Home / Romansa / Cinta Satu Malam / Awal Kedekatan

Share

Awal Kedekatan

Author: Handira Rezza
last update Last Updated: 2021-03-25 23:43:58

Wajah Kirana memang terlihat pucat seperti apa yang dilihat oleh ibu Ningsih, mungkin tubuhnya sekarang menjadi agak lemah karena sedang megandung, dia duduk di sofa ruang guru, meneguk segelas air minum, barulah menjawab pertanyaan Bu Ningsih.

“Bu ningsih, aku harus bagaimana, lama kelamaan perutku akan membesar, tetapi suamiku tidak dapat di hubungi, apakah dia benar benar tidak punya hati?” Kirana menangis di depan ibu Ningsih belum tahu harus melakukan apa.

“Yang sabar Bu Karin, saya mengerti perasaan ibu saat ini, sudahlah jangan banyak pikiran, kasihan calon bayi yang ada di dalam perut ibu Karin,” Bu Ningsih mencoba menenangkan hati Kirana.

Bu Rahma dan Bu Intan yang baru saja datang penasaran kenapa Kirana menangis, Bu Ningsih yang menjelaskan semuanya, Kirana sudah tak sanggup lagi berkata kata hanya bisa menangis, tapi Kirana harus kuat, jika dia menjadi orang yang lemah, bagaimana bisa dia membesarkan anaknya nanti.

“Ibu Karin yang sabar ya, kalau ibu tidak enak badan, hari ini ibu bisa ijin tidak mengajar,” Bu Intan memberikan ijin untuk Kirana yang sedang mood swing karena kehamilan.

“Tidak bu, aku harus kuat, aku punya tanggung jawab, untuk mencerdaskan muridku, mereka harus pintar,” Kirana  mengusap air matanya.

Bu intan mengingatkan Kirana agar tidak terlalu memforsir tenaga dan pikiran karena sedang hamil muda, Kirana berterimakasih kepada teman kerjanya yang telah memberi nasehat, tapi karena dia merasa punya tanggung jawab mengajar, dia menyemangati dirinya sendiri untuk tetap memberikan ilmu kepada para muridnya.

“Baiklah kalau begitu bu, tapi ingat, jika merasa Lelah beristirahtlah,” Bu Intan mengingatkan Kirana.

“Saya mengerti bu, kalau begitu saya pamit masuk kelas untuk mengajar murid saya,” Kirana berpamitan kepada guru yang lain mereka juga berjalan menuju kelas mereka masing masing.

---

Di ruang kerja Sandra Alexander, tampak tenang mengurus bisnisnya, dia menghentikan kerjaannya sejenak, karena masih penasaran dengan informasi mengenai Kirana, dia menanyakan kepada asisten Doni sudahkan dia menemukan informasi tentang Kirana, tak lama setelah Sandra menghubungi asistenya, pintu ruang kerjan Sandra ada yang mengetuk.

“Permisi tuan muda, saya sudah mendapat informasi mengenai Nona Kirana yang anda perintahkan,” Doni memberikan amplop berupa data diri Kirana yang ia dapatkan dari Bu Intan.

“Kerja Bagus Doni terima kasih, aku akan memeriksanya nanti, jika ada yang ingin aku tanyakan aku akan memanggilmu lagi,” Sandra membuka amplop yang berisi data diri Kirana.

Sandra merasa curiga dengan identitas yang telah Kirana palsukan, di resum profil Kirana ada keterangan bahwa ia Berasal dari kota Jakarta dan pernah bersekolah di universitas swasta mahal di kota Jakarta, Untuk apa wanita yang sudah terbiasa hidup serba apa di kota mau pindah ke desa girpasang ini, Sandra merasa ada yang sengaja mengirim Kirana untuk mengawasinya.

“Doni tolong selediki, sepertinya ada yang tidak beres, aku penasaran, siapa yang berani mengirim seorang wanita untuk mengawasi gerak gerikku?” Sandra sudah kepedean tingkat tinggi.

“Tuan muda pertama, saya rasa wanita ini bukan dikirim untuk mengawasi anda, tapi dia melarikan diri dari seseorang,” Doni mengemukakan pendapat nya.

