Dia menjawab semua pertanyaan Sashal tanpa ragu-ragu, seolah-olah semuanya jujur. Namun semakin Sashal bertanya, semakin ia menyadari bahwa jawaban-jawaban Rohan sesuai dengan kondisi nyata yang ada dalam pikirannya. Mengenai keinginannya atau keinginan negaranya.Fakta bahwa ia menyadari bahwa persentase kedua negara mencapai kesepakatan damai adalah nol persen menunjukkan bahwa Rohan memiliki niat lain untuk datang ke sini. Dan entah bagaimana, ia berpikir bahwa alasan Rohan datang ke sini adalah karena dirinya, membuat jantungnya berdebar semakin tak menentu.“Tanyakan apa pun yang ingin kau ketahui. Aku akan menjawabnya.” Rohan membisikkannya dengan suara lembut.Sashal semakin tidak sabar untuk melepaskan diri dari pelukannya. Ia merasa lagu ketiga malam itu terasa sangat lama dibandingkan malam-malam sebelumnya yang hampir tidak ia ingat, dan ia tidak lagi berani bertanya. Kenapa? Karena dengan bertanya, ia seperti menelanjangi dirinya sendiri di depan pria itu.Semakin dia pena
“... bahwa berita itu benar.”“Ah, tentang kehamilan?” Seorang wanita lain menimpali dengan penuh semangat.“Benar. Bagaimana bisa dia tampil di depan umum dengan penampilan seperti itu seolah-olah dia tidak peduli dengan pkaungan orang lain terhadapnya?”Sashal menykaurkan kepalanya di skauran sofa. Di sampingnya ada Ruri, yang mengerutkan keningnya hampir menangis. “Yang Mulia,” ia memanggilnya dengan suara bergetar.Sashal hanya menyunggingkan senyum tipis. Tatapannya tidak fokus pada apa pun, seolah-olah ia telah memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan mosaik.Ini bukan pertama kalinya ia mendengar orang-orang, terutama para wanita, berbicara buruk tentang dirinya di belakangnya. Bahkan sebelum insiden penculikan terjadi, banyak wanita yang tidak menyukainya meskipun dia bekerja dengan baik sebagai ratu. Hanya rakyat jelata yang menyukainya karena banyak programnya yang menguntungkan mereka dibandingkan dengan para wanita bangsawan.Setelah insiden penculikan, topik yang mendomi
Sashal memperhatikan sosoknya dari cerminan di jendela. Ada yang kurang dari dirinya, pikirnya."Ah..."Dia memasang mahkota di kepalanya.Sekarang, itu terlihat lebih seperti dia. Mahkota cocok untuknya.Pandangannya turun. Dia membelai perutnya yang menonjol sambil menggumamkan sesuatu melalui rahangnya yang terkatup.Mata hijau Sashal dipenuhi dengan penyesalan. Matahari bersinar melalui jendela dan menyorot ke wajahnya yang cantik, yang tampak seperti boneka. Tapi Sashal tidak bisa merasakan kehangatan cahaya itu. Begitu pula gaun mewah dan mahkota ratu bangsawan yang ia kenakan, yang tampaknya tidak ada artinya sama sekali.'Shan, bulan purnama hampir tiba.' Dia berbicara kepada serigala di dalam dirinya, yang memutuskan untuk tidak menanggapi.Sashal menyeringai kecut. “Apakah kau merajuk sekarang? Maaf karena selama ini kau tidak bisa merasakan bulan purnama.”Dari dalam dirinya, emosi yang melonjak seperti hendak mencekiknya, berasal dari serigalanya.-"BERTARUNGLAH! Apa yang
Dia merasa seperti jatuh ke jurang maut. Perasaan ditelan dalam kegelapan tak berujung, terasa lebih nyaman dari yang dia pikirkan sebelumnya. Apa pun itu, itu lebih baik daripada ketika dia ada sebagai penghalang hubungan cinta antara suaminya dan Luelle yang memuakkan. Dia berharap dia tidak akan bangun dari tidur ini jika memungkinkan karena neraka adalah satu-satunya tempat untuk bangun. Tetapi, ‘Anj#n9!' -“Sashal, kau sudah bangun? Kau tidur cukup lama kali ini.”- "Shan?" Dia kembali ke penjara lembab memuakkan yang telah menahannya, sekali lagi, untuk ke-sembilan kalinya. Alih-alih mati, dia selalu kembali ke diri Sashal lima bulan sebelumnya. -“Hei nona, kau baik-baik saja? Kondisi internalmu sedikit…”- Shan, serigalanya, tidak pernah mengingat pengalaman putaran waktu mereka, bahkan untuk yang ke-sembilan kalinya. Ini adalah kehidupannya yang ke-sepuluh setelah sembilan kali memutar waktu. Ini sangat memuakkan. Dia kembali ke masa lima bulan sebelumnya, sebelum ia diek
