Share

27. Love Birds

Penulis: Tabina Carra
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-16 00:13:08

***

Marco sudah kembali ke rutinitas pengawalannya hampir dua minggu berjalan setelah kunjungan dini hari gadisnya. Isa berhasil menariknya pulang dari peraduannya yang nyaman di pinggir pantai.

Kenapa Isa sulit sekali ditolak? Mengapa aku mudah sekali diperdayai Tuan Putri itu? Marco menertawakan dirinya sendiri.

Be gentle, Marco!

Isabella Reyes Rivera bukan perempuan kebanyakan yang akan menangisi kepergianmu hanya karena hal sepele. Menarikmu kembali di sampingnya merupakan hal romantis yang bisa kau bayangkan tentang apa yang dapat dilakukan oleh seorang perempuan berbahaya pewaris kartel. Hargai semua waktumu bersamanya!

Tabina Carra

Add this book to your library! Love and Vote!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Sang Bodyguard   28. Braveheart

    *** Marco mengikuti bayangan Isa yang menghilang dari balik pilar. Ia sempat berharap, gadisnya akan menoleh ke belakang dan menatapnya balik. Meyakinkan diri bahwa keributan yang terjadi diantara mereka tidak pernah terjadi. Lagipula apa pentingnya si Rage Gila untuk Isa? Mengapa gadisnya membelanya mati-matian dan pasang badan untuk membela si Raksasa Jaha*nam itu? "Zay, kau akan menemaninya pulang ke Apartemen?" Marco berpapasan dengan Zayden di lorong. "Aye, Boss." "Jaga dia, untukku." Begitu perintah Marco pada adiknya. "Pasti, brother!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-20
  • Cinta Sang Bodyguard   29. Pathetic Lover

    💚💚💚 "Baby." Marco memasuki kamar Isa yang gelap. Berjingkat pelan seperti pencuri yang masuk ke rumah tetangga dan hendak mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Marco berkilah, Isa adalah miliknya dan malam ini ia akan mengambil sesuatu seperti malam-malam sebelumnya. Seringai menghiasi wajah letih Marco tapi tidak dengan hasratnya yang menggebu. Tidak biasanya, Isa tidur berselimut lengkap seperti ini. Begitu pikir Marco ketika mendekati sisi ranjang tempat peraduan Isa dan dirinya beberapa malam terakhir.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Cinta Sang Bodyguard   30. La Fight Fiesta

    ***"You are so hot, baby!" Bibirnya menyapu bagian belakang telinga Isa. Meraihnya semakin dekat dan menempelkan salah satu tangan di perut gadisnya. Seolah ingin menyalurkan ketegangan yang ia rasakan setelah melihat gadisnya dalam balutan setelan suit blazer berwarna putih tulang dan terlihat sangat pas di tubuh Isa."Kau memang suka gaya bossy seperti ini ya, Marco?""Only you, Princess. I only have eyes for you." Marco meyakinkan gadisnya.Astaga! Berapa mata yang harus aku cungkil malam ini!

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • Cinta Sang Bodyguard   31. Ciao Gio!

    ***Arghhh! Sial*an! Marco bisa merasakan gadisnya tersudut tapi demi menjaga situasi agar tidak memancing keributan. Bagaimana pun juga, malam ini adalah malam pertandingan persahabatan yang dibuat Tesh. Isa lalu memberi isyarat yang ia tahu harus ia kabulkan."Baiklah, Gio. Biarkan petarungmu mengikuti permainan malam ini. Marco yang akan menjadi lawan pembuka." Isa mengatakannya dengan tegas."Arghh! Menarik ini, anj*ing penjagamu melawan anj*ingku!"Oke, orang ini lebih parah dari Rage. Lain kali akan aku hempaskan dia dan mulut besarnya ke bawah tanah! Marco menenangkan diri karena ia tahu sebentar lagi ia harus bertarung melawan raksasa jadi-jadian di tengah ring dan menjadi tontonan sirkus.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-24
  • Cinta Sang Bodyguard   32. Drama Part Two

