“Kau memang gadis yang tidak mau mendengarkan.” ujar Laurent begitu ia melihat Raynelle kembali memakai pakaian kedodoran seperti biasanya ketika meninggalkan statusnya sebagai putri Jackinson.
Raynelle melirik Laurent. “Kau pikir kau siapa, kenapa aku harus mendengarkan kata-katamu?” sahunya masa bodoh.
“Hei Girl, look! Dengan tampilan seperti ini mana ada pria yang mau denganmu.” cemooh Laurent terang terangan, Raynelle berdecih.
“Raynelle kau sudah datang.” Chris menghampiri Raynelle yang berjalan bersama Laurent, Laurent menatap Chris lalu ke arah Raynelle bergantian.
“Apa hubunganmu dengan Raynelle?” tanya Laurent.
Chris membuka bibirnya bersiap untuk menjawab namun Raynelle lebih dulu menyahut, “Dia kekasihku, orang yang baru saja kau katakan tidak ada yang mau dengan gadis nerd sepertiku.” sahut Raynelle kemenangan begitu ia menatap wajah Laurent yang terkejut.
“Benarkah?”
Chris menatap Raynelle kemudian teringat perjanjian mereka kemarin, Chris ikut ke dalam sandiwara yang dibangun oleh Raynelle. “Apa yang dikatakannya benar.” ucap Chris membenarkan kalimat Raynelle sembari memeluk pinggang gadis itu dengan satu tangan, dalam hati Raynelle mengumpati Chris tapi lebih baik tetap melanjutkan sandiwara ini untuk mempermainkan Claire dan juga Laurent sekaligus.
Laurent menggelengkan kepalanya tak habis pikir pada Chris, “Kau menyukai gadis seperti ini? Dengan tampilan yang sangat jelek begini? Oh shit, sepertinya kau telah terkena hipnotisnya.” ujar Laurent.Chris melepaskan tangannya dari Raynelle berganti mencengkeram kerah baju Laurent. “Jika aku mendengar kau mengejek kekasihku lagi, aku tidak akan membiarkanmu begitu saja.” ancamnya, Laurent menatap Chris sebelum menepis tangan Chris menyingkir dari bajunya.
Laurent tersenyum miring menatap Raynelle, “Kau tidak tau sedang berhadapan dengan siapa.” kemudian kembali menatap Chris ketika Raynelle memberikan tatapan pada Laurent agar tutup mulut. Laurent menepuk-nepuk bahu Chris.
“Kau salah memilih gadis, Bung.” lantas Laurent memberikan senyumnya pada Raynelle sebelum meninggalkan Chris bersama Raynelle.
“Apa kau tersanjung dengan apa yang aku lakukan untukmu?” tanya Chris setelah Laurent tidak terlihat oleh mata mereka.
“Ha ha itu tidak berkesan untukku sama sekali.” Raynelle tertawa datar lalu berbalik berjalan lebih dulu di depan Chris, Chris mengejar menyamai langkah Raynelle.
“Aku yakin kau berkesan dengan tindakanku barusan, rasanya aku baru saja menyelamatkanmu dari rasa malu di depan pria tadi.” Ujarnya tidak mau mengalah, Raynelle mendesah pasrah dengan kecerewetan Chris.
Raynelle masih belum tau rencana apa yang Laurent ingin lakukan dengan berpindahnya pria itu ke tempat ini, apa mungkin laurent berencana membongkar rahasia Raynelle sebagai putri tunggal keluarga Jackinson, putri dari pemilik universitas swasta yang mereka tempati sekarang?
Atau membongkar sesuatu yang lebih penting yaitu membocorkan rahasia mengenai Raynelle? Jika dia bukan orang sembarangan, semua orang yang berurusan dengan keluarga Jackinson akan berakhir tragis jika ketahuan melakukan tindakan yang tidak di sukai oleh keluarga tersebut.
Tapi tidak mungkin Laurent melakukan tindakan rendahan seperti itu, Raynelle mengenal Laurent sejak kecil dan pria itu tidak pernah melakukan hal rendah dengan membongar rahasia orang lain demi kepentingan pribadi.
Raynelle memang akan muncul sebagai putri keluarga Jackinson tapi bukan sekarang karena saat ini belum waktunya putri tunggal dari keluarga besar itu muncul untuk mengejutkan banyak orang.
