Sashal memutar bola matanya. ‘Sungguh konyol. Sekarang, dari semua orang yang ada, pria seperti ini bahkan berani mendekatiku? Apakah penyamaranku sebagus itu?’Ada sedikit sarkasme bercampur dengan kekaguman konyol dari apa yang dia pikirkan.Sashal telah mendengar dari Bella sebelumnya, baru-baru ini, ada banyak wanita yang menjaga pelac#r laki-laki di sisi mereka. Para wanita akan menghiasi penampilan pelac#r laki-laki mereka dengan barang-barang mewah atau perhiasan yang indah, lalu memamerkannya di beberapa kesempatan. Ini seperti mengikuti kontes Burung Merak.Ini adalah tren yang tidak mungkin diikuti oleh Sashal.Pelac#r laki-laki tidak pernah menarik perhatiannya, bukan karena dia ingin menjaga kehormatannya sebagai ratu serigala. Secara obyektif, Jermaine memiliki wajah yang menakjubkan tanpa perbandingan.Pembawa acara di Arena berteriak bahwa babak baru pertandingan akan segera dimulai. Kali ini, dia mendengar nama salah satu pilihannya di antara banyak petarung yang akan
‘Bagaimana pria ini tahu bahwa aku sedang hamil?’Pertanyaan itu terlintas cepat di kepala Sashal.Suli untuk mengetahui tentang kehamilannya saat ia mengenakan gaun mengembang dan jubah kebesaran yang membalut tubuhnya. Apalagi perutnya juga belum seberapa menonjol layanya ibu yang sedang hamil besar. Bahkan staff Arena yang tadi mengawalnya ke bilik VIP juga tidak menyebutkan apapun terkait kondisi kehamilannya. Wanita hamil tidak diperkenankan masuk ke tempat ini, untuk yang mengetahui saja. Jadi pada bagian mana pria ini menemukannya sedang hamil?Sashal tidak biasanya merasa terintimidasi. Tapi malam itu ia seperti merasakan putaran udara dingin di dalam dadanya yang mengetuk untuk memperingatkan bahaya.Tebakan awalnya yang mengira bahwa pria yang saat ini sedang ia pelajari adalah seorang lelaki penghibur, perlahan runtuh.‘Dia tahu identitasku yang sebenarnya.’ Sashal meneguhkan hatinya.Itulah mengapa pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pria itu, yang ia anggap hanya seb
“Oh, Yang Adiluhung! Sejak kapan Anda ada di sini? Apa anda baru saja selesai menyergarkan diri?”Rohan menyeka rambutnya yang masih basah kuyup dengan handuk putih saat dia memutari Faresh. Ia mengenakan jubah mandi yang lumayan kecil untuk ukuran tubuhnya yang besar, seolah sengaja memamerkan otot-otot tubuhnya yang kekar. Terutama di bagian pahanya.Itu membuat Faresh mengehela nafas seraya menggelengkan kepala.“Ada apa?” Rohan melempar handuknya ke samping.Dia tahu Faresh bukan tipe orang yang asal masuk ke ruangan pribadi seseorang ketika penghuninya tidak mengijinkan. Terutama jika itu adalah kamar Rohan, sang Alpha dari suku Moon Shone.Jadi, pasti ada sesuatu yang mendesak sehingga Faresh ada di sana saat ini.“Yang Adiluhung Alpha Rohan, sungguh, ke mana saja anda pergi beberapa hari belakangan ini? Kami telah berputar-putar mencari Anda.” Nada merajuk keluar dari mulut pria bertubuh kurus tapi kokoh, yang terbuat dari otot.Faresh terlihat kesal, tapi Rohan malah ketawa ke
Rohan Bin Roshad, alpha ke-23 dari pack Moon Shone.Selama 21 tahun kehidupannya, dia berada di puncak rantai makanan. Kekuatan besar dan magis sudah mengalir dalam dirinya sejak ia lahir ke dunia, termasuk cangkang indah yang memikat wanita berduyun-duyun ke sisinya.Rambut perak, mata emas, garis wajah yang menawan, dan senyum yang jarang namun mematikan saat muncul. Dengan tubuh terbalut otot dan posisi yang tinggi, di mana semua orang hanya tahu bagaimana kecepatan hati-hati di sekitarnya.Ketika dia diharapkan menjadi begitu dingin dan kejam, dia menunjukkan sikap yang hangat dan menyenangkan hanya kepada Ibunya seorang. Ketika dia diharapkan begitu tidak bisa diatur, dia menerapkan ajaran Dewi Bulan dengan sungguh-sungguh layaknya seorang murid teladan, tidak ingin menerima kemarahan Dewi Bulan.Sungguh, seorang pria yang membuat kebanyakan wanita hanya berani bermimpi bisa menerima perlakuan istimewa darinya. Karena Rohan tidak melirik ke wanita manapun. Itulah kekejamannya.Di