    Spolier: Bab agak panjang dan mengandung adegan kekerasan. *** Ting! Denting bel tiga kali membahana dan menandai selesainya pertarungan antara Marco si Pendatang Baru dengan Raksasa tiga kali lipat tingginya yang bernama Stone Scrusher. Hanya butuh dua detik untuk Marco memastikan si Raksasa itu sudah tersungkur. Bukan maksud sombong, dalam sebuah pertarungan teknik masih lebih penting dibanding ukuran. Tanpa sadar sudut bibirnya mengembang, Marco membuktikan pada dirinya sendiri bahwa ia masih selihai dulu ketika bertugas di medan perang. Marco melihat ke tempat kekasihnya duduk. Isa sudah beranjak sambil mengatakan sesuatu dengan serius pada Gio Si Eksentrik itu. Mengapa setiap pria yang berurusan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • Cinta Sang Bodyguard   33. Everything is messed up

    *** Dor! Marco menurunkan bidikan tembakannya ke arah bahu Tesh. Perempuan itu serta merta kehilangan keseimbangan dan mengambil kesempatan untuk menjatuhkan Mischa dengan berat badannya. Dengan refleks, Mischa mengarahkan senjata ke kepalanya sendiri. Dor! Tembakan lain yang berasal dari atap gedung lain sudah membidik pergelangan tangan Mischa dengan tepat. Bidikan itu persis ketika ia akan menarik pelatuk dan membunuh dirinya sendiri di depan umum. Mischa terjatuh di bawah Tesh dan berupaya menghancurkan salah satu bahan peledak yang menempel di rompinya dengan tangan kosong. Marco dan Jett segera membekuk Mischa. Berusaha agar perempuan itu tidak banyak bergerak dan meledakkan satu gedung sesuai rencananya semula.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Cinta Sang Bodyguard   34. Hot Bath Session

    *** Apa kau belum lelah menghadapi drama keluargaku, Marco? Marco menurunkan Isa tepat di ujung bak mandi yang hampir penuh tiga per empat bagiannya. Ia lalu melucuti pakaiannya. Dengan polos ia masuk ke bak besar itu duluan. Isa masih berdiri menunggunya. "Babe." Ia meraih gadisnya untuk duduk bersamanya. Air dan busa yang menyebarkan aroma coklat ke penjuru ruangan menusuk lembut indra penciuman mereka. Marco sengaja memilih terapi cocoa untuk meredakan stres yang kini dirasakan Isa setelah kejadian di club tadi malam. Isa sudah menyandarkan punggungnya ke dada Marco. Marco membelai dari bahu sambil bergerak melingkar menuju tengkuknya. Elusannya meluncur turun ke sisi p

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28
  • Cinta Sang Bodyguard   35. Never let her go

    *** Mereka sampai di lantai kelas vip rumah sakit dan menuju kamar Tesh. Tidak seperti kemarin, penjagaan di depan kamarnya cukup ramai. Pengawal yang hadir disitu bukan hanya orang-orang Rivera. Sejumlah wajah dikenalinya dari kejadian kemarin. Ini pengawal Gio. Seakan sudah tahu apa yang sedang menantinya di balik pintu, Marco memperhatikan raut wajah Isa yang menegang. Gadisnya tetap berjalan dengan percaya diri menuju pintu. Hampir semua pria yang ada di lorong itu memberinya anggukan hormat. Marco berjalan di belakangnya. Krakk! Isa membuka pintu kamar. Tepat sekali si pria eksentrik itu sedang duduk di hadapan Tesh dan melipat tangannya. Hanya ada mereka berdua dan seorang perawat yang berjaga di ujung ranjang Tesh.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-29