Sandra penasaran kenapa bisa asistennya mengatakan hal seperti itu, Doni menjelaskan lebih lanjut, bahwa adik dari tuan muda kedua keluarga Alexander, sedang mencari seorang wanita yang menghilang, kemungkinan Nona Karin ini memalsukan identitasnya dan melarikan diri ke desa Girpasang ini.

“Kalau benar seperti apa yang kamu katakan, wanita ini sungguh berani menyinggung adikku yang sangat kejam ini,” Sandra menggelengkan kepalanya.

“Tuan muda pertama, apakah kita harus menyelidiki identitas asli Nona Karin?” asisten Doni bertanya keapda tuannya.

Sandra mengucap tidak perlu, tetapi dia sudah berencana untuk mendekati Kirana, dia bertanya kepada Doni jam berapa Kirana pulang mengajar, dia ingin menjemput Kirana ke tempat kerja, Doni mengatakan bahwa sekolah paud biasanya pulang pukul sepuluh pagi.

“Menarik sekali, aku akan menemui Bu Intan hari ini sebagai alasan,” Sandra tersenyum licik.

“Baiklah tuan muda pertama, saya akan menyiapkan mobil untuk anda,” Doni keluar ruangan untuk menyiapkan mobil tuannya.

Sandra datang ke sekolah di mana Kirana mengajar, dia masuk ke ruang guru saat Kirana dan guru yang lain sedang makan siang, dia memberikan seikat bunga mawar merah kepada Kirana, tentu saja apa yang dia lakukan sangat mengagetkannya.

“Tuan apa yang tuan inginkan dari wanita yang sedang hamil seperti diriku ini, apakah aku masih pantas menerima bunga ini?" Kirana melanjutkan makan siangnya.

“Aku dengar ada seorang guru baru di Yayasan milikku ini, apakah aku salah jika datang untuk melihat seperti apa Wajah guru baru ini?” Sandra menyunggingkan senyum manisnya kepada Kirana.

Bu Ningsih dan Bu Rahma saling pandang, tak lama kemudian mereka menyapa Sandra, mereka sangat menghormati Sandra sebagai donatur tetap sekolah tempat mereka mencari nafkah.

“Bu Karin, ini namanya pak Sandra, seorang pengusaha perkebunan di sini yang sangat baik, dia donatur tetap sekolah kita, pak Sandra ini juga sama berasal dari kota Jakarta seperti bu Karin,” Bu Ningsih menjelaskan kepada Kirana.

“Senang bertemu dengan pak Sandra, bunga ini saya terima sebagai tanda perkenalan kita,” Kirana mengambil bunga dari tangan Sandra, ia meletakkannya di meja.

Sandra ini sungguh licik, dia meminta Bu Intan untuk mengijinkan Kirana mengobrol dengannya, Kirana tahu dia sedang modus ingin mengorek informasi tentangnya, Kirana sudah banyak menemui pria buaya seperti Sandra ini, Lelaki dari keluarga kaya yang pasti suka mempermainkan wanita seenaknya.

“Nona, mari saya ajak berkeliling ke perkebunan milik saya sebagai awal perkenalan kita,” Sandra menjulurkan tangannya untuk mengajak Kirana berkeliling kebun miliknya.

“Tuan muda, di sini sudah tidak ada orang, lebih baik kamu katakan apa yang sebenarnya kamu inginkan?” Kirana berani menanyakan hal ini setelah berjalan cukup jauh dari sekolahan.

Sandra kaget melihat ekspresi Kirana, kewaspadaan yang sangat terpancar dari wajah cantik Kirana membuat Sandra agak sedikti terpesona, namun bukan Sandra namanya jika tidak bisa mengatasi seorang wanita cantik.

“Nona Karin, aku hanya ingin mengobrol denganmu saja, kamu tidak perlu menaruh curiga terhadapku,” Sandra menatap wajah Kirana dengan senyuman yang terlihat tulus.

“Aku hari ini sedang menyiapkan presentasi sidang kelulusanku, jadi tuan muda maaf, aku tidak bisa menemani anda,” Kirana membungkukkan badannya meminta ijin untuk pergi.

