada masanya bercanda dan serius.

"Jadi apa kau masih marah padaku Jay?" tanya Sabian seraya merangkul Jay.

"Tidak aku dan kau sudah seperti keluarga kadang akur kadang marahan itu sudah biasa," jawab Dokter Jay.

Sabian mengucapkan te

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status