“Kenapa kau terlihat begitu senang, apa kau berhasil mengambil hati si gadis es itu?” ujar Ben penasaran.
Andrew menggeleng, “Itu tidak mungkin, Raynelle adalah satu-satunya gadis yang sangat sulit untuk di dekati dibalik kepintarannya yang memukau itu.” sahut nya dengan yakin. Chris menatap Andrew sembari tertawa pelan.“Kita akan lihat besok malam apa yang sudah aku dapatkan,” jawab Chris.“Wah wah, jangan bilang kau sudah berhasil membujuknya.” sahut Martin.Chris mengedikkan bahu, “Bukan membujuk tapi lebih ke arah sebuah kesepakatan.” jawabnya membenarkan.“Ini tidak adil, bukan kesepakatan yang kita inginkan dari taruhan ini tapi kau harus mengencaninya.” ujar Andrew tidak terima.“Andrew C’mon, kau harus mengaku kalah setelah ini dan memberikan koleksi terbarumu itu untukku,” Chris terkekeh melihat wajah kesal Andrew.Martin mengusap dagunya sendiri, “Kesepakatan seperti apa yang membuatnya setuju untuk menerimamu?” tanya nya.Chris menoleh, benar juga apa yang Martin katakan kenapa Chris tadi menerima kesepakatan begitu saja tanpa mendengar tujuan Raynelle menerimanya? Bagaimana jika kesepakatan yang dimaksud Raynelle adalah nyawa Chris? Terlebih Raynelle tadi mengatakan untuk membalas seseorang, sekarang Chris juga mulai penasaran rencana apa yang Raynelle persiapkan.
Pemikiran orang pintar itu jauh lebih sulit untuk ditebak membuat Chris semakin bertanya-tanya.“Hei kenapa kau diam saja?” Ben menepuk bahu Chris.Chris sedikit terkejut, “Ini kesepakatan kami berdua jadi kalian tidak boleh mengetahuinya.” jawab Chris kemudian, lagi pula dia juga tidak tau kesepakatan timbal balik jenis apa yang Raynelle maksud.Chris terlalu terburu-buru menerima tawaran gadis itu tanpa berpikir ke depan, yang Chris pikirkan adalah cara memenangkan taruhan itu dari Andrew, tapi apa yang bisa di lakukan gadis lemah seperti Raynelle? Chris sedikit lega jika gadis kutu buku itu tidak bisa apa-apa selain hanya belajar._____Raynelle berlatih diruangan yang terisi oleh banyak peralatan olahraga, Raynelle memilih berlatih bersama samsak diruangan tersebut, keringat mengucur deras di wajah dan tubuhnya namun tak membuat semangat dalam dirinya luntur.
Di zaman sekarang mungkin para gadis seusinya sudah sibuk untuk berpacaran atau merias diri agar terlihat cantik, namun bagi Raynelle nyawanya lebih penting dari kecantikan apapun. Perut yang dimilikinya pun memiliki otot-otot seperti pria bahkan otot tangannya pun menonjol menandakan kekuatan dalam dirinya tidak main-main.Dilatih dari usia empat tahun tentu saja latihan keras yang diterimanya selama ini sudah menjadi hal biasa untuk Raynelle lakukan. Ia di tempa dengan keras untuk menjadi sosok yang kuat.Raynelle hanya memakai tank top dan celana karet diatas lutut berwarna hitam, rambut di ikat kuncir kuda agar tidak menyusahkan ketika latihan. Raynelle sengaja selalu menutupi otot tangan dan perutnya dengan menggunakan pakaian kedodoran saat pergi ke sekolah, tidakkah kalian berpikir apa yang mereka semua pikirkan ketika melihat gadis nerd yang selama ini mereka kenal memiliki tubuh yang hampir mirip dengan hulk?Itu pasti akan menjadi boom trending seketika.