“Apa yang kau pikirkan?”
Raynelle melihat tangan Chris yang memeluk pinggangnya sebelum mendongak menatap Chris sebentar. “Jauhkan tanganmu dariku.” peringat Raynelle.
“Kenapa? Bukannya kita sekarang berpacaran?” jawab Chris masa bodoh.
“Sejak kapan aku setuju dengan hal itu?”
“Beberapa menit yang lalu di depan pria tadi.” ucap Chris apa adanya. Sial, Chris memang pandai memanfaatkan situasi tapi bukan berarti Raynelle benar-benar menjadi kekasih Chris begitu saja hanya karena Chris ikut ke dalam sandiwara yang ia bangun di depan Laurent.
Raynelle bersiap untuk melepaskan tangan Chris darinya namun dari arah yang berlawanan ia melihat Claire dan minion nya berjalan ke arah Raynelle, membuat Raynelle memutuskan melanjutkan sandiwara yang terlanjur ia bangun.
Claire terlihat akan memunculkan tanduk besarnya ketika melihat kedekatan antara Chris dan Raynelle, namun tidak melakukan apapun ketika keduanya lewat di depan Claire seperti menganggap Claire dan minionnya hanya sebuah angin.
“Dia sudah keterlaluan.” ujar Harper.
“Kupikir dia cocok,” celetuk Emma yang langsung mendapat tatapan tajam dari kedua temannya “Tapi Claire jauh lebih cocok dari Raynelle, iya pasti itu jauh lebih baik.” katanya segera memperbaiki, Claire hanya menghela nafas.
“Ancamanku kemarin sepertinya belum cukup untuk membuatnya takut.” geram Claire, Emma hanya manggut-manggut.
“Wah, coba kita lihat siapa yang datang. Andrew, sekarang kau harus mengaku kalah dari Chris, dia bahkan bisa menaklukan si gadis es kurang dari satu pekan.” seru Martin.
Andrew mnedengus. “Ini pasti karena Chris lebih beruntung.”
“Jadi kau akan memberikan barang koleksimu itu untuk Chris?” tanya Ben.
“Hhh...,” Andrew menghela nafas, “Bagaimanapun janji adalah janji, mau tidak mau aku mengaku kalah lagi dari Chris, dia terlalu pintar menarik perhatian wanita bahkan si gadis es pun bisa dia dapatkan dalam waktu begitu singkat.”
“Itu karena aku sangat populer.” sahut Chris yang baru tiba di tengah-tengah teman yang lain.
Berita mengenai kedekatan Chris dan Raynelle langsung menyebar luas dengan cepat, bahkan potret keduanya diambil secara diam-diam dan di post ke dalam web sekolah yang membuatnya mendapat gelar “best hot topic “hari itu.
Meskipun itu hanya hubungan sandiwara, Chris tidak menyangka akan secepat ini terkenal, entah siapa yang mengambil gambar lalu mem-post di web sekolah, entah apa dorongan berita antara Chris dan Raynelle langsung terkenal dalam waktu yang begitu singkat.
“Kapan kalian resmi berkencan?” tanya Martin pensaran.
“Ku pikir nanti sore.” jawab Chris.
“Tapi kau sudah sedekat itu dengan Raynelle padahal kau baru mencoba mendekatinya kemarin.” timpal Ben.
Chris terkekeh. “Itulah untungnya menjadi seorang Christian yang tampan ini.” katanya.
“Tapi siapa pria ini?” Ben men-zoom sosok pria yang berdiri di samping Raynelle, bahkan Chris menarik kerah baju pria itu di depan Raynelle. Chris ikut melihat gambar yang Ben maksud lalu menjawab.
“Aku juga tidak tau tapi dia sepertinya tidak menyukai Raynelle.” jawabnya.
Chris tidak tau seluk beluk siapa itu Raynelle, Chris bahkan baru tahu ada gadis seperti itu di sekolah ini, tapi jujur demi apapun jika Raynelle sepertinya bukan hanya Nerd, karena jauh di dalam perasaan Chris ia merasa gadis itu terasa sangat misterius dan sialnya saat pria tadi menjelekkan Raynelle, Chris benar-benar merasa emosi, jadi itu bukan sandiwara, karena Chris sungguh kesal melihat Raynelle di hina karena penampilannya meski awalnya Chris juga tidak menyukai tampilan Raynelle.
