Chris bersandar di luar pintu menunggu Raynelle selesai dengan kelasnya hari ini, Chris melakukan itu bukan karena taruhannya dengan Andrew tapi Chris melakukannya karena dia ingin.
“Chris, kau menungguku?” ujar Claire manja sembari memeluk lengan pria itu, Chris melepaskan tangannya dari Claire membuat Claire protes tidak terima. “Ada apa kenapa kau mengabaikanku beberapa hari ini?” ucap Claire.
“Aku sedang ada urusan.” Chris meninggalkan Claire untuk menemui Raynelle yang ternyata masih bercengkrama dengan pria yang tadi pagi.
Laurent menoleh menyadari kehadiran Chris, “Aku tidak mengerti kenapa kau menargetkan pria itu untuk menjadi alatmu.” ucap Laurent.
“Aku hanya sedang ingin bermain dengan cara yang berbeda, bukan dengan otot, Chris bisa membantuku menyelesaikan rencanaku.” Jawab Raynelle.
“Kau memperalatnya tapi apa kau tidak takut jika sandiwaramu ini nantinya akan menjadi bomerang untukmu?” kata Laurent memperingati.
“Itu tidak akan pernah terjadi.” sahut Raynelle sebelum Chris menyapa.
“Aku tidak tau kenapa kau sangat dekat dengan pria yang mengejekmu.” kata Chris.
Raynelle menatap Laurent, “Dia sepupuku, tapi lupakan, dia tidak penting untuk kita bahas.”
“Hei!” protes Laurent, Chris dan Raynelle berjalan keluar dari kelas tersebut, Laurent berkacak pinggang karena diabaikan, “Bukan Raynelle yang aku khawatirkan, tapi pria yang di samping Raynelle itu cepat atau lambat akan mengetahui jika wanita yang di sampingnya akan membawa bencana untuknya.” gumam Laurent hingga Raynelle dan Chris tidak terlihat begitu melewati pintu dan berbelok arah.
“Dia benar-benar sepupumu? Aku hampir menghajarnya karena menghinamu tadi.” ucap Chris.
“Dia memang selalu berkata demikian tapi aku tidak peduli Laurent mengejekku dengan cara seperti apa.”
Chris mengangguk paham, “Aku baru melihat pria tadi.” katanya.
“Itu karena dia baru pindah hari ini.” Jawab Raynelle sembari terus berjalan, Chris mengikut saja di sampingnya mengabaikan tatapan siswa lain yang menyindir akan kedekatan Chris dan gadis kutu buku tersebut.
Raynelle yang masa bodoh terus berjalan bersikap seolah tak perduli, tapi suatu saat nanti mereka akan berpikir berkali-kali untuk dapat mengejeknya atau membicarakannya di belakang, saat ini Raynelle masih memberi mereka kesempatan untuk membenci Raynelle sebelum akhirnya mereka bersujud di bawah kaki Raynelle untuk meminta maaf.
Wah membayangkan mereka bersimpuh meminta maaf pasti akan sangat menyenangkan, itu artinya Raynelle-lah ratunya.
“Kau ingin pulang? Bagaimana jika aku mengajakmu kesuatu tempat hari ini?”
“Aku masih ada urusan.” jawab Raynelle.
Chris berdecih pelan, “Mungkin kau memiliki banyak urusan tapi sekali-kali mungkin bisa kau tinggalkan untuk bersenang-senang denganku hari ini?”
Raynelle menoleh kemudian tersenyum, Chris tidak tau saja jika setiap hari Raynelle sudah bersenang-senang dengan cara yang tidak pernah pria itu bayangkan, namun sepertinya tidak masalah mengikuti Chris agar sekalian Raynelle menjelaskan apa tujuannya menerima Chris mengenai hubungan timbal balik yang kini sedang mereka lakukan.
“Oke aku setuju.” kata Raynelle pada akhirnya.
“Pilihan yang bijak.” sahut Chris.
______
“Kau suka bermain bowling?” tanya Chris, Raynelle mengambil salah satu bola menghampiri Chris.“Tidak begitu suka, menurutku perkelahian lebih menarik,” Kemudian Raynelle melemparkan bola ke arah pin dan berhasil menjatuhkan semua pin dalam satu lemparan, strike.
