Share

Bab 7

Author: Horae
last update Last Updated: 2023-09-07 12:13:17

Keesokan harinya, Wanda terbangun oleh bunyi jam alarm. Saat itu jam sudah menunjukkan hampir jam 7 pagi.

Ini jam yang dia setel tadi malam. Dia sengaja menyetelnya belasan menit lebih awal.

Rowan seharusnya akan pergi hari ini. Entah kapan mereka akan bertemu kembali. Jika dia memang berencana masuk ke dunia hiburan, dia harus membicarakan masalah ini dengan Rowan hari ini.

Wanda menghabiskan waktu untuk menghilangkan rasa kantuknya, lalu bangun dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Dia segera mengikat rambutnya yang panjang dengan model ponytail. Dia juga tidak lupa mengoleskan beberapa produk perawatan kulit untuk melembabkan wajah, lalu turun ke lantai bawah.

Saat Wanda turun, Rowan dan Edison sudah ada di lantai bawah. Dia juga tidak tahu kapan mereka berdua bangun, tapi setidaknya mereka pasti bangun lebih pagi darinya.

Saat melihat kedua pria itu, senyuman manis muncul di wajah Wanda dan dia segera menyapa mereka, "Selamat pagi, Ayah, Kak Ed."

Rowan memandangi putrinya yang semakin cantik setiap harinya dan merasakan hatinya langsung melembut.

Sayang sekali istrinya begitu cepat meninggalkan mereka. Jika tidak, dia pasti akan bangga saat melihat putri mereka tumbuh dengan penampilan yang cantik sepertinya.

Putrinya tidak mirip dengan mereka berdua, tapi Rowan merasa ini mungkin adalah mutasi genetik dan ini bukanlah hal yang aneh.

Ada beberapa orang tua yang punya penampilan jelek, tapi anak yang mereka lahirkan malah tampan dan cantik. Mereka mewarisi kelebihan orang tua mereka, tapi tidak mewarisi kekurangan mereka. Mereka tentu saja lebih baik dari orang tua mereka.

Situasi seperti ini baginya sangat normal.

Putrinya pasti mewarisi kelebihan dia dan istrinya. Jadi, penampilannya bisa begitu cantik. Meskipun Wanda tidak mirip dengan, dia tetaplah putrinya.

"Wanda, kemari. Ayo sarapan," kata Rowan sambil melambaikan tangan pada Wanda.

"Baik, Ayah."

Rowan dan Edison masih belum sarapan.

Setelah mereka bertiga duduk di meja makan. Bibi di rumah langsung menyajikan satu per satu menu sarapan.

Di rumah ini ada dua orang bibi yang bekerja, tapi mereka tidak tinggal di Keluarga Blakely.

Bibi yang memasak akan datang saat waktunya untuk memasak. Jika malam mereka butuh makan malam atau makanan ringan, dia juga akan menyiapkannya.

Selain itu, ada juga bibi yang bertugas untuk membersihkan rumah. Bibi yang membersihkan rumah itu biasanya sore baru datang dan menghabiskan waktu tiga atau empat jam untuk membersihkan rumah. Setelah semua pekerjaan selesai, mereka lalu pulang.

Vila Keluarga Blakely ada tiga lantai dan banyak kamar. Area vilanya sangat luas, tapi biasanya sepi karena tidak banyak orang yang tinggal di dalamnya.

Wanda meminum bubur bagiannya, lalu diam-diam menatap Edison.

Padahal mereka sekeluarga menikmati sarapan bersama, tapi di wajahnya sama sekali tidak ada ekspresi apa pun. Namun, hal ini juga tidak mengurangi pesonanya.

Mungkin saja karena di rumah lebih membuatnya santai, sehingga kemeja yang dia pakai ada dua kancing teratas yang dibuka dan memperlihatkan tulang selangkanya yang sensual.

Tangannya yang memegang sendok kelihatan bersih dan panjang. Gerakannya saat makan terlihat anggun dan menawan. Setiap gerakannya membawa daya tarik yang luar biasa. Hanya melihatnya saja membuat orang terbuai dalam pesonanya.

Saat ini, Edison sepertinya merasakan tatapan Wanda. Dia menoleh ke arah Wanda.

Wanda segera memperlihatkan senyumannya yang manis, lalu menoleh untuk berbicara pada Rowan, " Ayah, aku ingin masuk ke industri hiburan."

