“Gue nggak ada pilihan lain Sar, ini cara yang tepat!” Sanggah Alena.
“Hal kayak gini nggak seharusnya lo mainin Al, lo sama Rama sekarang uda benar-benar kehilangan akal sehat tahu nggak sih!” Ketus Sarah.
“Terus emangnya lo punya cara biar gue sama Narandra pisah tanpa harus melukai perasaan Narandra?” Bentak Alena.
“Kenapa harus pisah? Kenapa lo nggak cari cara biar lo bisa buka hati lo dan nerima seutuhnya perasaan Narandra?”
“Gila lo!” Ketus Alena..
Semua nasehat dan saran yang Sarah lontarkan nyatanya kini tidak bisa membuat hati Alena tergerak, dia tetap pada pendiriannya untuk mencoba car agila ini. Apa salahnya mencoba ? Mungkin itu yang ada di benak Alena saat ini.
****
Akhirnya hari yang Narandra nanti-nanti itu tiba, pagi-pagi sekali Narandra dan Alena berangkat menuju rumah orang tua Alena di kampung. Narandra juga sudah menyiapk
Setelah selesai sarapan Pak Candra segera berangkat ke rumah sesepuh desa, Pak Candra berangkat dengan harapan yang begitu besar. Doa tak pernah berhenti putus dari dalam hati Pak Candra dan juga istrinya. Begitupun Narandra dia terus berdoa agar semua berjalan dengan lancar, tapi disini ada Alena yang berdoa agar semua ini gagal. Narandra terlihat sedang mengobrol dengan beberapa tetangga Pak Candra di depan rumah,Narandra terlihat sudah akrab dan mudah berbaur dengan masyarakat sekitar. Sedangkan Alena terlihat bimbang mondar mandir di dalam rumah.“Alena , kamu kenapa mondar-mandir?” Tanya Bu Candra.“Em…nggak apa-apa bu!”“Kamu takut kayak dulu ya Al?” Lirih Bu Candra.“Ibu terus berdoa, semoga kali ini semuanya berjalan dengan lancar dan semoga memang Narandra berjodoh dengan kamu!” Lanjut Bu Candra sambil mengelus punggung Alena.Alena hanya tersenyum tipis sambil melihat wajah ibun
Hari semakin larut, Alena kini tengah berada di dalam kamar dan terlihat sedang mencoba menghubungi sesorang.“Halo Sarah!”“Kenapa Al?” Tanya Sarah dariujung telfon.“Pesenin tiket buat gue sama Narandra besok!”“Tiket? Kan lo baru pulang kampung kemarin Al?”“Nanti gue ceritain kalau gue uda balik, yang penting pesenin gue sama Narandra tiket!”“Al, ini kok kayak dulu waktu lo…”“Uda Sar pesenin dulu, gue tunggu ya!”Alena kemudian menutup telfon itu, dan terus memperhatikan ponselnya, menunggu E Ticket dari Sarah. dan tak berselang lama Sarah mengirimkan E Tiket untuk Alena dan Narandra.****Pagi-pagi sekali Alena sudah beres-beres, semua baju-bajunya dia masukan kembali ke dalam koper, semua skincare dan makeup juga sudah disa siapkan. Hati dan pikiran Alena kini sangat tidak tenang, dia mera
Sepanjang perjalanan menuju ke kota, Alena terlihat murung dan sangat gelisah, bahkan Narandra juga merasa kalau Aleana sebenarya sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Beberapa kali Narandra mencoba bertanya kepada Alena tentang apa yang sebenarnya Alena fikirkan tapi Alena selalu menjawab kalau semua itu hanya karena pekerjaan saja. Narandra sebenarnya tidak percaya dengan alasan calon istrinya itu tapi dia tidak mau terus menekan Alena,karena takut nantinya Alena marah dan merasa tidak nyaman dengan Narandra.Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang akhirnya Narandra dan Alena sampai juga, di bandara sudah ada sopir Narandra yang menjemput mereka. Dan dengan segera Narandra mengantarkan Alena pulang ke rumah terlebih dahulu.Sesampainya di rumah ,Bi imah merasa kaget melihat Alena yang sudah pulang, karena awalnya Alena bilang kalau dia akan pulang kampung sekitar satu minggu.“Mbak Alena sudah pulang?”“Iya!”&
Tamparan keras yang diberikan Rama ke pipi kanan Alena sangat mengejutkan Alena dan semua orang yang ada di restoran tersebut. Alena merintih kesakitan, tapi tak ada seorang pun yang menolong ataupun mendekat, semua orang hanya melihat dan menjadikan semua itu tontonan.“Aku mau kamu segera cari cara buat putusin Narandra, dan kalaupun memang aku gila kamu harus ingat aku gila karena kamu!” Ketus Rama.Rama kemudian pergi meninggalkan Alena sendiri tanpa menolong ataupun menanyakan keadaan Alena, perlahan air mata Alena menetes membasahi pipi. Karena tidak mau menjadi tontonan lebih lama lagi akhirnya Alena juga pergi dari restoran itu dan segera berangkat ke kantor.Saat sampai di kantor Alena menyeka air matanya agar Sarah dan semua orang di kantor tidak curiga kepada Alena. Alena kemudian masuk ke dalam ruangannya dan segera membuka laptop untuk melanjutkan pekerjaannya. Tak lama kemudian Sarah masuk sambil membawa beberapa berkas pekerjaan.
