Share

Di Kafe

~Menunggu kepastian itu memang sulit~

Jemuran kalau digantung kering, tapi bagaimana dengan perasaan Yoga. Apakah juga akan kering? Jelasnya bukan ini yang dia mau. Digantung seperti ini jelas tidak enak.

Malam itu alunan musik kafe yang Yoga dan Jidan datangi memainkan lagu patah hati. Yoga tidak suka mendengarnya. Lagu itu serupa mewakili perasannya. Walau belum waktunya dia untuk patah hati, namun harapan itu ia rasa sangat sedikit.

"Seharusnya kau mendesak Delia itu menjawab saat itu juga. Bukannya malah memberi waktu. Sekarang? Rasakan sendiri. Kau akan berada dalam fase kegalauan yang sebenarnya. Makan tak kenyang, tidur tak nyenyak, mandi tak basah. Semuanya terasa serba salah. Waiters!"

Jidan tidak memberi kesempatan Yoga menyanggah perkataanya terlebih dahulu. Ia keburu memanggil pelayan kafe. Pelayan kafe segera menghampiri meja mereka.

"Nasi goreng seafood 2, kopi 2, dan tolong kentang gorengnya 2 porsi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status