Sementara itu. Tawa beberapa pria mengundang orang untuk menoleh ketika lewat di depan pria-pria tersebut, pria yang terdiri dari empat orang itu memang selalu berkumpul di satu tempat menggoda gadis-gadis yang lewat di area mereka.
Chris, Ben, Andrew dan Martin, empat pria yang cukup populer dengan ke playboy-an mereka, bahkan kerap kali ke empat pria itu melakukan taruhan untuk mengencani perempuan yang menjadi target mereka hari itu sebagai bahan permainannya.“Kau tau perempuan kemarin lumayan bagus dan aku memilih untuk mempertahankannya beberapa hari lagi,” ucap Martin.Andrew terkekeh.“Kupikir permainannya cukup bagus sampai kau mempertahankannya.” Sahut Ben.Martin tertawa. “Kau tau, dia sangat pintar, kurasa dia sangat perpengalaman melakukannya hingga aku merasa sangat puas ketika bermain.” katanya dengan mata berbinar-binar.Asap keluar dari bibir Chris dari benda beracun yang diapit oleh kedua jarinya, “Bagaimana bisa kau merasa puas dengan satu wanita padahal masih banyak wanita yang belum kita kencani di sekolah ini.” katanya.Andrew memeluk leher Chris, “Kau benar, tidak seharusnya kita puas pada satu wanita jadi mari kita lihat keberuntunganmu hari ini, kau lihat lorong itu? Siapapun gadis yang lewat di sana kau harus membuatnya mau berkencan denganmu jika tidak mobil Venero Roadster milikmu kau relakan untukku.”“Lalu jika kalah?” sahut Ben.Martin menyahut, “Andrew harus memberikan barang kesayangannya untuk Chris, apa itu adil?” katanya.Chris mengangguk, “Aku setuju dan jika aku menang aku ingin koleksi yang baru kau dapatkan kemarin.” jawab Chris.Andrew mendengus, “bagaimana kau tau mengenai hal itu?” ujarnya.Chris mengedikkan bahunya, “Bagaimana bisa aku tidak tau jika kau adalah satu-satunya orang yang bisa merebut barang langka seperti itu satu langkah di depanku.” katanya.“Apa aku harus merasa terpuji dengan kata-katamu?” Sahut Andrew, “Tapi baiklah, aku setuju jadi mari kita lihat perempuan mana yang akan kau kencani.” Andrew mengedikkan bahu pelan tanpa kesepakanan telh terjalin.Chris menjatuhkan putung rokoknya kemudian menginjaknya, “Baiklah, mari kita lihat keberuntunganku hari ini,” sahut Chris setuju.Ke empat lelaki itu bersama melihat arah yang sama, “Apa kau yakin akan mendapatkan perempuan yang cantik?” tanya Ben tidak yakin.“Sekolah kita terkenal dengan kecantikan siswa perempuannya.” sahut Martin, Chris manggut-manggut setuju dengan jawaban Martin.“Kenapa tidak ada yang lewat?” Ucap Andrew.“Pasti sebentar lagi akan lewat.” timpal Martin.Sekitar lima menit berlalu namun yang lewat tidak ada yang perempuan sampai Ben berseru, “Sepertinya kau mendapatkan gadis yang mudah untuk kau dapatkan Chris.” ujarnya sembari menahan tawa.Ketiga yang lain menoleh, “Apa maksudmu? Sejak tadi belum ada gadis yang lewat.” ucap Andrew.Ben mengedikkan bahu sembari menunjuk sebuah arah menggunakan dagunya, “Gadis itu yang harus kau dapatkan atau mobil kesayanganmu benar-benar menjadi milik Andrew.” Ben menyeringai, ia tau menaklukkan seorang gadis bukan perkara sulit untuk Chris, tapi yang satu ini sepertinya akan menjadi tantangan untuk sahabatnya yang satu itu.Andrew melihat ke arah yang dimaksud Ben kemudian tertawa sembari menepuk lengan Chris, “Aku yakin jika kali ini aku akan menang darimu.” katanya.“Kau dalam masalah Chris, jika tidak bisa memenangkan perempuan itu maka mobilmu akan menjadi milik Andrew.” ucap Martin.Chris mengerutkan keningnya melihat seorang gadis yang sama sekali tidak sexy dan tidak cantik, terlebih benda menyebalkan yang ada di matanya itu, si nerd?“Apa tidak bisa di ulangi?” tanya Chris, ketiga temannya spontan menggeleng.