“Mau sampai kapan kau terus berlatih?”Gerakan Raynelle berhenti, gadis itu berbalik yang langsung di hadapkan sebotol air mineral melayang kearahnya, Raynelle segera menangkap botol tersebut sembari menatap Laurent, sepupunya.“Kapan kau tiba di LA?” tanya Raynelle sembari meneguk air yang diberikan oleh Laurent.Pria yang dua tahun lebih tua dari Raynelle itu duduk diatas salah satu alat latihan Raynelle. “Aku baru tiba tadi pagi, tapi ...oh, lihat dirimu, kau sangat jelek memiliki tubuh kekar seperti itu.” Laurent menutupi matanya untuk sesaat sebelum Raynelle mengambil handuk kecil untuk mengusap keringat di wajahnya.Raynelle mendengus, “Apa lagi yang bisa aku lakukan selain menjadi berbeda dari kebanyakan gadis yang kau lihat?” jawab Raynelle lalu duduk di pangkuan Laurent melingkarkan tangannya di leher pria itu.Lauren berdecih sambil menahan pinggang Raynelle yang duduk di pangkuannya, “Aku heran denganmu kenapa kau lebih suka bermain dengan semua peralatan yang ada disini ketimbang kehidupan yang di dambakan oleh banyak orang? Kau telah menggilai latihan keras tapi kenapa tidak sekalian saja ikut terjun ke dalam dunia militer?”Raynelle tertawa rendah beranjak dari pangkuan Laurent, “Kau hanya tidak mengerti, tapi kehidupanku jauh lebih menegangkan dari pada bergabung pada dunia militer.” Raynelle menyeka keringatnya.Laurent menyilangkan tangannya di depan perut menatap Raynelle, “Dengan tubuh seperti itu kau tidak pantas memakai pakaian sexy sebagai seorang perempuan.” katanya mencibir.“Aku tidak butuh hal itu,” sahut Raynelle cepat kemudian berbalik menatap Laurent, “Aku jauh lebih sexy dan tidak semua wanita bisa mendapatkan ke sexy-an seperti tubuhku ini.” lanjutnya membanggakan diri.Laurent menggeleng, “Aku sebagai pria sama sekali tidak tertarik denganmu.”“Itu bukan urusanku karena kau bukan satu-satunya pria di dunia ini.” jawab Raynelle masa bodoh. Laurent berdesis, ia tidak akan menang melawan Raynelle, mulut gadis itu selalu mengatakan hal yang tidak pernah membuatnya merasa tersanjung sedikitpun.“Aku akan pindah ke sekolahmu mulai besok.”Raynelle menoleh, “Kau terlalu tua untuk menginjakkan kaki sebagai pelajar.” jawab nya.“Itu tidak benar, tapi aku akan menghabiskan tahun terakhirku untuk menemanimu.” kata Laurent, Raynelle berdecih tidak suka. “Oh ya, tapi sebelum itu gantilah cara berpakaianmu, aku tidak suka melihatmu memakai pakaian jelek itu lagi.” saran nya pada Raynelle atau lebih tepatnya mengejek penampilan Raynelle.“Jika aku mengubah tampilanku, mereka akan langsung terpesona dengan kecantikanku yang sempurna ini.” Raynelle berbicara dengan begitu percaya diri membuat Laurent berlagak ingin muntah.Laurent berdiri, “Aku akan kembali dan sampai jumpa besok di sekolah, aku kira di hari pertamaku kita memiliki satu kelas yang sama.” katanya.Kedua bola mata Raynelle membola, “Sialan kau! Ini pasti rencanamu untuk mengikutiku!” umpat Raynelle. Laurent terkekeh berjalan keluar dari ruang latihan Raynelle. Raynelle berdecih, “Kenapa dia tiba-tiba datang kemari? Pasti ada sesuatu yang Laurent rencanakan.” gumam nya.Raynelle turun ke lantai utama setelah berpakaian, di ruang utama terlihat beberapa maid yang sedang bersih-bersih, Raynelle tidak memiliki keluarga selain ayahnya, ibu Raynelle meninggal