Kirana Berjalan menjauh dari tempatnya berdiri semula bersama Sandra, ia memang sengaja menghindarinya, namun baru beberapa langkah ia berjalan, Kirana tampak memegangi kepalanya, matanya berlinang kunang, tubuhnya menjadi lemas, ia bahkan tidak bisa menopang badannya sendiri.

Brukkkk!

“Nona Karin, hati hati,” Sandra segera berlari menopang tubuh Kirana dengan kedua tangannya.

Sandra menghubungi asisten Doni untuk segera menjemputnya di area perkebunan, ia membawa jalan jalan Kirana dan ia sekarang pingsan, Sandra juga mengutus Doni untuk menghubungi Dokter pribadi agar segera datang ke vilanya.

“Bagaimana keadaannya Dok, apa yang membuatnya tiba tiba Pingsan?” Sandra penasaran dengan apa yang terjadi.

Related chapters

  • Cinta Satu Malam   Mengorek Informasi

    Dokter memberikan penjelasan bahwa untuk wanita yang sedang hamil muda, biasanya mengalami perubahan hormon, ada yang hamil sampai lemas ada yang tidak merasa apa apa, itu hal yang wajar. Dokter memberikan selamat kepada Sandara atas kehamilan Kekasihnya, sebentar lagi Sandra akan menjadi seorang ayah untuk bayi mungil yang lucu. "Emm, terimakasih Dokter, tapi bagaimana cara merawat seorang ibu muda yang sedang hamil?" Sandra menjabat tangan Dokter pribadi keluarganya. "Mudah saja, ibu hamil muda, tidak boleh kecapekan dan banyak pikiran, aku akan meresepkan obat untuk di minum setiap hari, jangan lupa kontrol setiap bulannya, untuk mengecek apakah janin berkembang dengan baik atau tidak," Dokter menulis resep obat untuk di tebus di apotik. Selesai menyerahkan resep obat kepada Sandra, Dokter yang memeriksa Kirana pamit pulang, Sandra mengutus asisten Doni untuk menebus obat hamil untuk Kirana. &nbs

    Last Updated : 2021-03-29
  • Cinta Satu Malam   Sabian mengunjungi kakaknya

    Sandra tertawa melihat wajah Doni yang tampak kebingungan, sepertinya dia tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Doni, tidak mungkin ia menyukai calon adik ipar yang sedang mengandung keponakannya. "Doni, lebih baik kamu mengerjakan tugas yang aku berikan, selidiki ada hubungan apa Han dan Karin?" Sandra meneguk wine di tangannya. "Baiklah tuan muda," Doni keluar ruangan kerja tuan mudanya. Doni mondar mandir di taman, dia tak paham dengan apa yang di pikirkan oleh tuan mudanya, dia sempat berpikir apakah harus mengadu kepada tuan besar, bahwa Sandra menyembunyikan seorang wanita hamil. Doni menelpon Mike, asisten pribadi Sabian Alexander, dia bertanya apakah bisa membantu nya untuk mendapatkan informasi mengenai Han Subroto dan Tania wijaya. "Untuk apa kamu meminta informasi tentang mereka?" Jawab Mike pada sambungan telepon. "Tuan muda pertama ya

    Last Updated : 2021-03-31
  • Cinta Satu Malam   Alasan Sabian

    Sabian menjawab pertanyaan Sandra, dia meyakini bahwa Kirana pantas untuk bersanding dengannya karena dia berani kabur darinya, tidak seperti wanita lain yang sengaja menjebak Sabian untuk mendapatkan hidup yang mewah. "Adikku, apakah kamu sudah yakin, apa kamu tidak mau mencoba rasa wanita lain, siapa tahu memang penyakit alergi mu terhadap perempuan, memang sudah hilang," Sandra membujuk sabian. "Tidak, aku hanya ingin dia, wanita pertama yang aku cicipi," Sabian bangkit dari duduknya. Saat Sandra bertanya akan pergi kemana kah sang adik, Sabian hanya diam tak menjawab pertanyaan Sandra, ia terus melangkah menuju tempat penyimpanan wine milik Sandra, ia mengambil satu botol dan langsung menenggaknya hingga ia mabuk. "Wine kesayanganku ini sangat memabukkan, apakah kamu akan menghabiskan semuanya?" Sandra mengambil botol wine yang di pegang oleh adiknya. "Jangan pelit,

