Share

Bab 20

Felis dan Hani keduanya tertegun dan langsung berhenti.

Percakapan di dalam berlanjut.

Soni berhenti sejenak dan berkata, “Bu, apa perlu marah-marah? Aku baru saja bertengkar dengan teman sekelasku. Namanya bertengkar ya pasti ada yang terluka. Entah dia atau aku yang terluka. Bukankah itu hal normal? Kenapa harus marah-marah?”

“Apa ini hanya beberapa pukulan biasa? Lihatlah dirimu, wajahmu hampir rusak. Anakku sangat tampan, bagaimana kalau wajahnya hancur?”

Farah Dominik sangat tertekan. Ketika dia memikirkan putranya dipukuli oleh teman sekelasnya karena perempuan itu, dia merasa sangat marah dan tidak bisa terima.

“Bu, jangan khawatir, wajahku tidak hancur. Ini akan baik-baik saja dalam beberapa hari. Aku tidak selemah itu.”

Setelah Soni masuk rumah sakit dari tadi malam, dia tidak berani memberi tahu keluarganya.

Ibunya tidak tahu bagaimana bisa mengetahui hal itu, tetapi ibunya tiba-tiba masuk ke ruangannya pagi ini.

Melihat putranya terluka seperti itu, Farah hampir menangis.

D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status