Bab terbaru

  • Cinta Sang Bodyguard   55. Eight letter three words/ Isa POV

    PS: Part ini full dari sudut pandang Isa saat Marco menyatakan cinta. Extra Part untuk menjelaskan mengapa Isa alergi dengan tiga kata ajaib dan menolak pernyataan cinta Marco.***Seharian ini, Marco terlihat aneh. Ketika Isa menangkap pandangannya, Marco lalu akan mengalihkan tatapannya ke arah lain. Bergurau dengan adiknya. Meski tidak lucu. Tapi, itulah yang menarik dari Marco. Kau akan ikut tertawa dengannya.Pasti ada yang sedang disembunyikan lelaki di hadapannya! Jika Isa bertanya langsung, tentu Marco akan mengelak. Lagipula, kalau ada sesuatu yang penting ia akan langsung menjelaskan padanya tanpa perlu diminta."Kapan kau akan pulang, Zayden?" Marco mengangkat alisnya.Ini adalah pertanyaan ketiganya dalam dua jam

  • Cinta Sang Bodyguard   54. Eight letter three words/ Marco POV

    ***Hampir menuju petang, akhirnya Marco bisa mengusir pulang adik bungsunya keluar dari rumah. Zayden kadang suka lupa diri kalau Marco dan Isa memiliki ruang privatnya sendiri.Ketika Isa memutuskan untuk mandi, Marco menyiapkan kejutan yang sudah disiapkannya semalaman.Untuk mengalihkan perhatian Isa sementara, Marco menyiapkan bath tub yang sudah dipenuhi air hangat dan aroma coklat kesukaan gadisnya. Rencana petang ini hampir batal karena Zayden menolak beranjak dan terlihat masih betah dirumahnya. Sia*lan!Marco tidak lupa menyetel sederet playlist agar Isa nyaman menikmati waktunya didalam. Bahkan, ia sempat mengunci kamar mandi dari luar saking paniknya kalau-kalau Isa menyelesaikan sesi berendamnya dan kel

  • Cinta Sang Bodyguard   53. Enthronement

    ***Bagaimana seseorang memandang kekuasaan menjadi menarik ketika Marco menggandeng tangan Isa memasuki ruangan luas ini.Marco merasa ia menjadi lelaki paling berkuasa di ruangan ini.Tepat, dia, Marco Fox, Sang Pengawal Pribadi Tuan Putri. Lelaki terpilih itu. Lelaki yang mengamit jemari sang Tuan Putri untuk mengantarnya menuju singgasananya.Malam ini Isa mengenakan setelan bodysuit berbahan sintetis kulit berwarna hitam yang mencetak tubuh ranumnya. Atasan yang membalut tubuhnya hanya waistcoat dengan belahan dada yang sangat rendah. Perhiasan choker berlian menghiasi lehernya yang jenjang. Dengan heels yang cukup tinggi, Isa nampak nyaman dengan pakaian yang dipilihnya.Tesh mengirimkan gaun yang diantar anak bua

  • Cinta Sang Bodyguard   52. Loyalty makes us family

    ***"Ayolah, Princess! Aku melarangmu melakukan pertunjukkan selama kalian masih berada di sekitar keponakan kecilku." Suara Gio memecah aktivitas Marco dan Isa.Marco mengeluarkan suara protes. Isa menengadahkan kepalanya dan menangkap sepasang wajah jenaka Gio yang sangat dikenalnya sejak remaja. Sejak Brie dan Mischa kembali dalam hidupnya, Gio terlihat lebih ceria dan menyenangkan."Gio." Isa menyapanya meski masih berada dalam dekapan Marco."Isa.""Gio" Marco sudah berdiri tegak menghadap pria berbahaya pemimpin gangs terbesar di Chicago."Fox." Gio menganggukkan kepalanya pada Marco. "Bukankah ada kode etik atau semacamnya yang menjabarkan kau dilarang melahap Tuan Pu

  • Cinta Sang Bodyguard   51. Get a room, Princess!