saat mempertahankan nyawa Raynelle ketika gencatan senjata beberapa tahun lalu.Kakek dan nenek Raynelle juga telah meninggal saat usia 40 tahun sebelum Raynelle dilahirkan, keluarga Raynelle tidak ada yang memiliki nyawa panjang, semua nyawa mereka berakhir dengan tembakan peluru.Semoga saja ayah Raynelle satu-satunya keluarga yang di milikinya tetap bisa menemani Raynelle puluhan tahun lagi dan menyaksikan putrinya mengusai semua mega bisnis dunia.Raynelle meraih helm hitam sebelum menghampiri motor besar yang juga berwarna hitam, saat ini ia ingin pergi ke suatu tempat untuk bersenang-senang. Motor melaju cukup cepat membelah jalanan yang panjang dan cukup padat.Motor berhenti tiba-tiba hingga bagian belakang motor sedikit terangkat, Raynelle turun dari kendaraannya melepaskan helm dan melemparnya ke arah seseorang yang berdiri di depan Raynelle.Langkah kaki Raynelle masuk ke dalam bangunan, tak lupa memakai masker hitam untuk menutupi sebagian wajahnya. Kedatangan Raynelle di hormati oleh orang-orang yang berada di sana, sekitar empat orang ajudan mengikuti Raynelle memasuki sebuah ruangan yang di dalamnya berisi beberapa orang yang akan menjadi teman bisnisnya malam ini.Raynelle duduk bagaikan bos lalu salah satu ajudannya memberikan berkas pada orang yang dituju Raynelle. “Kontrak bisnis kita malam ini cukup sederhana kau tinggal memberikan tanda tangan persetujuan di atas kertas tersebut.” ucap Raynelle dengan nada entengnya.Beberapa orang menatapnya sinis bahkan ada yang langsung berdiri dan menggebrak meja. “Perempuan sialan dari mana ini, berani-beraninya berkata seenak jidatnya, dia pikir ini area bermain anak!” ujar pria itu.Raynelle tersenyum dibalik maskernya. “Aku tidak ingin basa basi, sebelumnya aku sudah berbaik hati menawari pekerjaan yang menguntungkan pada kalian, tapi kalian menolak. Jika kau menanda tangani kontrak maka perusahan kecilmu ini akan menjadi salah satu bagian dari perusahaan Jackinson.”“Bocah kurang ajar!”Ajudan Raynelle mencegah orang yang ingin menyerang Raynelle, Raynelle mengangkat tangannya. “Aku datang dengan cara yang baik, kau tinggal mencoretkan tanda tanganmu apa itu susah?” katanya lagi.Beberapa orang di ruangan itu mengepalkan tangannya, “Jadi kau adalah utusan jackinson?” tanya nya.“Bisa dibilang begitu,” jawab Raynelle sambil tersenyum miring, “Kalian tahu kan semua utusan jackinson bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah untuk diremehkan, kau bekerja sama dengan kami atau kami hancurkan bisnismu.” lanjutnya.____
Bersambung...“Kau memang gadis yang tidak mau mendengarkan.” ujar Laurent begitu ia melihat Raynelle kembali memakai pakaian kedodoran seperti biasanya ketika meninggalkan statusnya sebagai putri Jackinson.Raynelle melirik Laurent. “Kau pikir kau siapa, kenapa aku harus mendengarkan kata-katamu?” sahunya masa bodoh.“Hei Girl, look! Dengan tampilan seperti ini mana ada pria yang mau denganmu.” cemooh Laurent terang terangan, Raynelle berdecih.“Raynelle kau sudah datang.” Chris menghampiri Raynelle yang berjalan bersama Laurent, Laurent menatap Chris lalu ke arah Raynelle bergantian.“Apa hubunganmu dengan Raynelle?” tanya Laurent.Chris membuka bibirnya bersiap untuk menjawab namun Raynelle lebih dulu menyahut, “Dia kekasihku, orang yang baru saja kau katakan tidak ada yang mau dengan gadis nerd sepertiku.” sahut Raynelle kemenangan begitu ia menatap wajah Laurent yang terkejut.“Benarkah?”Chris menatap Raynelle kemudian teringat perjanjian mereka kemarin, Chris ikut ke dalam sandiwara yang dib
