Share

Mina

Author: Pundalisa
last update Last Updated: 2021-09-06 01:20:06

"Iya, sih Mas. Kalau boleh saya bilang, sebenarnya Mas itu orang kedua yang mengetahui kriteria yang diinginkan Mina. Sayalah orang pertama yang sering diajaknya membahas tentang cinta, dan darinyalah saya banyak belajar. Jika bukan karena kutipannya, saya pasti sudah lama menjadi pria yang masuk dalam barisan sakit hati, heheheh .... Menurutnya, cinta sejati adalah yang mampu membangkitkan jiwa, tidak pernah menyerah, dan siap berjuang dengan mengorbankan apa pun." Aku menanggapi cerita Sena dengan sok bijak.

Aku pun melanjutkan, "asalkan Mas tahu, saya adalah orang yang seperti telah mendapat pencerahan dari seorang Mina. Bayangkan saja Mas, pria mana sih yang tidak cemburu dan iri hati melihat Mas dicintai oleh Mina? Seorang wanita muda tajir melintir, yang dibebaskan dalam mencari calon suaminya nanti, mengejar-ngejar seorang pedagang Martabak, dan tak menyerah meski sudah sering ditolak. Namun karena saya sudah lulus kuliah percintaan yang didirikan Mina di mobilnya, hahahah ... saya jadi memiliki dada yang sangat lapang. Seperti yang saya kutip dari pernyataannya, 'Ketika seorang wanita menemukan pria yang dicintainya — dalam hal ini Mina adalah wanita yang dimaksud, sesungguhnya wanita itu sedang menemukan organ tubuhnya yang hilang.' Jadi, secemburu apa pun saya, jangan harap Mina akan merasa cocok dengan saya."

Aku pun menyeruput kopi hitamku agar tak kehilangan sensasi hangat yang dikandungnya. Sena tampak mencerna kata-kataku tadi. Sepertinya dia mulai mengerti mengapa Mina begitu bersabar dalam berjuang untuk memilikinya.

"Apakah cinta harus memiliki?" tanya Sena padaku.

"Menurut Mina sih, iya. Begitu pun saya sebagai muridnya."

"Lalu bagaimana jika saya tidak mencintainya? Apakah dia masih tetap ingin hidup bersama?"

"Begitulah, Mas. Cinta sejati adalah yang rela mencintai, bukan dicintai. Mina tidak pernah membuatku percaya bahwa ada sepasang kekasih yang saling mencintai di dunia ini. Kemungkinannya kecil sekali, dan sepertinya itu hanya ada di dalam kisah dongeng. Tuhan menciptakan manusia untuk memilih peran, apakah dia rela dicintai atau mencintai. Ketika Mas menikah dengan Mina, dia tidak akan memaksa dicintai oleh Mas. Karena Mina lebih memilih hidup dengan pria yang dia cintai, bukan dengan pria yang mencintai tetapi Mina tidak mencintainya. Contohnya aja saya, Mina tidak akan mau menikah dengan saya karena saya bukanlah pria yang dicintainya, hahahah ...."

"Berarti Mina itu seorang wanita yang memiliki prinsip kuat ya ...."

"Iya, Mas. Sangat tepat. Mina itu kan wanita tajir melintir, tentu bukan harta pria yang diincarnya. Sebaliknya, kebanyakan wanita memilih dicintai pria tajir daripada mencintai pria miskin. Mereka ingin merasakan hidup bahagia dengan bergelimang harta dari suaminya. Begitu pun pria, Mas, seandainya saya tidak pernah mencintai Mina, pasti saya kan sangat senang jika Mina mengajak saya menikah. Karena ya itu tadi, harta." jawabku layaknya seorang pencerah.

"Jadi menurutmu, saya harus bagaimana. Apakah saya terima saja cinta Mina lalu menikah dengannya?"

