Share

Bab 14

Daniel membuka pintu dan apartemen seluas 300 meter persegi langsung terlihat jelas.

Kesan pertama Felis adalah apartemen itu benar-benar besar, jauh lebih besar daripada rumah berukuran kurang dari 50 meter persegi, tempat dia dan neneknya tinggal.

Daniel pasti sangat kaya, tetapi kaya atau tidaknya itu tidak ada hubungannya dengan Felis.

Pernikahan mereka hanya akan bertahan dua tahun dan setelah dua tahun, mereka hanya menjadi teman biasa, bahkan mungkin lebih asing dari teman biasa.

Daniel mengganti sepatunya dan berjalan masuk.

Felis juga mengganti sepatunya. Ketika dia menaruhnya di rak sepatu, dia melihat sepasang sandal bebek kuning kecil yang lucu di dalamnya.

Dia mengambilnya dan mencobanya. Ukurannya tidak terlalu besar ataupun kecil, pas dengan ukuran kakinya.

Felis sedikit senang. Dia teringat kalau Daniel pernah memberinya kunci apartemen itu dan mengatakan kalau dia boleh tinggal di situ jika tidak ingin tinggal di kampus lagi.

Namun, dia tidak menyangka, Daniel begitu perhatian. Dia tidak hanya menyediakan apartemen untuknya, tetapi juga menyiapkan sandal.

Felis masuk ke dalam sambil memakai sandal bebek kuning kecil itu. Daniel sudah duduk di sofa menunggunya.

Melihat Felis datang, Daniel menyuruhnya duduk.

Felis duduk di sebelahnya dan menjaga jarak darinya.

Daniel menatapnya, ekspresinya tidak terlihat baik.

Meski wajah Daniel tidak lagi sedingin es batu, tetap saja Felis masih merasakan aura dingin itu.

Daniel bertanya seolah sedang menginterogasi seorang mahasiswa. “Kapan kamu dan Derio pertama kali bertemu?”

Felis tertegun sejenak, lalu menjawab jujur, “Kita bertemu di tahun pertama, kenapa?”

Sorot mata Daniel menjadi suram dan dia terus bertanya, “Ada hubungan apa di antara kalian?”

Felis sedikit bingung. Apa maksud Daniel?

Daniel curiga kalau dia berselingkuh dengan adiknya?

Dengan adiknya itu yang pernah gagal ujian di tiga mata kuliah, Felis tidak akan pernah tertarik padanya, tidak peduli orang seperti apa dia.

Felis melirik Daniel dengan tidak senang dan menjawab dengan dingin, “Hubungan apalagi? Kita hanya teman sekelas.”

Daniel ingin tertawa. Dia tidak menyangka, Felis adalah wanita yang berbicara terus terang. Dia berbicara tanpa bertele-tele.

“Oke, kenapa dia mengajakmu makan malam?”

Felis sedikit kesal. Kenapa Daniel begitu mencampuri urusannya?

Perjanjian kontrak itu dengan jelas menyatakan kalau masing-masing pihak tidak akan mencampuri kehidupan pribadi masing-masing.

Namun, saat memikirkan bagaimana dia bisa keluar dari kantor polisi, dia dengan sabar menjawab, “Kamu bisa bertanya pada Derio tentang hal ini. Ujian akhir akan tiba sebentar lagi dan dia mau menyontekku.”

Daniel terdiam.

Daniel sudah menebak kalau itu alasannya, tetapi ketika Felis mengatakannya, dia masih sangat marah dan berencana memotong uang bulanan Derio sebesar 20 juta setiap bulannya nanti.

Derio pasti bereaksi. “Uangku!”

Daniel mengerutkan alisnya dengan jengkel. “Apa dia sudah biasa menyontekmu?”

Felis berhenti sejenak dan berkata, “Dia bahkan menyontek semuanya dan tidak ada satu pun yang terlewat.”

Daniel merasa tidak perlu lagi memberi Derio uang bulanan. Karena Derio tidak belajar, lebih baik Derio memungut sampah dan mengemis di jalan.

Daniel berpikir sarkastis, mungkin Derio akan berterima kasih padanya.

Mengetahui alasannya, Daniel tidak marah lagi. Dia berdiri dari sofa dan berkata, “Kamu bisa mandi dulu dan menginap di sini untuk malam ini.”

Felis mengerutkan kening. Memikirkan terakhir kali dia tidur dengannya, Daniel seperti binatang buas dan Felis merasa sangat malu.

“Tidak, terima kasih. Sebaiknya aku kembali ke kampus. Aku sebentar lagi ada ujian dan ada beberapa kelas yang harus aku kejar.”

Felis sambil memelintir lengan bajunya dan tampak gelisah.

Daniel mengangkat sedikit sudut bibirnya dan menunjuk ke dua kamar di sebelahnya. “Kamu bisa tidur di kamar yang ini malam ini dan aku akan tidur di kamar sebelahnya.”

Daniel memberi isyarat padanya untuk tidak takut, dia tidak akan menyentuhnya lagi.

