Beranda / Romansa / Cinta Dibalik Kesepakatan / Hanya Sedikit Terluka

Share

Hanya Sedikit Terluka

Penulis: Mei.10
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-07 21:24:57

“Ayda!” panggil Lasmi yang baru pulang dari sawah.

Sambil membawa sapu di tangannya, Ayda berjalan keluar rumah untuk menghampiri sang nenek yang masih bersemangat di masa tuanya. “Nenek mau Ayda buatkan teh?” tanyanya tanpa diminta.

Namun, Lasmi langsung menggelengkan kepala dan menyodorkan beberapa lembar uang pada Ayda. “Nenek tidak suka minum teh, lebih baik kamu belikan nenek minuman susu murni di perempatan jalan. Di sana ada banyak jajanan, kamu bisa membeli makanan yang kamu suka di sana,” ujar Lasmi sambil mengelap bulir keirngat di wajahnya.

“Oke siap, Nek. Ayda akan segera kembali,” sahut Ayda dengan semangat.

Kurang lebih setengah hari, Ayda menyibukkan dirinya untuk membersihkan rumah dan menyiapkan makan siang untuk Lasmi. Ia tidak mau hanya tinggal diam di rumah saat Lasmi melarangnya untuk pergi ke sawah. Meskipun perasaannya masih belum tenang, tetapi Ayda tak ingin larut dalam masalah.

Sambil melihat pemandang sawah yang terbentang luas, Ayda berjalan perlahan. Meni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Luka Tak Berdarah

    “Saya … lanjutkan Ayda,” lirih Arya menunggu kelanjutan dari ucapan Ayda yang terlihat sangat mencemaskan dirinya. Dengan gugup, Ayda pun langsung memalingkan wajahnya. “Ti-tidak ada kelanjutannya,” elak Ayda. Arya yang bisa melihat dengan jelas cinta yang Ayda miliki untuknya pun perlahan mendekatinya. “Saya haus, bisakah kita pulang sekarang?” Arya memasang wajah memohon agar Ayda tidak meninggalkan dirinya di desa yang terlihat sangat asing untuknya. “Tunggu di sini, saya akan mengucapkan terima kasih pada warga yang sudah bantu menghentikan perkelahian ini,” urai Ayda dan langsung berjalan mendekati Adam dan warga yang berusaha menenangkannya. Dengan tatapan kesal, Ayda menatap lelaki yang sangat menyebalkan. “Kita anggap masalah ini selesai,” ucapnya berharap tidak akan ada perdebatan lagi. Dengan wajah yang dipenuhi luka memar akibat pukulan, Adam tersenyum sinis. “Tidak semudah itu gadis kota!” ujarnya dan langsung pergi begitu saja. Warga desa yang sudah sangat mengenal si

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Memastikan Cinta

    “Tidak perlu dipaksakan, Mas. Saya sudah tahu jawabannya,” sergah Ayda saat Arya tak kunjung melanjutkan ucapannya. Sebagai anak pertama dan satu-satunya dalam sebuah keluarga, wajar jika Arya sangat dimanjakan oleh seluruh anggota keluarga.Segala fasilitas Arya dapatkan, kemewahan dan harta yang tak luput dalam kehidupan sehari-harinya. Tanpa harus bekerja keras, Arya bahkan sudah menjadi CEO di sebuah perusahaan keluarganya. Ayda yang sudah menduga hal ini akan terjadi pun hanya bisa meneguk salivanya. Dengan tatapan penuh rasa kecewa, Ayda kembali melanjutkan langkahnya untuk menjauh dari Arya.“Saya bersedia! Saya akan melakukan semua yang kamu inginkan, Ayda!” ujar Arya dengan berteriak.Beberapa orang yang berlalu lalang bahkan langsung menatap ke arah Arya dan Ayda yang berdiri di tepi jalan. Dengan senyum lega, Ayda menghentikan langkahnya dan melirik ke arah Arya. “Syukurlah, saya harap Mas Arya tidak menyesal dengan keputusan ini,” imbuh Ayda dan langsung melanjutkan langka

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Yuk, Mas!

