Share

Bab 11

Derio menindih Soni dan menyerangnya dari kiri dan kanan.

Walaupun Derio tidak berniat membunuhnya, dia memukuli Soni hingga hampir tidak sadarkan diri.

Felis dan Hani terkejut dan bergegas menghampiri mereka.

Brian juga ketakutan dan bergegas menarik Soni. Dia menariknya dan langsung menelepon polisi.

Soni datang untuk makan malam bersama Brian. Brian tidak bertanggung jawab atas kejadian itu. Keluarga Carnando pasti tidak akan membiarkan hal itu.

Manajer lobi mendengar suara keributan dan berlari menghampiri. Ketika dia melihat bahwa keluarga bosnya sendiri yang membuat masalah, wajahnya berubah pucat.

Dia ingin melerai, tetapi pelayan di situ berkata padanya kalau seseorang sudah menelepon polisi.

Kejadian itu akan menjadi masalah serius.

Mereka dibawa ke kantor polisi dan itu bukan lagi sesuatu yang bisa dia tangani.

Manajer itu berpikir dan langsung menelepon bosnya.

Daniel Fins sedang sibuk bersosialisasi dan sedikit bingung melihat panggilan telepon dari manajer lobi, tetapi dia tetap menjawab panggilan itu. “Ada apa? Ada masalah apa?”

Manajer lobi menjawab, “Pak Derio membuat masalah lagi dan memukul seseorang di lobi.”

Daniel terdiam.

Tangan adiknya itu terasa gatal jika tidak berkelahi selama tiga hari.

“Apa pihak lainnya terluka parah?”

“Tidak terlalu parah. Intinya adalah pihak lain menelepon polisi …,” ujar manajer itu.

“Hmm …”

Sebelum manajer lobi selesai berbicara, sebuah mobil polisi datang dengan bunyi sirine bising.

Daniel bisa dengan jelas mendengar bunyi itu.

Dia mengerutkan kening, meletakkan teleponnya, dan sambil bersosialisasi, seolah-olah orang yang ditangkap itu sama sekali bukan saudaranya. Di tengah-tengah cahaya lampu dan minuman anggur, Daniel menghadapi situasi itu dengan tenang.

Setelah acaranya selesai, Daniel pulang ke apartemennya, dan baru saat itulah dia ingat kalau dia punya adik laki-laki yang sedang ditahan di kantor polisi.

Dia tidak ingin pergi ke kantor polisi untuk mengurusi hal itu, tetapi orang tuanya sedang berada di luar negeri untuk mengurus bisnis. Masalah itu juga tidak boleh diketahui oleh kakeknya, jadi dia harus pergi ke kantor polisi.

Di Kantor Polisi.

Setelah polisi membawa mereka ke kantor, mereka menanyakan beberapa pertanyaan sederhana dan kemudian menahan mereka.

Itu adalah pertama kalinya Felis berada di kantor polisi dan dia merasa sedikit cemas.

Felis ingin mengeluh pada Hani, tetapi karena hal itu sudah terjadi, dia akhirnya menahan diri.

Hani memeluknya, wajahnya penuh dengan rasa bersalah. “Felis, maafkan aku, aku tidak tahu kalau kita akan dibawa ke sini. Kalau aku tahu, aku tidak akan pernah menyeretmu keluar untuk makan.”

Felis mengelus kepalanya dan berkata, “Tidak apa-apa. Kamu tidak bermaksud begitu. Kamu juga tidak tahu kalau kita akan bertemu dengan si Peringkat Dua dan dia malah mencampuri urusan orang lain.”

Meskipun Felis tidak menyalahkannya, Hani tetap merasa sangat bersalah. Kalau pihak kampus tahu, Felis bisa saja kehilangan beasiswanya.

Keluarganya Felis kurang mampu, jadi dia bergantung pada beasiswa untuk bertahan hidup. Jika dia kehilangan beasiswanya, bagaimana dia akan hidup di sisa semester ini?

Semakin Hani memikirkan hal itu, semakin dia merasa bersalah dan dia hampir memeluk Felis sambil menangis.

Felis juga menyadari hal itu dan akan sangat merepotkan jika kampus tahu soal itu.

Dampak paling langsungnya adalah gelar “Tiga Siswa Berprestasi” akan dicopot darinya, beasiswanya akan hilang, dan lowongan kerja di masa depan juga mungkin akan terpengaruh.

Semakin Felis memikirkan hal itu, semakin pusing kepalanya. Kedua pria itu sangat bodoh dan Felis ingin sekali menghabisi mereka.

Derio bersandar di dinding, tampak tidak peduli. Dia menatap Felis yang berjongkok di sudut dan menghiburnya dengan berkata, “Bos, jangan panik. Kakakku pasti akan mengurus hal ini. Tidak apa-apa. Kampus tidak akan mengetahui hal ini. Reputasi dan beasiswamu tidak akan terpengaruh. Untuk berjaga-jaga, maksudku untuk berjaga-jaga saja, kalau beasiswamu dicabut, aku akan membiayaimu.”