Chris terlihat kagum dengan permainan Raynelle lalu ikut mengambil bola dan melemparnya ke arah pin, tidak jauh berbeda dengan nilai yang di dapat oleh Raynelle dalam permainan tersebut.
“Aku tidak percaya gadis sepertimu lebih menyukai perkelahian ketimbang belajar.”
“Aku tidak peduli kau percaya denganku atau tidak, lagi pula aku juga tidak berharap kau mempercayainya.” jawab gadis itu.
Chris duduk di samping Raynelle, “Jadi apa tujuanmu menerimaku? Walaupun kau tau saat itu aku mendekatimu karena taruhanku dengan Andrew.”
“Aku tidak menerimamu, aku hanya ingin kau melakukan sesuatu untukku,” Raynelle menoleh, kening Chris mengerut ketika membalas tatapan Raynelle padanya. Chris belum tau maksud Raynelle dan kenapa gadis itu membantunya menang dari Andrew.
“Aku menerima dekat denganmu karena aku ingin membuat Claire cemburu padaku, aku tau dia sangat menyukaimu, dia bahkan tak berhenti merundungku, jadi ku pikir dengan dekat denganmu aku bisa membalas perbuatan Claire selama ini.” kata Raynelle menambahkan.
“Kau memanfaatkanku?”
“Itu kesepakatan yang telah kau setujui dan hanya aku yang bisa menghentikan kesepakatan ini.” Sahut Raynelle.
Chris berdecih pelan, “Kau sungguh sulit untuk di tebak, kau kelihatan pendiam dari luar tapi rupanya kau licik juga.” jawab Chris. Raynelle tersenyum sinis.
“Hanya itu yang perlu aku lakukan, yaitu membuat Claire cemburu padamu? Itu mudah bagiku untuk melakukannya, lagi pula aku juga sama sekali tidak menyukai Claire.” lanjut Chris.
Raynelle menggeleng, “Kau salah Chris,” katanya, Chris menoleh kemudian Raynelle menambahkan sembari tersenyum, “Kau belum tau apa yang menantimu setelah dekat denganku.” kata Raynelle lagi.
Chris terdiam dia semakin dibuat tidak mengerti dengan rencana apa yang ingin dilakukan Raynelle, Chris melepaskan kacamata yang digunakan Raynelle hingga bola mata berwarna biru terlihat semakin jelas dan sangat indah, Raynelle memalingkan wajah mengalihkan tatapannya dari Chris.
“Kembalikan kacamataku.”
“Kau terlihat cantik tanpa kacamata ini,” Ucap Chris namun tetap mengembalikan benda itu ke atas telapak tangan Raynelle yang langsung dipakai kembali, “Kau menyembunyikan kecantikanmu dengan berpenampilan seperti ini, dan tidak tau mengapa aku merasa ada sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh banyak orang tentangmu.” Chris tak berhenti menatap Raynelle sampai gadis itu berdiri, Chris tetap menatapnya meski sedikit mendongak.
Tebakan Chris hampir benar, Raynelle punya banyak rahasia yang tidak boleh terbongkar tapi mungkin salah satunya akan Raynelle tunjukan sendiri sebentar lagi.
“Jika aku mengatakan aku bukan hanya gadis nerd apa kau akan percaya?” tanya Raynelle.
Chris mengedikan bahu, “Kau bilang tidak butuh aku percaya padamu atau tidak.” jawabnya, Raynelle mengangguk paham.
Keduanya lantas pergi dari tempat itu menuju tempat yang lain namun langkah kaki Raynelle tiba-tiba berhenti saat beberapa orang menghadangnya di perjalanan.
“Kau mengenal mereka?” tanya Raynelle, Chris menggeleng. Raynelle menghela nafas, mereka pasti adalah suruhan yang diperintah untuk mencari tahu indentitas keluarga jackinson.
Dua orang dari empat orang yang menghadang Raynelle dan Chris maju, sedangkan yang dua lagi menahan Chris agar membiarkan Raynelle di bawa oleh mereka.
“Hei-hei ada masalah apa dengan kalian!” ujar Chris.
