Share

Kebaikan Anis

~Berbagi pada yang membutuhkan itu baik dan besar manfaatnya~

Jidan mulai merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Tubuhnya masih lemah ternyata, nyatanya baru berdiri sebentar saja saat berbicara dengan Yoga, kakinya sudah merasa lemas. Tatapan mata Jidan tetap awas ke arah Yoga.

"Bilang sekarang!" desak Jidan.

"Bilang apa?"

"Rahasia yang kamu bilang tadi. Tentang apa lagi? Tentang Danar? Tentang Delia? Apa lagi yang kamu sembunyikan dari aku Yoga? Apa?"

Yoga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia mulai sebal melihat wajah Jidan yang sok serius. Baginya belakangan ini Jidan memang agak beda, tidak seperti biasanya.

"Aku enggak mau bilang kalau yang satu ini."

"Oh! Oke! Kalau kamu enggak mau bilang, itu artinya kamu enggak akan bisa keluar dari dalam rumah ini dalam keadaan hidup."

"Hahahah! Heh! Kamu pikir aku takut? Aku enggak takut Jidan. Enak aja kamu bilang aku enggak bisa kelua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status