Namun, Felis tidak berpikir begitu.

Malam sudah larut, bulan sudah menggelap dan angin lumayan kencang, apa yang akan terjadi antara seorang pria dan wanita?

Kalian bisa menebak-nebak apa yang mungkin akan terjadi.

“Daniel, sebaiknya kamu mengantarku kembali. Kalau aku tidak kembali, Hani akan khawatir.”

“Kamu bisa mengirim pesan padanya lewat ponsel.”

Sudah hampir jam 2 dan kalau terus berlanjut, hari akan segera terang. Daniel punya agenda rapat besok.

Namun, Felis sangat ingin kembali, jadi Daniel harus menjelaskan lebih lanjut. “Mobilnya dibawa oleh asistenku untuk mengantar temanmu. Aku tidak ada mobil untuk sekarang, jadi aku tidak bisa mengantarmu.”

Faktanya, ada tujuh atau delapan mobil mewah yang diparkir di garasi bawah tanah dan semuanya itu adalah milik Daniel.

Setelah itu, Daniel berbalik dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Felis terdiam.

Felis merasa ini sudah takdirnya untuk menginap di situ malam itu.

Felis berpikir dan memutuskan untuk mengunci pintu. Kalau Daniel berani mengganggunya lagi, dia akan bersikap kasar padanya.

Felis pernah berlatih seni bela diri sebelumnya, jadi meskipun Daniel tinggi dan kuat, mungkin Daniel bisa kalah.

Padahal Daniel juga pandai di bidang seni bela diri.

Setelah mengambil keputusan, Felis berbalik dan berjalan ke kamar tidur, meletakkan tas kuliahnya di atas meja, dan menuju ke arah lemari.

Dia ingin melihat apakah ada piyama, handuk, atau apa pun di lemari.

Dia membuka lemari dan melihat-lihat.

Wow!

Lemari pakaian itu tidak hanya berisi piyama, tetapi juga ada berbagai jenis pakaian.

Meskipun tidak banyak setelan, tetapi sudah lumayan lengkap dan kualitasnya tampak bagus.

Bahkan semua pakaian itu bermerek terkenal. Tidak hanya berkualitas baik, harganya juga sangat mahal.

Felis tidak tahu merek-merek itu dan belum pernah memakai pakaian sebagus itu.

Matanya sedikit berkaca-kaca.

Daniel pernah berjanji kalau selama mereka menikah, dia tidak akan memperlakukannya dengan tidak adil dan akan memberinya kehidupan materi yang lebih dari cukup.

Tampaknya Daniel menepati janjinya.

Namun, semua tidak ada yang gratis!

Felis takut suatu hari nanti, dirinya akan kecanduan dengan kehidupan seperti itu dan saat bercerai dengan Daniel, dia tidak akan mampu lagi beradaptasi dengan kehidupannya yang pas-pasan.

Mudah bagi orang untuk berpindah dari hidup berhemat menuju hidup boros, tetapi sulit bagi orang untuk berpindah dari hidup boros menuju hidup hemat.

Felis tetap ingin menjalani hidupnya seperti biasa, tidak menginginkan milik orang lain atau mengambil keuntungan dari orang lain.

Dia menemukan handuk di lemari dan berjalan keluar kamar tidur dengan handuk itu.

Begitu dia sampai di pintu kamar, dia dikejutkan oleh pemandangan di depannya.

Daniel keluar dengan berbalut handuk saja.

Handuknya terikat longgar di pinggangnya dan air menetes dari ujung rambutnya.

Melihat ke bawah, orang mungkin bisa melihat pinggangnya yang kokoh, kaki yang jenjang, ototnya yang membentuk, dan delapan otot perut yang tersusun rapi.

Felis seakan hampir mimisan saat melihat itu dan dia menelan ludahnya tanpa sadar.

Felis tahu, Daniel punya bentuk tubuh yang bagus, tetapi dia tidak menyangka akan sebagus itu.

Awalnya, Felis begitu sakit hati dengan apa yang sudah dilakukan Daniel padanya hingga dia tidak ingin melihatnya lagi.

Kini, Felis merasa punya sesuatu yang enak untuk dipandang dan menghilangkan pikiran awalnya itu.

Dia menatapnya dengan terang-terangan.

Daniel terdiam.

Siapa yang tadinya takut dengan Daniel?

Kenapa Daniel terlihat begitu sombong?

Daniel cepat-cepat memegang handuknya dan bergegas ke kamar tidurnya, seakan-akan hendak mencegah hal mesum terjadi.

Felis terdiam.

Felis merasa Daniel menganggapnya cabul.

Felis tersenyum dan berjalan ke kamar mandi sambil membawa handuk.

Setelah mandi sebentar, dia keluar dengan tubuh berbalut handuk.

Begitu dia keluar dari kamar mandi, dia melihat Daniel bersandar di pintu kamar tidur dengan segelas air di tangannya, menatapnya dengan santai.

Felis terkejut, jantungnya berdebar kencang.

Apa yang mau Daniel lakukan?s

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status