Share

49. Dua Dunia (2)

“... bahwa berita itu benar.”

“Ah, tentang kehamilan?” Seorang wanita lain menimpali dengan penuh semangat.

“Benar. Bagaimana bisa dia tampil di depan umum dengan penampilan seperti itu seolah-olah dia tidak peduli dengan pkaungan orang lain terhadapnya?”

Sashal menykaurkan kepalanya di skauran sofa. Di sampingnya ada Ruri, yang mengerutkan keningnya hampir menangis. “Yang Mulia,” ia memanggilnya dengan suara bergetar.

Sashal hanya menyunggingkan senyum tipis. Tatapannya tidak fokus pada apa pun, seolah-olah ia telah memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan mosaik.

Ini bukan pertama kalinya ia mendengar orang-orang, terutama para wanita, berbicara buruk tentang dirinya di belakangnya. Bahkan sebelum insiden penculikan terjadi, banyak wanita yang tidak menyukainya meskipun dia bekerja dengan baik sebagai ratu. Hanya rakyat jelata yang menyukainya karena banyak programnya yang menguntungkan mereka dibandingkan dengan para wanita bangsawan.

Setelah insiden penculikan, topik yang mendomi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status