    Last Updated : 2021-04-01
  • Cinta Satu Malam   Cuti mengajar

    Mike menjawab tuan muda pertama tidak wajib menjawab pertanyaan yang ia berikan, Mike hanya penasaran, di desa ini tidak ada tempat hiburan, kenapa kakak bos nya ini, sangat betah di tempat ini, jauh dari keramaian. "Karena aku menemukan hal menarik di sini," Sandra tersenyum, membuat siapa saja yang melihatnya bisa menimbulkan banyak tanya. "Maksud tuan muda pertama, apakah tuan menemukan cinta di desa ini?" Mike masih betanya. Sandra berkata tidak hanya cinta yang dia temukan, tetapi ketenangan hidup, yang tidak pernah dia temukan di kota Jakarta, desa ini damai masyarakat saling tolong menolong membuat Sandra semakin betah hidup di desa ini. "Apakah tuan muda pertama, tidak rindu dengan tuan besar?" "Mike, kamu terlalu banyak bertanya, istirahat lah, besok aku akan mengajak kalian berkeliling," Sandra melambai tangan ke arah Mike. Mike merasa tidak berg

    Last Updated : 2021-04-03
  • Cinta Satu Malam   Kenyamanan

    Kirana hanya tersenyum tidak tahu harus berkata apa, saat para ibu guru temannya bekerja, menggoda untuk menikah dengan tuan muda Sandra. "Siapa yang mau menikah dengan bekas orang seperti saya ini bu?" Kirana menjawab dengan suara lirih. "Kalau jodoh ya nggak kemana Bu, bener nggak Bu Intan?" Bu Ningsih melemparkan pertanyaan. Bu intan mengiyakan apa yang di katakan oleh Bu Ningsih, Kirana dan Sandra terlihat cocok di mata mereka, banyak kok jaman sekarang seorang perjaka menikahi janda beranak satu, itu menurut pengamatan Bu Intan, Bu Ningsih, dan Bu Rahma, sepertinya mereka terbiasa melihat berita gosip selebriti. "Bu, Karin Saya doakan berjodoh dengan tuan muda Sandra," bisik Bu Ningsih ke telinga Kirana. "Memang tuan muda Sandra mau sama saya, seorang tuan muda seperti Sandra pasti banyak wanita cantik di sampingnya," Kirana menjawab bisikan bu Ningsih. &nb

    Last Updated : 2021-04-04
  • Cinta Satu Malam   Melahirkan

    Kirana merasa ada yang menyentuh tubuhnya, ia terbangun, menyalakan lampu, matanya mengarah ke sosok pria berwajah tampah bertubuh tinggi di samping ranjangnya, dia terlihat gelagapan saat Kirana terjaga dari tidurnya. "Anda sedang apa tuan?" Kirana mengucek mata berusaha bangun dari tidurnya. "Sudah aku bilang panggil saja aku kakak, aku hanya memastikan kamu istirahat dengan benar, oh iya apakah benar bulan ini perkiraan lahir keponakanku?" Sandra sudah seperti keluarga sendiri bagi Kirana, ia senang mendapat seorang kakak yang perhatian padanyaz tidak ada perasaan lebih di dalam hati Kirana selain menganggap Sandra sebagai seorang Keluarga. "Terima kasih, telah bersusah payah merawatku di sini, sampai detik ini," Kirana tersenyum lebar ke arah Sandra. "Kamu sudah aku anggap seperti adikku sendiri," wajah Sandra memerah menatap Kirana. San

    Last Updated : 2021-04-06
  • Cinta Satu Malam   Nama Bayi Laki Laki Kirana

    Kirana belum kepikiran nama bayi laki laki miliknya, ia masih mencoba menyusui dan melihat secara seksama sekilas wajahnya mirip sekali dengan Sabian, yah bagaimanapun memang benar dia benih dan darah daging dari Sabian Alexander. "Apa kau sudah selesai menyusuinya biar ku gendong dia," Sandra menggendong keponakannya. "Kak Sandra terima kasih telah merawatku sembilan bulan ini, aku serahkan nama anak ini padamu," Kirana memberikan senyuman bahagianya kepada Sandra Alexander. Sandra menimang bayi mungil itu, wajah tampannya mewarisi wajah Sabian, hidung mancung, mata lebar, rambut yang berwarna hitam legam serta lebat, membuat bayi yang masih merah ini tidak bisa lepas dari sosok sang ayah. "Namamu adalah Bima Alexander, Bima yang berarti kuat, kamu akan tumbuh menjadi pria yang kuat, hebat dapat melindungi ibu mu kelak," Sandra menimang keponakan yang berasa anaknya sendiri.