“Kau harus membuatnya menyukaimu lalu kau berkencan dengannya baru kau bisa memiliki barang yang ingin kau dapatkan dariku.” jawab Andrew tersenyum mengejek.Chris mendesah, “Ini bukan harapanku.” gumamnya.Sedangkan gadis yang mereka tunjuk tak lain dan tak bukan adalah Raynelle, gadis itu menuju sebuah mobil yang dikemudikan oleh seseorang sampai mobil itu melaju pergi, Chris mengacak rambutnya.“Bagaimana bisa aku mengencani gadis seperti itu?” ujarnya. Martin menepuk-nepuk bahu Chris lalu Ben berucap.“Jadi apa kau menyerahkan mobilmu untuk Andrew?” tanya Ben menimpali.Chris menatap Andrew yang tersenyum kemenangan, “Aku tidak akan menyerah, aku pasti bisa memenangkan taruhan kali ini seperti biasanya.” jawab Chris dengan yakin.Di lain itu di dalam mobil yang di naiki oleh Reynelle, gadis itu kembali melepas kacamata dan mengganti pakaian di dalam mobil tersebut, dari pakaian yang semula serba longgar menjadi sesuatu yang menonjolkan lekuk badannya.“Menuju ke markas.” ucap Raynelle kemudian.____Bersambung...Raynelle adalah putri tunggal dari keluarga Jackinson, dia tak memiliki saudara yang lain sedangkan ayahnya adalah seorang yang sangat disegani baik dalam dunia klan hitam atau dunia terbuka.Ayah Raynelle, Thony Jackinson, adalah pria 50 tahun, namun karena sudah tidak bisa memiliki keturunan lainnya Thony menjadikan Raynelle sebagai satu-satunya penerus yang dia harapkan untuk melanjutkan bisinis.Saat usia Raynelle baru empat tahun Thony sudah mengajarkan bagaimana kejamnya dunia yang dinaungi oleh keluarga mereka sejak turun temurun, banyak musuh berkeliaran di sana sini dan Thony tidak ingin keturunan terakhirnya dihabisi oleh musuh.Alhasil Raynelle kecil sudah dilatih dengan keras bagaimana caranya bertahan hidup di dunia yang dijalani oleh ayahnya, keras dan penuh bahaya.Suara langkah kaki yang beradu dengan lantai putih menjadi peringatan untuk orang-orang agar menyambut suara langkah kaki penuh kekuasaan. Raynelle berdiri di depan ayahnya sedangkan di kanan kirinya pria-pri
Kantin selalu ramai seperti biasanya dan kebetulan satu jam lagi Raynelle masih memiliki kelas terakhir yang harus dia ikuti, alhasil dari pada keluar gedung hanya untuk mencari makanan mengisi perut Raynelle lebih memilih menuju ke kantin bersama siswa lainnya.Segerombolan pria datang bergabung di satu meja yang sama bersama Raynelle termasuk salah satu pria yang menghadangnya tadi pagi. Raynelle mengabaikan ke empat orang yang tidak di kenalnya itu dengan memakan makanannya lalu segera pergi.“Aku dengar kau adalah Raynelle, gadis yang sangat disukai oleh para pengajar karena kepintaranmu kan?” tanya Martin, sedikit memuji tapi tidak berpengaruh apa-apa untuk Raynelle.Raynelle pura-pura tidak mendengar tapi salah satu diantara mereka ikut berbicara, “Rumor yang mengatakan mengenai sikap dinginmu itu memang benar, tidakkah kamu ingin mengatakan sesuatu pada kami?” kata Andrew.“Hhh...,” Raynelle menghela nafas, ia kehilangan nafsu makannya, ia tidak mengerti kenapa para pria tak di
“Kenapa kau terlihat begitu senang, apa kau berhasil mengambil hati si gadis es itu?” ujar Ben penasaran.Andrew menggeleng, “Itu tidak mungkin, Raynelle adalah satu-satunya gadis yang sangat sulit untuk di dekati dibalik kepintarannya yang memukau itu.” sahut nya dengan yakin. Chris menatap Andrew sembari tertawa pelan.“Kita akan lihat besok malam apa yang sudah aku dapatkan,” jawab Chris.“Wah wah, jangan bilang kau sudah berhasil membujuknya.” sahut Martin.Chris mengedikkan bahu, “Bukan membujuk tapi lebih ke arah sebuah kesepakatan.” jawabnya membenarkan.“Ini tidak adil, bukan kesepakatan yang kita inginkan dari taruhan ini tapi kau harus mengencaninya.” ujar Andrew tidak terima.“Andrew C’mon, kau harus mengaku kalah setelah ini dan memberikan koleksi terbarumu itu untukku,” Chris terkekeh melihat wajah kesal Andrew.Martin mengusap dagunya sendiri, “Kesepakatan seperti apa yang membuatnya setuju untuk menerimamu?” tanya nya.Chris menoleh, benar juga apa yang Martin katakan k