    Arya POV“Berada di desa selama tujuh hari dan hidup seperti orang desa tidak akan membuat saya kehilangan nyawa. Asalkan kamu bisa memaafkan saya. Apapun pasti akan saya lakukan Ayda,” urai Arya sambil memandang foto Ayda yang terpampang jelas di belakang pintu kamarnya.Berada di kamar terpisah dengan Ayda membuatnya merasa sedikit tidak nyaman. Dengan alasan itu, ia sengaja meminta foto Ayda dan memajangnya di belakang pintu kamar. Setelah selesai mandi dan mengenakan baju yang telah disiapkan Ayda. Arya berjalan keluar kamar dan tersenyum saat melihat Lasmi sedang bersiap untuk pergi ke sawah.Saat melihat banyaknya barang yang dibawa, Arya pun bergegas untuk membantunya. Hari pertama tantangannya mendapatkan maaf dari Ayda pun dimulai. Ia tidak ingin mengecewakan Ayda dan akan membuktikan bahwa dirinya bisa tinggal tanpa fasilitas mewah.“Arya, kamu yakin bisa melakukannya?” tanya Lasmi yang sudah membawa cangkul di tangannya.Dengan cepat Arya menganggukkan kepala dan membawa ca

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Berapa Anak?

    “Kenapa nenek harus memelihara kambing? Kenapa tidak binatang lainnya? Seperti kucing misalnya … atau kura-kura seperti kita,” ucap Arya yang terus mengoceh sepanjang perjalanan.“Nenek pelihara kambing bukan untuk dijadikan binatang peliharaan, tapi sebagai tabungan,” sahut Ayda yang berjalan di samping Arya.Sambil membawa satu ikat rumput yang terasa sangat berat, Arya menghela napas panjang. Banyak hal yang belum bisa ia pahami dari kebiasaan orang di desa. Meskipun begitu, Arya tetap berusaha mempelajari banyak hal yang ia temukan. “Cukup sulit untuk dipahami. Saya besar di kota dan baru merasakan hidup di desa. Meski awalnya merasa gugup dan takut, tapi sepertinya ini tidak terlalu buruk.”Ayda yang setia menemnai Arya pun mengembangkan senyumnya setelah mendengar jawaban polos Arya. “Kita hampir sampai. Itu kandang kambingnya,” seru Ayda sambil menunjuk ke arah kandang yang berisi dua kambing.Bentuk kandang yang sangat sederhana membuat Arya membelalakkan matanya. Pasalnya kan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Merasa Bersalah

    Ayda POV“Hmm, saya belum memikirkannya.” Ayda meneguk saliva dalam-dalam setelah merasa kebingungan saat menjawab pertanyaan yang Arya berikan.Niatnya mengajak Arya pergi ke rumah penitipan bukan untuk membicarakan perihal anak. Meskipun tak dapat dipungkiri Ayda menginginkannya, tetapi ini bukanlah saat yang tepat.“Baiklah. Bagaimana jika dua atau empat? Saya rasa itu jumlah yang cukup,” imbuh Arya memberi saran.Dengan ragu, Ayda pun menganggukkan kepala sebagai sebuah persetujuan. “Memangnya apa yang membuat Mas Arya tiba-tiba memikirkan hal ini?” tanyanya penasaran dengan apa yang sedang Arya pikirkan.“Saya hanya ingin mempersiapkan banyak hal. Saat kamu melahirkan, saya ingin memberikan seluruh waktu saya untuk merawat anak kita. Saya tidak ingin membuat anak saya merasa kesepian karena saya sibuk bekerja. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya agar tidak merasa sedih seperti yang Boy rasakan,” ungkap Arya yang sudah berpikir jauh ke depan.Sedangkan Ayda yang tid

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Layak untuk Dipertahankan

    ***“Terima kasih sudah merawat saya tadi malam,” papar Arya sambil memandang wajah Ayda yang duduk di sampingnya.Semangkuk bubur hangat menemani pagi Ayda yang menyuapi Arya untuk sarapan. Tidak ada rasa lelah atau pun keberatan saat melakukannya. Ayda merasa senang bisa menjaga Arya ketika demam dan memastikan kondisinya baik-baik saja.Cinta memang memiliki kekuatannya tersendiri. Di saat hati terasa sakit, cinta hadir meyakinkan hati yang layak untuk jatuh cinta dan dicintai. Ketika keraguan datang dan menyebabkan perpisahan. Cinta membawa keyakinan untuk memberikan kesempatan atas cinta yang dirasakan. Seiring berjalannya waktu, Ayda telah sadar. Cintanya pada Arya bukan hanya dibalik kesepakatan.Akan tetapi, lebih dari itu yang melibatkan hati dan perasaan. “Sudah kewajiban saya untuk menjaga Mas Arya. Lagi pula saya yang menyebabkan Mas Arya jatuh sakit karena lelah bekerja,” sahutnya sambil kembali menyuapi Arya yang kondisinya sudah jauh lebih baik.Mendengar jawaban Ayda y

