Share

Karena Perasaan Bukan Sesuatu yang Bisa Diukur dengan Angka

“Kamu suka Papa Badai nggak, Ilana?”

Padma tahu Ilana tak akan bisa menjawab pertanyaannya—tapi tetap ia lakukan karena ia tak tahu apa yang bisa ia lakukan saat ini.

“Cieee, Papa Badai!”

“Shua!!!”

Shua tertawa senang melihat bagaimana Padma merona malu karenanya. Pagi ini mereka tengah belanja bahan untuk membuat sapo tahu kesukaan Badai. Shua bisa menemaninya karena ingin curhat sebelum siang nanti bekerja sekaligus menemani si mama muda anak baru satu itu belanja.

Janar sendiri tengah berada di rumah orangtuanya. Orangtua Shua akhir-akhir ini jadi suka mengambil cuti untuk bermain bersama sang cucu, sejak Shua kembali ke rumah mereka.

“Kamu kan ngomong sendiri, bukan salahku dong kalau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status