    ***"Marco." Isa mendekati Marco yang sedang menikmati sarapan setelah keduanya menyelesaikan ronde pagi bersama. Isa menyandarkan tubuhnya di sudut meja makan."Uhm.""Jika aku punya satu permintaan, apa kau akan mengabulkannya?""Tentu saja, Tuan Putri." Marco menggeser kursinya. Marco mendudukkannya di atas meja dan wajahnya sejajar dengan paha gadisnya."Bawa aku kabur.""Kemana?" Marco mengelus betis Isa yang kini diraihnya agar bertumpu di atas pahanya."Entahlah. Kau pernah mengatakan akan membawaku kabur jika Tesh tidak merestui hubungan kita." Isa mengacak rambut bergelom

  • Cinta Sang Bodyguard   50. Never leave you

    ***[Makan malam bersama Tesh.]Marco mengenggam erat tangan Isa sambil menaiki undakan tangga batu menuju meja semi outdoor yang sudah disiapkan Tesh. Pelayan mengawal keduanya dan menunjukkan meja untuk tiga orang yang menghadap pada pemandangan dermaga yang indah pada malam hari.Lampu-lampu kecil berpendar kekuningan menyelimuti keduanya. Malam ini akan menjadi sangat romantis, jika tidak ingat bahwa kedatangan Marco dan Isa adalah untuk memenuhi tugas negara menemui Tesh, sang pemimpin kartel terkejam di sepanjang wilayah Amerika Selatan.Pelayan menggeser kursi untuk Isa dan mempersilahkannya duduk. Marco meraih kursi disisinya. Mereka masih harus menunggu kehadiran Tesh.

  • Cinta Sang Bodyguard   49. Hope for the best

    ***Setelah kepulangan Zayden, mereka kembali berdua. Keduanya sedang menikmati sisa petang di balik sofa di ruang tengah."Kau masih belum ingin pulang, Princess?" Marco mengelus paha Isa yang sedang ditumpangkan di pahanya.Isa menggeleng."Kau tidak nyaman tinggal di rumah besar itu atau kau belum siap bertemu Tesh untuk sementara waktu ini?" Marco membidik pertanyaannya langsung."Tesh." Isa menjatuhkan jawaban dengan tegas."Kau sudah sempat menghubunginya sejak kemarin?"Isa menggeleng. "Tesh menghubungiku tadi siang ketika aku sedang menyusuri

  • Cinta Sang Bodyguard   48. Love-sick puppy

    ***Tirai tipis di jendela kamar Marco yang berhadapan langsung dengan laut berkibar mengikuti angin sepoi. Isa masih memejamkan mata dan dengkurnya perlahan menjadi melodi pagi hari untuk Marco.Sinar matahari mulai memasuki dan menghangatkan suasana kamarnya yang minimalis. Dengan nuansa cat dinding dan furniture yang didominasi warna putih dengan kesan minimalis dan modern.Marco merasa hidupnya sudah lebih dari cukup. Ujung bibir gadisnya tidak lagi merenggut seperti dua malam terakhir. Kelegaan menjalar di hatinya.Luka hati dan rasa bersalah akan selalu mengikuti gadisnya. Peristiwa penculikannya kemarin pasti sangat membekas di sanubari Isa. Inilah adalah konsekuensi berat dari nama belakang keluarga yang harus disandang seseorang. Takdir yang tidak bisa dipilih s

  • Cinta Sang Bodyguard   47. Their choice, not yours

    ***Dengan segera, Isa selesai diperiksa oleh Doc dan diberi sedikit obat penahan nyeri untuk beberapa memar di leher sebagai akibat cekikan Vargas. Marco tidak memiliki pilihan selain membawa pujaan hatinya pulang ke rumah peristirahatannya di Pantai Timur. ‘‘Entah mengapa, Isa menolak pulang ke kediamannya sendiri.’Marco bersyukur bahwa Isa hanya mengalami cedera ringan pasca perang terbuka dengan Vargas. Tapi persoalannya, meski hanya luka ringan Isa menunjukkan tanda-tanda yang kurang baik. Pandangan kosong yang membayang di kedua mata indah itu menjadi alasan utama mengapa Marco tidak berminat bergeming sedikit pun dari sisi Isa.Ketika mereka sampai di rumah Marco pada penghujung sore, Isa bahkan tidak mengeluarkan suara. Gadis muda itu

DMCA.com Protection Status