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Nasi Goreng Spesial

    ***“Terima kasih, Mas. Saya akan berusaha untuk mempertahankan hubungan kita,” ucap Ayda dalam hati sambil memandang Arya yang sudah tertidur pulas di atas sofa.Hari ini akan menjadi hari yang tak akan terlupakan bagi Ayda. Pengalaman berharga ia dapatkan saat menjaga Raka yang membuat hubungannya dengan Arya semakin bermakna. Hingga waktu tak terasa berjalan begitu cepat. Kini Raka telah kembali bersama neneknya dan tersisa dirinya bersama Arya.Lasmi yang mengabari tidak akan pulang mala mini membuat Ayda merasa sepi jika harus tidur sendiri. Karena itu dirinya membiarkan Arya tidur di sofa untuk menemani dirinya. Meski jarak di antara dirinya dan Arya masih terasa dalam hati, tetapi Ayda tak ingin membiarkan jarak mengubah perasaan yang ia miliki untuk Arya.Dengan perlahan, Ayda pun mengelus lembut rambut Arya. Ia terus memandangnya dengan senyum yang terpancar jelas dari wajahnya. Di sela aksi memandang Arya, tiba-tiba perutnya mengeluarkan bunyi sebagai pertanda. Ketika tering

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Masalah Datang untuk Mendewasakan

    ***“Sayang? Semalam kamu pergi kemana?” tanya Arya yang baru terbangun dari tidurnya.Tanpa menatap lelaki yang berdiri di sampingnya, Ayda lebih memilih untuk fokus pada pakaian yang sedang ia jemur di bawah terik matahari. “Saya pergi untuk membeli makanan,” jawabnya dengan nada dingin.“Hmm, kenapa tidak membangunkan saya?” Arya kembali mengajukan pertanyaan.Namun, Ayda yang merasa malas untuk menjawabnya pun membalikkan badan dan menghela napas gusar. “Saya bisa pergi sendiri,” paparnya dan langsung berlalu pergi.Hari baru kembali dimulai. Ayda meletakkan ember di kamar mandi dan berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Tanpa sadar ada lelaki yang terus memperhatikan setiap gerak-geriknya, Ayda berusaha fokus dengan tugasnya di pagi hari.Meskipun tanpa bantuan dari Lasmi yang akan pulang siang hari, Ayda bisa melakukan semua tugasnya dengan baik. Sebagai wanita yang telah ditinggal oleh ibu, Ayda sudah terbiasa untuk bersikap mandiri dan melakukan apa yang seharusnya ia

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11

Bab terbaru

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Yuk Mulai! (Tamat)

    *** “Aydaaaaa!” teriak seseorang sambil merentangkan tangannya. Begitu juga dengan Ayda yang ikut merentangkan tangan sambil berlari menghampiri sosok yang sangat berarti dalam hidupnya. “Ayda kangen banget sama Nenek,” lirihnya dalam pelukan hangat yang sudah lama tak ia rasakan. “Nenek juga sangat merindukan kamu, Ayda. Setelah sekian lama, akhirnya nenek bisa bernapas lega saat melihat kehadiran kamu kembali di rumah ini,” sahut Darma yang sudah setia menanti. Ayda yang merasa terharu pun meneteskan bulir air mata dan langsung menghapusnya. “Maafkan Ayda ya, Nek. Selama ini Ayda pasti sudah membuat hati Nenek sangat terluka,” ungkapnya merasa menyesal. Saat teringat dengan kehadiran Darma secara berulang kali untuk membujuk dirinya yang hanya menyisakan luka. “Sudahlah. Nenek sudah mengetahui alasan dibalik sikap dingin kamu. Sekarang kita lupakan semua masa lalu dan mulai lembaran baru,” sergah Darma yang tak ingin merusak suasana. Tanpa mengingat kenangan pahit dalam hidup,

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Perbedaan Kamu dan Hujan

    “Kejarlah. Kalian memang ditakdirkan untuk bersama.” Kalimat yang terdengar menenangkan membuat senyum mengembang sempurna di wajah Ayda. Setelah perjuangan panjang kini akhirnya, ia bisa bernapas lega. Merangkai kisah yang terhenti dengan hati yang telah pulih. “Terima kasih … Ibu,” urai Ayda dengan tatapan penuh kasih sayang. Marisa yang tak menyangka Ayda akan memanggilnya ibu pun langsung meneteskan air mata. Menantu yang selama ini sangat ia benci ternyata memiliki hati yang tulus dan kuat. “Pesawatnya akan pergi dalam waktu satu jam dari sekarang. Cepatlah kejar Arya!” titah Marisa memberitahu Ayda. Tanpa berpikir lama, Ayda pun langsung menganggukkan kepala. saat hendak melangkah pergi, tak lupa Ayda bersalaman dengan Marisa dan mengecup sekilas pipinya. “Ayda tidak akan melupakan kebaikan ibu,” ujarnya dan langsung berlari ke tepi jalan. Mencari kendaraan yang bisa membawanya pada Arya. Dengan penuh semangat, Ayda menunggu taksi yang lewat. Hingga akhirnya, setelah menunggu