Faresh meletakkan tangannya di dada. “Saya tidak akan menyampaikan sepatah katapun tentang hal ini kepada siapa pun, serta akan menutup mulut Rojja rapat-rapat.”“Aku selalu bisa mengandalkanmu.”“Tapi, mengapa Rojja bisa mengetahui hal ini, Yang Mulia?”Rohan menyilangkan lengannya di depan dada. “Karena aku datang kepadanya untuk menanyakan beberapa hal terkait pacaran, seperti yang kau katakan tadi.”Faresh bingung. Bukankah pacaran hanya perlu dilakukan dengan menariknya ke atas kasur?Mustahil Alpha Rohan tidak mengetahui cara paling dasar itu."Jadi begitu. Tapi sekali lagi, kenapa itu Rojja, Yang Mulia? Saya pikir dia bukan orang yang tepat untuk Anda datangi saat meminta saran terkait pacaran dengan cara yang baik. Tidak mungkin, apakah Anda melakukan yang dia katakan?”Rohan berkedip perlahan. “Memangnya apa salahnya dengan Rojja?”“Dia terlalu banyak berbicara dan sedikit aksi. Apalagi caranya berbicara sangat murahan dan ngeri, itu membuat para wanita meringkuk seperti ceke
Ingatan itu muncul bagaikan sebuah alarm. Itu membuat jantungnya berdegup kencang dan dadanya terasa sesak, tapi ia tidak merasa buruk akan hal itu.Itu adalah… bentuk kejutan lain untuknya.‘Kenapa tiba-tiba pria itu muncul?’ Sashal mencubit pipinya sambil menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri dengan tak percaya.Dia pikir, mungkin dengan begitu dia bisa mengusir bayang-bayang pria berambut perak yang menggodanya di Arena. Tapi itu tidak berhasil. Semakin ia berusaha menghapus potongan-potongan kenangan tentang malam itu, semakin jelas gambaran sosok pria itu di dalam pikirannya.Seorang pria asing berambut perak yang langka, berlutut di depannya.[Bukankah lebih baik jika Anda mulai membiasakan diri dengan mengenakan sepatu datar, lady?]“AKH! Wah! Wah… ini tidak mungkin… ”-"Apa? Mengapa? Kenapa kau tiba-tiba berteriak seperti itu? Apa yang terjadi?!"-Sashal memegangi kepalanya seperti perempuan gila sambil bergidik, “Apa aku baru saja mendengar suaranya?”-“Suara siapa? He
‘Jermaine ada di sini?’ Sashal berbalik tajam ke berbagai arah sambil menjaga kewaspadaannya terhadap Rohan.Ketika Rohan menyebutkan bahwa suaminya sudah dekat, dia tidak menyangka bahwa Jermaine benar-benar ada di dekat tamannya.Dan dia juga tidak berada di sana sendirian.“Sepertinya suamimu punya teman di sana.” Rohan berkata sambil mengambil langkahnya mendekati Sashal.Tapi Sashal tetap tidak memberi kesempatan untuknya mendekat dengan mengambil langkah mundur, menjauh dari gawang jendela. Hanya itu yang bisa ia lakukan guna memberi jarak yang kiranya aman dari pria penyusup itu.Rohan mengangkat bahunya, lalu mengeluh layaknya anak-anak. “Oh, ayolah, lady. Apakah kau merasakan aura mengancam datang dariku?”Sashal mengencangkan rahangnya sambil menjawab dalam hati, ‘Tidak. Aku tidak merasakan hal semacam itu, termasuk dari hawa kehadiranmu. Itulah mengapa kau berbahaya.’Di dunia racun sekali pun, racun yang tidak beraroma dan berwarna biasanya yang paling mematikan. Lalu baga
Selama hidup sebagai seorang Ratu dan tinggal di kamar ini selama 5 tahun, belum pernah aku mendengar seperti ada pertengkaran kucing di depan kamarku. Tapi, berkat kebisingan yang diciptakan oleh siapa pun di balik pintu ini, aku jadi sepenuhnya terbangun.aku bergidik. ‘Tadi itu adalah mimpi yang menyeramkan.’-"Mimpi apa?"-'Bukan sesuatu yang penting. Kau tidak perlu mengetahuinya, Shan.'- “Cih. Kau hampir tidak pernah bermimpi, tapi sekalinya kau bermimpi panjang seperti tadi, kau tidak mau memberitahuku tentang hal itu. Kan kau tahu kalau aku selalu penasaran tentang bagaimana mimpi itu bekerja! Dasar pelit, hmph.”-Aku mengecap bibirku yang kering, lalu menghela napas menyerah. Shan tidak akan memaksaku untuk memberitahunya segalanya, tapi mungkin dia akan merajuk selama seharian. Itu akan melelahkanku secara emosional karena gelombang emosi Shan akan tersampaikan juga padaku. Tapi itu lebih baik daripada menceritakan mimpiku.Bicara tentang harga diri, kan?Apa yang bisa kuce