“Apa kau mulai menyukai gadis itu?” tanya Andrew.
Chris menoleh, “Entahlah, aku tidak yakin.” jawabnya, namun kembali teringat ke perjanjian kemarin jika yang bisa memutuskan hubungan timbal balik ini adalah Raynelle dan Chris tidak berhak memutuskan secara sepihak.
Tidak tau mengapa ada rasa yang sulit untuk di jelaskan ketika Raynelle berkata seperti itu kemarin, rasanya seperti Raynelle memiliki kekuatan yang dapat mengendalikan seseorang lewat ucapannya, apa Raynelle dapat menghipnotis orang lain? Itu konyol, Chris segera menggeleng.
Tapi anehnya jika Raynelle tidak setuju dengan hubungan pura-pura ini kenapa gadis itu meminta hanya dia yang bisa memutuskan? Hal ini membuat Chris merasa berada di bawah kendali Raynelle.
Ada apa dengan gadis itu, dan siapa Raynelle sebenarnya sampai membuat Chris yang baru mengenal kemarin menjadi seperti ini?
___
Bersambung...Chris bersandar di luar pintu menunggu Raynelle selesai dengan kelasnya hari ini, Chris melakukan itu bukan karena taruhannya dengan Andrew tapi Chris melakukannya karena dia ingin.“Chris, kau menungguku?” ujar Claire manja sembari memeluk lengan pria itu, Chris melepaskan tangannya dari Claire membuat Claire protes tidak terima. “Ada apa kenapa kau mengabaikanku beberapa hari ini?” ucap Claire.“Aku sedang ada urusan.” Chris meninggalkan Claire untuk menemui Raynelle yang ternyata masih bercengkrama dengan pria yang tadi pagi.Laurent menoleh menyadari kehadiran Chris, “Aku tidak mengerti kenapa kau menargetkan pria itu untuk menjadi alatmu.” ucap Laurent.“Aku hanya sedang ingin bermain dengan cara yang berbeda, bukan dengan otot, Chris bisa membantuku menyelesaikan rencanaku.” Jawab Raynelle.“Kau memperalatnya tapi apa kau tidak takut jika sandiwaramu ini nantinya akan menjadi bomerang untukmu?” kata Laurent memperingati.“Itu tidak akan pernah terjadi.” sahut Raynelle sebelum Ch
Raynelle dan Chris berlari dan terus berlari namun empat orang tadi terus mengejar mereka bahkan saat mobil Chris yang melaju kencang pun tetap mereka ikuti.“Sebenarnya siapa mereka kenapa mengikuti kita?” ujar Chris.“Dia mengincarku.” jawab Raynelle.Chris menoleh sebentar sebelum menambah kecepatan laju mobilnya, “Sebenarnya siapa kau sampai membuat mereka mengejarmu seperti ini, aku yakin kau bukan orang sembarang sampai pria-pria tadi ingin membawamu.”Raynelle melipat tangannya dengan santai sembari menatap laju mobil membelah jalanan, “Kau akan mengetahuinya, tapi sekarang kau tidak bisa lepas dariku, mereka sudah melihatmu tentu mereka juga akan mengincarmu.” Raynelle berkata dengan santai seolah mereka tidak sedang dalam pengejaran orang bersenjata.“Sh*t! Aku baru mengenalmu tapi kau sudah membawa masalah untukku!” umpat Chris, Raynelle hanya tersenyum lalu melihat kaca spion mobil Chris dimana sebuah mobil hitam di belakang mereka berusaha untuk menyalip.Raynelle tidak pe
Forum sekolah hari itu kembali digemparkan mengenai berita jika ternyata putri dari pemilik bangunan besar itu juga sekolah di sana, banyak dari semua penghuni bangunan tersebut bertanya-tanya siapakah gerangan orang tersebut dan kenapa sampai saat ini tak ada yang mengetahui jika putri Jackinson menuntut ilmu di tempat itu.“Apa kau mengenalnya? Aku dengar dia adalah seorang gadis.” ucap Claire sembari menatap layar ponsel membaca berita dari forum sekolah.Harper dan Emma menggeleng secara kompak pasalnya mereka juga baru tahu jika putri Jackinson ada di tempat sama dengan mereka.“Aku tidak akan membiarkan gadis itu merebut posisi gadis terpopuler di tempat ini, aku adalah ratunya, tak peduli jika gadis itu putri pemilik sekolah, yang aku tahu aku jauh lebih pantas menduduki tempat sebagai yang tercantik di tempat ini.” Kata Claire dengan begitu percaya diri.“Tapi aku masih bertanya tanya mengenai gadis itu, kenapa dia menyembunyikan identitas sebagus ini?” sahut Harper.“Omong-om