    Last Updated : 2021-05-02
  • Cinta Satu Malam   Bayi Bima di bawa pulang ke Vila

    Sandra menerima tagihan yang di klinik yang di berikan oleh asisten Doni, setelah mengecek total tagihan ia menyerahkan kartu debit kepada Doni untuk pembayaran ke Klinik. "Baik tuan akan saya bayarkan, dengan begitu nona Karina dan bayinya bisa kita bawa pulang," Doni keluar ruangan untuk membayar ke admin. "Oke aku tunggu kabar darimu," Sandra masih menimang bayi tampan keponakannya. Sandra berdiskusi dengan Kirana apakah ingin menyewa baby sister atau merawat anaknya sendiri, jika ingin menggunakan baby sister Sandra akan segera membuka lowongan kerja, dan menyeleksi calon baby sister untuk keponakannya. "Tidak usah kak, aku akan merawatnya sendiri," Kirana tidak tega melihat bayi tampan miliknya ditinggal kerja. "Baiklah kalau begitu, jadi kamu mau berhenti kerja, jika merawat anak ini?" Sandra bertanya sekali lagi. Kirana menjelaskan masa cut

    Last Updated : 2021-05-05

Latest chapter

  • Cinta Satu Malam   S3 Akhir yang bahagia. (TAMAT)

    Bima menginginkan Terus bisa bersama Clarisa selamanya, ia tak mempedulikan apa yang dikatakan Clarisa dan terus malanjutkan napsunya melucuti semua pakaian Clarisa dan bercinta dengannya sampai puas.Bima sangat menyukai apa yang ia lakukan terlebih di dalam hatinya tak ingin kehilangan Clarisa."Bima kau membuatku sakit," ucap Clarisa lirih."Maafkan aku Clarisa, aku melakukan ini karena aku cemburu dengan siapa saja yang pernah bersamamu, saat ini dan selamanya kau adalah milikku," balas Bima.Mereka melakukan lagi kegiatan yang menyenangkan dimalam itu. Hingga menjelang pagi dan juga di hari-hari berikutnya mereka sering bertemu dan melakukan itu sepanjang hari. ENtah apa yang ada di pikiran keduanya hingga kejadian yang tak terduga pun terjadi."Clarisa kau sudah beberapa hari tidak masuk kerja kenapa?" tanya Kirana lewat sambungan telepon."Saya sedang sakit nyonya, tidak tahu ini kenapa badanku rasanya lemas sekali," jawab Clarisa.

  • Cinta Satu Malam   S3 Cemburu

    Bima memasang raut wajah yang berbeda dari tadi. Sebenarnya ada apa ya kenapa sampai seperti itu. "Kau tanya padaku, seharusnya kau tidak usah tahu apa yang aku rasakan," jawab Bima. "Kau kenapa sayang, padahal tadi kau sangat tampan," ucap Clarisa. Bima semakin jengkel mendengar ucapan Clarisa berati tadi dia sangat jelek dimatanya. Mungkin pria yang permah ia ajak kesini lebih tampan darinya. Bima sangat kesal sekali. Perasaannya campur aduk. "Apakah aku lebih jelek dari para pria yang pernah kau ajak kesini, aku tidak mau makan di sini," ucap Bima merajuk. "Kau lapar dari tadi, kalau kamu sakit aku akan sedih, kau marah karena mendengar pemilik warung tenda ini ya?" tanya Clarisa. Clarisa mengatakan pria yang pernah datang ke sini bersamanya lebih sering adalah ayahnya saat belum terpengaruh oleh ibu tirinya. Selebihnya hanya Antoni yang sekarang berkhianat. Tiba-tiba ia teringat lelaki yang pernah ia ajak ke sini semuanya berkhiana