“Kau memang gadis yang tidak mau mendengarkan.” ujar Laurent begitu ia melihat Raynelle kembali memakai pakaian kedodoran seperti biasanya ketika meninggalkan statusnya sebagai putri Jackinson.Raynelle melirik Laurent. “Kau pikir kau siapa, kenapa aku harus mendengarkan kata-katamu?” sahunya masa bodoh.“Hei Girl, look! Dengan tampilan seperti ini mana ada pria yang mau denganmu.” cemooh Laurent terang terangan, Raynelle berdecih.“Raynelle kau sudah datang.” Chris menghampiri Raynelle yang berjalan bersama Laurent, Laurent menatap Chris lalu ke arah Raynelle bergantian.“Apa hubunganmu dengan Raynelle?” tanya Laurent.Chris membuka bibirnya bersiap untuk menjawab namun Raynelle lebih dulu menyahut, “Dia kekasihku, orang yang baru saja kau katakan tidak ada yang mau dengan gadis nerd sepertiku.” sahut Raynelle kemenangan begitu ia menatap wajah Laurent yang terkejut.“Benarkah?”Chris menatap Raynelle kemudian teringat perjanjian mereka kemarin, Chris ikut ke dalam sandiwara yang dib
Chris bersandar di luar pintu menunggu Raynelle selesai dengan kelasnya hari ini, Chris melakukan itu bukan karena taruhannya dengan Andrew tapi Chris melakukannya karena dia ingin.“Chris, kau menungguku?” ujar Claire manja sembari memeluk lengan pria itu, Chris melepaskan tangannya dari Claire membuat Claire protes tidak terima. “Ada apa kenapa kau mengabaikanku beberapa hari ini?” ucap Claire.“Aku sedang ada urusan.” Chris meninggalkan Claire untuk menemui Raynelle yang ternyata masih bercengkrama dengan pria yang tadi pagi.Laurent menoleh menyadari kehadiran Chris, “Aku tidak mengerti kenapa kau menargetkan pria itu untuk menjadi alatmu.” ucap Laurent.“Aku hanya sedang ingin bermain dengan cara yang berbeda, bukan dengan otot, Chris bisa membantuku menyelesaikan rencanaku.” Jawab Raynelle.“Kau memperalatnya tapi apa kau tidak takut jika sandiwaramu ini nantinya akan menjadi bomerang untukmu?” kata Laurent memperingati.“Itu tidak akan pernah terjadi.” sahut Raynelle sebelum Ch
Raynelle dan Chris berlari dan terus berlari namun empat orang tadi terus mengejar mereka bahkan saat mobil Chris yang melaju kencang pun tetap mereka ikuti.“Sebenarnya siapa mereka kenapa mengikuti kita?” ujar Chris.“Dia mengincarku.” jawab Raynelle.Chris menoleh sebentar sebelum menambah kecepatan laju mobilnya, “Sebenarnya siapa kau sampai membuat mereka mengejarmu seperti ini, aku yakin kau bukan orang sembarang sampai pria-pria tadi ingin membawamu.”Raynelle melipat tangannya dengan santai sembari menatap laju mobil membelah jalanan, “Kau akan mengetahuinya, tapi sekarang kau tidak bisa lepas dariku, mereka sudah melihatmu tentu mereka juga akan mengincarmu.” Raynelle berkata dengan santai seolah mereka tidak sedang dalam pengejaran orang bersenjata.“Sh*t! Aku baru mengenalmu tapi kau sudah membawa masalah untukku!” umpat Chris, Raynelle hanya tersenyum lalu melihat kaca spion mobil Chris dimana sebuah mobil hitam di belakang mereka berusaha untuk menyalip.Raynelle tidak pe