"Itu sih terserah, tergantung prinsipnya Mas. Jika Mas mau menikah dengan Mina hanya karena harta, dia tidak mempermasalahkannya kok. Karena dia mencintai Mas. Lagi pula, harta Mina itu tidak akan habis ssmpai 17 turunan. Jadi dia tidak khawatir jika menikah dengan pria yang hanya memandangnya karena harta. Seperti yang kubilang tadi, kalau saya di posisi Mas, tentu saya tidak akan menolaknya."

"Lalu bagaimana dengan kisah cinta Amang?" Sena bertanya dengan gerakan yang menggambarkan penasarannya.

"Sampai saat ini saya belum mencintai siapa pun Mas, tetapi saya berdoa agar Tuhan tidak membuatku mencintai wanita kaya. Bisa-bisa gak akan menikah nanti, karena pasti ditolak, hahahah ... saya berharap bisa seberuntung Mas, dicintai wanita tajir melintir."

"Gaji Amang berapa sih?"

"Waduh ... kok nanya gaji Mas. Yang pasti lebih besar dari gaji pejabat DPR lah Mas," jawabku bangga.

"Hmmh ... mending aku jadi supir Mina aja kayak Amang."

"Yeee ... si Mas gak bersyukur nih ... mending dicintai lah Mas, bisa kaya tanpa perlu kerja dulu sama dia, hahahah ...."

"Ah, bisa aja si Amang."

Hahahah ....

Kami pun tertawa bersama. Obrolan ini sudah seperti guru dan murid pendidikan percintaan. Aku bangga bisa menguasilai ilmu ini, yah walau sebenarnya cuma sekadar prinsip sih .... Namun, aku senang bisa ditakdirkan dekat dengan orang-orang seperti mereka. Saya mengenal Sena sebagai pria yang tidak "Mata Duitan". Hidupnya mengalir penuh syukur, maka itulah wajar jika Tuhan memberikan anugerah terindah-Nya dalam bentuk seorang Mina.

"Kriiing ... kriiing ...."

Ponsel Sena berdering. Sepertinya panggilan dari Mina.

"Wah ... udah jam 9 nih Mas, itu pasti Mina yang telpon ...," ucapku. Sena memberi kode dengan tangannya agar aku berhenti berbicara, karena dia sesang mengangkat telpon

"Di Caffe bawah, Sayang ... iya, ada Amang. Kita lagi ngopi di sini." Sena menjawab telpon, ternyata benar itu dari Mina.

Sena pun menutup ponselnya, "Mina mau ke sini. Katanya kok tega gak ngajak-ngajak, heheheh ...."

"Kalau gitu pesanlah minuman untuk Mina, Mas. Pesankan teh manis aja dulu," ucapku pada Sena memberi ide.

"Ok." Sena pun memannggil pelayan, "Maaaas .... tolong sediakan teh manis yah ...."

Mina pun muncul secara tiba-tiba di hadapan kami. Tampak rapi, seper5inya baru saja ha is mandi. Aromanya sangat harum mewangi.

"Woy ... ngopi gak ngajak-ngajak ...!"

"Heheheh ... sorry Neng, tadi saya diajak Mas Sena."

"Kamu aja masih tidur kok, pulas dan ngorok," ujae Sena.

"Yeee ... saya gak pernah ngorok ya, sembarangan ...," sahut Mina.

"Hiliiiih ... duduk lah ...."

Aku serasa mau buang air kecil. Karena itu aku izin pada mereka untuk pergi ke kamar kecil. Sepanjang perjalanan, kulihat suasana Cafde sudah mulai ramai, matahari pun kian meninggi membuat suhu ruang menjadi lebih panas. Sepertinya lebih baik cari tempat lain yang lebih sejuk, pikirku.

Setelah keluar dari kamar kecil, aku pun kembali menghampiri mereka. Kulihat mereka baik-baik saja dan sedang tertawa bersama. Aku mengusulkan untuk pindah ke tempat nongkrong lain saja, yang lebih sejuk.