Rowan langsung berhenti makan, bahkan Edison pun menatapnya juga.

Rowan langsung mengernyit dan bertanya, "Wanda, kenapa tiba-tiba berencana masuk ke industri hiburan?"

Tahun ini Wanda baru berusia tujuh belas tahun dan masih kelas tiga SMA. Biasanya nilainya juga tidak terlalu buruk, tapi Rowan juga tidak terlalu mementingkan nilai.

Putrinya hanya perlu hidup dengan baik saja sudah cukup baginya. Meskipun Wanda tidak begitu pintar dalam pembelajaran, putranya tetap punya kemampuan agar Wanda bisa hidup berkecukupan.

Wanda mengedipkan matanya yang besar dan polos, lalu berkata, "Ayah, aku tetap akan melanjutkan sekolah juga akan melanjutkan kuliah, tapi aku sangat suka berakting dan benar-benar serius ingin masuk ke industri hiburan."

"Industri hiburan tidak gemerlapan seperti yang kamu lihat. Jalan ini tidak cocok untukmu," ujar Edison.

Nada suaranya terdengar tenang. Wanda tidak bisa membedakan apakah dia setuju atau tidak. Dia seperti mengungkapkan pendapatnya dengan nada biasa.

Wanda mengerti maksud mereka. Bagi Rowan dan Edison, Wanda punya sifat sombong, tapi sebenarnya sangat polos dan tidak cocok dengan industri hiburan yang penuh dengan intrik dan konspirasi.

Namun, bagi Wanda sendiri, masuk ke industri hiburan adalah jalan yang harus dia tempuh.

Ini adalah satu-satunya jaminan yang bisa dipikirkannya bagi dia sendiri.

Meskipun sang protagonis wanita nantinya berhasil kembali ke keluarga ini, Wanda masih punya kemampuan untuk menghidupi dirinya sendiri.

Wanda meletakkan sendok di tangannya. Tangannya menopang dagunya dengan kedua tangan, lalu tersenyum sambil menjawab Edison, "Aku tahu, tapi Kak Ed bisa melindungku, 'kan?"

Mata Edison menyipit dan sesaat tampak sekelebat rasa terkejut melintas di matanya.

Adik perempuannya ini mengapa sepertinya lebih patuh dan menempel daripada yang diingatannya? Selain itu, mengapa kini dia juga sudah bisa belajar untuk menyenangkan orang lain?

Rowan tertawa keras, lalu bertanya pada Wanda, "Wanda, kamu sudah serius dengan keputusanmu?"

Wanda mengangguk berulang kali dan menjawab, "Ya, aku serius."

Rowan juga bertindak tegasa dan berkata, "Oke, kalau begitu, lakukan apa yang kamu suka. Ayah dan kakakmu akan selalu mendukungmu. Kalau kelak tidak mau berkecimpung dalam industri hiburan lagi, kamu bisa keluar kapan pun."

Rowan sangat percaya diri saat mengatakan hal ini.

Wanda menunduk. Rowan yang saat ini memang seorang ayah yang baik.

Sayangnya, dia bukanlah putri kandungnya.

Dia menahan perasaan kecewa yang muncul di hatinya, lalu berkata sambil tersenyum, "Terima kasih, Ayah."

Setelah berterima kasih pada Rowan, dia lalu menoleh ke Edison dan tersenyum tulus padanya sambil berkata, "Terima kasih juga, Kak Ed. Nanti Kak Ed harus ingat untuk selalu melindungiku."

Alis Edison agak mengernyit dan dia mengangguk pelan.

Setelah sarapan, Rowan berangkat kerja. Jadwalnya selalu padat. Jika kali ini bukan karena Edison yang kembali dari luar negeri, dia tidak mungkin bisa cari waktu untuk pulang ke rumah.

Edison juga pergi ke perusahaan kakeknya. Dia sudah mulai mengenal bisnis yang akan dijalaninya dan hanya perlu mengambil alih perusahaan secara resmi sebulan kemudian.

Di rumah hanya tinggal Wanda seorang. Dia segera mengambil dompetnya dan keluar.

Sebelum tidur, Wanda sudah merencanakan semuanya dengan baik. Hari ini dia berencana untuk menemui orang tua kandung pemilik tubuh ini.