“Bekerjasamalah dengan kami untuk tidak melakukan perlawanan.” kata orang tak di kenal itu.
Kedua tangan Raynelle dipegang erat oleh mereka, Raynelle tidak memberontak ia hanya memandang satu persatu orang tersebut dengan pandangan malas, kenapa mereka harus muncul di saat seperti ini dan bagaimana bisa mereka menemukan dirinya dengan begitu mudah saat menggunakan tampilan yang berbeda?
Chris memberontak, berbeda jauh dengan apa yang Raynelle lakukan, namun akibat pemberontakan itu Chris mendapat pukulan dari orang-orang tersebut, Raynelle memutar bola matanya malas melihat Chris yang dengan mudah dikalahkan dengan beberapa pukulan.
Ish, ini tidak akan berakhir dengan cara baik-baik, batin Raynelle menghela nafas berat kemudian melawan beberapa pria yang menariknya lalu menedang orang yang memukul Chris lantas Raynelle menarik Chris bersamanya dan melarikan diri.
____
Bersambung...Raynelle dan Chris berlari dan terus berlari namun empat orang tadi terus mengejar mereka bahkan saat mobil Chris yang melaju kencang pun tetap mereka ikuti.“Sebenarnya siapa mereka kenapa mengikuti kita?” ujar Chris.“Dia mengincarku.” jawab Raynelle.Chris menoleh sebentar sebelum menambah kecepatan laju mobilnya, “Sebenarnya siapa kau sampai membuat mereka mengejarmu seperti ini, aku yakin kau bukan orang sembarang sampai pria-pria tadi ingin membawamu.”Raynelle melipat tangannya dengan santai sembari menatap laju mobil membelah jalanan, “Kau akan mengetahuinya, tapi sekarang kau tidak bisa lepas dariku, mereka sudah melihatmu tentu mereka juga akan mengincarmu.” Raynelle berkata dengan santai seolah mereka tidak sedang dalam pengejaran orang bersenjata.“Sh*t! Aku baru mengenalmu tapi kau sudah membawa masalah untukku!” umpat Chris, Raynelle hanya tersenyum lalu melihat kaca spion mobil Chris dimana sebuah mobil hitam di belakang mereka berusaha untuk menyalip.Raynelle tidak pe
Forum sekolah hari itu kembali digemparkan mengenai berita jika ternyata putri dari pemilik bangunan besar itu juga sekolah di sana, banyak dari semua penghuni bangunan tersebut bertanya-tanya siapakah gerangan orang tersebut dan kenapa sampai saat ini tak ada yang mengetahui jika putri Jackinson menuntut ilmu di tempat itu.“Apa kau mengenalnya? Aku dengar dia adalah seorang gadis.” ucap Claire sembari menatap layar ponsel membaca berita dari forum sekolah.Harper dan Emma menggeleng secara kompak pasalnya mereka juga baru tahu jika putri Jackinson ada di tempat sama dengan mereka.“Aku tidak akan membiarkan gadis itu merebut posisi gadis terpopuler di tempat ini, aku adalah ratunya, tak peduli jika gadis itu putri pemilik sekolah, yang aku tahu aku jauh lebih pantas menduduki tempat sebagai yang tercantik di tempat ini.” Kata Claire dengan begitu percaya diri.“Tapi aku masih bertanya tanya mengenai gadis itu, kenapa dia menyembunyikan identitas sebagus ini?” sahut Harper.“Omong-om
Sekolah masih cukup di gemparkan oleh kedatangan Raynelle, tapi sebagian besar dari para siswa tidak tahu jika Si kaca mata yang selalu mereka buli dan putri dari pemilik sekolah itu adalah orang yang sama.Claire meletakan ponsel di meja cukup keras sampai-sampai Emma berjingkrak kaget karena suara yang ditimbulkan oleh Claire.Harper sendiri terihat santai sembari melihat kuku tangannya yang cantik, “Gadis itu merebut ketenaranmu dalam waktu yang begitu singkat Claire, dia hanya butuh waktu satu hari untuk membuat semua perhatian tertuju padanya, sedangkan kau butuh bertahun-tahun untuk melakukan itu.”“Berhenti menyulit emosiku, Harper! Aku sangat marah hari ini hingga rasanya ingin mencakar wajah perempuan itu sampai Chris tidak sudi mendekatinya lagi!”“Masih banyak Chris di dunia ini tapi kenapa kau hanya menginginkan satu Chris yang sudah memiliki pasangan secantik itu?” Sahut Emma, Harper sedikit mendongak menatap Emma kemudian menggelengkan kepala karena jawaban yang Emma lon