"Kita ke tempat lain yuk ... di sini panas."

"Bagaimana, Mina?" tanya Sena pada Mina, "eh ... kamu Booking hotel berapa hari?"

"Tiga hari, Yang ...," jawab Mina.

"Waduh ... lama amat. Emangnya mau ngapain aja selama itu di sini?"

"Bulan madu lah, Yang ...."

"Lah ... kamu gak kuliah emangnya?"

"Males, Yang ...."

"Dasar ...."

"Hahahah ...," aku pun teetawa mendengarnya. Kuliah gak kuliah, tetap aja si Mina tajir.

"Eh ... kenapa kita gak berenang aja di pantai?" Aku memberi usul pada mereka.

"Kayaknya enggak deh, Mang. Hari ini Mina gak semangat. Kita tidur aja lagi ya ...," ucap Mina. Membuat aku dan Sena tersentak.

Wajah Sena sepertinya prihatin, "Yaudah, Mang. Kita ikut maunya Mina aja, mingkin dia masih capek."

"Ok, Mas. Yaudah kalau gitu, aku ke kamar lagi ya, mau main game."

Kami pun kembali ke kamar masing-masing. Namun, ada sedikit kekhawatiran dalam hati ini. Mina dan Sena sudah sering melakukan hubungan intim. Mungkinkah terjadi sesuatu pada Mina? Tapi aku segera menepis pikiran itu dan segera memainkan game di ponsel retakku, "ah ... aku lupa meminta ponsel baru sama Mina."

Hari ini pun berakhir saat gelap melanda pandanganku, ternyata aku tertidur.

Related chapters

  • Cinta Posesif Mina   Vheranindya

    Sena masih sibuk dengan aktivitas menghisap madunya, dan aku hanya pasrah menikmati setiap detik sentuhannya. Padahal, delapan bulan yang lalu dia sangat enggan mencoba rasa manis yang kutawarkan. Kini, madu yang telah menjadi minuman favoritnya itu bisa dia reguk kapan saja dia mau, dan aku selalu siap memberikannya. Asal bisa membuatnya bahagia, apa pun akan aku korbankan. Baik harta, tahta, atau dukungan apa pun itu. Namun, sampai detik ini aku belum juga mendapat cinta darinya. Mawar yang telah kuberikan belum cukup mampu meraih kesetiaannya. Dia hanya dekat denganku setiap madu itu siap dihidangkan. Selepas lapar dan dahaga, hatinya lupa bahwa aku menginginkan hidup bersamanya. "Oh ... Sayang ... makasih ya, Sayang ...," ucapnya saat mencapai puncak kenikmatan. Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Oh ... Sena, jika aku tak bisa mendapatkan cintamu, maka tak kubiarkan siapa pun bisa memiliki ragamu. Segala cara kulakukan agar kau jatuh dan terjatuh lagi

    Last Updated : 2021-09-06
  • Cinta Posesif Mina   Pertemuan

    Melihat kami yang sedang memanggilnya, Vhera menutup laptopnya lalu beranjak mendekati kami. Benar kata Sena, ternyata pesona Vhera jauh lebih indah di atasku. Benar-benar cantik sempurna. "Heeey, apa kabar ...," Vhera menyapa dan menyalami kami bertiga. Seetelah itu Sena mempersilahkannya duduk lalu memperkenalkannya pada kami. "Vhera, Amang, kenalin nih, namanya Vhera. Wanita pujaan hatiku," ucap Sena yang sedikit melukai hatiku. Tapi biarlah toh ini cuma basa-basi aja. "Salam kenal, Kak. Saya Mina, dan ini supir saya, Amang." "Oh, iya salam kenal semuanya. Sudah lama di sini?" ucap Vhera. Aku pun menjawab, "Baruuuu aja sampai, Kak. Barusan juga udah pesan makan. Kakak udah makan? "Saya udah makan sih tadi, hampir satu jam saya di sini. Jadi ... kalian lagi pacaran ya?" tanya Vhera, membuatku tertawa kecil. Aku pu langsung menjawabnya, "Iya, Kak. Kami emang lagi pacaran, hihihih ...." "Bisa aja kamu, Mina." Sena menya