Ada banyak mobil yang diparkir di garasi Keluarga Blakely. Ada mobil yang umum dipakai kebanyakan orang, ada juga mobil mewah yang terparkir di sana.

Wanda tidak ingin terlalu menarik perhatian orang. Jadi, dia memilih Audi berwarna merah dan keluar dari rumah.

Mencari orang tua kandungnya sebenarnya tidak sulit bagi Wanda karena dia tahu kedua orang tuanya adalah tukang sapu di Jalan Temu. Biasanya, satu jalan hanya ada dua orang tukang sapu. Jadi, dia hanya perlu pergi ke Jalan Temu dan dia akan menemukan mereka di sana.

Related chapters

  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 8

    Mobil Wanda langsung melambat saat tiba di Jalan Temu. Dia lalu menjulurkan kepalanya sedikit untuk melihat ke pinggir jalan.Tidak disangka, dia lumayan beruntung. Hanya sebentar saja dia sudah menemukan orang yang dicarinya.Di bawah pohon ketapang yang tidak jauh, ada dua orang tua berambut putih sedang membersihkan dedaunan yang berguguran dengan rajin.Karena hidup mereka terlalu miskin, sehingga penampilan mereka terlihat lebih tua dibandingkan dengan orang yang seusia dengan mereka. Mereka terlihat sudah umur 60-an. Mereka berdua memakai jaket tebal yang kelihatan murahan dan kotor.Wanda tahu dari novel yang dia baca, kedua orang ini adalah orang baik. Mereka memang miskin, tapi mereka sangat peduli terhadap putri mereka. Uang yang mereka sisakan saja tidak tega mereka pakai. Mereka memberikan semua sisa uang mereka pada Mia.Sayangnya, hidup mereka tidak berakhir dengan baik.Hanya karena mereka adalah orang tua kandung Wanda, sehingga mereka juga ikut dibenci oleh Mia. Saat

    Last Updated : 2023-09-08
  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 9

    Wanda baru pulang tak lama, kepalanya terasa agak pusing. Mungkin saja karena dia sudah terbiasa tinggal di tempat yang cuacanya hangat, tubuhnya tidak bisa beradaptasi ketika tertiup angin dingin. Dia juga tidak terlalu banyak memikirkan hal ini. Harusnya setelah minum kopi, dia tidak akan gampang tertidur. Namun, kepalanya terasa pusing dan tidak nyaman. Lagipula dia tidak ada kerjaan hari ini, sehingga Wanda langsung pergi tidur. Setelah berbaring, Wanda kemudian tertidur diiringi sakit di kepalanya. Saat ini, dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Tubuhnya terasa tidak nyaman. Kadang terasa panas bagaikan dibakar di atas tungku api, kadang terasa dingin bagaikan tenggelam dalam air es. Rasa panas dan dingin yang silih berganti ini membuatnya merasa tidak nyaman sekali. Dahi Wanda bercucuran keringat. Dia seperti tenggelam dalam mimpi buruk dan tidak bisa melepaskan diri dan tersadar dari mimpi buruk itu. Di dalam mimpinya, dia seperti tidak punya pilihan dan bergerak sesuai de

    Last Updated : 2023-09-13
  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 10

    Apa dia ditindas saat di sekolah?Apa mungkin terjadi sesuatu yang tidak dia ketahui?Edison sudah berpikir banyak untuk sesaat.Dia pelan-pelan duduk di tempat tidur Wanda.Saat ini, tangannya masih digenggam erat oleh Wanda, tetapi dia tidak berniat untuk menepis genggaman tangannya.Edison menatap mata yang mirip dengan ibunya itu. Untuk sesaat, ada sesuatu yang hangat muncul di hatinya.Meskipun kehangatan ini hanya terasa sedikit, perasaan ini sudah jarang sekali dirasakannya.Tuan Muda Edison yang disebut hebat di depan orang, baru pertama kali merasa canggung saat menghadapi adik perempuannya. Selain itu, dia juga menghiburnya dengan tidak terbiasa, "Jangan takut. Aku ada di sini."Entah mengapa, setelah mendengar kata "jangan takut", hati Wanda yang tadinya gelisah langsung tenang.Dia mengedipkan mata, matanya yang hitam itu menatap Edison dengan lembut dan berkata, "Kak Ed, bisa temani aku di sini?"Ini pertama kalinya Edison melihat adik perempuannya yang begitu lembut dan