Sekolah masih cukup di gemparkan oleh kedatangan Raynelle, tapi sebagian besar dari para siswa tidak tahu jika Si kaca mata yang selalu mereka buli dan putri dari pemilik sekolah itu adalah orang yang sama.Claire meletakan ponsel di meja cukup keras sampai-sampai Emma berjingkrak kaget karena suara yang ditimbulkan oleh Claire.Harper sendiri terihat santai sembari melihat kuku tangannya yang cantik, “Gadis itu merebut ketenaranmu dalam waktu yang begitu singkat Claire, dia hanya butuh waktu satu hari untuk membuat semua perhatian tertuju padanya, sedangkan kau butuh bertahun-tahun untuk melakukan itu.”“Berhenti menyulit emosiku, Harper! Aku sangat marah hari ini hingga rasanya ingin mencakar wajah perempuan itu sampai Chris tidak sudi mendekatinya lagi!”“Masih banyak Chris di dunia ini tapi kenapa kau hanya menginginkan satu Chris yang sudah memiliki pasangan secantik itu?” Sahut Emma, Harper sedikit mendongak menatap Emma kemudian menggelengkan kepala karena jawaban yang Emma lon
Pegangan Chris pada pinggang Raynelle semakin kuat agar dirinya tidak jatuh terpelanting akibat kecepatan motor yang dikendarai oleh Raynelle. Chris belum bisa memahami sosok Raynelle itu seperti apa, dan untuk apa kemarin Raynelle berpakaian nerd jika aslinya Raynelle adalah gadis yang sangat keras dan pemberani.Motor di rem mendadak oleh Raynelle tapi Chris tak juga melepaskan tangannya dari Raynelle meskipun mereka sudah benar-benar berhenti, Raynelle berbalik melihat Chris yang seperti orang ketakutan.“Apa kau sengaja terus memelukku seperti itu atau kau ternyata takut naik kendaraan bermotor?” ucap Raynelle.Chris buru-buru turun dari motor Raynelle sembari melepaskan helm dia memperbaiki tata rambutnya, “Bagaimana bisa pria setampan diriku takut menaiki kendaraan beroda dua ini.” sahut Chris.Raynelle berdecih mendengar kenarcisan yang dimiliki oleh Chris. “Tapi ini dimana?” Chris celingukan, tapi segera berlari ketika Raynelle telah berjalan beberapa meter di depannya, “Hei
Shower mengalir membasahi tubuh Raynelle dibawahnya, air hangat yang membasahi tubuh Raynelle membantu Raynelle merilekskan diri dari kegiatan hari ini. Darah pria tadi sungguh menjijikkan, jadi Raynelle harus benar-benar membersihkan badan sebersih mungkin agar tidak ada kotoran yang menempel.Saat ini baru pukul setengah satu dini hari, Raynelle merasa sedikit lelah seharian tidak mendapatkan istirahat yang cukup walaupun hal itu sudah biasa diterima Raynelle selama bertahun-tahun.“Untuk apa kau datang ke kamarku malam-malam begini?” Raynelle yang menggunakan jubah mandinya mengambil hair dryer membelakangi Laurent.“Tentu saja menemui sepupuku yang sangat cantik ini.”“Kau bilang tidak tertarik denganku.” sahut Raynelle.Laurent terkekeh sembari memberikan sebuah box yang cukup besar pada Raynelle, “Kemarin kau ulang tahun aku tidak sempat memberimu hadiah karena berada di luar negeri, tapi sekarang aku