Bibi mengetuk pintu kamar Alena dan dengan cepat Alena membuka pintu kamarnya. Bibi kemudian memberitahu Alena kalau ada Narandra sudah datang dan menunggu Alena. Alena sebenarnya tidak tahu kalau Narandra akan datang malam ini, karena Narandra tidak memberi kabar apapun pada Alena. Alena kemudian turun dari kamar dan menemui Narandra di ruang tamu. Terlihat Narandra membawa bouqet mawar putih kesukaan Alena. Narandra lalu menguulurkan bouqet bunga mawar putih itu dan Alena menerima bunga itu dengan bahagia. Mereka berdua lalu duduk bersebelahan di sofa ruang tamu.“Kenapa kesini nggak ngabarin dulu?” Tanya Alena.“Mau ngasih surprise aja soalnya aku kangen banget sama kamu!” Ucap Narandra.Alena hanya tersenyum tipis saat mendnegar gombalan dari calon suaminya itu.“Oh ya besok aku mau ngajak kamu ke rumah orang tua aku!”“Ngapain?”“Ya aku mau ngenalin kamu Al sebagai calon istri
Narandra mengantarkan Alena pulang ke rumahnya, dari raut wajah Narandra terlihat dia begitu bahagia, tapi tidak dengan Alena. Alena semakin terlihat gundah karena kini dia merasa begitu banyak beban, dia semakin bingung memikirkan bagaimana caranya untuk putus dengan Narandra. Karena kedua orang tua Narandra dan orang tua Alena sendiri sudah sama-sama merestui hubungan mereka yang padahal hanya bertepuk sebelah sebalah tangan. “Lusa kita ketemu bisa Tim Wedding Organizer, kamu bisa?” Tanya Narandra sambil terus mengendarai mobilnya. “Iya!” Ucap Alena cuek. Sebenarnya kini Alena sedang tidak fokus, dan tidak begitu memperhatikan apa yang Narandra bicarakan. Karena fikirannya hanya fokus pada Rama. Dan berulang-ulang kali juga saat ini Rama mengirim pesan pada Alena, tapi Alena belum bisa membalas satu pesan pun. “Itu kayaknya ponsel kamu banyak pesan masuk kenapa nggak dibuka?” Tanya Narandra heran. “Nanti aja, paling juga kerjaan!” Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di
Narandra dan Alena datang menemui Tim Wedding Organizer di sebuah café, terlihat ada tiga orang perwakilan dari wedding Organizer yang datang. Disini Alena merasa sangat kebingungan, karena dia tidak tahu harus berbuat apa, bahkan dia tidak membayangkan sebelumnya kalau akan sampai sejauh ini. Sedangkan Narandra terlihat sedang melihat-lihat beberapa referensi konsep pernikahan yang sudah Tim Wedding Organizer siapkan.“Pak Narandra dan Bu Alena mau konsep seperti apa?” Tanya salah seorang Tim dari wedding Organizer tersebut.Alena diam dan menatap Narandra sendu, seperti seolah-olah mengatakan kalau dia belum memikirkan apapun tentang konsep pernikahan.“Saya…saya belum tahu!” Celetuk Alena.“Saya sama calon istri saya masih bingung menentukan konsepnya, jadi kami minta dari tim anda yang membantu untuk mencarikan referensi buat kami!” Tambah Alena.Narandra sebenarnya tahu kalau Alena memang belum siap dan belum punya konsep untuk acara pernikahan mereka. Dan lagi-lagi Narandra mema
“Ram tunggu nggak gitu Ram, aku bisa jelasin!” Teriak Alena yang mengejar Rama hingga diluar ruangan Alena.Dan semua karyawan kini terkejut melihat Alena yang berlinangan air mata mengejar Rama yang baru saja pergi. Alena lalu terdiam sambil menatap karyawan-karyawannya, dan dengan segera Alena mengusap air matanya. Alena lalu membalikan badannya dan kembali masuk ke dalam ruang kerjanya. Tak lama kemudian dibekalang Alena ada Sarah yang ikut masuk ke ruangan Alena. Dari raut wajah Sarah sangat terlihat jelas kalau dia tengah marah.“Ini apa-apaan lagi sih Al, sampai kapan Rama bakalan bikin rusuh kayak gini? Kerjaan lo dari kemarin berantakan gara-gara dia, meeting kita sama client gagal gara-gara dia, dan sekarang lo dibikin kayak orang gila gini di depan semua karyawan lo sendiri. Kalau emang lo sama Rama mau ribut tolong lah jangan di kantor kayak gini, semua orang ke ganggu Al. dan lo ngerusak citra lo sendiri disini!” Ketus Sarah.Sarah memang kini terlihat sangat emosi, wajahn