Share

Bab 42

Kakek mengerutkan keningnya, hatinya merasa sangat tersentuh.

Teringat pesan dari rekan seperjuangannya yang pernah melindunginya dari tembakan sehingga apa pun yang Robert sekarang lakukan adalah hal yang wajar.

Mobil terus melaju dan mereka sampai di Taman Makam Pahlawan.

Robert turun dari mobil dengan bantuan Pak Leo, dia sambil menggunakan tongkat dan membawa buket bunga.

Setiap kali berkunjung ke sana, dia merasa sangat bersalah. Robert berdiri di depan makam Charles dan tidak berani mengatakan satu kata pun yang tidak penting.

Seolah-olah Charles sedang memberikan nasihat padanya seperti biasanya, Robert menundukkan kepala seperti sedang mendengarkan, satu-satunya perbedaan adalah Charles sudah meninggal dan tidak bisa lagi berbicara.

Robert meletakkan bunga di depan makam Charles, membungkuk tiga kali di depan batu nisannya, lalu berdiri tegak dan memberi hormat.

Setelah itu, Robert memberi isyarat kepada Pak Leo untuk mengeluarkan tikar yang telah disiapkan sebelumnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status