    Last Updated : 2023-09-13
  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 11

    Edison sedang duduk di samping tempat tidur Wanda sambil bekerja dengan laptopnya ketika Wanda terbangun.Lampu kamar tidak dibuka. Jadi, kamar itu terlihat agak gelap. Pancaran cahaya dingin dari laptop langsung memancar ke wajah Edison yang terlihat tajam.Banyak orang bilang, pria akan terlihat paling memesona saat dia sedang serius bekerja.Saat inilah Wanda baru menyadari betapa tepatnya kalimat ini.Edison saat ini sudah melepas stelan jas yang dia kenakan siang tadi dan menggantinya dengan pakaian rumah. Dibandingkan stelan jas yang kelihatan formal, dia yang saat ini lebih terlihat mudah didekati.Saat ini, jari-jarinya terlihat sedang mengetik di atas laptop. Pandangan matanya tertuju pada layar laptop dan aura tubuhnya terasa berbeda seperti biasanya.Wanda tidak tahu apa yang membuatnya merasakan berbeda. Pokoknya, Edison yang saat ini terasa menarik daripada dia yang biasanya.Edison langsung menyadari Wanda yang sudah terbangun, lalu segera menutup laptopnya. Dia mengguna

    Last Updated : 2023-09-13
  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 12

    Setelah Wanda selesai menyikat gigi dan mencuci muka, dia buru-buru turun ke bawah. Edison sedang duduk di atas sofa sambil bekerja. Sinar matahari di luar jendela kelihatan menyinari wajah Edison dan semakin membuat wajahnya terlihat lembut.Dia mengenakan kemeja putih dan sedang menundukkan kepalanya.Saat melihatnya yang seperti itu, entah mengapa Wanda merasa hidupnya saat ini begitu damai.Seandainya waktu bisa berhenti saat ini juga ....Wanda segera menghampirinya dan memanggilnya, "Kak Ed."Edison mendongak dan berkata, "Sebentar lagi selesai." Setelah berkata, dia berhenti sejenak, lalu bertanya padanya, "Apa demammu sudah turun?"Wanda tersenyum dan menjawabnya, "Demamku sudah turun."Edison mengernyit, "Badan kamu sudah enakan?""Sudah!" jawab Wanda dengan riang.Edison lalu mengalihkan perhatiannya kembali ke layar laptopnya. Dia tidak membuat Wanda menunggu terlalu lama. Hanya dalam waktu lima menit, dia menyelesaikan semua urusan yang penting, lalu berdiri dari sofa. Di

    Last Updated : 2024-03-04
  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 13

    Sejak masuk SMP, hubungannya dengan beberapa murid perempuan di kelas sudah agak menegang karena wajah cantiknya. Jika bukan karena dia adalah putri Rowan, mungkin saja dia akan mengalami penindasan di sekolah karena wajah cantiknya itu. Namun, dia tetap bersikeras masuk ke sekolah swasta. Di dalam kelas juga ada banyak anak orang kaya dan juga anak pejabat. Di antara mereka yang paling sering cari masalah dengannya ada Yerin yang ayahnya merupakan seorang pejabat. Hubungan Yerin dengan murid perempuan di kelas masih lumayan baik. Dia sengaja membentuk sebuah grup anak perempuan untuk mengucilkan Wanda. Alhasil, meskipun Wanda adalah putri dari Keluarga Blakely, dia tetap saja tidak melewati hari yang menyenangkan di sekolah. Mungkin juga karena Wanda sudah mewarisi ingatan pemilik tubuh asli ini, sehingga matanya terasa agak perih saat mengingat kembali masa lalu itu. Dalam hatinya mendadak muncul perasaan sedih. Wanda sangat mengerti, sekarang adalah kesempatan yang sangat b

    Last Updated : 2024-03-04
  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 14

