Share

Satu Kesempatan untuk Dirinya Berandai-Andai

“Di sini tempatnya?”

“Iya.” Mili menatap ke luar jendela mobilnya. Hari ini adalah hari libur nasional dan pemakaman itu terlihat agak ramai dibanding biasanya. “Yuk.”

“Mm….” Padma melepas seat belt-nya dengan ragu. “Kalau aku sendiri, boleh nggak? Kamu kasih tahu aja ke arah mana makamnya.”

Mili tentu saja tak langsung menjawab permintaan Padma. Ia khawatir, tapi tatapan Padma padanya membuat Mili akhirnya menyerah.

“Beneran nggak apa-apa sendirian?”

“Beneran.”

“Oke….” Mili menghela napasnya. “Dari pintu gerbang, kamu jalan lurus, nanti belok ke kanan. Makamnya ada di dekat pohon pohon kemboja. Kamu nggak bakal bingung karena pohon kemboja yang di tengah area pemakaman ini cuma yang di situ. Sisanya ada di pojok semua.”

“Sip. Aku udah hafal.”

“Kalau kamu bingung, telepon aku.”

“Iya, Nyonya Hardjaja.”

Mili terkekeh pelan mendengar bagaimana Padma memanggilnya seperti itu. Ia ikut turun dari mobilnya, lalu berkata pada Padma. “Aku tunggu di situ ya.”

Padma melihat ke sebuah warung keci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status