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Sangat Mencintai Arya

    “Tidak Ayah. Ayda sudah tidak memiliki hak atas hubungan ini.”Dengan tatapan penuh keyakinan, Rahman berusaha menggapai tangan Ayda yang terkepal kuat. “Kamu selalu memiliki hak atas hubungan ini, Ayda. Ego yang membuat kamu membatasi sesuatu yang tak terbatas. Selama ini kalian terpisah dengan jarak yang diciptakan oleh Marisa, tapi sekarang Tuhan telah memberikan jalan.” Rahman menjeda kalimatnya.Tatapan terus tertuju pada Ayda yang terlihat kehilangan arah. “Sampai kapan Ayda? kamu akan berbohong pada diri kamu sendiri? Apalagi yang harus kamu pikirkan. Saat ini Arya sudah menyerah. Lalu apa kamu akan melakukan hal yang sama?” sambungnya penuh dengan tanya.Sementara itu, pikiran yang kembali berkecamuk membuat Ayda merasa tertekan. Kenyataan dan perasaan berjalan tak beriringan. Ingin rasanya Ayda berlari ke tempat jauh tanpa masalah dan kembimbangan hati yang mengikutinya. Setelah berpikir keras, Ayda pun mendongakkan wajah menatap ke arah Rahman yang berdiri di hadapannya.Ber

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Belum Terlambat

    “Sudah tidak ada yang harus dipertahankan. Hubungan ini hanya akan saling menyakiti. Saya sudah cukup banyak belajar dari kisah ini. Terima kasih Mas … atas kenangan indah yang telah kamu berikan beserta kehadiran Amara di dalamnya.”Dengan raut penuh luka, Arya mengulum senyuman. “Tidak saya sangka hubungan kita akan berakhir dengan cara ini Ayda. cinta dibalik kesepakatan harus berakhir di atas sebuah keputusan yang sangat menyakitkan. Saya sadar hubungan ini berawal dari sisi egois saya. Namun, satu hal yang saya yakini. Saya tidak akan pernah menyesal.”Tanpa mengatakan apapun, Ayda hanya mengepal kuat kedua tangannya.“Terima kasih untuk kehadiran kamu dan Amara dalam hidup saya. titip putri kecil saya. Saya berikan kebebasan sepenuhnya pada kamu untuk mengurus perceraian kita. Saya tidak akan menghalangi kebahagiaan kamu yang sudah tidak memiliki tempat untuk saya di dalamnya,” sambung Arya yang lebih terlihat pasrah.Sementara itu, Ayda yang merasakan hatinya semakin hancur han

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Tidak Ingin Memaksakan Hati

    [“Apa yang kamu bicarakan Ayda? Mana mungkin ibu kamu melakukan hal seburuk itu.”]Ayda mengernyitkan dahinya saat Rahman mengelak dari pembicaraan yang mengarah pada masa lalu. Ia bahkan tak kunjung mendapatkan jawaban pasti tentang apa yang sebenarnya terjadi. Hanya ada pertanyaan yang terus terlontar sebagai bahan untuk menghindar.Rasa curiga yang sudah ada pun semakin berkembang nyata. Ayda hanya bisa meratapi nasib yang kini terasa kembali memburuk. Namun, kehadiran sang buah hati di dunia ini seakan memberikan semangat baru dalam hidup Ayda. Ia tak akan pernah menyerah. Masa lalu tak akan mempengaruhi apa yang saat ini sedang ia alami.“Baiklah. Ayda tunggu kehadiran ayah,” ucap Ayda pasrah saat Rahman masih belum siap untuk terbuka padanya.Setelah menutup panggilan telepon, Ayda pun hendak beristirahat sejenak. Menenangkan pikiran sambil menatap sendu ke arah bayi mungil yang tertidur sangat lelap. Situasi yang sulit ditebak membuat Ayda bahkan belum sempat memikirkan nama ya

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Apa Benar?