    Dulu, tidak pernah ada seorang pun yang menggunakan sepasang tangan yang begitu hangat untuk menghiburnya. Kini, dia hanya berharap kehangatan yang dia rasakan saat ini bisa bertahan lebih lama lagi. Saat ini, dia bahkan dengan egoisnya berpikir mungkin dia bisa mencari cara agar menghindari kecelakaan yang akan terjadi setahun kemudian, lalu berusaha untuk menyembunyikannya dari Keluarga Blakely. Dengan begitu, dia akan tetap menjadi putri kandung Keluarga Blakely dan tetap mendapatkan perhatian Edison. Lebih baik lagi jika seumur hidup rahasia ini tidak pernah terkuak. Seumur hidup sebenarnya hanya beberapa puluh tahun dan akan berlalu dalam sekejap mata. Jika dia lebih berhati-hati, siapa tahu hal ini bisa terkabul? Wanda masih terisak-isak dan sedang memikirkan apakah ide yang muncul di pikirannya ini bisa dijalankan, tiba-tiba dia merasakan tubuhnya dipeluk oleh sebuah pelukan yang terasa agak keras, tetapi terasa hangat. Karena terlalu terkejut, dia sampai lupa untuk menan

    Last Updated : 2024-03-04
  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 1

    Wanda Blakely lupa dialognya lagi.Saat dia menghadapi pemeran pendukung pria yang kedua dan salah untuk ketiga kalinya, sutradara akhirnya tidak bisa menahan emosinya dan langsung melempar tanda yang dipegang di tangannya. Sutradara itu langsung berteriak, "Istirahat dulu lima menit. Adegan protagonis wanita nanti diambil dulu!"Sekarang sudah bulan Desember. Wanda hanya memakai pakaian yang tipis. Saat sutradara berteriak untuk istirahat, tiba-tiba ada angin dingin bertiup. Wanda langsung memeluk dirinya dengan erat.Dia menundukkan kepalanya dan tidak berani melihat ekspresi sutradara yang hitam bagaikan pantat kuali.Pemeran pendukung pria yang kedua itu berjalan ke arahnya, lalu dengan ramah memberikannya sebuah mantel yang tebal. Nada suaranya terdengar prihatin, "Apa kamu tidak istirahat dengan baik?"Meskipun Wanda hanyalah seorang artis yang tidak dikenal, tapi kali ini dia memainkan peran sebagai pemeran pendukung wanita yang ketiga. Biasanya dia sangat bertanggung jawab ata

    Last Updated : 2023-08-31

Latest chapter

  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 14

    Dulu, tidak pernah ada seorang pun yang menggunakan sepasang tangan yang begitu hangat untuk menghiburnya. Kini, dia hanya berharap kehangatan yang dia rasakan saat ini bisa bertahan lebih lama lagi. Saat ini, dia bahkan dengan egoisnya berpikir mungkin dia bisa mencari cara agar menghindari kecelakaan yang akan terjadi setahun kemudian, lalu berusaha untuk menyembunyikannya dari Keluarga Blakely. Dengan begitu, dia akan tetap menjadi putri kandung Keluarga Blakely dan tetap mendapatkan perhatian Edison. Lebih baik lagi jika seumur hidup rahasia ini tidak pernah terkuak. Seumur hidup sebenarnya hanya beberapa puluh tahun dan akan berlalu dalam sekejap mata. Jika dia lebih berhati-hati, siapa tahu hal ini bisa terkabul? Wanda masih terisak-isak dan sedang memikirkan apakah ide yang muncul di pikirannya ini bisa dijalankan, tiba-tiba dia merasakan tubuhnya dipeluk oleh sebuah pelukan yang terasa agak keras, tetapi terasa hangat. Karena terlalu terkejut, dia sampai lupa untuk menan

  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 13

    Sejak masuk SMP, hubungannya dengan beberapa murid perempuan di kelas sudah agak menegang karena wajah cantiknya. Jika bukan karena dia adalah putri Rowan, mungkin saja dia akan mengalami penindasan di sekolah karena wajah cantiknya itu. Namun, dia tetap bersikeras masuk ke sekolah swasta. Di dalam kelas juga ada banyak anak orang kaya dan juga anak pejabat. Di antara mereka yang paling sering cari masalah dengannya ada Yerin yang ayahnya merupakan seorang pejabat. Hubungan Yerin dengan murid perempuan di kelas masih lumayan baik. Dia sengaja membentuk sebuah grup anak perempuan untuk mengucilkan Wanda. Alhasil, meskipun Wanda adalah putri dari Keluarga Blakely, dia tetap saja tidak melewati hari yang menyenangkan di sekolah. Mungkin juga karena Wanda sudah mewarisi ingatan pemilik tubuh asli ini, sehingga matanya terasa agak perih saat mengingat kembali masa lalu itu. Dalam hatinya mendadak muncul perasaan sedih. Wanda sangat mengerti, sekarang adalah kesempatan yang sangat b