Chris bersandar di luar pintu menunggu Raynelle selesai dengan kelasnya hari ini, Chris melakukan itu bukan karena taruhannya dengan Andrew tapi Chris melakukannya karena dia ingin.“Chris, kau menungguku?” ujar Claire manja sembari memeluk lengan pria itu, Chris melepaskan tangannya dari Claire membuat Claire protes tidak terima. “Ada apa kenapa kau mengabaikanku beberapa hari ini?” ucap Claire.“Aku sedang ada urusan.” Chris meninggalkan Claire untuk menemui Raynelle yang ternyata masih bercengkrama dengan pria yang tadi pagi.Laurent menoleh menyadari kehadiran Chris, “Aku tidak mengerti kenapa kau menargetkan pria itu untuk menjadi alatmu.” ucap Laurent.“Aku hanya sedang ingin bermain dengan cara yang berbeda, bukan dengan otot, Chris bisa membantuku menyelesaikan rencanaku.” Jawab Raynelle.“Kau memperalatnya tapi apa kau tidak takut jika sandiwaramu ini nantinya akan menjadi bomerang untukmu?” kata Laurent memperingati.“Itu tidak akan pernah terjadi.” sahut Raynelle sebelum Ch
Raynelle dan Chris berlari dan terus berlari namun empat orang tadi terus mengejar mereka bahkan saat mobil Chris yang melaju kencang pun tetap mereka ikuti.“Sebenarnya siapa mereka kenapa mengikuti kita?” ujar Chris.“Dia mengincarku.” jawab Raynelle.Chris menoleh sebentar sebelum menambah kecepatan laju mobilnya, “Sebenarnya siapa kau sampai membuat mereka mengejarmu seperti ini, aku yakin kau bukan orang sembarang sampai pria-pria tadi ingin membawamu.”Raynelle melipat tangannya dengan santai sembari menatap laju mobil membelah jalanan, “Kau akan mengetahuinya, tapi sekarang kau tidak bisa lepas dariku, mereka sudah melihatmu tentu mereka juga akan mengincarmu.” Raynelle berkata dengan santai seolah mereka tidak sedang dalam pengejaran orang bersenjata.“Sh*t! Aku baru mengenalmu tapi kau sudah membawa masalah untukku!” umpat Chris, Raynelle hanya tersenyum lalu melihat kaca spion mobil Chris dimana sebuah mobil hitam di belakang mereka berusaha untuk menyalip.Raynelle tidak pe
Forum sekolah hari itu kembali digemparkan mengenai berita jika ternyata putri dari pemilik bangunan besar itu juga sekolah di sana, banyak dari semua penghuni bangunan tersebut bertanya-tanya siapakah gerangan orang tersebut dan kenapa sampai saat ini tak ada yang mengetahui jika putri Jackinson menuntut ilmu di tempat itu.“Apa kau mengenalnya? Aku dengar dia adalah seorang gadis.” ucap Claire sembari menatap layar ponsel membaca berita dari forum sekolah.Harper dan Emma menggeleng secara kompak pasalnya mereka juga baru tahu jika putri Jackinson ada di tempat sama dengan mereka.“Aku tidak akan membiarkan gadis itu merebut posisi gadis terpopuler di tempat ini, aku adalah ratunya, tak peduli jika gadis itu putri pemilik sekolah, yang aku tahu aku jauh lebih pantas menduduki tempat sebagai yang tercantik di tempat ini.” Kata Claire dengan begitu percaya diri.“Tapi aku masih bertanya tanya mengenai gadis itu, kenapa dia menyembunyikan identitas sebagus ini?” sahut Harper.“Omong-om