    “Saya bukan berasal dari keluarga kaya. Saya tidak sepadan dengan keluarga Arya yang bergelimang harta. Dengan latar belakang saya ini, Tante membenci saya dan bahkan menyuruh saya untuk meninggalkan Arya meskipun saya sedang mengandung anaknya,” ungkap Ayda yang tidak ragu untuk mengungkapkan perasaanya.Sudah cukup selama ini dirinya diam. Sekarang tidak lagi, Ayda harus berani menyuarakan isi hati dan pikiran di akhir statusnya sebagai seorang istri. “Benar ‘kan Tante? Itu alasan dibalik rasa benci yang Tante rasakan pada saya.” Ayda mengangkat wajahnya dengan penuh keberanian.Menatap Marisa yang terlihat sangat serius menanggapi perkataannya. Suasana pun mulai terasa menegangkan. Saat yang dinanti akhirnya tiba, Ayda berharap bisa melepaskan semua rasa sesak di dada yang disebabkan oleh sikap ibu mertuanya.“Sudah berani ya kamu sekarang? Baiklah. Saya akan memberitahu kamu alasan dibalik rasa benci yang selama ini saya miliki untuk kamu,” sahut Marisa dengan tatapan yang sulit d

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Alasan Kebencian

    "Tarik napas! Dorong yang kuat Ibu!" ujar dokter yang ikut menarik napas. Sudah hampir satu jam lamanya, Ayda berjuang di dalam sebuah ruangan yang terletak di rumah sakit. Dengan peluh keringat yang membasahi wajah, Ayda berusaha sekuat tenaga untuk mengeluarkan sang buah hati. Meski tanpa didampingi orang terkasih, Ayda bertekad untuk bisa menguatkan dirinya sendiri. Telah tiba waktunya bagi Ayda untuk berjuang lebih keras lagi. Hari yang sudah ia persiapkan akhirnya tiba. "Saya yakin Ibu Ayda pasti bisa! Agar lebih semangat, saya akan panggilkan suami ibu yang sedang menunggu di luar," papar dokter Ani yang menangani proses melahirkan Ayda. Disela napas yang mulai tak beraturan, Ayda mengernyitkan dahinya. "Su-suami?" Seingatnya ia tidak datang ke rumah sakit bersama Arya. Dirinya juga melarang Bayu untuk memberitahu Arya bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit. "Iya suami Ibu. Saya akan segera memanggilnya," ujar dokter Ani yang langsung membalikkan badan. Akan tetapi, den

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Perjuangan Terakhir

    8 bulan kemudian … “Saya tidak akan lupa bahwa saat ini Mas Arya masih berstatus sebagai suami saya. Meski hubungan kita sudah tidak baik-baik saja, tetapi saya bukan wanita yang akan melanggar aturan dalam pernikahan,” tegas Ayda dengan sorot mata lelah. Seiring berjalannya waktu, hari demi hari terasa semakin sulit bagi Ayda. Perjuangan mengandung sambil tetap bekerja untuk mengisi hari demi hari memang tidak mudah. Namun, Ayda tak ingin menjadi wanita yang lemah. Meski sering kali mendapat berbagai masalah yang datang. Ayda berusaha untuk tetap kuat dan berdiri di atas kemampuannya sendiri. Seperti saat ini, Ayda berdiri di atas balkon perusahaan bersama Arya yang menatap intens ke arahnya. “Saya tidak suka melihat kamu terlalu dekat dengan Bayu, terlebih jika sedang berada di kantor. Bagaimana pun juga kita harus menjaga nama baik pernikahan kita di hadapan semua karyawan termasuk Bayu. Saya yakin kamu juga pasti sadar kalau Bayu bukan hanya menganggap kamu sebagai seorang tema

  • Cinta Dibalik Kesepakatan   Mohon Bantuannya

    “Bayu.” “Sini!” ajak lelaki yang sudah lebih dulu berada di dalam lift. Tanpa ragu, Ayda pun masuk ke barisan beberapa orang yang tersenyum ke arahnya. Keberadaan Arya yang berada di barisan paling belakag tak menyurutkan semangatnya untuk bekerja. “Pagi,” sapa Ayda kepada semua penghuni lift yang lebih dulu berada di sana. “Pagi, Bu Ayda,” balas semua staff secara bersamaan. Kecuali Arya yang terlihat sibuk dengan ponsel yang berada di tangannya. Sementara itu, Bayu yang terlihat berbinar melihat kedatangan Ayda langsung mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. “Ini untuk Mbak,” ucapnya memberikan satu botol susu rasa cokelat. Ayda yang sangat suka susu cokelat pun langsung meraihnya. “Terima kasih,” balasnya dengan senyuman. “Sama-sama. Senang bisa melihat Mbak Ayda setelah sekian lama.” Bayu ikut mengembangkan senyumnya. “Saya juga senang bisa bertemu dengan kamu lagi, Bayu,” sahut Ayda sambil berjalan keluar lift setelah pintu terbuka. Tanpa mempedulikan pandangan Ar

DMCA.com Protection Status