    Last Updated : 2021-09-06
  • Cinta Posesif Mina   Jatuh Cinta

    "Mang, besok jam 7 udah harus stay di mobil, ya ...," ucapku pada Amang sambil berlalu menuju kamar. "Ok siap, Neng!" Setelah sampai membuka pintu kamar, aku dan Sena langsung menjatuhkan diri ke atas kasur. Beberapa menit kami saling diam dengan mata terpejam, lalu aku mulai membuka percakapan, "Yang ... langsung mau tidur?" tanyaku padanya. "Ngantuuukk ...," Sena pun menjawab sambil masih tengkurap dengan mata terpejam. "Yaudah ko gitu tiduerah ...." Entah berapa menit kemudian, kami pun tertidur pulas masih dengan posisi semula. Hari ini dosen tidak datang. Padahal tidak setiap hari aku semangat belajar. Giliran hari ini semangat, dosen malah tidak datang. Hufft ... Menyebalkan. "Cieee ... Vhera ... yang dimintain nomor WA sama cowok ...." "Ih ... apaan sih ... biasa aja kali." Kejadian di Supermarket siang itu membuatku menjadi bahan Ghibah oleh teman-teman satu kelompok. Mereka bertanya-tanya bagaimana bisa

    Last Updated : 2021-09-06
  • Cinta Posesif Mina   Kecewa

    Jarak antara rumah dengan kampusku sekitar 15 menit dengan berjalan kaki. Setiap hari aku selalu berjalan kaki walau banyak teman-teman yang menawariku tumpangan. Karena selain dekat, aku lebih suka berjalan kaki karena bisa menikmati pemandangan pagi. Selain itu, udara pagi sangat menyehatkan pikiranku. Apalagi pagi ini hatiku sedang berbunga-bunga. Sepanjang perjalanan menuju kampus aku bernyanyi dengan suara kecil, Kaaau dan aakuuu ... Terciptaa ooleehh waaktuuu ... Haanyaaa untuuuk ... Saling mencintaii ... Muungkin kiitaa ... Diitakdiirkaan bersaamaaa ... Raaajuutt kaaassiihh ... Jaalin ciiintaaaa ... "Woy, Vhera. Ayuk naik!" ajak Rahma yang tiba-tiba muncul di depanku. "Gak, ah, Rahma ... mau jalan kaki aja ...." "Aduuuh ... gak usah nolak deh ... cepet naik!" "Iya, iya ...." Aku pun akhirnya naik motor Rahma. Entah mengapa kalo Rahma yang ngajak aku tidak bisa menol

    Last Updated : 2021-09-06
  • Cinta Posesif Mina   Cemburu

    ""saya gak nyangka, Vher ...." "Kamu kecewa, ya?" "Saya kira mawar itu masih ada" "Jadi kamu mengajak saya ke hotel ini, terus kamu mengira saya masih punya mawar, gitu? Maksud kamu apa Sena, kamu ga bercanda, 'kan? Entah benar atau tidak, tapi perasaan kecewa tergambar jelas di wajahnya. Aneh saja jika dia mempertanyakan di mana bunga mawar itu. Dengan bersedianya aku ikut ajakan dia saja, seharusnya dia sudah bisa menebak bahwa aku tak sesuci wanita yang dia harapkan. "Bukankah sewaktu kita Chat, saya sudah bilang? Saya sudah tidak punya apa yang semua lelaki harapkan, tapi kamu gak percaya!" Seketika aku menangis. Seharusnya dari awal aku sudah mengira bahwa Sena tetap akan mempertanyakan ini, tetapi aku benar-benar bodoh. Bagaimana bisa aku mengira, bahwa Sena hanya berpura-pura sedang tidak percaya pada pengakuanku. Flaeh Back (Ingatan Vhera). W******p Chat: Sena: [Tidak mungkin! Tidak mungkin wanita secant