Sekolah masih cukup di gemparkan oleh kedatangan Raynelle, tapi sebagian besar dari para siswa tidak tahu jika Si kaca mata yang selalu mereka buli dan putri dari pemilik sekolah itu adalah orang yang sama.Claire meletakan ponsel di meja cukup keras sampai-sampai Emma berjingkrak kaget karena suara yang ditimbulkan oleh Claire.Harper sendiri terihat santai sembari melihat kuku tangannya yang cantik, “Gadis itu merebut ketenaranmu dalam waktu yang begitu singkat Claire, dia hanya butuh waktu satu hari untuk membuat semua perhatian tertuju padanya, sedangkan kau butuh bertahun-tahun untuk melakukan itu.”“Berhenti menyulit emosiku, Harper! Aku sangat marah hari ini hingga rasanya ingin mencakar wajah perempuan itu sampai Chris tidak sudi mendekatinya lagi!”“Masih banyak Chris di dunia ini tapi kenapa kau hanya menginginkan satu Chris yang sudah memiliki pasangan secantik itu?” Sahut Emma, Harper sedikit mendongak menatap Emma kemudian menggelengkan kepala karena jawaban yang Emma lon
Pegangan Chris pada pinggang Raynelle semakin kuat agar dirinya tidak jatuh terpelanting akibat kecepatan motor yang dikendarai oleh Raynelle. Chris belum bisa memahami sosok Raynelle itu seperti apa, dan untuk apa kemarin Raynelle berpakaian nerd jika aslinya Raynelle adalah gadis yang sangat keras dan pemberani.Motor di rem mendadak oleh Raynelle tapi Chris tak juga melepaskan tangannya dari Raynelle meskipun mereka sudah benar-benar berhenti, Raynelle berbalik melihat Chris yang seperti orang ketakutan.“Apa kau sengaja terus memelukku seperti itu atau kau ternyata takut naik kendaraan bermotor?” ucap Raynelle.Chris buru-buru turun dari motor Raynelle sembari melepaskan helm dia memperbaiki tata rambutnya, “Bagaimana bisa pria setampan diriku takut menaiki kendaraan beroda dua ini.” sahut Chris.Raynelle berdecih mendengar kenarcisan yang dimiliki oleh Chris. “Tapi ini dimana?” Chris celingukan, tapi segera berlari ketika Raynelle telah berjalan beberapa meter di depannya, “Hei
Shower mengalir membasahi tubuh Raynelle dibawahnya, air hangat yang membasahi tubuh Raynelle membantu Raynelle merilekskan diri dari kegiatan hari ini. Darah pria tadi sungguh menjijikkan, jadi Raynelle harus benar-benar membersihkan badan sebersih mungkin agar tidak ada kotoran yang menempel.Saat ini baru pukul setengah satu dini hari, Raynelle merasa sedikit lelah seharian tidak mendapatkan istirahat yang cukup walaupun hal itu sudah biasa diterima Raynelle selama bertahun-tahun.“Untuk apa kau datang ke kamarku malam-malam begini?” Raynelle yang menggunakan jubah mandinya mengambil hair dryer membelakangi Laurent.“Tentu saja menemui sepupuku yang sangat cantik ini.”“Kau bilang tidak tertarik denganku.” sahut Raynelle.Laurent terkekeh sembari memberikan sebuah box yang cukup besar pada Raynelle, “Kemarin kau ulang tahun aku tidak sempat memberimu hadiah karena berada di luar negeri, tapi sekarang aku