Pegangan Chris pada pinggang Raynelle semakin kuat agar dirinya tidak jatuh terpelanting akibat kecepatan motor yang dikendarai oleh Raynelle. Chris belum bisa memahami sosok Raynelle itu seperti apa, dan untuk apa kemarin Raynelle berpakaian nerd jika aslinya Raynelle adalah gadis yang sangat keras dan pemberani.Motor di rem mendadak oleh Raynelle tapi Chris tak juga melepaskan tangannya dari Raynelle meskipun mereka sudah benar-benar berhenti, Raynelle berbalik melihat Chris yang seperti orang ketakutan.“Apa kau sengaja terus memelukku seperti itu atau kau ternyata takut naik kendaraan bermotor?” ucap Raynelle.Chris buru-buru turun dari motor Raynelle sembari melepaskan helm dia memperbaiki tata rambutnya, “Bagaimana bisa pria setampan diriku takut menaiki kendaraan beroda dua ini.” sahut Chris.Raynelle berdecih mendengar kenarcisan yang dimiliki oleh Chris. “Tapi ini dimana?” Chris celingukan, tapi segera berlari ketika Raynelle telah berjalan beberapa meter di depannya, “Hei
Shower mengalir membasahi tubuh Raynelle dibawahnya, air hangat yang membasahi tubuh Raynelle membantu Raynelle merilekskan diri dari kegiatan hari ini. Darah pria tadi sungguh menjijikkan, jadi Raynelle harus benar-benar membersihkan badan sebersih mungkin agar tidak ada kotoran yang menempel.Saat ini baru pukul setengah satu dini hari, Raynelle merasa sedikit lelah seharian tidak mendapatkan istirahat yang cukup walaupun hal itu sudah biasa diterima Raynelle selama bertahun-tahun.“Untuk apa kau datang ke kamarku malam-malam begini?” Raynelle yang menggunakan jubah mandinya mengambil hair dryer membelakangi Laurent.“Tentu saja menemui sepupuku yang sangat cantik ini.”“Kau bilang tidak tertarik denganku.” sahut Raynelle.Laurent terkekeh sembari memberikan sebuah box yang cukup besar pada Raynelle, “Kemarin kau ulang tahun aku tidak sempat memberimu hadiah karena berada di luar negeri, tapi sekarang aku
Pintu tiba-tiba didorong cukup kuat dari luar membuat Chris dan Raynelle yang berada dibaliknya terdorong hingga jatuh saling tindih dengan Chris, wajah marah Claire menatap kedua orang itu dengan marah di susul siraman air mineral yang membasahi rambut Raynelle kemudian.Chris segera bangkit mendorong Claire dengan keras sampai bahu perempuan itu menghantam dinding, tapi Raynelle terlanjiur basah akan siraman air yang Claire berikan.“Kamu tidak apa-apa?” Chris membantu Raynelle berdiri, Raynelle melirik Claire dengan pandangan merendahkan.“Chris!” seru Claire menahan kesal.Chris berbalik menatap Claire marah, “Apa yang kau lakukan!” bentak Chris.“Apa yang aku lakukan tentu saja menyingkirkan jal*ng ini untuk segera menjauh darimu, kenapa kau masih tak paham juga jika dia hanya memanfaatkanmu!” balas Claire.Suara keras Claire mengundang beberapa orang untuk menonton keributan yang terjadi,