Kakak laki-lakinya punya banyak uang dan apa pun bisa didapatkan bahkan lebih dari sekadar beasiswa sekolah.

Bagi Keluarga Fins, uang hanyalah angka dan rangkaian matematika yang sangat panjang.

“Ya, betul, Felis, jangan terlalu sedih. Kalau kamu kehilangan beasiswa, Derio dan aku akan membantumu. Aku akan memberimu setengah dari biaya hidupku.” Hani mengangkat tangannya dan bersumpah.

Hani biasanya menghabiskan uang dengan boros dan biaya hidupnya bahkan tidak cukup untuk menutupi pengeluarannya sendiri.

Namun, bagi Felis, dia lebih suka mengencangkan ikat pinggangnya dan hanya makan satu roti kukus setiap kali makan.

Felis merasa geli mendengar mereka berdua, dia merasa seolah-olah akan mengemis di jalan.

Namun, Felis sangat berharap polisi tidak bersikap kejam dan melaporkan masalah itu ke pihak kampus.

Selama kampus tidak tahu, yang lainnya bukan masalah serius.

Saat mereka sedang berbicara, seorang polisi datang. Dia melirik mereka dan berteriak, “Derio, keluargamu ada di sini.”

Derio mengangkat kepalanya dan berkata dengan bangga, “Lihat, kakakku ada di sini, jangan khawatir, jangan panik, aku akan membawa kalian keluar sebentar lagi.”

Dia sudah sering ke kantor polisi berkali-kali dan sudah mengenal tempat itu, jadi dia tidak merasa cemas sedikit pun.

Setiap kali dia datang, dia akan dibawa pergi oleh kakak tertuanya. Kadang-kadang, kakak tertuanya itu akan mengatakan beberapa kata padanya atau tidak berbicara sama sekali.

Derio mengikuti polisi itu ke lobi, tempat Daniel sudah menunggu.

Dia melirik Derio dan bertanya dengan kesal, “Apa alasanmu kali ini?”

Derio tertegun dan ingin mengatakan kalau dewinya telah diganggu, tetapi dia menahan kata-katanya.

“Aku mengajak teman-teman sekelasku untuk makan malam dan Soni datang untuk menghina temanku.”

Hmm?

Daniel menatapnya dengan santai. “Soni menghina teman sekelasmu, tidak bisakah teman sekelasmu itu menyelesaikannya sendiri? Kenapa kamu harus ikut campur?”

Apa adiknya ini merasa paling benar?

Derio menggaruk hidungnya dan berkata dengan sedikit malu, “Teman sekelasku adalah seorang perempuan. Dia pemalu dan tidak bisa berdebat dengannya, apalagi memukulnya, jadi aku membantunya.”

Perempuan?

Daniel menatapnya kaget, hal itu membuat Derio merasa gelisah.

Adik laki-lakinya memang sedikit pecundang dan tidak pernah memiliki hubungan kasual dengan pria ataupun wanita. Dia bahkan tidak pernah memiliki hubungan romantis.

Daniel benar-benar terkejut karena dia berkelahi dengan seseorang hanya demi teman sekelas perempuannya.

“Kamu menyukainya?”

Adiknya mengajak seseorang untuk makan malam dan berkelahi demi orang itu, apalagi kalau bukan karena cinta?

Yang mengejutkan Daniel adalah Derio menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Tidak, bukan begitu, dia hanya teman, dia seorang dewi, kagum, hanya kagum, tidak ada yang lain …”

Dia menjelaskan dengan tergesa-gesa dan membingungkan, yang malah membuat masalahnya menjadi semakin jelas.

Penjelasan seperti itu sangat sulit untuk meyakinkan seseorang, bahkan untuk dirinya sendiri, apalagi untuk kakaknya yang merupakan CEO miliarder.

Daniel tersenyum dan berkata, “Aku tidak pernah berkata kalau kamu tidak boleh berpacaran, kenapa kamu begitu cemas?”

Derio bergumam, “Aku hanya ingin berkencan dengan seseorang hanya jika orang itu tertarik padaku.”

“Benarkah?” Daniel bertanya balik.

Apakah ada gadis yang cukup berani dan genit di Universitas Nikolsky?

Adiknya itu tidak memiliki kebiasaan buruk, kecuali dia yang tidak pandai dalam hal belajar dan suka bermain. Meskipun adiknya tidak setampan dirinya, adiknya itu juga lumayan ramah dan tampan.

Perempuan itu meremehkan adiknya.

Daniel tiba-tiba menjadi penasaran terhadap perempuan itu.

Dia ingin melihat perempuan seperti apa yang bisa membuat adik laki-lakinya memujanya dan merasa sangat sulit untuk menggapainya.

“Di mana teman-teman sekelasmu?”

Derio diam-diam senang, dia telah menunggu untuk memberi tahu kakaknya soal itu.

“Di dalam. Aku akan memberi tahu mereka.”

Derio berbalik dan berlari masuk. Sebelum mencapai pintu, dia berteriak, “Bos, Hani, ayo pergi, cepat keluar.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status