  • Cinta Satu Malam   S3 Kencan

    Bima melirik Stevan yang ada di sofa ujung sebelum menjawab pertanyaan kakeknya. Ia mengedipkan mata memberikan sebuah kode."Ah itu aku serahkan kepada Stevan saja. Biar dia mengajari adiknya bagaimana rasanya belajar ilmu bela diri, juga menjadi lelaki yang kuat," jawab Bima."Maksudmu apa Bima?!" gertak tuan Alexander marah.Bima menjabarkan maksudnya. Sean ini belum mengerti mana musuh mana kawan. Stevan sudah terlatih dan bisa di andalkan untuk mengajari adiknya sendiri."Kakek tenanglah, kita serahkan pada Stevan bagaimana dia akan mengajari adiknya," jawab Bima."Aku tak yakin kalau ia tega menghukum adiknya sendiri!" seru tuan Alexander.Bima menegaskan kalau Bima akan menemani Stevan untuk melatih Sean yang masih polos dan selalu bertindak gegabah."Tuan Alexander tenang saja orang yang salah memang harus di hukum bukan. Aku harus bertanggung jawab atas masalah ini!" tegas Stevan."Aku pegang janjimu anak muda," ucap t

  • Cinta Satu Malam   S3 Tamu Yang Mendadak

    Belinda mencibit punggung kakaknya yang ternyata meremehkannya. Belinda menagtakan akan mengikat tangan dan kaki Sean di bangku mungkin ia akan mengguyurnya menggunakan air hingga basah sebelum mengelurkan kata-kata kasar karena berani menyakiti kakaknya."Aku bisa saja mengguyurnya dengan air atau menimpuknya dengan beberapa penghapus papan tulis ke kepalanya agar dia tidak seenaknya bertindak," balas Belinda."Kau benar-benar adikku kalau begitu," sahut Bima.Bima memarkir motornya di garasi rumah mereka. Belinda memberi salam pada kakeknya yang berada di ruang keluarga dan menceritakan bahwa kakaknya habis di keroyok oleh geng motor saat pulang mengantarnya sekolah."Apa katamu, lalu kakakmu sekarang dimana?" tanya tuan Alexander panik dan kaget."Aku ada disini kakek, jangan dengarkan Belinda berbicara karena aku tidak apa-apa," jawab Bima.Tuan Alexander beridiri dari kursinya dan memutari tubuh Bima mengecek apakah ada yang lecet di tu

  • Cinta Satu Malam   S3 Kau khawatir padaku?

    Bima melahap makananya lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan dari Clarisa. Sepertinya gadis itu penasaran dengan apa yang terjadi."Aku tadi di hadang geng bermotor," jawab Bima singkat."Apa yang terjadi, apa kau bertemu musuh?" tanya Clarisa panik.Bima menarik Clarisa sampai ke pangkuannya ia mencecap bibirnya agar tidak terlalu banyak bicara. Saat sudah tenang ia baru menceritakan apa yang terjadi."Jadi seperti itu, lucu sekali anak SMA itu, bukannya sungkem dengan kakak calon pacar malah menghadangnya," ucap Clarisa terkekeh."Untung aku tidak menghajarnya tadi marena dia adiknya Stevan," balas Bima.Stevan adalah sahabat Bima tapi Clarisa belum begitu dekat dengan orang itu. Biarlah yang penting Clarisa akan mempertahankan Bima apapun yang terjadi."Masakan hari ini enak sekali," ucap Bima."Apa kau menyukainya. Kalau begitu aku akan lebih sering memasak untukmu," balas Clarisa.Bima menatap raut bahagia gadis it

  • Cinta Satu Malam   S3 Geng Motor

    Bima menghentikan motor dan belum membuka helmnya. Ia terkekeh melihat tingkah geng motor anak SMA didepannya."Yang mana bosmu, suruh maju ke depan!" seru Bima."Bedebah, sudah memakai motor butut kau berani membonceng gadis pujaan bos kami, kau pikir kamu pantas berhadapan dengan bos kami?" hardik salah satu anggota geng motor lainnya.Bima semakin terkekeh dengan anak muda yang mengedepankan emosi dari pada pikiran mereka. Motor butut ini jika dipakai untuk membeli keangkuhan mereka juga bisa."Anak muda jaman sekarang tidak mengerti motor antik ya?!" ledek Bima."Lepas helm kamu jika punya nyali!" hardik salah satu anggota geng motor itu.Bima menggelengkan kepalanya. Ia tak punya masalah dengan mereka untuk apa melepas Helm. Meladeni bocah sungguh membuat Bima merasa rendah ia menyalakan motornya dan menggeber gas dengan kencang membuat mereka tersulut emosi dan salah satu menyerangnya."Kurang ajar sekali apa kau tak mengerti si