Nafas chris terengah engah tubuhnya telentang di tempat ia berlatih bersama Raynelle, namun gadis itu sendiri dengan santai meneguk air putih mengabaikan Chris yang kelelahan. Chris menoleh melihat Raynelle yang duduk menatapnya.“Aku mengakui kekalahanku.” ujar Chris mengalah.Raynelle terkekeh, “Aku pikir kau yang paling jantan untuk melawanku.” sahut Raynelle.Chris duduk menghadap Raynelle, “Bagaimana bisa sebagai seorang perempuan kau sangat kuat?”“Hanya perlu berlatih dan terus berlatih.” jawab Raynelle seadanya.Chris turun dari tempatnya saat itu mengambil botol air mineral namun botol itu langsung di sambar oleh Raynelle, “Aku ingin minum, apa kau ingin aku mati kehausan?”“Bagiku kau tidak akan mati semudah itu jadi ambil air ini jika kau ingin aku memberikannya padamu maka kau harus berusaha mengambilnya sendiri.”“Hhh..” Chris menghela naf
Suara gelas yang saling di adu pelan terdengar dentingan sekilas, cairan kebiruan dari gelas Raynelle bergoyang ketika si pemilik sedikit menggerakkan gelas miliknya sebelum meneguk minuman tersebut.Chris meletakan gelas ke meja lalu menatap Raynelle yang hari ini memakai pakaian serba hitam dengan paduan celana panjang. Raynelle memang selalu berpakaian dengan lengan panjang, jadi tak mengherankan.“Kau dari mana?”Kedua bola mata Raynelle melirik Chris sembari tersenyum tipis menggerakan cairan dalam gelas yang dia pegang.“Dari membunuh seseorang.” katanya.Chris terkekeh, “Kau sangat pandai bercanda lalu apa kau pikir aku akan mempercayainya?”Raynelle menoleh menyimpan gelas ke meja, “Jika tidak mempercayaiku mengapa kau bertanya?” tanya Raynelle balik.“Tidak menyenangkan tanpa sebuah pertanyaan bukan? Lagi pula kau tidak mengatakan apapun dari tadi.”“Yah itu benar karena aku sedang berpikir apakah orang yang aku cabut nyawanya hari ini telah masuk neraka atau berkeliaran beba
“Apa maksudmu!” pekik Raynelle setelah beberapa saat lalu mendengar apa yang dokter katakan ketika Raynelle bertanya mengenai kandungannya.“Maaf nyonya, bayi di kandungan Anda tak bisa kami selamatkan akibat peluru yang melukai Anda sangat berpengaruh dengan perutumbuhan janin. Jika kami mempertahankan bayi itu, akibatnya juga akan buruk pada nyawa Anda.” jelas Dokter.Raynelle mngusap wajahnya, tangisnya pecah saat itu juga dan dokter pun keluar memberikan ruang untuk Raynelle sendirian.Di luar Thony mendengar suara tangisan Raynelle yang memilukan, setelah berteriak memanggil ibunya. Raynelle menjadi seseorang yang menyedihkan di mata Thony, ini kali pertama Thony mendengar tangisan Raynelle yang seperti ini setelah perempuan itu tau jika anaknya sudah tidak ada lagi di rahimnya.Thony merasa sangat bersalah, ia memang ingin membunuh bayi itu tapi tidak mengira respon Raynelle akan seperti ini. Sebagai ayah ia benar-benar bukan orang yang patut di banggakan oleh putrinya send
Dua hari berlalu, Chris dan Raynelle di rawat di rumah sakit yang sama tapi Aaron menjaga Chris agar Thony tidak mendatanginya lalu melanjutkan niat membunuh Chris di rumah sakit.Begitu sadar dari posisi tak sadarkan diri akibat luka yang Thony berikan tidak sedikit. Mendadak Chris terlonjak teringat dengan Raynelle.“RAYN!”“Chris, tenanglah dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang, Raynelle tertembak oleh ayahnya sendiri dan apa aku haru sterus diam saja? Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan anakku!”Chris bangun mendadak dari tempat tidur rumah skait, tapi saat kakinya menginjak lantai ia nyaris tersungkur jika saja Aaron tidak segera membantu.“Berapa lama aku tak sadarkan diri?” tanya Chris.“Dua hari.””“Lalu bagaimana kondisi Raynelle, di mana sekarang keberadaannya?”Aaron terdiam, bagaimana dia mengatakan yang sebenranya saat ini.“Aaron, katakan padaku di mana Raynelle sekarang dan seperti apa kondisinya? Dia dan bayinya baik-baik saja kan?”Aaron semakin bingung bagi