Forum sekolah hari itu kembali digemparkan mengenai berita jika ternyata putri dari pemilik bangunan besar itu juga sekolah di sana, banyak dari semua penghuni bangunan tersebut bertanya-tanya siapakah gerangan orang tersebut dan kenapa sampai saat ini tak ada yang mengetahui jika putri Jackinson menuntut ilmu di tempat itu.“Apa kau mengenalnya? Aku dengar dia adalah seorang gadis.” ucap Claire sembari menatap layar ponsel membaca berita dari forum sekolah.Harper dan Emma menggeleng secara kompak pasalnya mereka juga baru tahu jika putri Jackinson ada di tempat sama dengan mereka.“Aku tidak akan membiarkan gadis itu merebut posisi gadis terpopuler di tempat ini, aku adalah ratunya, tak peduli jika gadis itu putri pemilik sekolah, yang aku tahu aku jauh lebih pantas menduduki tempat sebagai yang tercantik di tempat ini.” Kata Claire dengan begitu percaya diri.“Tapi aku masih bertanya tanya mengenai gadis itu, kenapa dia menyembunyikan identitas sebagus ini?” sahut Harper.“Omong-om
Sekolah masih cukup di gemparkan oleh kedatangan Raynelle, tapi sebagian besar dari para siswa tidak tahu jika Si kaca mata yang selalu mereka buli dan putri dari pemilik sekolah itu adalah orang yang sama.Claire meletakan ponsel di meja cukup keras sampai-sampai Emma berjingkrak kaget karena suara yang ditimbulkan oleh Claire.Harper sendiri terihat santai sembari melihat kuku tangannya yang cantik, “Gadis itu merebut ketenaranmu dalam waktu yang begitu singkat Claire, dia hanya butuh waktu satu hari untuk membuat semua perhatian tertuju padanya, sedangkan kau butuh bertahun-tahun untuk melakukan itu.”“Berhenti menyulit emosiku, Harper! Aku sangat marah hari ini hingga rasanya ingin mencakar wajah perempuan itu sampai Chris tidak sudi mendekatinya lagi!”“Masih banyak Chris di dunia ini tapi kenapa kau hanya menginginkan satu Chris yang sudah memiliki pasangan secantik itu?” Sahut Emma, Harper sedikit mendongak menatap Emma kemudian menggelengkan kepala karena jawaban yang Emma lon
“Apa maksudmu!” pekik Raynelle setelah beberapa saat lalu mendengar apa yang dokter katakan ketika Raynelle bertanya mengenai kandungannya.“Maaf nyonya, bayi di kandungan Anda tak bisa kami selamatkan akibat peluru yang melukai Anda sangat berpengaruh dengan perutumbuhan janin. Jika kami mempertahankan bayi itu, akibatnya juga akan buruk pada nyawa Anda.” jelas Dokter.Raynelle mngusap wajahnya, tangisnya pecah saat itu juga dan dokter pun keluar memberikan ruang untuk Raynelle sendirian.Di luar Thony mendengar suara tangisan Raynelle yang memilukan, setelah berteriak memanggil ibunya. Raynelle menjadi seseorang yang menyedihkan di mata Thony, ini kali pertama Thony mendengar tangisan Raynelle yang seperti ini setelah perempuan itu tau jika anaknya sudah tidak ada lagi di rahimnya.Thony merasa sangat bersalah, ia memang ingin membunuh bayi itu tapi tidak mengira respon Raynelle akan seperti ini. Sebagai ayah ia benar-benar bukan orang yang patut di banggakan oleh putrinya send
Dua hari berlalu, Chris dan Raynelle di rawat di rumah sakit yang sama tapi Aaron menjaga Chris agar Thony tidak mendatanginya lalu melanjutkan niat membunuh Chris di rumah sakit.Begitu sadar dari posisi tak sadarkan diri akibat luka yang Thony berikan tidak sedikit. Mendadak Chris terlonjak teringat dengan Raynelle.“RAYN!”“Chris, tenanglah dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang, Raynelle tertembak oleh ayahnya sendiri dan apa aku haru sterus diam saja? Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan anakku!”Chris bangun mendadak dari tempat tidur rumah skait, tapi saat kakinya menginjak lantai ia nyaris tersungkur jika saja Aaron tidak segera membantu.“Berapa lama aku tak sadarkan diri?” tanya Chris.“Dua hari.””“Lalu bagaimana kondisi Raynelle, di mana sekarang keberadaannya?”Aaron terdiam, bagaimana dia mengatakan yang sebenranya saat ini.“Aaron, katakan padaku di mana Raynelle sekarang dan seperti apa kondisinya? Dia dan bayinya baik-baik saja kan?”Aaron semakin bingung bagi