Pintu tiba-tiba didorong cukup kuat dari luar membuat Chris dan Raynelle yang berada dibaliknya terdorong hingga jatuh saling tindih dengan Chris, wajah marah Claire menatap kedua orang itu dengan marah di susul siraman air mineral yang membasahi rambut Raynelle kemudian.Chris segera bangkit mendorong Claire dengan keras sampai bahu perempuan itu menghantam dinding, tapi Raynelle terlanjiur basah akan siraman air yang Claire berikan.“Kamu tidak apa-apa?” Chris membantu Raynelle berdiri, Raynelle melirik Claire dengan pandangan merendahkan.“Chris!” seru Claire menahan kesal.Chris berbalik menatap Claire marah, “Apa yang kau lakukan!” bentak Chris.“Apa yang aku lakukan tentu saja menyingkirkan jal*ng ini untuk segera menjauh darimu, kenapa kau masih tak paham juga jika dia hanya memanfaatkanmu!” balas Claire.Suara keras Claire mengundang beberapa orang untuk menonton keributan yang terjadi,
Nafas chris terengah engah tubuhnya telentang di tempat ia berlatih bersama Raynelle, namun gadis itu sendiri dengan santai meneguk air putih mengabaikan Chris yang kelelahan. Chris menoleh melihat Raynelle yang duduk menatapnya.“Aku mengakui kekalahanku.” ujar Chris mengalah.Raynelle terkekeh, “Aku pikir kau yang paling jantan untuk melawanku.” sahut Raynelle.Chris duduk menghadap Raynelle, “Bagaimana bisa sebagai seorang perempuan kau sangat kuat?”“Hanya perlu berlatih dan terus berlatih.” jawab Raynelle seadanya.Chris turun dari tempatnya saat itu mengambil botol air mineral namun botol itu langsung di sambar oleh Raynelle, “Aku ingin minum, apa kau ingin aku mati kehausan?”“Bagiku kau tidak akan mati semudah itu jadi ambil air ini jika kau ingin aku memberikannya padamu maka kau harus berusaha mengambilnya sendiri.”“Hhh..” Chris menghela naf
“Apa maksudmu!” pekik Raynelle setelah beberapa saat lalu mendengar apa yang dokter katakan ketika Raynelle bertanya mengenai kandungannya.“Maaf nyonya, bayi di kandungan Anda tak bisa kami selamatkan akibat peluru yang melukai Anda sangat berpengaruh dengan perutumbuhan janin. Jika kami mempertahankan bayi itu, akibatnya juga akan buruk pada nyawa Anda.” jelas Dokter.Raynelle mngusap wajahnya, tangisnya pecah saat itu juga dan dokter pun keluar memberikan ruang untuk Raynelle sendirian.Di luar Thony mendengar suara tangisan Raynelle yang memilukan, setelah berteriak memanggil ibunya. Raynelle menjadi seseorang yang menyedihkan di mata Thony, ini kali pertama Thony mendengar tangisan Raynelle yang seperti ini setelah perempuan itu tau jika anaknya sudah tidak ada lagi di rahimnya.Thony merasa sangat bersalah, ia memang ingin membunuh bayi itu tapi tidak mengira respon Raynelle akan seperti ini. Sebagai ayah ia benar-benar bukan orang yang patut di banggakan oleh putrinya send
Dua hari berlalu, Chris dan Raynelle di rawat di rumah sakit yang sama tapi Aaron menjaga Chris agar Thony tidak mendatanginya lalu melanjutkan niat membunuh Chris di rumah sakit.Begitu sadar dari posisi tak sadarkan diri akibat luka yang Thony berikan tidak sedikit. Mendadak Chris terlonjak teringat dengan Raynelle.“RAYN!”“Chris, tenanglah dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang, Raynelle tertembak oleh ayahnya sendiri dan apa aku haru sterus diam saja? Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan anakku!”Chris bangun mendadak dari tempat tidur rumah skait, tapi saat kakinya menginjak lantai ia nyaris tersungkur jika saja Aaron tidak segera membantu.“Berapa lama aku tak sadarkan diri?” tanya Chris.“Dua hari.””“Lalu bagaimana kondisi Raynelle, di mana sekarang keberadaannya?”Aaron terdiam, bagaimana dia mengatakan yang sebenranya saat ini.“Aaron, katakan padaku di mana Raynelle sekarang dan seperti apa kondisinya? Dia dan bayinya baik-baik saja kan?”Aaron semakin bingung bagi