Raynelle terbangun setelah tak sadarkan sekitar setengah jam, ia kaget karena posisinya sudah tidak bersama Chris.Pintu terbuka, Thony datang menghampiri sambil menghembuskan nafas.“Kau mau lari sejauh apapun daddy akan tetap bisa menemukanmu kembali, Rayn. Kenapa kau sulit sekali di beritahu jika seorang pewaris tak bisa melepaskan tanggng jawabnya begitu saja hanya demi seorang lelaki yang belum tentu bisa membuatmu bahagia.”“Setidaknya Chris jauh lebih baik dari orang yang membesarkanku selama ini.” sahut Raynelle. “di mana Chris, jika kau menyakitinya lagi aku tidak akan memaafkanmu seumur hidupku.”Thony menghela nafas, “Kali ini kau tak perlu tau aku apakan lelaki itu, kau tetap di sini dan istirahat. Setelah aku membereskan Chris, selanjutnya adalah bayi di perutmu itu.” ucap Thony lantas keluar dari tempat itu.Raynelle langsung melompat dari tempat tidur mengejar kemana Thony pergi, tapi saat keluar mobil yang di kendarai Thony sudah melaju lebih dulu.Raynelle meng
Dua hari berlalu begitu saja dengan cepat, badai salju masih membuat jalanan tertutup dan tidak bisa di lewati oleh kendaraan. Untuk sementara Chris dan Raynelle tetap tidak bisa kemana-mana walau badai salju sudah reda, untuk makan saja mereka menggunakan jasa pengiraman makanan di penginapan tersebut.Pergerakan terhenti total, untuk berpergian jalanan sedang tertutup. Butuh waktu beberapa hari lagi sampai jalanan bisa di lewati lagi. Saat itu terjadi Thony pasti juga belum mengerahkan kembali para anggotanya karena jalanan belum bisa di lewati.Raynelle duduk di sebuah sofa single sementara Chris berjongkok di hadapan Raynelle sambil menatap dan mengusap perut rata Raynelle yang belum membesar namun sudah terlihat ada sedikit perubahan.Ada kehangatan yang Chris rasakan, ia akan menjadi seorang ayah dari bayi yang Raynelle kandung. Semoga saja sampai hari itu tiba bayi ini terlahir dengan selamat.“Lihat apa yang sudah kamu perbuat.” ucap Raynelle.Chris mendongak menatap Ray
Dua hari menunggu badai salju berhenti, Thony juga tak bisa melakukan apapun saat bada salju telah mengusai sebagian besar daerah di Rusia. Pencarian di mana keberadaan Raynelle pun harus terjeda karena cuaca yang buruk.Meski begitu Thony yakin jika Raynelle masih ada di Rusia dan belum sempat melarikan diri dengan Chris.Wine di teguk oleh Thony, pandangan melihat keluar jendela kaca di mana benda putih turun cukup banyak malam hari dan sampai sekarang Thony belum menemukan keberadaan Raynelle.Thony tidak ingin membunuh Raynelle, tidak pula ingin membuat perempuan itu lepas dari tanggung jawab sebagai hak waris tunggal. Thony juga tidak bisa memberikan kekuasaannya pada orang yang bukan berasal dari keturunannya, tapi jika keturunannya tidak mau mewarisi semua itu apa yang akan terjadi.Menghembuskan nafas, Thony jadi teringat tatapan memohon Raynelle seperti tadi, timbul perasaan tak tega tapi harus ia enyahkan. Raynelle putrinya dan bayi yang Raynelle kandung adalah calon k