Pintu tiba-tiba didorong cukup kuat dari luar membuat Chris dan Raynelle yang berada dibaliknya terdorong hingga jatuh saling tindih dengan Chris, wajah marah Claire menatap kedua orang itu dengan marah di susul siraman air mineral yang membasahi rambut Raynelle kemudian.Chris segera bangkit mendorong Claire dengan keras sampai bahu perempuan itu menghantam dinding, tapi Raynelle terlanjiur basah akan siraman air yang Claire berikan.“Kamu tidak apa-apa?” Chris membantu Raynelle berdiri, Raynelle melirik Claire dengan pandangan merendahkan.“Chris!” seru Claire menahan kesal.Chris berbalik menatap Claire marah, “Apa yang kau lakukan!” bentak Chris.“Apa yang aku lakukan tentu saja menyingkirkan jal*ng ini untuk segera menjauh darimu, kenapa kau masih tak paham juga jika dia hanya memanfaatkanmu!” balas Claire.Suara keras Claire mengundang beberapa orang untuk menonton keributan yang terjadi,
“Apa maksudmu!” pekik Raynelle setelah beberapa saat lalu mendengar apa yang dokter katakan ketika Raynelle bertanya mengenai kandungannya.“Maaf nyonya, bayi di kandungan Anda tak bisa kami selamatkan akibat peluru yang melukai Anda sangat berpengaruh dengan perutumbuhan janin. Jika kami mempertahankan bayi itu, akibatnya juga akan buruk pada nyawa Anda.” jelas Dokter.Raynelle mngusap wajahnya, tangisnya pecah saat itu juga dan dokter pun keluar memberikan ruang untuk Raynelle sendirian.Di luar Thony mendengar suara tangisan Raynelle yang memilukan, setelah berteriak memanggil ibunya. Raynelle menjadi seseorang yang menyedihkan di mata Thony, ini kali pertama Thony mendengar tangisan Raynelle yang seperti ini setelah perempuan itu tau jika anaknya sudah tidak ada lagi di rahimnya.Thony merasa sangat bersalah, ia memang ingin membunuh bayi itu tapi tidak mengira respon Raynelle akan seperti ini. Sebagai ayah ia benar-benar bukan orang yang patut di banggakan oleh putrinya send
Dua hari berlalu, Chris dan Raynelle di rawat di rumah sakit yang sama tapi Aaron menjaga Chris agar Thony tidak mendatanginya lalu melanjutkan niat membunuh Chris di rumah sakit.Begitu sadar dari posisi tak sadarkan diri akibat luka yang Thony berikan tidak sedikit. Mendadak Chris terlonjak teringat dengan Raynelle.“RAYN!”“Chris, tenanglah dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang, Raynelle tertembak oleh ayahnya sendiri dan apa aku haru sterus diam saja? Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan anakku!”Chris bangun mendadak dari tempat tidur rumah skait, tapi saat kakinya menginjak lantai ia nyaris tersungkur jika saja Aaron tidak segera membantu.“Berapa lama aku tak sadarkan diri?” tanya Chris.“Dua hari.””“Lalu bagaimana kondisi Raynelle, di mana sekarang keberadaannya?”Aaron terdiam, bagaimana dia mengatakan yang sebenranya saat ini.“Aaron, katakan padaku di mana Raynelle sekarang dan seperti apa kondisinya? Dia dan bayinya baik-baik saja kan?”Aaron semakin bingung bagi
Raynelle terbangun setelah tak sadarkan sekitar setengah jam, ia kaget karena posisinya sudah tidak bersama Chris.Pintu terbuka, Thony datang menghampiri sambil menghembuskan nafas.“Kau mau lari sejauh apapun daddy akan tetap bisa menemukanmu kembali, Rayn. Kenapa kau sulit sekali di beritahu jika seorang pewaris tak bisa melepaskan tanggng jawabnya begitu saja hanya demi seorang lelaki yang belum tentu bisa membuatmu bahagia.”