Raynelle terbangun setelah tak sadarkan sekitar setengah jam, ia kaget karena posisinya sudah tidak bersama Chris.Pintu terbuka, Thony datang menghampiri sambil menghembuskan nafas.“Kau mau lari sejauh apapun daddy akan tetap bisa menemukanmu kembali, Rayn. Kenapa kau sulit sekali di beritahu jika seorang pewaris tak bisa melepaskan tanggng jawabnya begitu saja hanya demi seorang lelaki yang belum tentu bisa membuatmu bahagia.”“Setidaknya Chris jauh lebih baik dari orang yang membesarkanku selama ini.” sahut Raynelle. “di mana Chris, jika kau menyakitinya lagi aku tidak akan memaafkanmu seumur hidupku.”Thony menghela nafas, “Kali ini kau tak perlu tau aku apakan lelaki itu, kau tetap di sini dan istirahat. Setelah aku membereskan Chris, selanjutnya adalah bayi di perutmu itu.” ucap Thony lantas keluar dari tempat itu.Raynelle langsung melompat dari tempat tidur mengejar kemana Thony pergi, tapi saat keluar mobil yang di kendarai Thony sudah melaju lebih dulu.Raynelle meng
Dua hari berlalu begitu saja dengan cepat, badai salju masih membuat jalanan tertutup dan tidak bisa di lewati oleh kendaraan. Untuk sementara Chris dan Raynelle tetap tidak bisa kemana-mana walau badai salju sudah reda, untuk makan saja mereka menggunakan jasa pengiraman makanan di penginapan tersebut.Pergerakan terhenti total, untuk berpergian jalanan sedang tertutup. Butuh waktu beberapa hari lagi sampai jalanan bisa di lewati lagi. Saat itu terjadi Thony pasti juga belum mengerahkan kembali para anggotanya karena jalanan belum bisa di lewati.Raynelle duduk di sebuah sofa single sementara Chris berjongkok di hadapan Raynelle sambil menatap dan mengusap perut rata Raynelle yang belum membesar namun sudah terlihat ada sedikit perubahan.Ada kehangatan yang Chris rasakan, ia akan menjadi seorang ayah dari bayi yang Raynelle kandung. Semoga saja sampai hari itu tiba bayi ini terlahir dengan selamat.“Lihat apa yang sudah kamu perbuat.” ucap Raynelle.Chris mendongak menatap Ray
Dua hari menunggu badai salju berhenti, Thony juga tak bisa melakukan apapun saat bada salju telah mengusai sebagian besar daerah di Rusia. Pencarian di mana keberadaan Raynelle pun harus terjeda karena cuaca yang buruk.Meski begitu Thony yakin jika Raynelle masih ada di Rusia dan belum sempat melarikan diri dengan Chris.Wine di teguk oleh Thony, pandangan melihat keluar jendela kaca di mana benda putih turun cukup banyak malam hari dan sampai sekarang Thony belum menemukan keberadaan Raynelle.Thony tidak ingin membunuh Raynelle, tidak pula ingin membuat perempuan itu lepas dari tanggung jawab sebagai hak waris tunggal. Thony juga tidak bisa memberikan kekuasaannya pada orang yang bukan berasal dari keturunannya, tapi jika keturunannya tidak mau mewarisi semua itu apa yang akan terjadi.Menghembuskan nafas, Thony jadi teringat tatapan memohon Raynelle seperti tadi, timbul perasaan tak tega tapi harus ia enyahkan. Raynelle putrinya dan bayi yang Raynelle kandung adalah calon k
