Share

Kekhawatiran Sabian.

Bima sangat bahagia saat Luna membawa sekeranjang bunga tabur untuk mempelai pengantin yang bahagia, ia menerima keranjang berisi kelopak bunga mawar warna nerah.

"Aku mau ini, aku besok akan tampil menjadi penabur bunga yang paling tampan," ucap Bima sambil bersorak sorai.

"Tentu saja anak ayah akan menjadi pangeran tampan kecil besok pagi," Sabian mencium pipi Bima.

Bima sudah riang kembali, ia mengikuti Luna yang berkeliling taman memperhatikan orang-orang bekerja mendekor tamab untuk acara besok pernikahan suci Sabian dan Kirana.

"Anak itu semakin banyak maunya, semoga aku bisa mendidiknya menjadi pria yang tangguh," ucap Kirana sambil menghela nafas kecil.

"Bukan kamu seorang diri, tapi kita semua yang akan membesarkan putra kita," ucap Sabian sambil merangkul Kirana.

Selesai berkeliling dan melihat pendekoran taman untuk acara pernikahan Sabian dan Kira

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status