    Last Updated : 2021-09-06
  • Cinta Posesif Mina   Anugerah

    Tak disangka, janji selalu berulang karena pertengkaran masih sering terjadi. Sebelah hati aku cinta, sebelah lagi tak mau Sena kecewa. Sampai kapan aku bertahan karena ditahan. Nasib menyakitkan ini, semua gara-gara pria brengsek yang memaksaku memberinya mawar untuk melepaskan nafsu dahaganya — Ilham."Pokoknya aku gak mau!""Ayolah Vhera. Bukankah selama ini aku setia sama kamu, selalu memberikan apa yang kamu butuh dan inginkan. Mengapa kamu tidak mau memberikan apa yang aku inginkan? Aku hanya mau bukti terakhir itu.""Cinta tidak harus dibuktikan dengan itu, Ilham! Aku kan sudah berjanji sama kamu, aku bersedia menikah denganmu setelah lulus kuliah! Kenapa kamu tidak sabar!"Segala perdebatan itu menjadi percuma, Ilham tetap memetik mawar itu dengan cara paksa. Aku hanya bisa pasrah tanpa tahu harus apa. Ilham menikmati madu dengan penuh nafsu dan buas, tanpa peduli tangisanku sama sekali. Sungguh perih, perih rasanya. Seandainya waktu bisa diulang, a

    Last Updated : 2021-09-06
  • Cinta Posesif Mina   Kehiduapanku

    "Bang! Saya mohon terimalah cinta saya, Bang! Abang harus percaya ...."Tidak mungkin! Wanita tajir dan seindah Mina bisa mengucapkan itu padaku. Aku masih menganggapnya bercanda, tetapi dia sama sekali tak menunjukkan wajah sedang berdusta. Apakah benar dia serius? Seakan laut di depanku ini ikut tertawa bersama."Coba Abang pikir, untuk apa saya ajak Abang berdua ke pantai jika tidak ada maksud lain? Saya pilih Abang!""Apa yang kamu lihat dari saya?""Abang pria jujur. Abang apa adanya. Selama 1 bulan kita berteman, tidak ada tanda-tanda abang menyimpan rahasia. Tapi saya tahu Abang juga menyukai saya, dan Abang tidak pernah merahasiakannya. Saya kuliah di jurusan psikolog, Bang. Saya selalu berhati-hati dalam memilih seorang pria.""Kami lebay gak sih, Mina? Kamu kan tau aku sudah punya pacar? Apa kamu juga sedang menguji saya?""Bang Sena, cinta yang tertolak tidak lebih menyakitkan dibandingkan cinta yang tak dipercaya!"Butuh s

    Last Updated : 2021-09-06
  • Cinta Posesif Mina   Pelukan Pertama

    "Mina!? Apa yang kamu lakukan?" ucapku kaget saat tahu bahwa yang mengganggu tidurku tadi, adalah Mina."Saya bingung Sena! Apakah kamu benar-benar tidak mau menyentuhku?""Untuk apa saya menyentuhmu! Saya tidak mungkin melakukan itu! Kamu sahabat terbaikku, Mina!" Sudah kuduga, hal ini pasti terjadi. Tak kusangka, Mina seperti wanita-wanita tajir menyeramkan di luar sana. Melakukan apa pun demi cinta."Apa? Sahabat? Di kamar hotel? Berdua?" ucap Mina berusaha mendebatku."Lalu apa maksudmu, Mina!""Saya hanya mau membuktikan bahwa saya benar-benar mencintaimu! Terlepas siapa pun kamu, pandanglah saya sebagai Mina. Seorang wanita yang berhak merasakan cinta.""Sudahlah Mina, cinta tak harus seperti ini. Kita bisa saling memberikan kenyamanan meski tanpa sentuhan. Yakinlah, Mina.Sebelah hati aku menghormatinya sebagai teman, sebelah hati lagi tak kuasa jika harus menahan godaan yang dia berikan. Seorang bidadari tajir kini tidak hanya