Raynelle terbangun setelah tak sadarkan sekitar setengah jam, ia kaget karena posisinya sudah tidak bersama Chris.Pintu terbuka, Thony datang menghampiri sambil menghembuskan nafas.“Kau mau lari sejauh apapun daddy akan tetap bisa menemukanmu kembali, Rayn. Kenapa kau sulit sekali di beritahu jika seorang pewaris tak bisa melepaskan tanggng jawabnya begitu saja hanya demi seorang lelaki yang belum tentu bisa membuatmu bahagia.”“Setidaknya Chris jauh lebih baik dari orang yang membesarkanku selama ini.” sahut Raynelle. “di mana Chris, jika kau menyakitinya lagi aku tidak akan memaafkanmu seumur hidupku.”Thony menghela nafas, “Kali ini kau tak perlu tau aku apakan lelaki itu, kau tetap di sini dan istirahat. Setelah aku membereskan Chris, selanjutnya adalah bayi di perutmu itu.” ucap Thony lantas keluar dari tempat itu.Raynelle langsung melompat dari tempat tidur mengejar kemana Thony pergi, tapi saat keluar mobil yang di kendarai Thony sudah melaju lebih dulu.Raynelle meng
Dua hari berlalu begitu saja dengan cepat, badai salju masih membuat jalanan tertutup dan tidak bisa di lewati oleh kendaraan. Untuk sementara Chris dan Raynelle tetap tidak bisa kemana-mana walau badai salju sudah reda, untuk makan saja mereka menggunakan jasa pengiraman makanan di penginapan tersebut.Pergerakan terhenti total, untuk berpergian jalanan sedang tertutup. Butuh waktu beberapa hari lagi sampai jalanan bisa di lewati lagi. Saat itu terjadi Thony pasti juga belum mengerahkan kembali para anggotanya karena jalanan belum bisa di lewati.Raynelle duduk di sebuah sofa single sementara Chris berjongkok di hadapan Raynelle sambil menatap dan mengusap perut rata Raynelle yang belum membesar namun sudah terlihat ada sedikit perubahan.Ada kehangatan yang Chris rasakan, ia akan menjadi seorang ayah dari bayi yang Raynelle kandung. Semoga saja sampai hari itu tiba bayi ini terlahir dengan selamat.“Lihat apa yang sudah kamu perbuat.” ucap Raynelle.Chris mendongak menatap Ray
Dua hari menunggu badai salju berhenti, Thony juga tak bisa melakukan apapun saat bada salju telah mengusai sebagian besar daerah di Rusia. Pencarian di mana keberadaan Raynelle pun harus terjeda karena cuaca yang buruk.Meski begitu Thony yakin jika Raynelle masih ada di Rusia dan belum sempat melarikan diri dengan Chris.Wine di teguk oleh Thony, pandangan melihat keluar jendela kaca di mana benda putih turun cukup banyak malam hari dan sampai sekarang Thony belum menemukan keberadaan Raynelle.Thony tidak ingin membunuh Raynelle, tidak pula ingin membuat perempuan itu lepas dari tanggung jawab sebagai hak waris tunggal. Thony juga tidak bisa memberikan kekuasaannya pada orang yang bukan berasal dari keturunannya, tapi jika keturunannya tidak mau mewarisi semua itu apa yang akan terjadi.Menghembuskan nafas, Thony jadi teringat tatapan memohon Raynelle seperti tadi, timbul perasaan tak tega tapi harus ia enyahkan. Raynelle putrinya dan bayi yang Raynelle kandung adalah calon k