“BODOH!” umpat Thony, “sekarang jaga setiap perbatasan, jangan biarkan Raynelle pergi dan melahirkan bayi itu. Raynelle benar-benar membuat kemarahanku tak bisa di pertahankan lagi, aku tidak akan segan sekarang.” Thony mengambil mantel dinginnya, cukup banyak anggota yang di sebar untuk mencari keberadaan Raynelle, perempuan itu harus di temukan dan Thony juga harus memastikan bayi di rahim Raynelle tidak akan pernah lahir.Setelah mengetahui Raynelle kembali berhasil melarikan diri, Thony yakin tujuan Raynelle adalah menemui Chris lalu kemudian melarikan diri entah kemana untuk bisa membuat bayi itu bisa di lahirkan.Jelas Thony tidak akan membiarkan Raynelle melahirkan untuk sata ini di usia yang terlalu muda, memang usia yang akan memasuki dua puluh satu tahun bukan lagi kategori belum cukup usia. Namun tetap saja, dengan keberadaan bayi itu nantinya akan membuat pikiran Raynelle terpecah belah dan sulit fokus.Ini tidak boleh terus di biarkan.Baru beberapa hari di Rusia,
Apa yang di harapkan dari orang yang tidak berperasaan, bahkan saat Raynelle memohon pun Thony tidak mendengarkan keinginan putriya sendiri untuk mempertahankan bayi itu. Thony justu memerintahkan agar para anggotanya memastikan Chris sudah tewas tanpa sempat datang ke rumah sakit.Thony yakin tembakannya tadi tidak melesat, kemungkinan besar menembus jantung Chris, dan itu tidak akan membuat Chris bertahan jika organ vitalnya terluka parah, dengan begitu Thony berhasil meyingkirkan Chris selamanya dari Raynella.Namun laporan yang anggota Thony katakan justru membuat Thony semakin geram, benda apapun yang ada di sampingnya di lempar begitu saja.“Bagaimana mungkin dia bisa kabur dengan kondisi seperti itu, cari rumah sakit di tempat ini jangan sampai ada yang terlewat, Chris pasti menghuni salah satu rumah sakit untuk pengotan.” ujar Thony.“Cari Aaron, dia yang membawa Chris ke rumah sakit.”“Tuan, Aaron dalam keadaan memar berada di rumah sakit. Seseorang menyerangnya saat per
“Apa yang kau lakukan, Rayn! Kau membela lelaki itu dan melawan ayahmu sendiri!”“Aku sudah berkata padamu jika aku tidak ingin membuat orang lain kehilangan nyawanya, apa itu masih kurang jelas!”Thony melihat ke belakang di mana beberapa orang telah berjatuhan. “Hentikan orang-orangmu.” perintah Thony.“Lepaskan Chris, maka aku akan membuat mereka berhenti.”Thony mengepalkan tangannya, “Kalau begitu aku sendiri yang akan menghabisi Chris dengan tanganku sendiri.” ancam Thony sembari melihat kemana keberadaan Chris sekarang tapi tidak terlihat lelaki itu ada di mana.Sampai akhirnya terlihat Aaron datang membawa Chris. “Saya berhasil menangkaapnya kembali, Sir.” ucap Aaron.Thony meraih senjata apinya lagi lalu segera di arahkan pada Chris, Raynelle bergegas merentangkan tangan di depan benda tersebut menghalangi agar peluru tidak melukai Chris.“Aku tidak akan membiarkanmu melukainya.”“Minggir, Rayn! Hei kalian segera bawa Raynelle menjauh, dia hanya mengganggu aku untuk
“Aaron apa kau masih di luar?” seru Raynelle tapi tidak ada sahutan dari orang yang ia panggil.Raynelle benar-benar khawatir jika ia tak segera menghentikan Thony, lelaki itu akan menghabisi nyawa Chris.Sekarang Raynelle tak bisa kemana-mana, pintu terkunci dari luar dan ia juga tak mungkin melompat dari gedung tersebut jika masih ingin hidup. Kecemasan Raynelle benar-benar besar sekarang, Thony telah mengetahui keberadaan Chris dan lelaki itu pasti akan membuat perhitungan dengan Chris. Raynelle berdiri kemudian memukul pintu memanggil Aaron lagi.“Aaron, kau masih di sana?!”Tak ada sahutan, sudah dua jam sejak Thony berhasil mendapatkan Chris, saat ini dia pasti sedang memberi perhitungan kasar terhadap Chris yang memungkinkan nyawa Chris sebagai taruhannya.“Aaron!”Pintu terbuka, Raynelle berniat menerobos tapi lengannya di cengkeram oleh Aaron dengan kuat, pintu segera di tutup sebelum Raynelle berhasil melarikan diri.“Raynelle, berhenti.”“Aku harus menemukan Chri