    Last Updated : 2021-09-06

Latest chapter

  • Cinta Posesif Mina   Kemampuan mereka

    "Kemampuan khusus apa? "Untuk melihat siapa jodoh kita?" Mina berkata bahwa dia memiliki kemampuan untuk melihat siapa jodohnya. Padahal, kami sama-sama tahu bahwa dalam agama kami, jodoh adalah rahasia Tuhan. Karena itulah aku tidak mungkin percaya padanya begitubsaja. "Ngaco lo, ah. Gak usah ngadi-ngadi, Mina," ucapku. "Itu memang benar kok. Aku tahu siapa yang akan hadir dalam hidupku." "Coba jelaskan secara terperinci lah." Mina mulai bercerita. Dia berkata bahwa jodoh memanglah rahasia tuhan, tetapi yang dia maksud di sini adalah kemampuan untuk merasakan firasat. Lebih tepatnya sebuah getaran yang akan mulai terasa jika kita sedang berada di dekat jodoh kita. Jafi tetap saja jika calon jodohnya tersebut sedang berada di tempat yang jauh, Mina tidak tahu bahwa orang itu adalah jodohnya. "Jadi, gue bisa merasakan getaran yang sangat kuat saat bertemu dengan lo," ucap Mina. Hari ini, Mina mengajakku ke sebuah Mall untuk makan siang. Kami makan di salah satu restoran di sana.

  • Cinta Posesif Mina   Kekuatan Cinta Mereka

    "Sena, jika kamu ingin pergi, pergilah. Saya gak akan tahan kamu lagi.""Gak bisa. Saya cinta sama kamu."Dalam hatinya, Sena sangat tak ingin melepaskan Vhera. Namun, rasa cemburu membuatnya selalu tak bisa berhenti berbuat kasar.Sebenarnya dia sadar akan kebodohan dirinya, membenci dan memarahi Vhera karena tak bisa menjaga mawarnya. Namun, itu adalah masa lalu yang tak ada hubungan dengan dirinya. Secemburu apa pun dia sekarang, Vhera di masa lalu adalah yang belum mengenal dan bertemu Sena. Jadi bagaimana mungkin dia bisa memarahi keterlambatannya sendiri? Takdir memang merupakan penjara bagi kehendak bebas manusia. Setidaknya, Sena sudah mengetahui itu walau nyatanya dia tak bisa menerima."Jika kamu tidak bisa menerima keadaan saya, untuk apa kita bertahan, Sena? Percuma, kamu tidak merasa bahagia. Untuk apa saya bertahan dengan orang yang tak bisa menerima masa lalu saya.""Saya tidak bisa tenang sebelum bisa membunuhnya!""Kalau beg

  • Cinta Posesif Mina   Akulah Sopir Terbahagia

    Rasa tak percaya mengahetkanku saat melihat nominal saldo yang terpanmpang di layar mesin ATM."Tiga Puluh Juta Rupiah," ucapku saat mengeja jumlah angka yang tertera.Hanya beberpaa jam saat bertemu di pantai itu. Malamnya, Mina menyuruhku untuk mengirimkan nomor rekening lewat sms, dan mengeceknya jika malam sudah berganti pagi. Karena tidak sabar, pukul 6 pagi langsung kutancapkan gas sepeda motorku untuk menuju ke mesin ATM. Setelah yakin bahwa saldoku bertambah, aku pun langsung menelpon Mina."Halo, Neng.""Iya, Halo. Ada apa, Mang?"" Banyak banget kirimnya, Neng?""Iya, Bang. Anggap aja itu buat persiapan Amang bekerja nanti. Sekalian buat bantu kondisi keuangan Amang sekarang.""Wah, makasih banyak ya Neng. Saya siap mengabdi buat Neng!""Yaudah kalo gitu, nanti kamu langsung ke tempat saya yah. Saya gak jadi jemput.""Baik, Neng. Siap."Aku pun langsung pulang ke rumah, untuk bersiap pergi bekerja di har