  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 12

    Setelah Wanda selesai menyikat gigi dan mencuci muka, dia buru-buru turun ke bawah. Edison sedang duduk di atas sofa sambil bekerja. Sinar matahari di luar jendela kelihatan menyinari wajah Edison dan semakin membuat wajahnya terlihat lembut.Dia mengenakan kemeja putih dan sedang menundukkan kepalanya.Saat melihatnya yang seperti itu, entah mengapa Wanda merasa hidupnya saat ini begitu damai.Seandainya waktu bisa berhenti saat ini juga ....Wanda segera menghampirinya dan memanggilnya, "Kak Ed."Edison mendongak dan berkata, "Sebentar lagi selesai." Setelah berkata, dia berhenti sejenak, lalu bertanya padanya, "Apa demammu sudah turun?"Wanda tersenyum dan menjawabnya, "Demamku sudah turun."Edison mengernyit, "Badan kamu sudah enakan?""Sudah!" jawab Wanda dengan riang.Edison lalu mengalihkan perhatiannya kembali ke layar laptopnya. Dia tidak membuat Wanda menunggu terlalu lama. Hanya dalam waktu lima menit, dia menyelesaikan semua urusan yang penting, lalu berdiri dari sofa. Di

  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 11

    Edison sedang duduk di samping tempat tidur Wanda sambil bekerja dengan laptopnya ketika Wanda terbangun.Lampu kamar tidak dibuka. Jadi, kamar itu terlihat agak gelap. Pancaran cahaya dingin dari laptop langsung memancar ke wajah Edison yang terlihat tajam.Banyak orang bilang, pria akan terlihat paling memesona saat dia sedang serius bekerja.Saat inilah Wanda baru menyadari betapa tepatnya kalimat ini.Edison saat ini sudah melepas stelan jas yang dia kenakan siang tadi dan menggantinya dengan pakaian rumah. Dibandingkan stelan jas yang kelihatan formal, dia yang saat ini lebih terlihat mudah didekati.Saat ini, jari-jarinya terlihat sedang mengetik di atas laptop. Pandangan matanya tertuju pada layar laptop dan aura tubuhnya terasa berbeda seperti biasanya.Wanda tidak tahu apa yang membuatnya merasakan berbeda. Pokoknya, Edison yang saat ini terasa menarik daripada dia yang biasanya.Edison langsung menyadari Wanda yang sudah terbangun, lalu segera menutup laptopnya. Dia mengguna

  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 10

    Apa dia ditindas saat di sekolah?Apa mungkin terjadi sesuatu yang tidak dia ketahui?Edison sudah berpikir banyak untuk sesaat.Dia pelan-pelan duduk di tempat tidur Wanda.Saat ini, tangannya masih digenggam erat oleh Wanda, tetapi dia tidak berniat untuk menepis genggaman tangannya.Edison menatap mata yang mirip dengan ibunya itu. Untuk sesaat, ada sesuatu yang hangat muncul di hatinya.Meskipun kehangatan ini hanya terasa sedikit, perasaan ini sudah jarang sekali dirasakannya.Tuan Muda Edison yang disebut hebat di depan orang, baru pertama kali merasa canggung saat menghadapi adik perempuannya. Selain itu, dia juga menghiburnya dengan tidak terbiasa, "Jangan takut. Aku ada di sini."Entah mengapa, setelah mendengar kata "jangan takut", hati Wanda yang tadinya gelisah langsung tenang.Dia mengedipkan mata, matanya yang hitam itu menatap Edison dengan lembut dan berkata, "Kak Ed, bisa temani aku di sini?"Ini pertama kalinya Edison melihat adik perempuannya yang begitu lembut dan