Apa yang aku lakukan di saat seperti, ini di kehidupan keduaku?Aku mengutuknya setelah turun dari kereta kuda seperti wanita gila yang kesurupan. Aku menjambak rambut Luelle dan memerintahkan para penjaga untuk menguncinya di penjara. Aku berteriak kepada semua orang, memberi tahu pada mereka bahwa aku tahu Luelle sedang mengandung anak Jermaine.Aku sangat histeris.Itu adalah pengulangan waktuku yang pertama.Berpikir itu adalah kesempatan keduaku untuk menyingkirkan Luelle, yang telah merenggut suamiku, aku malah dicap sebagai wanita gila oleh semua orang. Akhir hidupku sama dengan kehidupan pertamaku, yakni kematian.Dalam hidup ini, bagaimana aku harus bereaksi?"Aku lelah." Sebuah keluhan keluar dari mulutku yang terbuka."Oh ya, kau pasti lelah, Sashal.""Mari kita masuk dulu, Yang Mulia." Ruri, dayangku yang lain, menanggapi.“Ratu kami, Anda telah mengalami kejadian yang mengerikan. Yakinlah bahwa sekarang kami akan melindungimu lebih baik.”Aku senang melihat Bella lagi, ta
"Aku mengerti, jadi kau juga tidak mengenalnya?"Bella terlihat bersalah. “Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari tahu tentang manusia serigala perak itu! Mendengar dia memiliki warna bulu yang tidak biasa di kerajaan ini, saya rasa saya akan segera menemukannya, Yang Mulia!”Aku terkekeh pahit. "Tidak perlu, Bels. Sekarang, aku ingin tidur sendiri.""Itu... Yang Mulia, saya mohon... tolong jangan diambil hati bisikan dari orang-orang itu."Aku tersenyum pada Bella. Tapi senyumku sepertinya tidak membuatnya lega.Aku menatap langit-langit kamarku yang terasa akrab. Orang mengira aku sudah keluar kamarku selama empat bulan lamanya, tapi itu keliru. Sampai empat hari yang lalu, aku masih menatap langit-langit kamarku ini, sebelum diseret untuk diinterogasi di ruang bawah tanah, lalu dihukum mati.Aku lelah. Aku tidak ingin berusaha kali ini.Hari-hari berlalu. Jermaine sama sekali tidak mengunjungiku sejak hari kepulanganku itu. Para pelayan dan dayang menghiburku dengan mengata
"Terus terang, kau kembali dalam keadaan yang terlalu baik untuk ukuran seorang korban penculikan kelompok bajingan pemberontang."Tawa kering keluar dari mulutku. "Keadaan baik, huh?"Apa aku terlihat baik-baik saja di matanya?Apakah ini alasan para pejabat itu memfitnahku dengan menyebarkan rumor bahwa aku telah berpindah haluan? Mereka menganggap mustahil bagi seseorang, terutama seorang wanita, untuk kembali utuh setelah diculik oleh sekelompok bajingan.Apa yang berlarian liar di kepala mereka saat ini pasti adalah pemikiran bahwa aku telah diindoktrinasi atau diancam oleh para penculik untuk menghancurkan system pemerintahan dari dalam.Mengingat situasi keamanan kerajaan saat ini sedang berubah, kepulanganku pasti sangat mencurigakan.Aku mengerti bagaimana mereka bisa berpikir seperti itu. Jika aku berada di posisi mereka, aku juga akan mencurigai diriku sendiri.“Selain itu, para pejabat mulai meragukan kompetensimu sebagai Lunak-ku, ratu serigala mereka. Mereka menyinggung
“Aku akan kembali ke rumah orang tuaku.”“Tunggu, apa? Perceraian? Kembali ke orang tuamu, yang menganiayamu seperti itu?”“…Ya.”Sekarang, setelah semua pengulangan waktu itu, perlakuan buruk orang tuaku tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang akan aku alami selama lima bulan ke depan, Jermaine.“Apakah kau mengerti apa yang kau bicarakan? Perceraian keluarga kerajaan artinya kau tidak akan boleh menginjakkan kaki di Ibukota lagi, dan status aslimu sebagai putri seorang Beta Duke akan dicabut."Aku tahu."Dia terkesiap. "Terus, kau tetap meminta cerai?"“Mhm. Bukankah itu juga akan menguntungkanmu?” Aku berkedip perlahan, tidak mengalihkan pandanganku dari wajahnya yang sedingin surga.Selama ini aku selalu bersikeras mempertahankan posisiku sebagai SATU-SATUNYA istri dan Ratunya. Tetapi sekarang aku menyadari bahwa kekeraskepalaanku hanya akan membawaku pada jurang kematianku dan bayiku yang belum lahir dengan cara yang kejam.Setidaknya kali ini, aku ingin mati dengan tenang—ta