“BODOH!” umpat Thony, “sekarang jaga setiap perbatasan, jangan biarkan Raynelle pergi dan melahirkan bayi itu. Raynelle benar-benar membuat kemarahanku tak bisa di pertahankan lagi, aku tidak akan segan sekarang.” Thony mengambil mantel dinginnya, cukup banyak anggota yang di sebar untuk mencari keberadaan Raynelle, perempuan itu harus di temukan dan Thony juga harus memastikan bayi di rahim Raynelle tidak akan pernah lahir.Setelah mengetahui Raynelle kembali berhasil melarikan diri, Thony yakin tujuan Raynelle adalah menemui Chris lalu kemudian melarikan diri entah kemana untuk bisa membuat bayi itu bisa di lahirkan.Jelas Thony tidak akan membiarkan Raynelle melahirkan untuk sata ini di usia yang terlalu muda, memang usia yang akan memasuki dua puluh satu tahun bukan lagi kategori belum cukup usia. Namun tetap saja, dengan keberadaan bayi itu nantinya akan membuat pikiran Raynelle terpecah belah dan sulit fokus.Ini tidak boleh terus di biarkan.Baru beberapa hari di Rusia,
Apa yang di harapkan dari orang yang tidak berperasaan, bahkan saat Raynelle memohon pun Thony tidak mendengarkan keinginan putriya sendiri untuk mempertahankan bayi itu. Thony justu memerintahkan agar para anggotanya memastikan Chris sudah tewas tanpa sempat datang ke rumah sakit.Thony yakin tembakannya tadi tidak melesat, kemungkinan besar menembus jantung Chris, dan itu tidak akan membuat Chris bertahan jika organ vitalnya terluka parah, dengan begitu Thony berhasil meyingkirkan Chris selamanya dari Raynella.Namun laporan yang anggota Thony katakan justru membuat Thony semakin geram, benda apapun yang ada di sampingnya di lempar begitu saja.“Bagaimana mungkin dia bisa kabur dengan kondisi seperti itu, cari rumah sakit di tempat ini jangan sampai ada yang terlewat, Chris pasti menghuni salah satu rumah sakit untuk pengotan.” ujar Thony.“Cari Aaron, dia yang membawa Chris ke rumah sakit.”“Tuan, Aaron dalam keadaan memar berada di rumah sakit. Seseorang menyerangnya saat per
“Apa yang kau lakukan, Rayn! Kau membela lelaki itu dan melawan ayahmu sendiri!”“Aku sudah berkata padamu jika aku tidak ingin membuat orang lain kehilangan nyawanya, apa itu masih kurang jelas!”Thony melihat ke belakang di mana beberapa orang telah berjatuhan. “Hentikan orang-orangmu.” perintah Thony.“Lepaskan Chris, maka aku akan membuat mereka berhenti.”Thony mengepalkan tangannya, “Kalau begitu aku sendiri yang akan menghabisi Chris dengan tanganku sendiri.” ancam Thony sembari melihat kemana keberadaan Chris sekarang tapi tidak terlihat lelaki itu ada di mana.Sampai akhirnya terlihat Aaron datang membawa Chris. “Saya berhasil menangkaapnya kembali, Sir.” ucap Aaron.Thony meraih senjata apinya lagi lalu segera di arahkan pada Chris, Raynelle bergegas merentangkan tangan di depan benda tersebut menghalangi agar peluru tidak melukai Chris.“Aku tidak akan membiarkanmu melukainya.”“Minggir, Rayn! Hei kalian segera bawa Raynelle menjauh, dia hanya mengganggu aku untuk
“Aaron apa kau masih di luar?” seru Raynelle tapi tidak ada sahutan dari orang yang ia panggil.Raynelle benar-benar khawatir jika ia tak segera menghentikan Thony, lelaki itu akan menghabisi nyawa Chris.Sekarang Raynelle tak bisa kemana-mana, pintu terkunci dari luar dan ia juga tak mungkin melompat dari gedung tersebut jika masih ingin hidup. Kecemasan Raynelle benar-benar besar sekarang, Thony telah mengetahui keberadaan Chris dan lelaki itu pasti akan membuat perhitungan dengan Chris. Raynelle berdiri kemudian memukul pintu memanggil Aaron lagi.“Aaron, kau masih di sana?!”Tak ada sahutan, sudah dua jam sejak Thony berhasil mendapatkan Chris, saat ini dia pasti sedang memberi perhitungan kasar terhadap Chris yang memungkinkan nyawa Chris sebagai taruhannya.“Aaron!”Pintu terbuka, Raynelle berniat menerobos tapi lengannya di cengkeram oleh Aaron dengan kuat, pintu segera di tutup sebelum Raynelle berhasil melarikan diri.“Raynelle, berhenti.”“Aku harus menemukan Chri