“Setidaknya Chris jauh lebih baik dari orang yang membesarkanku selama ini.” sahut Raynelle. “di mana Chris, jika kau menyakitinya lagi aku tidak akan memaafkanmu seumur hidupku.”Thony menghela nafas, “Kali ini kau tak perlu tau aku apakan lelaki itu, kau tetap di sini dan istirahat. Setelah aku membereskan Chris, selanjutnya adalah bayi di perutmu itu.” ucap Thony lantas keluar dari tempat itu.Raynelle langsung melompat dari tempat tidur mengejar kemana Thony pergi, tapi saat keluar mobil yang di kendarai Thony sudah melaju lebih dulu.Raynelle meng
Dua hari berlalu begitu saja dengan cepat, badai salju masih membuat jalanan tertutup dan tidak bisa di lewati oleh kendaraan. Untuk sementara Chris dan Raynelle tetap tidak bisa kemana-mana walau badai salju sudah reda, untuk makan saja mereka menggunakan jasa pengiraman makanan di penginapan tersebut.Pergerakan terhenti total, untuk berpergian jalanan sedang tertutup. Butuh waktu beberapa hari lagi sampai jalanan bisa di lewati lagi. Saat itu terjadi Thony pasti juga belum mengerahkan kembali para anggotanya karena jalanan belum bisa di lewati.Raynelle duduk di sebuah sofa single sementara Chris berjongkok di hadapan Raynelle sambil menatap dan mengusap perut rata Raynelle yang belum membesar namun sudah terlihat ada sedikit perubahan.Ada kehangatan yang Chris rasakan, ia akan menjadi seorang ayah dari bayi yang Raynelle kandung. Semoga saja sampai hari itu tiba bayi ini terlahir dengan selamat.“Lihat apa yang sudah kamu perbuat.” ucap Raynelle.Chris mendongak menatap Ray
Dua hari menunggu badai salju berhenti, Thony juga tak bisa melakukan apapun saat bada salju telah mengusai sebagian besar daerah di Rusia. Pencarian di mana keberadaan Raynelle pun harus terjeda karena cuaca yang buruk.Meski begitu Thony yakin jika Raynelle masih ada di Rusia dan belum sempat melarikan diri dengan Chris.Wine di teguk oleh Thony, pandangan melihat keluar jendela kaca di mana benda putih turun cukup banyak malam hari dan sampai sekarang Thony belum menemukan keberadaan Raynelle.Thony tidak ingin membunuh Raynelle, tidak pula ingin membuat perempuan itu lepas dari tanggung jawab sebagai hak waris tunggal. Thony juga tidak bisa memberikan kekuasaannya pada orang yang bukan berasal dari keturunannya, tapi jika keturunannya tidak mau mewarisi semua itu apa yang akan terjadi.Menghembuskan nafas, Thony jadi teringat tatapan memohon Raynelle seperti tadi, timbul perasaan tak tega tapi harus ia enyahkan. Raynelle putrinya dan bayi yang Raynelle kandung adalah calon k
“BODOH!” umpat Thony, “sekarang jaga setiap perbatasan, jangan biarkan Raynelle pergi dan melahirkan bayi itu. Raynelle benar-benar membuat kemarahanku tak bisa di pertahankan lagi, aku tidak akan segan sekarang.” Thony mengambil mantel dinginnya, cukup banyak anggota yang di sebar untuk mencari keberadaan Raynelle, perempuan itu harus di temukan dan Thony juga harus memastikan bayi di rahim Raynelle tidak akan pernah lahir.Setelah mengetahui Raynelle kembali berhasil melarikan diri, Thony yakin tujuan Raynelle adalah menemui Chris lalu kemudian melarikan diri entah kemana untuk bisa membuat bayi itu bisa di lahirkan.Jelas Thony tidak akan membiarkan Raynelle melahirkan untuk sata ini di usia yang terlalu muda, memang usia yang akan memasuki dua puluh satu tahun bukan lagi kategori belum cukup usia. Namun tetap saja, dengan keberadaan bayi itu nantinya akan membuat pikiran Raynelle terpecah belah dan sulit fokus.Ini tidak boleh terus di biarkan.Baru beberapa hari di Rusia,