  • Cinta Posesif Mina   Yang Terpilih

    * Pagi ini, Mina menyuruhku untuk mengantarnya ke kantor pusat, di mana seluruh petinggi eksklusif semua perusahaan yang dimilikinya memimpin dari sana. Setiap kali aku berada di sana, keakraban antara aku dan Mina seolah tak pernah ada. Bagaimana tidak, Mina dikenal sebagai wanita muda paling berkuasa di seluruh jaringan perusahaan milik Aurora Grup. Dia adalah salah satu dari 3 besar Owner, yaitu dia dan kedua kakak kandungnya. Berbeda dengan kedua kakaknya yang sangat misterius, Mina lebih terkenal di antara para karyawan dan jajaran manajemen. Hal itu disebabkan, bahwa dia sering melakukan Resuffle kepada barisan Manajer. Selain itu, dia tidak segan-segan memecat siapa pun yang Integritasnya mulai kelihatan menurun. Meskipun begitu, banyak karyawan yang setelah dipecat olehnya menjadi kaya mendadak, karena memperoleh pesangon yang sangat besar. Walau usia Mina masih sangat muda dan berkuliah, tetapi

  • Cinta Posesif Mina   Pelukan Pertama

    "Mina!? Apa yang kamu lakukan?" ucapku kaget saat tahu bahwa yang mengganggu tidurku tadi, adalah Mina."Saya bingung Sena! Apakah kamu benar-benar tidak mau menyentuhku?""Untuk apa saya menyentuhmu! Saya tidak mungkin melakukan itu! Kamu sahabat terbaikku, Mina!" Sudah kuduga, hal ini pasti terjadi. Tak kusangka, Mina seperti wanita-wanita tajir menyeramkan di luar sana. Melakukan apa pun demi cinta."Apa? Sahabat? Di kamar hotel? Berdua?" ucap Mina berusaha mendebatku."Lalu apa maksudmu, Mina!""Saya hanya mau membuktikan bahwa saya benar-benar mencintaimu! Terlepas siapa pun kamu, pandanglah saya sebagai Mina. Seorang wanita yang berhak merasakan cinta.""Sudahlah Mina, cinta tak harus seperti ini. Kita bisa saling memberikan kenyamanan meski tanpa sentuhan. Yakinlah, Mina.Sebelah hati aku menghormatinya sebagai teman, sebelah hati lagi tak kuasa jika harus menahan godaan yang dia berikan. Seorang bidadari tajir kini tidak hanya

  • Cinta Posesif Mina   Kehiduapanku

    "Bang! Saya mohon terimalah cinta saya, Bang! Abang harus percaya ...."Tidak mungkin! Wanita tajir dan seindah Mina bisa mengucapkan itu padaku. Aku masih menganggapnya bercanda, tetapi dia sama sekali tak menunjukkan wajah sedang berdusta. Apakah benar dia serius? Seakan laut di depanku ini ikut tertawa bersama."Coba Abang pikir, untuk apa saya ajak Abang berdua ke pantai jika tidak ada maksud lain? Saya pilih Abang!""Apa yang kamu lihat dari saya?""Abang pria jujur. Abang apa adanya. Selama 1 bulan kita berteman, tidak ada tanda-tanda abang menyimpan rahasia. Tapi saya tahu Abang juga menyukai saya, dan Abang tidak pernah merahasiakannya. Saya kuliah di jurusan psikolog, Bang. Saya selalu berhati-hati dalam memilih seorang pria.""Kami lebay gak sih, Mina? Kamu kan tau aku sudah punya pacar? Apa kamu juga sedang menguji saya?""Bang Sena, cinta yang tertolak tidak lebih menyakitkan dibandingkan cinta yang tak dipercaya!"Butuh s