  • Cinta Satu Malam   S3 Bersenang-Senang

    Bima hanya berjanji untuk mengajaknya jalan-jalan. Mungkin hari minggu nanti Bima akan meminjam mobil untuk mengajak jalan-jalan adiknya."Dia ingin mempunyai kakak perempuan. Sepertinya dia sudah jatuh hati pada seseorang dan ingin jalan-jalan dengannya!" seru Bima."Jadi dia meminta ijinmu untuk mengajak Clarisa jalan-jalan?" tanya Kirana.Bima mengangguk tapi dia juga mengutarakan kekhawatirannya jika mereka hanya pergi berdua saja. Jadi hari minggu nanti dia akan mengawasi dua wanita itu jalan-jalan."Bagus kalau begitu ayah juga akan meminta orang untuk mengawasi mereka berdua," balas Sabian."Sekarang tidurlah, besik masih hari sabtu Belinda juga masih harus sekolah," pinta Kirana.Belinda senang mendengar jawaban kedua orang tuanya serta kakaknya. Ia segera lari ke kamarnya setelah mebgucapkan terima kasih ke ayah dan mamanya."Ayah terima kasih sudah percaya padaku!" seru Bima."Sudah seharusnya ayah percaya padamu Bima

  • Cinta Satu Malam   S3 Perbedaan wanita jaman sekarang dan dulu

    Bima menatap ayahnya yang sedang fokus menyetir itu. Kemudian ia tertawa kecil sambil menepuk pundak Sabian ia berkata, "Seharusnya ayah tidak bilang cari istri yang bisa masak,"Sabian menggelengkan kepalanya kenapa bisa salah bicara apa maksud Bima yang sebenarnya. Perasaannya sudah benar karena memakan masakan yang di buat istri itu menyenangkan."Lalu apa yang kau ingin ayah katakan tentang memilih istri?" tanya Sabian."Cukup katakan cariah istri yang sefrekuesi, meneremi segala keadaan susah, senang, sedih, kaya atau miskin," jawab Bima.Bima menuturkan mungkin dahulunya sang mama juga tidak bisa memasak. Karena keadaan menuntutnya untuk bisa mengenyangkan perutnya sendiri maka ia harus bisa mengolah bahan makanan menjadi makanan yang lezat. perjalanan untuk bisa memasak juga tak muda karena jaman sekarang tidak seperti jaman dahulu kala."Ayah jangan telalu kolot wanita sekarang tidak seperti wanita jaman dulu, banyak media untuk berlatih me

  • Cinta Satu Malam   S3 Kekasih Hati

    Bima mengambil ponselnya dan melihat telepon masuk dari mana. Ternyata dari sang kekasih hati Clarisa Manggala. Bima yang awalnya kesal menjadi lunak hatinya karena mendapatkan telepon dari sang kekasih hati."Haloo kesayangan, apa kau merindukanku?" tanya Bima sambil tertawa."Jangan kegeeran siapa juga yang merindukanmu, tadi adikmu menelponku!" jawab Clarisa.Bima menanyakan ada apa gerangan sehingga Belinda menelpon kekasih hatinya. Baru saja Bima merencanakan jalan-jalan dengan mereka bertiga kenapa bisa Belinda membuat ulah seperti ini. Pikiran Bima sudah menari kemana-mana."Apa adikku membuat ulah padamu?" tanya Bima yang panik."Tidak ada, dia hanya mengabari kalau hari minggu ingin mengajakku jalan-jalan," balas Clarisa.Bima tersenyum kecut, ternyata anak kecil itu sudah tak sabaran mengajak calon kakak iparnya untuk jalan-jalan sendirian. Bima merasa cemburu karena adik kesayangannya ingin memiliki kakak perempuan daripada mempun

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status