  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 9

    Wanda baru pulang tak lama, kepalanya terasa agak pusing. Mungkin saja karena dia sudah terbiasa tinggal di tempat yang cuacanya hangat, tubuhnya tidak bisa beradaptasi ketika tertiup angin dingin. Dia juga tidak terlalu banyak memikirkan hal ini. Harusnya setelah minum kopi, dia tidak akan gampang tertidur. Namun, kepalanya terasa pusing dan tidak nyaman. Lagipula dia tidak ada kerjaan hari ini, sehingga Wanda langsung pergi tidur. Setelah berbaring, Wanda kemudian tertidur diiringi sakit di kepalanya. Saat ini, dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Tubuhnya terasa tidak nyaman. Kadang terasa panas bagaikan dibakar di atas tungku api, kadang terasa dingin bagaikan tenggelam dalam air es. Rasa panas dan dingin yang silih berganti ini membuatnya merasa tidak nyaman sekali. Dahi Wanda bercucuran keringat. Dia seperti tenggelam dalam mimpi buruk dan tidak bisa melepaskan diri dan tersadar dari mimpi buruk itu. Di dalam mimpinya, dia seperti tidak punya pilihan dan bergerak sesuai de

  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 8

    Mobil Wanda langsung melambat saat tiba di Jalan Temu. Dia lalu menjulurkan kepalanya sedikit untuk melihat ke pinggir jalan.Tidak disangka, dia lumayan beruntung. Hanya sebentar saja dia sudah menemukan orang yang dicarinya.Di bawah pohon ketapang yang tidak jauh, ada dua orang tua berambut putih sedang membersihkan dedaunan yang berguguran dengan rajin.Karena hidup mereka terlalu miskin, sehingga penampilan mereka terlihat lebih tua dibandingkan dengan orang yang seusia dengan mereka. Mereka terlihat sudah umur 60-an. Mereka berdua memakai jaket tebal yang kelihatan murahan dan kotor.Wanda tahu dari novel yang dia baca, kedua orang ini adalah orang baik. Mereka memang miskin, tapi mereka sangat peduli terhadap putri mereka. Uang yang mereka sisakan saja tidak tega mereka pakai. Mereka memberikan semua sisa uang mereka pada Mia.Sayangnya, hidup mereka tidak berakhir dengan baik.Hanya karena mereka adalah orang tua kandung Wanda, sehingga mereka juga ikut dibenci oleh Mia. Saat

  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 7

    Keesokan harinya, Wanda terbangun oleh bunyi jam alarm. Saat itu jam sudah menunjukkan hampir jam 7 pagi.Ini jam yang dia setel tadi malam. Dia sengaja menyetelnya belasan menit lebih awal.Rowan seharusnya akan pergi hari ini. Entah kapan mereka akan bertemu kembali. Jika dia memang berencana masuk ke dunia hiburan, dia harus membicarakan masalah ini dengan Rowan hari ini.Wanda menghabiskan waktu untuk menghilangkan rasa kantuknya, lalu bangun dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Dia segera mengikat rambutnya yang panjang dengan model ponytail. Dia juga tidak lupa mengoleskan beberapa produk perawatan kulit untuk melembabkan wajah, lalu turun ke lantai bawah.Saat Wanda turun, Rowan dan Edison sudah ada di lantai bawah. Dia juga tidak tahu kapan mereka berdua bangun, tapi setidaknya mereka pasti bangun lebih pagi darinya.Saat melihat kedua pria itu, senyuman manis muncul di wajah Wanda dan dia segera menyapa mereka, "Selamat pagi, Ayah, Kak Ed."Rowan memandangi putri

  • Cinta Membara Sang Kakak   Bab 6

    Dansa waltz ini langsung membuat Wanda dan Edison menjadi perhatian utama para penonton.Saat meninggalkan lantai dansa, Edison dengan lembut memeluk pinggang Wanda agar dia tidak ditabrak oleh para tamu yang menonton mereka.Edison yang punya tinggi 188 sentimeter, hanya berdiri di samping Wanda saja sudah cukup memberinya rasa aman.Wanda merasa selama Edison mau, dia pasti akan melakukan yang terbaik dalam segala hal. Namun, biasanya dia tidak ingin merepotkan diri untuk melakukan sesuatu bagi orang lain. Karena bagi Edison, tidak ada seorang pun yang layak mendapatkan perhatiannya.Begitu mereka meninggalkan lantai dansa, Edison langsung menarik kembali tangannya dan memasukkan kembali ke dalam saku celananya. Dia kembali lagi menjadi dirinya yang dingin seperti biasa.Wanda sama sekali tidak tahu harus berkata apa saat melihatnya yang seperti itu.Dia bisa merasakan bagaimana sulitnya menaklukkan kakaknya ini. Jika dalam games, maka kakaknya ini bisa disebut sebagai bos musuh dal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status