“BODOH!” umpat Thony, “sekarang jaga setiap perbatasan, jangan biarkan Raynelle pergi dan melahirkan bayi itu. Raynelle benar-benar membuat kemarahanku tak bisa di pertahankan lagi, aku tidak akan segan sekarang.” Thony mengambil mantel dinginnya, cukup banyak anggota yang di sebar untuk mencari keberadaan Raynelle, perempuan itu harus di temukan dan Thony juga harus memastikan bayi di rahim Raynelle tidak akan pernah lahir.Setelah mengetahui Raynelle kembali berhasil melarikan diri, Thony yakin tujuan Raynelle adalah menemui Chris lalu kemudian melarikan diri entah kemana untuk bisa membuat bayi itu bisa di lahirkan.Jelas Thony tidak akan membiarkan Raynelle melahirkan untuk sata ini di usia yang terlalu muda, memang usia yang akan memasuki dua puluh satu tahun bukan lagi kategori belum cukup usia. Namun tetap saja, dengan keberadaan bayi itu nantinya akan membuat pikiran Raynelle terpecah belah dan sulit fokus.Ini tidak boleh terus di biarkan.Baru beberapa hari di Rusia,
Apa yang di harapkan dari orang yang tidak berperasaan, bahkan saat Raynelle memohon pun Thony tidak mendengarkan keinginan putriya sendiri untuk mempertahankan bayi itu. Thony justu memerintahkan agar para anggotanya memastikan Chris sudah tewas tanpa sempat datang ke rumah sakit.Thony yakin tembakannya tadi tidak melesat, kemungkinan besar menembus jantung Chris, dan itu tidak akan membuat Chris bertahan jika organ vitalnya terluka parah, dengan begitu Thony berhasil meyingkirkan Chris selamanya dari Raynella.Namun laporan yang anggota Thony katakan justru membuat Thony semakin geram, benda apapun yang ada di sampingnya di lempar begitu saja.“Bagaimana mungkin dia bisa kabur dengan kondisi seperti itu, cari rumah sakit di tempat ini jangan sampai ada yang terlewat, Chris pasti menghuni salah satu rumah sakit untuk pengotan.” ujar Thony.“Cari Aaron, dia yang membawa Chris ke rumah sakit.”“Tuan, Aaron dalam keadaan memar berada di rumah sakit. Seseorang menyerangnya saat per
“Apa yang kau lakukan, Rayn! Kau membela lelaki itu dan melawan ayahmu sendiri!”“Aku sudah berkata padamu jika aku tidak ingin membuat orang lain kehilangan nyawanya, apa itu masih kurang jelas!”Thony melihat ke belakang di mana beberapa orang telah berjatuhan. “Hentikan orang-orangmu.” perintah Thony.“Lepaskan Chris, maka aku akan membuat mereka berhenti.”Thony mengepalkan tangannya, “Kalau begitu aku sendiri yang akan menghabisi Chris dengan tanganku sendiri.” ancam Thony sembari melihat kemana keberadaan Chris sekarang tapi tidak terlihat lelaki itu ada di mana.Sampai akhirnya terlihat Aaron datang membawa Chris. “Saya berhasil menangkaapnya kembali, Sir.” ucap Aaron.Thony meraih senjata apinya lagi lalu segera di arahkan pada Chris, Raynelle bergegas merentangkan tangan di depan benda tersebut menghalangi agar peluru tidak melukai Chris.“Aku tidak akan membiarkanmu melukainya.”“Minggir, Rayn! Hei kalian segera bawa Raynelle menjauh, dia hanya mengganggu aku untuk
“Aaron apa kau masih di luar?” seru Raynelle tapi tidak ada sahutan dari orang yang ia panggil.Raynelle benar-benar khawatir jika ia tak segera menghentikan Thony, lelaki itu akan menghabisi nyawa Chris.Sekarang Raynelle tak bisa kemana-mana, pintu terkunci dari luar dan ia juga tak mungkin melompat dari gedung tersebut jika masih ingin hidup. Kecemasan Raynelle benar-benar besar sekarang, Thony telah mengetahui keberadaan Chris dan lelaki itu pasti akan membuat perhitungan dengan Chris. Raynelle berdiri kemudian memukul pintu memanggil Aaron lagi.“Aaron, kau masih di sana?!”Tak ada sahutan, sudah dua jam sejak Thony berhasil mendapatkan Chris, saat ini dia pasti sedang memberi perhitungan kasar terhadap Chris yang memungkinkan nyawa Chris sebagai taruhannya.“Aaron!”Pintu terbuka, Raynelle berniat menerobos tapi lengannya di cengkeram oleh Aaron dengan kuat, pintu segera di tutup sebelum Raynelle berhasil melarikan diri.“Raynelle, berhenti.”“Aku harus menemukan Chri