  • Cinta Posesif Mina   Anugerah

    Tak disangka, janji selalu berulang karena pertengkaran masih sering terjadi. Sebelah hati aku cinta, sebelah lagi tak mau Sena kecewa. Sampai kapan aku bertahan karena ditahan. Nasib menyakitkan ini, semua gara-gara pria brengsek yang memaksaku memberinya mawar untuk melepaskan nafsu dahaganya — Ilham."Pokoknya aku gak mau!""Ayolah Vhera. Bukankah selama ini aku setia sama kamu, selalu memberikan apa yang kamu butuh dan inginkan. Mengapa kamu tidak mau memberikan apa yang aku inginkan? Aku hanya mau bukti terakhir itu.""Cinta tidak harus dibuktikan dengan itu, Ilham! Aku kan sudah berjanji sama kamu, aku bersedia menikah denganmu setelah lulus kuliah! Kenapa kamu tidak sabar!"Segala perdebatan itu menjadi percuma, Ilham tetap memetik mawar itu dengan cara paksa. Aku hanya bisa pasrah tanpa tahu harus apa. Ilham menikmati madu dengan penuh nafsu dan buas, tanpa peduli tangisanku sama sekali. Sungguh perih, perih rasanya. Seandainya waktu bisa diulang, a

  • Cinta Posesif Mina   Cemburu

    ""saya gak nyangka, Vher ...." "Kamu kecewa, ya?" "Saya kira mawar itu masih ada" "Jadi kamu mengajak saya ke hotel ini, terus kamu mengira saya masih punya mawar, gitu? Maksud kamu apa Sena, kamu ga bercanda, 'kan? Entah benar atau tidak, tapi perasaan kecewa tergambar jelas di wajahnya. Aneh saja jika dia mempertanyakan di mana bunga mawar itu. Dengan bersedianya aku ikut ajakan dia saja, seharusnya dia sudah bisa menebak bahwa aku tak sesuci wanita yang dia harapkan. "Bukankah sewaktu kita Chat, saya sudah bilang? Saya sudah tidak punya apa yang semua lelaki harapkan, tapi kamu gak percaya!" Seketika aku menangis. Seharusnya dari awal aku sudah mengira bahwa Sena tetap akan mempertanyakan ini, tetapi aku benar-benar bodoh. Bagaimana bisa aku mengira, bahwa Sena hanya berpura-pura sedang tidak percaya pada pengakuanku. Flaeh Back (Ingatan Vhera). W******p Chat: Sena: [Tidak mungkin! Tidak mungkin wanita secant

  • Cinta Posesif Mina   Kecewa

    Jarak antara rumah dengan kampusku sekitar 15 menit dengan berjalan kaki. Setiap hari aku selalu berjalan kaki walau banyak teman-teman yang menawariku tumpangan. Karena selain dekat, aku lebih suka berjalan kaki karena bisa menikmati pemandangan pagi. Selain itu, udara pagi sangat menyehatkan pikiranku. Apalagi pagi ini hatiku sedang berbunga-bunga. Sepanjang perjalanan menuju kampus aku bernyanyi dengan suara kecil, Kaaau dan aakuuu ... Terciptaa ooleehh waaktuuu ... Haanyaaa untuuuk ... Saling mencintaii ... Muungkin kiitaa ... Diitakdiirkaan bersaamaaa ... Raaajuutt kaaassiihh ... Jaalin ciiintaaaa ... "Woy, Vhera. Ayuk naik!" ajak Rahma yang tiba-tiba muncul di depanku. "Gak, ah, Rahma ... mau jalan kaki aja ...." "Aduuuh ... gak usah nolak deh ... cepet naik!" "Iya, iya ...." Aku pun akhirnya naik motor Rahma. Entah mengapa kalo Rahma yang ngajak aku tidak bisa menol

DMCA.com Protection Status