Apa yang di harapkan dari orang yang tidak berperasaan, bahkan saat Raynelle memohon pun Thony tidak mendengarkan keinginan putriya sendiri untuk mempertahankan bayi itu. Thony justu memerintahkan agar para anggotanya memastikan Chris sudah tewas tanpa sempat datang ke rumah sakit.Thony yakin tembakannya tadi tidak melesat, kemungkinan besar menembus jantung Chris, dan itu tidak akan membuat Chris bertahan jika organ vitalnya terluka parah, dengan begitu Thony berhasil meyingkirkan Chris selamanya dari Raynella.Namun laporan yang anggota Thony katakan justru membuat Thony semakin geram, benda apapun yang ada di sampingnya di lempar begitu saja.“Bagaimana mungkin dia bisa kabur dengan kondisi seperti itu, cari rumah sakit di tempat ini jangan sampai ada yang terlewat, Chris pasti menghuni salah satu rumah sakit untuk pengotan.” ujar Thony.“Cari Aaron, dia yang membawa Chris ke rumah sakit.”“Tuan, Aaron dalam keadaan memar berada di rumah sakit. Seseorang menyerangnya saat per
“Apa yang kau lakukan, Rayn! Kau membela lelaki itu dan melawan ayahmu sendiri!”“Aku sudah berkata padamu jika aku tidak ingin membuat orang lain kehilangan nyawanya, apa itu masih kurang jelas!”Thony melihat ke belakang di mana beberapa orang telah berjatuhan. “Hentikan orang-orangmu.” perintah Thony.“Lepaskan Chris, maka aku akan membuat mereka berhenti.”Thony mengepalkan tangannya, “Kalau begitu aku sendiri yang akan menghabisi Chris dengan tanganku sendiri.” ancam Thony sembari melihat kemana keberadaan Chris sekarang tapi tidak terlihat lelaki itu ada di mana.Sampai akhirnya terlihat Aaron datang membawa Chris. “Saya berhasil menangkaapnya kembali, Sir.” ucap Aaron.Thony meraih senjata apinya lagi lalu segera di arahkan pada Chris, Raynelle bergegas merentangkan tangan di depan benda tersebut menghalangi agar peluru tidak melukai Chris.“Aku tidak akan membiarkanmu melukainya.”“Minggir, Rayn! Hei kalian segera bawa Raynelle menjauh, dia hanya mengganggu aku untuk
“Aaron apa kau masih di luar?” seru Raynelle tapi tidak ada sahutan dari orang yang ia panggil.Raynelle benar-benar khawatir jika ia tak segera menghentikan Thony, lelaki itu akan menghabisi nyawa Chris.Sekarang Raynelle tak bisa kemana-mana, pintu terkunci dari luar dan ia juga tak mungkin melompat dari gedung tersebut jika masih ingin hidup. Kecemasan Raynelle benar-benar besar sekarang, Thony telah mengetahui keberadaan Chris dan lelaki itu pasti akan membuat perhitungan dengan Chris. Raynelle berdiri kemudian memukul pintu memanggil Aaron lagi.“Aaron, kau masih di sana?!”Tak ada sahutan, sudah dua jam sejak Thony berhasil mendapatkan Chris, saat ini dia pasti sedang memberi perhitungan kasar terhadap Chris yang memungkinkan nyawa Chris sebagai taruhannya.“Aaron!”Pintu terbuka, Raynelle berniat menerobos tapi lengannya di cengkeram oleh Aaron dengan kuat, pintu segera di tutup sebelum Raynelle berhasil melarikan diri.“Raynelle, berhenti.”“Aku harus menemukan Chri