Share

Rumah Kita Tanpa Kamu

“Aku baik-baik aja, Mil. Astaga, kamu nelepon aku dalam sehari udah berapa kali? Kayak pacar posesif aja.”

“Aku kan emang pacar kamu.”

“Stop it,” gerutu Padma yang membuat Mili tertawa di seberang sambungan telepon tersebut. “Aku geli dengernya.”

“Baguslah.” Mili tak peduli dengan keluhan Padma. “Eh ya, kemarin aku baru dari kedai es krim di Kemang yang sering kamu datengin itu lho. Terus mereka keluarin varian baru. Kurasa kalau kamu di sini, kamu bakal suka sama varian barunya.”

“Oh, ya?” Padma tentu saja ingat kedai es krim itu. Di sanalah ia dan Catra biasa kencan di akhir pekan kalau Padma sedang ingin es krim.

“Iya. Kemarin aku juga ketemu Asa.”

“Apa kabar Asa?”

“Fine, as usual,” jawab Mili dengan santai. “Mereka nanyain kabar kamu ke aku. Emangnya kamu nggak pernah teleponan sama Asa?”

Sudah sebulan sejak Padma kembali ke Bali. Di hari-hari pertama, rasanya berat untuk mendapati kini sisi ranjang di sebelahnya kosong tak berpenghuni.

Seringnya Padma tertidur setelah mengusap ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status