Share

Bab 9

“Pamela—Gue sayang sama Lo,” gumam Tirta memeluk Sander.

“Sadar heh, gue Sander!” pekik Sander memegang Tirta yang memeluknya, takut terjatuh.

“Udah Lo bawa dia pulang aja!” titah Zero.

“Bantuin gue dong,” rengek Sander.

Zero membantu, tapi hanya sampai Tirta masuk ke dalam mobil.

“Gue nggak bisa ikut. Ada urusan!” dusta Zero.

Sander hanya mencebikkan bibirnya, tapi kalau itu hanya sebuah alasan.

Zero segera pulang dan menyerahkan Tirta pada Sander, dia malas mendengar ocehan Tirta yang teler terus membahas tentang Pamela. Dia—cemburu. Andaikan saat itu dia tidak melakukan kesalahan besar sudah pasti Pamela hanya akan mencintai dia seorang.

Zero membutuhkan—teman. Dan yang tahu mengenai dirinya hanyalah adiknya sendiri. Saat berhenti di lampu lalu lintas, diapun segera menelpon sang adik sebab biasanya Vicenzo setiap malam suka keluyuran di luar.

[Hallo, ada apa, Kak?]

“Lo dimana?” tanya Zero malas basa-basi.

[Baru pulang, ada apa?]

“Jangan tidur dulu, gue mau curhat penting.”

[Oke]

Z
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status